Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Shifting Profession from Service to Online Business in ASEAN Region Tika Tazkya Nurdyawati; Badra Jultouriq Rahman; Rizki Ananda Ramadhan
Journal of ASEAN Dynamics and Beyond Vol 2, No 1 (2021): VOL.2 NO. 1 (2021)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.349 KB) | DOI: 10.20961/aseandynamics.v2i1.52165

Abstract

The Covid-19 pandemic is pushing a multidimensional crisis, especially in the economic field. The most affected sector in this regard are service workers. With the type of work that was supposed to interact directly is now constrained by government policies; stay at home, lockdown and more. This article aims to examine the phenomenon of Termination of Employment in the ASEAN Region and analyze its adaptive solution through transformation. This article utilizes various software such as Publish or Perish for searching the amount of previous literature and VOSViewer for bibliometric analysis. Within the conceptual framework of New Regionalism, this article finds an opportunity in shifting profession of layoff victims in the service sector into an online businesser (e-commerce) as a survival and superior way forASEAN’s economic during pandemic. This article expected to give benefits both in terms of literature academics and practicality for the micro community in order to  drive ASEAN development from the buttom-up scheme.
Shifting Profession from Service to Online Business: Sebagai Daya Unggul Ekonomi ASEAN di Masa Pandemi Tika Tazkya Nurdyawati; Badra Jultouriq Rahman; Rizki Ananda Ramadhan
TRANSBORDERS: International Relations Journal Vol 5 No 1 (2021): TransBorders: International Relations Journal
Publisher : Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/transborders.v5i1.4002

Abstract

The Covid-19 pandemic is pushing r a multidimensional crisis, especially in the economic field. The most affected sector in this regard are service workers. With the type of work that was supposed to interact directly is now constrained by government policies; stay at home, lockdown and more. This article aims to examine the phenomenon of Termination of Employment in the ASEAN Region and analyze its adaptive solution through transformation. This article utilizes various software such as Publish or Perish for searching the amount of previous literature and VOSViewer for bibliometric analysis. Within the conceptual framework of New Regionalism, this article finds an opportunity in shifting profession of layoff victims in the service sector into an online businesser (e-commerce) as a survival and superior way forASEAN’s economic during pandemic. This article expected to give benefits both in terms of literature academics and practicality for the micro community in order to drive ASEAN development from the buttom-up scheme.
Kepentingan Singapura pada Keamanan Siber di Asia Tenggara dalam Singapore International Cyber Week Muhammad Fikry Anshori; Rizki Ananda Ramadhan
Padjadjaran Journal of International Relations Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.542 KB) | DOI: 10.24198/padjir.v1i1.21591

Abstract

This article describes the interest of Singapore in the cybersecurity of Southeast Asia by organizing Singapore International Cyber Week. This article uses the concept of interest based on constructivism. This article uses interpretive qualitative method. This article finds that Singapore interprets itself as “smart nation” and “cyberattack target” in Southeast Asia; Singapore’s objective interests are capacity building, awareness building, and norm formation on cybersecurity of Southeast Asia; and Singapore’s subjective interest is involving Southeast Asia nations in cybersecurity issue by organizing ASEAN Ministerial Conference on Cybersecurity, launching ASEAN Cyber Capacity Program, and initiating ASEAN-Singapore Cybersecurity Center of Excellence.  Artikel ini bertujuan mendeskripsikan kepentingan yang dihadirkan ole Singapura pada keamanan siber di Asia Tenggara dengan menyelenggarakan Singapore International Cyber Week. Konsep yang digunakan adalah kepentingan berdasarkan konstruktivisme. Metode yang digunakan adalah kualitatif interpretatif. Artikel ini menemukan Singapura memaknai kondisi dirinya sebagai “smart nation” dan “target serangan siber” di Asia Tenggara; Singapura memiliki kepentingan objektif berupa pembangunan kapasitas, pembentukan kesadaran, dan pembentukan norma pada keamanan siber di Asia Tenggara; serta Singapura memiliki kepentingan subjektif berupa melibatkan negara-negara di Asia Tenggara dalam isu keamanan siber dengan penyelenggaraan ASEAN Ministerial Conference on Cybersecurity, peluncuran ASEAN Cyber Capacity Programme, dan penggagasan ASEAN-Singapore Cybersecurity Centre of Excellence. 
Pengaruh Pembelajaran Daring dan Self Efficacy Terhadap Stres Akademik Mahasiswa FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta Ananda Rizki Ramadhanti; Abdul Rahman; Nurhadi Nurhadi
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling: Special Issue (General)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.10676

