Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Suluh Pendidikan

Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik Berbasis Masalah untuk Menumbuhkan Motivasi Belajar Mahasiswa Kamil, Firmanilah; Harahap, Saima Putrini R; Kurnila, Nely
Jurnal Suluh Pendidikan Vol 10 No 2 (2022): September 2022
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas HKBP Nommensen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36655/jsp.v10i2.783

Abstract

Peserta didik merupakan pelaksana dari proses pembelajaran yang memiliki beberapa faktor pendukung bagi ketercapaian tujuan pembelajaran. Faktor yang berasal dari peserta didik adalah motivasi, daya intelegensi, dan konsentrasi. Dari ketiga faktor tersebut motivasi seringkali menjadi aspek yang paling diabaikan dari strategi pembelajaran. Pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis masalah dirasa mampu menumbuhkan motivasi belajar. Pendekatan saintifik (scientific approach) adalah salah satu model pembelajaran yang dalam prosesnya memuat kaidah-kaidah keilmuan, mulai dari pengumpulan data dengan observasi, menanya, melakukan eksperimen, mengolah informasi atau data, hingga mengomunikasikan dengan tujuan memberikan ruang pada peserta didik secara luas untuk melakukan eksplorasi dan elaborasi materi pembelajaran, serta mampu mengaktualisasikan kemampuan melalui kegiatan pembelajaran yang telah dirancang oleh pendidik. Artikel ini berisi uraian kegiatan pembelajaran pada mahasiswa dengan tujuan memberikan pemaparan mengenai tahapan pendekatan saintifik berbasis masalah dalam menumbuhkan motivasi belajar mahasiswa. Pembelajaran Mekanika Tanah dengan Pendekatan Saintifik Berbasis Masalah dapat dilakukan dengan dan tanpa kegiatan praktikum. Meski tanpa praktikum, tahapan yang dilakukan tetap mengacu pada lima tahapan dasar yakni mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan mengkomunikasi. Kegiatan pemberian masalah dapat dilakukan pada tahap mengamati, menggali informasi, atau pada kegiatan diskusi tambahan setelah tahap mengkomunikasi.