Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Optimalisasi sistem informasi pelayanan laboratorium keperawatan Normawati, Ajeng Titah; Siswanto, Joni; Cipto, Cipto
Teknosains Vol 17 No 3 (2023): September-Desember
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/teknosains.v17i3.40904

Abstract

Laboratorium merupakan sarana penunjang pendidikan tinggi sebagai wadah terselenggaranya praktikum pencapaian kompentensi keilmuan di bidang tertentu. Keterbatasan layanan laboratorium pendidikan telah dirasakan oleh mahasiswa terutama saat pandemi Covid-19, dimana pertemuan tatap muka sangat diminimalisir. Pada era digital ini, teknologi digunakan sebagai inovasi pemecahan masalah dengan mengintegrasikan antara virtual dan realita. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem informasi pelayanan laboratorium pendidikan keperawatan. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development (RnD) yang terdiri dari lima tahap yaitu Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Penelitian ini melibatkan 130 mahasiswa sebagai responden yang dipilih secara random pada tahap development sampai evaluation. Produk penelitian berupa website ini dinyatakan optimal terjadi peningkatakan skor pemahaman respon terhadap pelayanan laboratorium yang dianalisis dengan uji statistik. Hasil uji paired sample t test diperoleh hasil nilai p = 0,004 yang menunjukkan bahwa website layanan laboratorium secara signifikan berpengaruh atau optimal dalam memberikan pemahaman responden (mahasiswa) dalam menggunakan layanan laboratorium berbasis digital.
Pengelolan Kejang Demam Dengan Fokus Studi Hipertermi Nuryanti, Erni; Setyowati, Tutik; Kistimbar, Siti; Siswanto, Joni
Jurnal Studi Keperawatan Vol 5, No 1 (2024): MARCH 2024
Publisher : Program Studi Keperawatan Blora, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/j-sikep.v5i1.11261

Abstract

Latar Belakang : Tubuh manusia dalam menangani proses infeksi akan menyebabkan kenaikan  suhu pada tubuhnya yang disebut sebagai demam. Demam adalah proses alami tubuh untuk melawan infeksi yang masuk ke dalam tubuh ketika suhu meningkat melebihi suhu tubuh normal (37,5°C). Demam merupakan suatu keadaan suhu tubuh diatas normal sebagai akibat peningkatan pusat pengatur suhu di hipotalamus. Demam adalah salah satu faktor resiko utama penyebab kejang demam. Kejang demam merupakan kelainan neurologis yang paling sering terjadi pada anak, hal ini dikarenakan anak yang masih berusia dibawah 5 tahun sangat rentan terhadap berbagai penyakit disebabkan sistem kekebalan tubuh belum terbangun secara sempurna. Dampak kejang demam kemungkinan dapat meningkatkan terjadinya epilepsi yang dapat menyebabkan berbagai macam permasalahan berupa kesulitan dalam belajar, gangguan pertumbuhan dan perkembangan, serta kualitas hidup yang kurang pada anak di masa depan.Tujuan penelitian : Untuk memberikan Asuhan Keperawatan Pada Anak Kejang Demam Dengan Fokus Studi Pengelolaan Hipertermi Resiko Kejang Berulang.Metode Penelitian : Desain penelitian yang digunakan studi kasus dengan metode deskriptif yaitu memaparkan kasus dengan pendekatan proses keperawatan pada anak kejang demam.Kesimpulan : Evaluasi yang akan dicapai pada kasus ini yaitu anak tidak terjadi kejang, takikardi menurun dan Suhu tubuh normal.
Pengaruh Range of Motion (ROM) Aktif Terhadap Fleksibilitas Sendi Lutut Pada Lanjut Usia Indrayana, Tavip; Warijan, Warijan; Siswanto, Joni
Jurnal Studi Keperawatan Vol 1, No 1 (2020): March 2020
Publisher : Program Studi Keperawatan Blora, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (896.06 KB) | DOI: 10.31983/j-sikep.v1i1.5646

Abstract

ABSTRACTBackground : Joint flexibility decreases in old age due to a degenerative process resulting in changes in joints, connective tissue and cartilage in the elderly. Decreasing flexibility is also due to reduced elasticity of muscle fibers, where connective tissue in muscle fibers increases (Mariyam, 2008).Objective : The aim of this study was to analyze the effect of active exercise (ROM) on the lower extremities on increasing the flexibility of the knee joint in the elderlyMethods : This study using a quasi-experimental approach with One group pre-test and post-test design. The sampling technique uses the Slovin method of 42 people, obtained a sample of 25 elderly. Exercise is done twice a day for 8 days. Measurements were made on day 1, day 4 and day 8 of the study using a Goniometer measuring instrument..Result : The results of measurement I average of the right knee joint 117.52o, measurement II = 122.24, measurement III = 126, 36o. From the analysis with Paired simple t-Test between the measurements I and II, it was found that the different test measurements I and II t count value was equal to -1.908 with 0.068. Because sig 0.05, it can be concluded that Ho is accepted, meaning that the average angle of ROM before and after training is the same (not different). In the different test measurements II and III the value of t count is equal to -2.152 with sig 0.042.Conclusion : Because sig 0.05, it can be concluded that Ho is rejected, meaning that there is a difference in ROM angle after training between days 4 to 8 with the first day to day 4. Thus it can be stated that active ROM exercises affect the angle of ROM of the knee joint elderly after exercise ROM between day 4 to day 8. Keywords: active ROM exercise, flexibility of knee joint, elderly.
Pengaruh Range of Motion (ROM) Aktif Terhadap Fleksibilitas Sendi Lutut Pada Lanjut Usia Indrayana, Tavip; Warijan, Warijan; Siswanto, Joni
Jurnal Studi Keperawatan Vol. 1 No. 1 (2020): March 2020
Publisher : Program Studi Keperawatan Blora, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/j-sikep.v1i1.5646

