p-Index From 2020 - 2025
6.108
P-Index
Claim Missing Document
Check
Articles

PERAN SEKOLAH DALAM MENGATASI PERILAKU MEROKOK SISWA DI SMA NEGERI KARANGPANDAN Bayu Pranoto; Nurhadi Nurhadi; Yuhastina Yuhastina
Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial Vol 7, No 2 (2020): SOSIAL HORIZON: JURNAL PENDIDIKAN SOSIAL
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/sosial.v7i2.1743

Abstract

Penelitian ini bertujuan memahami dan menjelaskan peran yang dimainkan Sekolah Menengah Atas (SMA) dalam mencegah dan mengatasi kebiasaan merokok di kalangan siswa. Data dikumpulkan melalui studi dokumen, observasi, dan wawancara mendalam. Data dianalisis dengan menggunakan kerangka teori sistem yang dikembangkan oleh Talcott Parsons. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Dipahami sebagai sebuah sistem, sekolah tersusun atas sub-sistem ekonomi, politik, dan sosial yang dijalankan oleh aktor dengan peran spesifik namun terkait satu sama lain; (2) Pada hierarki birokrasi negara, sekolah adalah pelaksana kebijakan yang disusun oleh birokrasi di atasnya; (3) Siswa perokok terbagi atas perokok aktif, meniru teman sebaya, coba-coba, dan untuk bergaya; (4) Peran sekolah dalam mengatasi perilaku merokok siswa dijalankan oleh kepala sekolah, wakasek kesiswaan, guru BK/Konselor, dan guru wali kelas. Masih ditemukan beberapa celah yang membuat siswa dapat merokok di dalam maupun di luar sekolah seperti penjagaan dan pengawasan terhadap siswa yang kurang maksimal, tidak adanya pemberian bimbingan yang berkelanjutan, kerjasama dengan orang tua yang kurang intens, dan masih terdapat beberapa guru yang merokok di sekolah.
Proses Reog Anti Minuman Keras di Padepokan Batara Singo Jalu Wono Wonogiri Fahma Rosyada; Okta Hadi Nurcahyono; Nurhadi Nurhadi
Sosioglobal Vol 5, No 2 (2021): Sosioglobal: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi
Publisher : Department of Sociology, Faculty of Social and Political Science, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jsg.v5i2.30862

Abstract

Artikel ini merupakan hasil penelitian yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses padepokan Reog bernama Batara Singo Jalu Wono dalam membentuk anggota mereka menjadi seniman Reog anti minuman keras di kota Wonogiri. Reog yang dikenal identik dengan minuman keras dan dunia mistis ternyata membuat para pendiri Padepokan Batara Singo Jalu Wono tergerak untuk berupaya menghilangkan stigma tersebut, atau setidaknya stigma tersebut tidak melekat pada padepokan mereka. Analisis data dalam penelitian menggunakan teori fungsionalisme struktural dengan 4 fungsi AGIL milik Talcott Parsons. Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan padepokan berhasil membentuk anggota mereka menjadi seniman Reog anti minuman keras. Dilihat dari proses pertama yaitu fungsi adaptasi, padepokan mampu menyesuaikan diri dengan masyarakat, dengan cara menyeimbangkan antara nilai kebudayaan dan norma yang berlaku. Kedua tujuan, pada tahun 2013 para pendiri padepokan mencetuskan tujuan mereka, yakni ingin menjadi padepokan Reog anti minuman keras dan anti narkoba. Ketiga integrasi, unsur-unsur yang terlibat mampu bekerjasama dalam mewujudkan tujuan tersebut, yakni anggota padepokan, stakeholder, dan masyarakat. Keempat latensi, tujuan mereka dapat terwujud karena padepokan mampu menjaga motivasi anggota dan proses yang berlangsung dengan menjunjung nilai kekeluargaan.
Arena Produksi Kultural Kerajinan Kulit di Surakarta Dalam Tren Ekonomi Kreatif Lisa Elfena; Nurhadi Nurhadi; Okta Hadi Nurcahyono
SOCIUS Vol 7 No 2 (2020): Jurnal Socius: Journal of Sociology Research and Education, Universitas Negeri Pa
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/scs.v7i2.244

