Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENGEMBANGAN KEILMUAN SANTRI MELALUI SELEKSI AKTIVIS BAHTSUL MASAIL DI MADRASAH HIDAYATUL MUBTADIIN LIRBOYO KEDIRI Makhfud, Makhfud; Asyuari, A. Zaeini Misbaahuddin
ANDRAGOGI Vol 5 No 1 (2023): ANDRAGOGI
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama Islam Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/ja.v5i1.20488

Abstract

This article aims to discuss the scientific development of santri through the selection of Bahtsul Masail activists at Madrasah Hidayatul Mubtadiin Lirboyo Kediri. This research is qualitative research type. Data were collected through structured interviews and analyzed with descriptive analysis techniques. In this study, the results obtained are: The form of implementation of Bahtsul Masail activist selection in Hidayatul Mubtadiin Lirboyo Madrasah is through various deliberation forums and Bahtsul Masail. The results of the selection of Bahtsul Masail activists are carried out through several stages: First, recruiting Bahtsul Masail activists through special programs of Lajnah Bahtsul Masail such as the implementation of sorogan, takhasus and musyawaroh forums. Second, recruiting grade-level Bahtsul Masail activists through the kubro musyawaroh program (Muskub), combined musyawaroh (Musgab) for Tsanawiyah level students. Fathul Qorib and Al-Mahalli musyawaroh programs for Aliyah level students. Third, recruiting Bahtsul Masail activists through Bahtsul Masail at the cottage level. The implementation of the selection of Bahtsul Masail activists on the scientific development of students has a positive impact, including training public speaking, analyzing problems, utilizing self-potential from the works of previous scholars and training critical thinking intelligence.
Peningkatan Perilaku Sosial Santri melalui Peran Wali Asuh di Pesantren Efendi, Are; Zahid, Reza Ahmad; Makhfud, Makhfud; Fajar, Abbas Sofwan Matla'il
Kartika: Jurnal Studi Keislaman Vol. 3 No. 2 (2023): Kartika: Jurnal Studi Keislaman (November)
Publisher : Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPT NU) PCNU Kabupaten Nganjuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59240/kjsk.v3i2.40

Abstract

This study explores ways to improve students' social behavior through the role of foster guardians in Islamic boarding schools. This study uses qualitative research methods. The data sources are interviews with key informants, the heads and administrators of Islamic boarding schools, and observations. This research shows that Islamic boarding schools have unique methods for improving students' social behavior. The indicator is the active involvement of foster guardians in implementing the Islamic boarding school program. There are three types of programs implemented by foster guardians to improve the social behavior of students, including routine recitation, cleanliness pickets, and social service. The implementation of these three programs has supporting and inhibiting factors. Supporting factors for foster guardians to improve the social behavior of students, such as cooperation and discipline between foster guardians to help the administrators with their duties so that it is easier for their foster children to carry out Islamic boarding school activities. In contrast, inhibiting factors are lack of coordination, cooperation, and conflicts in the foster guardian's activity schedule.
Urgensi Asas Kelembagaan Atau Pejabat Pembentuk yang Tepat Dalam Pembentukan Peraturan Desa Makhfud, Makhfud; Sulatri, Kristina; Ismail, Yudhia
Yurijaya : Jurnal Ilmiah Hukum Vol 6, No 1 (2024): APRIL
Publisher : Universitas Merdeka Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51213/yurijaya.v6i1.132

Abstract

Pemerintahan desa di Indonesia memiliki peran vital dalam melaksanakan tugas pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan kepada penduduk di wilayahnya. Prinsip-prinsip seperti otonomi, demokrasi, dan keadilan sosial menjadi dasar penyelenggaraan pemerintahan desa. Otonomi memberikan hak kepada pemerintahan desa untuk mengatur urusan lokal, sementara demokrasi melibatkan partisipasi aktif masyarakat dalam pengambilan keputusan. Desa memiliki kewenangan untuk membuat kebijakan, mengatur anggaran, dan mengambil langkah sesuai kebutuhan tanpa campur tangan berlebihan dari pemerintah pusat. Peraturan desa, hasil pembahasan dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD), menjadi instrumen penting dalam mengatur kehidupan desa sesuai UU Desa. Asas kelembagaan dalam pembentukan peraturan desa menjamin proses sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi, melibatkan pemimpin desa, perwakilan masyarakat, dan lembaga desa yang relevan. Pejabat pembentuk yang kompeten dan lembaga yang kuat meningkatkan akuntabilitas dan memastikan peraturan desa sesuai dengan kepentingan publik. Asas kelembagaan menjadi dasar bagi pembentukan peraturan desa yang demokratis, inklusif, dan efektif untuk mencapai pembangunan dan pemerintahan desa yang berkelanjutan.
The Use of Differentiated Instruction in Achieving Learning Objectives of Islamic Religious Education in the Merdeka Curriculum Dinana, Muhammad Fahim; Makhfud, Makhfud; Mukhlison, Moch.
Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman Vol. 14 No. 1 (2024): Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman, April 2024
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Islam Tribakti Lirboyo Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/ji.v14i1.5318