Abstract

ABSTRACTBackground : Joint flexibility decreases in old age due to a degenerative process resulting in changes in joints, connective tissue and cartilage in the elderly. Decreasing flexibility is also due to reduced elasticity of muscle fibers, where connective tissue in muscle fibers increases (Mariyam, 2008).Objective : The aim of this study was to analyze the effect of active exercise (ROM) on the lower extremities on increasing the flexibility of the knee joint in the elderlyMethods : This study using a quasi-experimental approach with One group pre-test and post-test design. The sampling technique uses the Slovin method of 42 people, obtained a sample of 25 elderly. Exercise is done twice a day for 8 days. Measurements were made on day 1, day 4 and day 8 of the study using a Goniometer measuring instrument..Result : The results of measurement I average of the right knee joint 117.52o, measurement II = 122.24, measurement III = 126, 36o. From the analysis with Paired simple t-Test between the measurements I and II, it was found that the different test measurements I and II t count value was equal to -1.908 with 0.068. Because sig> 0.05, it can be concluded that Ho is accepted, meaning that the average angle of ROM before and after training is the same (not different). In the different test measurements II and III the value of t count is equal to -2.152 with sig 0.042.Conclusion : Because sig <0.05, it can be concluded that Ho is rejected, meaning that there is a difference in ROM angle after training between days 4 to 8 with the first day to day 4. Thus it can be stated that active ROM exercises affect the angle of ROM of the knee joint elderly after exercise ROM between day 4 to day 8. Keywords: active ROM exercise, flexibility of knee joint, elderly.
Pengelolan Kejang Demam Dengan Fokus Studi Hipertermi Nuryanti, Erni; Setyowati, Tutik; Kistimbar, Siti; Siswanto, Joni
Jurnal Studi Keperawatan Vol. 5 No. 1 (2024): MARCH 2024
Publisher : Program Studi Keperawatan Blora, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/j-sikep.v5i1.11261

Abstract

Latar Belakang : Tubuh manusia dalam menangani proses infeksi akan menyebabkan kenaikan  suhu pada tubuhnya yang disebut sebagai demam. Demam adalah proses alami tubuh untuk melawan infeksi yang masuk ke dalam tubuh ketika suhu meningkat melebihi suhu tubuh normal (>37,5°C). Demam merupakan suatu keadaan suhu tubuh diatas normal sebagai akibat peningkatan pusat pengatur suhu di hipotalamus. Demam adalah salah satu faktor resiko utama penyebab kejang demam. Kejang demam merupakan kelainan neurologis yang paling sering terjadi pada anak, hal ini dikarenakan anak yang masih berusia dibawah 5 tahun sangat rentan terhadap berbagai penyakit disebabkan sistem kekebalan tubuh belum terbangun secara sempurna. Dampak kejang demam kemungkinan dapat meningkatkan terjadinya epilepsi yang dapat menyebabkan berbagai macam permasalahan berupa kesulitan dalam belajar, gangguan pertumbuhan dan perkembangan, serta kualitas hidup yang kurang pada anak di masa depan.Tujuan penelitian : Untuk memberikan Asuhan Keperawatan Pada Anak Kejang Demam Dengan Fokus Studi Pengelolaan Hipertermi Resiko Kejang Berulang.Metode Penelitian : Desain penelitian yang digunakan studi kasus dengan metode deskriptif yaitu memaparkan kasus dengan pendekatan proses keperawatan pada anak kejang demam.Kesimpulan : Evaluasi yang akan dicapai pada kasus ini yaitu anak tidak terjadi kejang, takikardi menurun dan Suhu tubuh normal.
OXYGEN THERAPY SUPPLY TO HAEMODYNAMIC STATUS IN PATIENT WITH ACUTE MYOCARDIAL INFARCTION Wulandari, Novita Kurnia; Siswanto, Joni; Widiyati, Sri
Journal of Applied Health Management and Technology Vol. 2 No. 1 (2020): January 2020
Publisher : Postgraduate Program , Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jahmt.v2i1.5505

Abstract

Haemodynamic status which influences to serious condition of AMI. Observing the blood pressure, mean artery pressure, and heart rate are the main parameter of haemodynamic. One of the intervention to AMI patient aim to prevent the expansion of heart attack, also decrease pre-load and after-load with oxygen therapy supply. This study aimed to know the influence oxygen therapy supply to haemodynamic status in patient with AMI in Emergency Instalation of RSUD Dr. Moewardi Surakarta. This study was a Pre Experimental Research with One Group Pre-post Test Design conducted one group of AMI patients who observed in haemodynamic status (blood pressure, mean artery pressure, and heart rate) before and after oxygen therapy supply. Research showed that 30 respondent with systolic (t = 6,662, p value<0,05 is 0,000), dyastolic (Z = -3,763, p value<0,05 is 0,000), mean artery pressure (t = 5,879, p value<0,05 is 0,000), and heart rate (Z = -2,976, p value<0,05 is 0,003). The conclusion showed p value<0,05 so it means that oxygen therapy supply affects haemodynamic status in patient with Acute Myocardial Infarction. Â