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tentang; (1) hubungan antara produksi sub sektor kriya dengan naiknya kelas sosial pemuda; (2) cara-cara yang ditempuh oleh pengrajin untuk mengatasi persoalan terkait dengan produksi kriya kulit. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan cara wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Pemilihan informan dilakukan secara purposive sampling. Jumlah informan sebanyak 8 orang pengrajin kerajinan kulit di Surakarta. Peneliti memilih kerajinan kulit Kota Surakarta karena sarat akan nilai budaya yang dimiliki oleh produsen. Kemudian, data divalidasi menggunakan triangulasi sumber dan metode. Analisis data dilakukan dengan analisis interaktif. Penelitian ini dianalisis menggunakan teori praktik terutama pemikiran Pierre Bourdieu. Penelitian ini menemukan bagaimana strategi dan pertarungan antar agen, proses produksi makna hingga analisis terkait logika kapital dan kelas sosial. Arena produksi kultural seni kriya kulit di Surakarta dalam tren ekonomi kreatif terbentuk dari struktur arena yang terdapat posisi-posisi para agen yang membentuk produk budaya. Dalam penelitian ini ditemukan pembahuruan dari teori Bourdieu tentang konsep fashion yang lebih komprehensif terhadap situasi saat ini.
Analisis Kedisiplinan Siswa Berdasarkan Ketaatan Terhadap Tata Tertib Sekolah Farida Nurreni; Nurhadi Nurhadi; Okta Hadi Nurcahyono
Jurnal Pendidikan Karakter Vol. 12, No. 2 (2021)
Publisher : LPPM Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpka.v12i2.33042

Abstract

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis bagaimana berjalannya tata tertib sekolah yang menghasilkan kedisiplinan siswa SMA Negeri Kebakkramat Karanganyar. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif untuk mendapatkan data berupa angka yang dianalisis menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi etnografi pendidikan. Subjek penelitiannya yaitu wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, wakil kepala sekolah bidang hubungan masyarakat dan siswa kelas 10, 11 dan 12. Pemilihan subjek penelitian melalui teknik random sampling. Instrumen penelitian digunakan untuk mengungkap bentuk dari tata tertib sekolah beserta sanksi yang diberikan atas pelanggaran yang dilakukan, analisis terhadap kedisiplinan siswa melalui banyak atau sedikitnya pelanggaran terhadap beberapa kriteria tata tertib, dan analisis terhadap pemahaman serta harapan siswa terhadap kedisiplinan sekolah. Hasil penelitian menunjukan bahwa siswa telah disiplin melihat rendahnya persentase pelanggaran yang dilakukan, sekolah telah menerapkan sistem poin, diberikannya sosialisasi mengenai tata tertib sekolah, hanya sedikit siswa yang melakukan pelanggaran cukup berat dan siswa memahami makna disiplin sehingga dapat menerapkannya dengan baik. Kata Kunci: Pendidikan Karakter, Generasi Z, Nilai Hasthalaku
Modal Sosial dan Strategi Kelangsungan Usaha Sektor Informal Pedagang Kaki Lima pada Era Pandemi COVID-19 Tri Uswatun Hasanah; Nurhadi Nurhadi; Abdul Rahman
SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Vol 17, No 2 (2020): SOCIA: Jurnal Ilmu-ilmu Sosial
Publisher : Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/socia.v17i2.35754

Abstract

This study aims to explain the social capital of street vendors and its contribution to the business continuity strategies during the Covid-19 pandemic. This research used qualitative research and case study approach. The data obtained in this study are qualitative data collected through in-depth interviews, observation and documentation. Intake of informants using purposive sampling technique. The source of data came from street vendors who trade food or drinks using motorbikes, carts and tents, totaling eight informans. Informants have been trading in this micro business sector for at least two years as their main occupation. Data were analyzed using interactive analysis techniques, through three stages of data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of this study indicate that street vendors build social capital through social relationships with other traders, suppliers, customers, families, parking attendants, local residents, as well as RT and PKK social groups. The Covid-19 pandemic had an impact on drastically decreasing the number of consumers so that it had an effect on sales volume which decreased by 50%. The strategies for maintaining the business continuity of street vendors is related to the continuity of marketing, production and capital. The strategies carried out by street vendors is to strengthen and expand the network of customers, cooperate with other vendors in marketing activities, reduce the amount of production and goods from suppliers, and take advantage of government’s financial aid to help their capital problem
Konflik dan Ujaran Kebencian di Twitter (Studi Tentang Hashtag #2019TetapJokowi and #2019GantiPresiden Periode Januari-Februari 2019) Anni’mah Nurul F; Nurhadi Nurhadi; Sigit Pranawa
JUPIIS: JURNAL PENDIDIKAN ILMU-ILMU SOSIAL Vol 12, No 1 (2020): JUPIIS (JURNAL PENDIDIKAN ILMU ILMU SOSIAL) JUNI
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jupiis.v12i1.16083