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran daring dan self efficacy terhadap stres akademik mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta angkatan 2018. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Sampel pada penelitian ini sebanyak 95 mahasiswa dari 12 program studi terpilih menggunakan teknik probability sampling. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan uji Korelasi Product Moment dan uji Analisis Regresi Berganda. Berdasarkan uji Korelasi Product Moment diperoleh hasil korelasi positif antara pembelajaran daring dan stres akademik dengan nilai korelasi 0,220 (rhitung) > 0,202 (rtabel). Sedangkan untuk self efficacy dan stres akademik diperoleh korelasi negatif dengan nilai korelasi -0,132 (rhitung) < 0,202 (rtabel). Kemudian pada uji Analisis Regresi Berganda memperoleh hasil (fhitung) 3,147 > 3,10 (ftabel). Dari hasil tersebut, maka hipotesis penelitian ini adalah H1 diterima dan H0 ditolak. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh antara pembelajaran daring dan self efficacy terhadap stres akademik mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret angkatan 2018.
STATE OF THE ART DARI DIGITAL GOVERNANCE DALAM HUBUNGANNYA DENGAN GOOD GOVERNANCE MELALUI ANALISIS VOSVIEWER DAN SYSTEMATIC MAPPING STUDIES (SMS) Agus Taryana; Imam Suwandi; Yayan Nuryanto; Teguh Sandjaya; Rizki Ananda Ramadhan
Responsive Vol 5, No 3 (2022): Responsive: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Administrasi, Sosial, Humaniora Dan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/responsive.v5i3.44093

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk memetakan Digital Governance yang berkaitan Good Governance dengan menelusuri hasil studi yang pernah ada berdasarkan pemetaan bibliometrik dan pemetaan sistematis terutama pada fokus penelitian, subjek penelitian dan jenis penelitian. Penelitian ini menggunakan metode VOSViewer dan systematic mapping studies (SMS). Strategi pemetaan dilakukan dengan menelusuri 3 database jurnal elektronik yaitu pada Scopus, Emerald dan Sage journals Publication.  Terdapat 360 artikel yang dipetakan VOSViewer dan sebanyak 598 artikel dipetakan dan setelah dilakukan screening berhasil didapatkan 31 artikel. Temuan pada pemetaan VOSVIewer dan SMS ini akan dapat membantu peneliti-peneliti lain untuk merencanakan penelitian lebih lanjut, karena penelitian ini berpotensi untuk menemukan kesenjangan penelitian (research gap). Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa masih ada beberapa kajian penelitian yang dapat berpotensi menjadi novelty dan memberikan kontribusi baru bagi penelitian Digital Governance dan Good Governance. Dari hasil pemetaan ditemukan bahwa ada penelitian yang menghubungkan secara langsung antara Digital Governance dan Good Governance masih belum banyak. Begitupun juga dengan jenis dan metode penelitian yang digunakan. Metode mix method dan case study masih sedikit dipakai. Selain itu ada celah pada jenis penelitian evaluation research dengan metode penelitian kualitatif masih belum ada peneliti yang melakukan. Hal ini merupakan research gap dan berpeluang menjadi novelty dalam sebuah penelitian. The purpose of this article is to mapping the concept Digital Governance related to Good Governance by tracing the results of existing studies based on bibliometric mapping and systematic mapping, especially on research focus, research subjects and types of research. This study uses the VOSViewer method and systematic mapping studies (SMS). The mapping strategy was carried out by tracing 3 databases of electronic journals namely Scopus, Emerald and Sage journals Publications. There were 360 articles mapped by VOSViewer and as many as 598 articles were mapped and after screening, 31 articles were obtained. The findings on the VOSVIewer and SMS mapping able to he researchers to plan further research, because this research has the potential to find a research gap. The results of this study found that there are still several research studies that have the potential to become novelties and make new contributions to Digital Governance and Good Governance research. From the results of the mapping rsearcher’s founds that there were not much research directly linking Digital Governance and Good Governance. Likewise with the type and method of research used. Mix method and case study methods are still rarely  used. In addition, there is a gap in the type of do evaluation research with qualitative research methods, but there are still no researchers who have conducted it. This is a research gap and has the opportunity to become novelty in a study.
A View from a Within: Formasi Identitas Kolektif ASEAN dalam Proses Perumusan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific Hafizon, Muhammad Iqbal; Ramadhan, Rizki Ananda
Padjadjaran Journal of International Relations Vol 6, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/padjir.v6i2.53690

