Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS PERPAKIRAN DI STASIUN DEPOK LAMA Slameto, Purwanto Joko
UG Journal Vol 10, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dengan meningkatnya jumlah jumlah penduduk di wilayah kota Depok, makadapat di prediksikan pemakai jasa transportasi Kereta Api juga akan meningkat.Dengan demikian menuntut adanya penyediaan sarana perparkiran yangmemadai, aman dan nyaman. Disamping itu juga perlunya peningkatan pelayananpada jasa transportasi Kereta Api, sehingga para pekerja di wilayah Jakartadapat lebih memilih Kereta Api dibanding harus membawa kendaraannya sendirimenuju tempat bekerja di Jakarta, yang potensial menambah kemacetan danmeningkatkan stress perjalanan yang berdampak menurunya produkstifitaskerja. Di harapkan hasil akhir penelitian ini secara garis besar dapat memprediksi/ menghitung potensi pengguna dan kebutuhan perparkiran di Stasiun DepokLama.Untuk mendapatkan hasil seperti yang telah ditetapkan analisis data dilakukansecara deskriptif dan inferensial. Analisis deskriptif menggunakan Cross tabulationAnalysis. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui trend dan kecenderunganperkembangan jumlah pemakai tempat parkir dan kendala yang dihadapi olehpengelola. Sedangkan analisis inferensial menggunakan mann Witney Wilcoxon,dan analisis korelasi spermann (spermann rank order correlation) bertujuanuntuk mengetahui perbedaan/dampak serta hubungan satu variabel denganlainnya.Sebagain besar pengguna kereta api 54% lebih sering dan senang menggunakankereta commuter line untuk perjalanan karena alasan kenyamanan danketersediaanya lebih banyak, disisi lain ada 46% pengguna lebih seringmenggunakan kereta api listrik ekonomi karena lebih murah dan terjangkau.Sedangkan angkutan umum yang melayani penumpang yang akan menuju kestasiun sebenarnya sudah cukup baik, tetapi jangkauannya yang perlu untukdiperluas.Kondisi layanan perparkiran yang ada dan fasilitas yang dimiliki masih kurang,hal tersebut menyebabkan rasa ketidak nyamanan dan ketidak amanan bagipengguna parkir yang ada, sehingga diperlukan adanya peran dan campurtangan dari pemerintah daerah Kota Depok, sehingga perparkiran yang ada lebihtertata, nyaman, aman dan mencukupi.Besarnya pengguna kereta api di Kota Depok dan akan terus meningkat seiringdengan semakin membaiknya layanan kereta api yang melayanai Depok-Jakartaserta semakin tidak nyamannya perjalanan dengan moda transportasi bus ataukendaraan pribadi, prediksijumlah penguna perparkiran di stasiun Depok Lamaakan mencapai 4 sampai 6 kali lipat pada lima tahun ke depan dan dapat mencapailebih dari 10 kali lipat dalam sepuluh tahun kedepan.
Perencanaan Pengendalian Biaya dan Waktu pada Proyek Pembangunan Rumah Susun Stie Tazkia Cendikia Bogor dengan Metode Earned Value Nabil, Rizki Ramadhan; Furuhitho, X; Setiawan, Lilik; Susanto, Remigius Hari; Slameto, Purwanto Joko
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 6 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keterlambatan pada pelaksanaan proyek sering kali terjadi, maka dari itu perlu dilakukan pengendalian pada proyek agar pelaksanaannya dapat kembali terlaksana sesuai dengan waktu yang telah dijadwalkan. Metode Earned Value merupakan salah satu metode yang digunakan untuk perencanaan dan pengelolaan proyek agar pekerjaan pelaksanaan proyek dapat berjalan sesuai tujuan akhir tanpa banyak penyimpangan. Perencanaan biaya dan waktu ini dilakukan pada Proyek Pembangunan Rumah Susun STIE Tazkia Cendikia Bogor yang bertujuan untuk mengetahui indeks kinerja proyek, perkiraaan biaya dan waktu yang diperlukan, memberikan alternatif penyelesaian untuk mengatasi keterlambatan yang terjadi serta membuat kurva S setelah percepatan. Durasi pelaksanaan yang direncanakan adalah 330 hari dengan nilai kontrak Rp55.747.044.800,00 dan pada realisasinya berjalan selama 344 hari dengan kerterlambatan 14 hari dari rencana. Hasil perhitungan dengan metode earned value menunjukkan bahwa proyek sudah berjalan dengan biaya yang efisien, berdasarkan nilai CPI yang secara keseluruhan bernilai > 1. Sedangkan untuk nilai SPI pada minggu ke-13 hingga minggu ke-48 walatu tidak semnuanya memiliki nilai kurang dari < 1, hal ini menunjukkan proyek sedang mengalami keterlambatan. Percepatan yang dilakukan untuk mengejar keterlambatan yaitu menggunakan metode crashing dengan alternatif percepatan yang paling efektif untuk diterapkan yaitu penambahan 4 jam kerja lembur pada pekerjaan besi beton lantai 1,2 yang mampu mengejar keterlambatan proyek hingga sesuai dengan rencana yang di tentukan. Sehingga proyek dapat berjalan sesuai dengan durasi normal yang telah direncanakan dengan biaya sebesar Rp804.485.769. Dari biaya normal yaitu Rp539.784.000 dengan durasi percepatan 14 hari.
Optimalisasi Penjadwalan Proyek dengan Menggunakan Metode CPM Pembangunan WWTP Relocation PT. Frisian Flag Indonesia Plant Pasar Rebo Jakarta Timur Susanto, Remigius Hari; Furuhitho, X; Slameto, Purwanto Joko; Listiyono, Sidik; Armanu, Junica Aulia Rahma
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 5 No. 2 (2025): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proyek pembangunan Wwtp Relocation and Plant Improve di PT. Frisian Flag Indonesia Plant Ciracas, berlokasi di Pasar Rebo, Jakarta Timur, memiliki nilai kontrak Rp. 13.695.000.000 dan durasi 310 hari. Namun, pada minggu ke-10, proyek mengalami keterlambatan akibat pengiriman material. Untuk mengatasi keterlambatan ini, dilakukan percepatan progres pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi lintasan kritis dalam perencanaan percepatan dan menganalisis waktu serta biaya setelah percepatan. Metode yang digunakan adalah Critical Path Method (CPM) dengan penambahan jam kerja (lembur), dibantu oleh software Microsoft Project. Hasil analisis menunjukkan bahwa dengan penambahan 1 jam lembur, biaya meningkat sebesar Rp. 1.742.125.127, sehingga total durasi pekerjaan dapat dihemat hingga 42 hari.