Abstract

This research aims at understanding and explaing conflicts that take place in the virtual world. Twitter is chosen as a sample because it is one of the most widely used social media many so-called netizens use both for positive and negative purposes. One of the negative effects that twitter brings about is rampant hate speech.  Data is collected by shooting screen that contain hashtag #2019gantipresiden and #2019tetapjokowi. Perspective used in this research is Lewis Coser’s conflict theory. Unlike other researches that focus on the impact of internet-mediated interaction, this reseach offers a new perspective that considers virtual world a space where each individual interacting in it gets involved in a negotiation process with other individual or a group of individuals. Conclusions drawn from this reseach are as follows : (1) if it comes to conflict, the nature of virtual - real worlds relation is diadic one; (2) things that occur in the virtual world can be managed to be realized in the real world and vice versa; (3) virtual world is an imaginary space constructed by groups of individuals due to interaction barrier in the real world.
Strategi Adaptasi Ojek Konvensional dalam Merespon Adanya Ojek Online di Kota Surakarta Destiyan Armando Yogi; Nurhadi Nurhadi; Abdul Rahman
Equilibrium: Jurnal Pendidikan Vol 6, No 2 (2018): EQUILIBRIUM JURNAL PENDIDIKAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.6 KB) | DOI: 10.26618/equilibrium.v6i2.2594

Abstract

Kehadiran jasa transportasi berbasis aplikasi, termasuk ojek sepeda motor online di Kota Surakarta telah menggeser transportasi konvensional khususnya ojek sepeda motor konvensional. Hal ini membuat ojek konvensional merubah  strategi layanan agar tetap mempertahankan eksistensinya. Penelitian ini bertujuan untuk (1)menjelaskan pelayanan jasa transportasi ojek sepeda motor konvensional dan (2)mengidentifikasi strategi adaptasi yang berhasil dilakukan pengemudi ojek sepeda motor konvensional sebagai pekerjaan di Kota Surakarta. Dengan pendekatan fenomenologis/kualitatif peneliti melibatkan 9 informan terdiri  koordinator pangkalan ojek konvensional Surakarta, anggota ojek konvensional, dan Satbinmas Polresta Surakarta. Data tentang pelayanan ojek konvensional dari informan dikumpulkan dengan wawancara mendalam. Setelah transkrip peneliti menggunakan teori Etika Subsistensi karya James C. Scott yang menyajikan 3 pilihan strategi: (1) perluasan jaringan sosial, (2) wirausaha alternatif, dan (3) penghematan pengeluaran belanja rumah tangga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ojek konvensional berusaha memperbaiki pelayanan jasa transportasi kepada pelanggan mereka serta menerapkan tiga strategi adaptasi: (1) membangun organisasi/komunitas ojek konvensional, (2) penegasan zonasi/wilayah layanan dan (3) merintis usaha lain sebagai sumber pendapatan baru. Kata Kunci : strategi adaptasi, ojek konvensional, dan ojek online
Pemilihan Sekolah Swasta Berbasis Agama dalam Perspektif Angst Society Nurhadi Nurhadi
JSW (Jurnal Sosiologi Walisongo) Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Faculty of Social and Political Sciences - UIN Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jsw.2018.2.2.2906

Abstract

There has been a sharp increase of the number of parents sending their children to religious-based private schools, ranging from early childhood education to that of high school, since the past three decades. In addition to the urban and peri-urban population, this trend has also been extending that of rural, in which individual decision making is presumed to be also strongly influenced by, or at least takes account seriously consideration made by, extended family. This research focuses on how parents come up with the decision to send their children to religious-based private school. Applying social network analysis, this research aims at understanding and explaining the process of socialization, dissemination, and the fortification of ideas on the importance of sending children to the religious-based private school. The results of this research are: First, there is the certain dominant perception among parents that the community and society at-large in which parents and their families belong to pose threats to the growth of children and teenagers. Second, there are certain negative perceptions on public and non-religious-based schools. The teaching of religious, moral, and virtuous values are considered as insufficient.
Proteksi Diri Siswa Sekolah Menengah Atas Dalam Membentengi Diri Dari Kebiasaan Merokok di Pergaulan Remaja Khoirul Anam; Nurhadi Nurhadi; Abdul Rahman
Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis Vol 5, No 2 (2020): Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um021v5i2p159-167