Abstract

Artikel ini membahas evolusi konsep Indo-Pasifik sebagai kerangka kerja arsitektur regional. Dengan momen penting pada tahun 2018, Amerika Serikat memperkenalkan Strategi Indo-Pasifik Bebas dan Terbuka, merespons ketegangan geopolitik yang meningkat dan bertujuan untuk melawan pengaruh Tiongkok. Di tengah-tengah lanskap ini, semua negara anggota ASEAN secara resmi mengadopsi Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik (AOIP) selama KTT ASEAN ke-34 pada tahun 2019. Dengan menggunakan Formasi Identitas Kolektif dari Alexander Wendt, penelitian ini melakukan analisis wacana kualitatif untuk melihat proses pembentukan wacana ASEAN tentang Indo-Pasifik. Dengan menggunakan analisis diskursus, riset ini mengungkap interaksi yang rumit di antara negara-negara ASEAN dalam membentuk wacana arsitektur regional. This article delves into the evolution of the Indo-Pacific concept as a regional architectural framework. In a pivotal moment in 2018, the United States introduced the Free and Open Indo-Pacific Strategy, responding to growing geopolitical tensions and aiming to counter China's influence. Amidst this landscape, all ASEAN member states officially embraced the ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) during the 34th ASEAN Summit in 2019. Employing Alexander Wendt's Collective Identity Formation framework, this research conducts a qualitative discourse analysis to scrutinize the process of ASEAN's discourse formation on the Indo-Pacific. Utilizing various data collection methods, including interviews and document analysis, the study unveils intricate interactions among ASEAN states in shaping the regional architecture discourse.
TATA KELOLA ARSIP DINAMIS UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PENGELOLAAN ARSIP DI RECORD CENTER FISIP UNIVERSITAS PADJADJARAN Taryana, Agus; Sagita, Novie Indrawati; Centia, Selvi; Arifianti, Ria; Wisnumulya, Dicky; Ramadhan, Rizki Ananda; Sandjaya, Teguh
Responsive: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Administrasi, Sosial, Humaniora Dan Kebijakan Publik Vol 7, No 3 (2024): Responsive: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Administrasi, Sosial, Humaniora Dan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/responsive.v7i3.59947