Abstract

This paper explores and describes the concept of differentiated instruction according to Carol Tomlinson and the Concept of the Merdeka Curriculum. This paper is based on library research, uses secondary data collected using documentation techniques, and is qualitative-descriptive. The results: the Merdeka Curriculum is the Indonesian curriculum characterized by three things: which are emphasizing the main (essential) material, adding material of character building for the project called building 'Pelajar Pancasila,' and teacher flexibility in conducting learning to fulfill the needs and interests of students. Differentiated instruction, as one of the methods suitable for the Merdeka Curriculum, is a teaching philosophy based on the premise that students learn best when their teachers accommodate their different readiness levels, interests, and learning profiles. Teachers can distinguish at least four classroom elements: content, process, product, and learning environment. Thus, in learning Islamic Education, teachers need to understand the diverse backgrounds of learners in terms of readiness, interests, and learning profiles. Furthermore, teachers differentiate Islamic education in content, process, product, and learning environment.
Urgensi Asas Kelembagaan Atau Pejabat Pembentuk yang Tepat Dalam Pembentukan Peraturan Desa Makhfud, Makhfud; Sulatri, Kristina; Ismail, Yudhia
Yurijaya : Jurnal Ilmiah Hukum Vol. 6 No. 1 (2024): APRIL
Publisher : Universitas Merdeka Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51213/yurijaya.v6i1.132

Abstract

Pemerintahan desa di Indonesia memiliki peran vital dalam melaksanakan tugas pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan kepada penduduk di wilayahnya. Prinsip-prinsip seperti otonomi, demokrasi, dan keadilan sosial menjadi dasar penyelenggaraan pemerintahan desa. Otonomi memberikan hak kepada pemerintahan desa untuk mengatur urusan lokal, sementara demokrasi melibatkan partisipasi aktif masyarakat dalam pengambilan keputusan. Desa memiliki kewenangan untuk membuat kebijakan, mengatur anggaran, dan mengambil langkah sesuai kebutuhan tanpa campur tangan berlebihan dari pemerintah pusat. Peraturan desa, hasil pembahasan dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD), menjadi instrumen penting dalam mengatur kehidupan desa sesuai UU Desa. Asas kelembagaan dalam pembentukan peraturan desa menjamin proses sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi, melibatkan pemimpin desa, perwakilan masyarakat, dan lembaga desa yang relevan. Pejabat pembentuk yang kompeten dan lembaga yang kuat meningkatkan akuntabilitas dan memastikan peraturan desa sesuai dengan kepentingan publik. Asas kelembagaan menjadi dasar bagi pembentukan peraturan desa yang demokratis, inklusif, dan efektif untuk mencapai pembangunan dan pemerintahan desa yang berkelanjutan.
Analisis Karakteristik Peserta Didik Melalui Asesmen Diagnostik Non-Kognitif Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Mardani, Devita Kharisma; Makhfud, Makhfud
Sosaintek: Jurnal Ilmu Sosial Sains dan Teknologi Vol. 1 No. 3 (2024): Sosaintek: Jurnal Ilmu Sosial Sains dan Teknologi, September, 2024
Publisher : Universitas Islam Tribakti Lirboyo Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/sosaintek.v1i3.7002

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik peserta didik melalui asesmen diagnostic non-kognitif pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Rumus analisis regresi linier dasar bagian dari perangkat analisis parametrik, digunakan dalam investigasi deskriptif kuantitatif ini. Lokasi penelitian ini adalah SMK PGRI 2 Kediri, dan merupakan studi lapangan. Dari total 807 siswa di kelas X dan XI, peneliti mengumpulkan data dengan mengamati, merekam, dan mensurvei 81 siswa. Peneliti di SMK PGRI 2 Kediri akan meneliti dampak tes diagnostik non-kognitif pada ciri-ciri siswa dalam proyek ini. Temuan penelitian ini mengungkap bagaimana penggunaan evaluasi diagnostik non-kognitif memengaruhi ciri-ciri siswa SMK PGRI 2 Kediri. Dianalisis menggunakan regresi linier sederhana, temuan tes diagnostik non-kognitif mengungkap temuan tes diagnostik non-kognitif. Seberapa besar dampaknya terhadap kepribadian siswa SMK PGRI 2 Kediri. Ciri-ciri siswa tidak terpengaruh oleh tes diagnostik di SMK PGRI 2 Kediri. Hasil evaluasi diagnostik non-kognitif menunjukkan bahwa variabel ini tidak memengaruhi karakteristik siswa di SMK PGRI 2 Kediri secara signifikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel evaluasi diagnostik nonkognitif tidak berpengaruh terhadap karakteristik siswa di SMK PGRI 2 Kediri, sehingga Ha ditolak dan H0 diterima. Hal ini disebabkan karena baik tujuan pembelajaran maupun tes penilaian tidak berhasil diselesaikan karena asesmen diagnostik nonkognitif yang kurang baik.
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Self-control pada Siswa Generasi Alpha Nuha, Agustina Kamilatun; Djamaluddin, Burhan; Makhfud, Makhfud
Kartika: Jurnal Studi Keislaman Vol. 5 No. 3 (2025): Kartika: Jurnal Studi Keislaman (November)
Publisher : Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPT NU) PCNU Kabupaten Nganjuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59240/kjsk.v5i3.428

Abstract

In this modern era, teenagers really need emotional intelligence training, because they are very vulnerable to unsafe conditions, both at school and outside of school. Teenagers are often easily offended, easily angered, and have difficulty controlling their emotions. One very important aspect in facing these challenges is the ability of self-control. Learning Islamic Religious Education (PAI) is one way to help them understand religious values ​​that can be a guide in controlling themselves, responding to various external stimuli, and regulating emotions in stressful conditions in the long term. This study aims to examine the effectiveness of PAI learning on the formation of self-control of Gen Alpha students at SMPN 4 Kediri. This study uses quantitative methods. Data collection uses observation and questionnaires. Data analysis uses a simple linear regression test with IBM SPSS statistics version 29. The results of this study indicate that the condition of SMPN 4 Kediri City is classified as good, has a positive and significant impact on student self-control with an R value of 0.670 and an R Square of 0.449. This means that 44.9% of students' self-control abilities can be explained by an understanding of PAI.