Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN UMKM ORANG ASLI PAPUA (OAP) DI KABUPATEN BIAK NUMFOR Salehuddin, Salehuddin; Maswati, Rani; Samar, Samar
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 5, No 4 (2021): JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jisip.v5i4.2617

Abstract

Peran pemerintah dalam pemberdayaan masyarakat sangat dibutuhkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran pemerintah dalam pemberdayaan UMKM masyarakat adat Papua di Kabupaten Biak Numfor. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Dalam upaya menghadirkan pemahaman yang komprehensif, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik-teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi; observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran pemerintah dalam pemberdayaan UMKM masyarakat asli Papua di Kabupaten Biak Numfor adalah melalui pelatihan, bantuan modal usaha, bantuan promosi dan pemasaran, serta bantuan alat produksi. Faktor penghambat dalam pemberdayaan UMKM masyarakat asli Papua di Kabupaten Biak Numfor adalah kurangnya pengetahuan kewirausahaan dan kurangnya sarana dan prasarana.
PENERAPAN GOOD GOVERNANCE DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK PADA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU DI KABUPATEN BIAK NUMFOR samsiah, samsiah; Maswati, Rani
Gema Kampus IISIP YAPIS Biak Vol 16 No 2 (2021): "Gema Kampus" IISIP YAPIS Biak
Publisher : IISIP YAPIS BIak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52049/gemakampus.v16i2.191

Abstract

Good governance merujuk pada sistem pemerintahan yang baik, erat kaitannya dengan pelayanan publik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan prinsip-prinsip good Governance pada Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Di Kabupaten Biak Numfor. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif melalui observasi, wawancara dan telaah dokumen, Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pelayanan publik Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu (DPMPTSP) Biak Numfor telah terlaksana dengan baik namun belum sepenuhnya berjalan efektif, hal ini dapat dilihat dari penerapan aplikasi cerdas layanan terpadu untuk publik (siCANTIK) cloud sebagai inovasi pelayanan berbasis digital belum didukung oleh ketersediaan SDM dan SDA yang memadai sehingga penerapan good governance dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik belum sepenuhnya terpenuhi dengan baik. Saran penelitian agar terus mengupayakan peningkatan mutu SDM, Pengembangan sistem dan aplikasi pelayanan publik perizinan yang sederhana one stop service (oss) serta penguatan kelembagaan berupa pengembangan kebijakan, optimalisasi fasilitas, dan insentif penanaman modal guna menjaga manajemen mutu pelayanan menuju good governance. Kata Kunci: good governance, pelayanan publik;
Identifikasi Faktor Penghambat dalam Pelaksaan Standar Operasional Prosedur Kepegawaian pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Biak Numfor Amiruddin, Amiruddin; Dadang, A Masse; Maswati, Rani
Jurnal Administrasi dan Kebijakan Publik Vol. 9 No. 2 (2024): Oktober
Publisher : Laboratorium Administrasi Publik FISIP Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jakp.9.2.276-292.2024

Abstract

This study aims to identify Inhibiting Factors in the Implementation of SOP for Personnel at the Education and Culture Office of Biak Numfor Regency. The research method used is descriptive research using a qualitative approach. Based on the results of the study, it is known that the inhibiting factors for the Standard Operating Procedure (SOP) for Personnel Administration Services at the Education and Culture Office of Biak Numfor Regency are the availability of adequate human, financial, and technological resources that can support the smooth implementation of SOPs are inadequate, Commitment to the monitoring and evaluation system has not been effective in identifying problems and making necessary improvements. Performance Measurement, is significantly less than optimal because frequent or inconsistent policy changes can cause confusion and difficulty in following the established SOPs, limited human resources, facilities and infrastructure can hinder the implementation of SOPs properly, lack of adequate training or understanding of SOPs can hinder staff's ability to follow established procedures.
Inklusi Pendidikan Dan Dinamika Kebudayaan Lokal Di Papua Salehuddin, Salehuddin; Oruh, Shermina; Agustang, Andi; Maswati, Rani
EDU SOCIATA ( JURNAL PENDIDIKAN SOSIOLOGI ) Vol 6 No 2 (2023): Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi
Publisher : EDU SOCIATA ( JURNAL PENDIDIKAN SOSIOLOGI )

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/es.v6i2.1718

Abstract

Dinamika kebudayaan Papua sangat menggambarkan kekayaan dan keragaman warisan budaya di wilayah tersebut. Lebih dari 250 kelompok etnis yang berbeda, Papua menjadi medan pertemuan keanekaragaman bahasa, adat istiadat, dan tradisi unik. Lanskap budaya yang kaya ini mencerminkan kehidupan masyarakat Papua yang sangat beragam dan memiliki warisan budaya yang bernilai. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif studi kasus untuk mengeksplorasi hubungan antara inklusi pendidikan dan dinamika kebudayaan di Papua. Dilakukan di berbagai lokasi yang dipilih secara hati-hati, penelitian ini melibatkan pemangku kepentingan seperti guru, siswa, orang tua, tokoh masyarakat, dan praktisi pendidikan. Metode pengumpulan data melibatkan wawancara, observasi, dan analisis dokumen, semuanya dilakukan dalam bahasa dan konteks budaya setempat. Analisis data menggunakan pendekatan analisis tematik dan studi kasus untuk memahami dampak inklusi pendidikan terhadap keberlanjutan budaya di Papua. Penelitian ini menyoroti inklusi pendidikan di Papua, terutama dalam aksesibilitas pendidikan formal di daerah pedalaman yang terisolasi. Faktor utama melibatkan kurangnya infrastruktur, transportasi, dan sumber daya manusia pendidikan, menekankan perlunya perhatian khusus pada pemenuhan kebutuhan pendidikan di wilayah-wilayah sulit dijangkau. Selain itu, peran penting budaya kearifan local sebagai elemen kunci dalam mempertahankan identitas budaya Papua. Temuan signifikan lainnya menyoroti urgensi integrasi unsur budaya lokal dalam penyusunan kurikulum pendidikan, yang mencakup bahasa, tradisi, dan nilai-nilai lokal. Diperlukan pelatihan guru untuk menjadi fasilitator inklusi yang mampu menggabungkan kekayaan budaya dalam proses pembelajaran, menciptakan lingkungan di mana setiap siswa merasa diakui dan dihargai sebagai entitas yang merdeka dan setara.