Abstract

This study aims to determine how adolescents who live in the association of adolescent smokers, in protecting themselves from smoking habits. This research uses qualitative research methods using ethnography. Data collection techniques are done through interviews, observation, and documentation. Data analysis uses domain analysis. Smoking habits have mushroomed in adolescent relationships. Smoking behavior is a learned behavior. Family, peers, and the environment determine the teen's thought process before deciding to act. The family becomes an important early socialization agent in the process of hunting teenagers in the community, including regarding cigarettes. The results of this study indicate that self-protection by adolescents arises on the basis of knowledge about smoking obtained in the initial socialization process in the family. Understanding of families arising from smoking habits, based on the experience of their parents. From the understanding capital obtained is self-protection in adolescents, specifically in the smoker association. In addition, other self-protection is arising from adolescent planning about the future in pursuing a hobby in the field of sports. From this knowledge and experience that arises through social interaction makes it a protection against smoking in adolescent relationships.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana remaja yang hidup dalam pergaulan remaja perokok, dalam memproteksi diri dari kebiasaan merokok. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisa domain. Kebiasaan merokok telah menjamur dalam pergaulan remaja. Perilaku merokok merupakan perilaku yang dipelajari. Keluarga, teman sebaya, dan lingkungan berpengaruh dalam proses remaja memahami perilaku merokok sebelum memutuskan untuk bertindak. Keluarga menjadi agen sosialisasi awal yang penting dalam proses remaja memahami perilaku yang ada di masyarakat, termasuk perihal rokok. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa proteksi diri yang dilakukan remaja timbul atas dasar pengetahuan tentang rokok yang didapatkan dalam proses sosialisasi awal dalam keluarga. Pemahaman dalam keluarga mengenai akibat yang ditimbulkan dari perilaku merokok, berdasar pengalaman orang tua mereka. Dari modal pemahaman yang didapatkan tersebut menjadi proteksi diri dalam pergaulan remaja, khususnya dalam pergaulan perokok. Selain itu, proteksi diri lainnya adalah timbul dari perencanaan remaja mengenai masa depannya dalam menekuni hobi dalam bidang olahraga. Dari pengetahuan dan pengalam tersebut yang timbul melalui interaksi sosial tersebut menjadikannya melakukan proteksi diri dari perilaku merokok dalam pergaulan remaja.
Foodstagramming hyperreality in consumption behavior in Indonesia Nabilah Mahdiyyah Destriana; Nurhadi Nurhadi; Sigit Pranawa
Harmoni Sosial: Jurnal Pendidikan IPS Vol 7, No 1 (2020): March
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/hsjpi.v7i1.28916

Abstract

This research studies the foodstagramming phenomena that happened on most young people in Surakarta which has been the new lifestyle that causes hyperreality in social media. The purpose of this study was to know the motives behind the activities of foodstagramming done by Instagram users and their effects on the people’s consumptive interest that impacted the hyperreality phenomenon on social media. The actions of foodstagramming are now widely popular since more cafés and restaurants are built-in Surakarta. Technology advancement has changed the eating culture, which in the past, it sees as a necessity fulfillment. Still, now it becomes the ‘mark’ of what to expose to the public through simulation in social media that eventually forms fake realities, as mentioned by Jean Baudrillard as hyperreality. This study used the qualitative approach and phenomenology method to dig out the motives behind the Surakarta people’s activities foodstagramming. The data collection techniques used were interviews, observation, and documentation from Instagram, news websites, and survey results about consumptive patterns and social media usage. The informant’s criteria were Instagram users, such as cafés and restaurant consumers, entrepreneurs, and the café or restaurant workers. The data analysis technique was an interactive model data analysis by Miles and Huberman. The result showed that ‘Makan Cantik’ and Foodstagramming were simulations that intentionally create to form a particular image to represent the social status and gain prestige. ‘Makan Cantik’ and Foodstagramming were called hyperreality in social media where fake realities were exposed to be more real than the truth itself.