Abstract

Penelitian ini membahas Tata Kelola  arsip dinamis dalam meningkatkan efisiensi pengelolaan arsip di Record Center Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran, dengan merujuk pada Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan Pasal 40 ayat (2) menyatakan bahwa pengelolaan arsip dimulai dari tahap penciptaan arsip, penggunaan dan pemeliharaan arsip serta penyusutan arsip. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tahapan Penciptaan arsip hasil di Record Center FISIP Universitas Padjadjaran sudah berjalan dengan baik dengan mengacu kepada peraturan yang berlaku, namun SOP dibuat mualai Tahun 2024, sedangkan RC FISIP Unpad berdiri tahun 2021, sehingga 2 tahun teerdapat kesosongan SOP Tata Kalelola. Tahapan Pengunnan dan dan Pemeliharaan arsip belum berjalan optimal hal ini dikarenakan terhambat dalam proses penerapan sistem kearsipan digital, dengan terbatasnya infrastruktur peralatan untuk digitasi arsip, dan Tahapan Penyusutan arsip belum optimal karena dalam prosesnya membutuhkan waktu lama hal. Penelitian ini merekomendasikan peningkatan infrastruktur, penguatan regulasi, serta pengembangan kompetensi sumber daya manusia untuk mendukung pengelolaan arsip yang lebih efektif dan efisien. This research discusses dynamic archive governance in improving the efficiency of archive management at the Record Center of the Faculty of Social and Political Sciences, Padjadjaran University by referring to Law Number 43 of 2009 concerning Archives Article 40 paragraph (2) which states that archive management starts from the stages of archive creation, use and maintenance of archives and archive depreciation. By using a qualitative approach, data is obtained through observation, interviews, and literature studies. The results showed that the stages of archive creation at the Record Center FISIP Padjadjaran University have been running well by referring to applicable regulations, but the SOP was made starting in 2024, while RC FISIP Unpad was established in 2021, so that 2 years there was a vacancy in the SOP for Management. The stages of archive collection and maintenance have not run optimally, this is because they are hampered in the process of implementing a digital archive system, with limited infrastructure equipment for digitizing archives, and the stages of archive depreciation are not optimal because the process takes a long time. thing. This research recommends improving infrastructure, strengthening regulations, and developing human resource competencies to support more effective and efficient archive management. 
PARADIPLOMASI DAN DIGITALISASI UMKM: INISIATIF LOKAL MENUJU KONEKTIVITAS GLOBAL DI DESA BATUKARAS KABUPATEN PANGANDARAN Dermawan, Windy; Anshori, Muhamad Fikry; Konety, Neneng; Ramadhan, Rizki Ananda
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 8, No 2 (2025): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v8i2.64151

Abstract

Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) in coastal areas such as Batukaras have significant potential in the creative economy, particularly with products based on local wisdom. However, MSME actors continue to face various challenges, especially in digital marketing and connecting with global markets. Their reliance on conventional promotion methods, limited packaging design, and minimal access to digital technology hinder their capacity development. This article aims to analyse how paradiplomacy strategies and digitalisation can strengthen the position of Batukaras MSMEs in the global economic arena. Using a participatory approach in community engagement activities, the methods employed include outreach and technical assistance for MSME actors, supported by field surveys, interviews, and in-depth observation. The program focused on training in digital catalogue creation, activating location points on Google Maps, producing promotional content, and developing a village e-magazine. The results show that MSME actors experienced increased capacity in utilising digital media, greater exposure of local products to international tourists, and growing awareness of the importance of collaboration and innovation in marketing. In this context, paradiplomacy serves as a local development strategy based on global networking, bringing together local governments, business actors, and international communities. Thus, digitalisation and regional diplomacy not only expand global connectivity but also reinforce the foundation of a sustainable local economy. UMKM di daerah pesisir seperti Batukaras memiliki potensi besar dalam ekonomi kreatif, khususnya pada produk berbasis kearifan lokal. Namun demikian, pelaku UMKM masih menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam pemasaran digital dan keterhubungan dengan pasar global. Ketergantungan pada promosi konvensional, keterbatasan desain kemasan, dan minimnya akses terhadap teknologi digital menjadi hambatan dalam mengembangkan kapasitas mereka. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana strategi paradiplomasi dan digitalisasi dapat memperkuat posisi UMKM Batukaras dalam kancah ekonomi global. Melalui pendekatan partisipatif dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat, metode yang 672 Kumawula : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2025 digunakan meliputi sosialisasi dan pendampingan teknis kepada pelaku UMKM, yang dilengkapi dengan survei lapangan, wawancara, dan observasi mendalam. Fokus program meliputi pelatihan pembuatan katalog digital, aktivasi titik lokasi di Google Maps, produksi konten promosi, hingga penyusunan e-magazine desa. Hasilnya menunjukkan bahwa pelaku UMKM mengalami peningkatan kapasitas dalam memanfaatkan media digital, meningkatnya eksposur produk lokal kepada wisatawan mancanegara, serta tumbuhnya kesadaran akan pentingnya kolaborasi dan inovasi dalam pemasaran. Paradiplomasi, dalam konteks ini, berfungsi sebagai strategi pembangunan lokal berbasis jejaring global yang mempertemukan pemerintah daerah, pelaku usaha, dan komunitas internasional. Dengan demikian, digitalisasi dan diplomasi daerah bukan hanya memperluas konektivitas global, tetapi juga memperkuat fondasi ekonomi lokal yang berkelanjutan.