Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA PADANG NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KELURAHAN GURUN LAWEH NAN XX KECAMATAN LUBUK BAGALUANG Rambe, Laila Afni; Dalimunthe, Muhammad Alwi
POPULIKA Vol 9, No 1 (2021): Populika
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/populika.v9i1.347

Abstract

Faktor yang melatarbelakangi penulis dalam membahas masalah ini adalah efektifitas Perda Kota Padang Nomor 21 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah. Dengan memperhatikan pola sikap dan perilaku masyarakat pasca berlakunya peraturan tersebut. Pertanyaan dalam penelitian ini adalah bagaimana efektifitas Perda Kota Padang Nomor 21 Tahun 2012 di Kecamatan Geh Laweh Nan XX Kabupaten Lubuk Bagaluang. Untuk menjawab pertanyaan tersebut penulis melakukan jenis penelitian lapangan dengan menggunakan teknik wawancara yaitu melakukan wawancara dengan pihak terkait seperti: Kepala Desa, Kepala Desa dan tokoh masyarakat di Desa Geh Laweh. Kemudian penulis menganalisis datanya dengan menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Dari hasil analisis yang penulis lakukan terhadap data tersebut dapat disimpulkan bahwa berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Kelurahan Laweh Nan XX Kecamatan Lubuk Bagalung Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 21 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah belum efektif hal tersebut. didasarkan pada tidak adanya kepastian hukum tentang sanksi dan kurangnya kesadaran hukum masyarakat.
EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA PADANG NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KELURAHAN GURUN LAWEH NAN XX KECAMATAN LUBUK BAGALUANG Rambe, Laila Afni; Dalimunthe, Muhammad Alwi
POPULIKA Vol. 9 No. 1 (2021): Populika
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/populika.v9i1.347

Abstract

Faktor yang melatarbelakangi penulis dalam membahas masalah ini adalah efektifitas Perda Kota Padang Nomor 21 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah. Dengan memperhatikan pola sikap dan perilaku masyarakat pasca berlakunya peraturan tersebut. Pertanyaan dalam penelitian ini adalah bagaimana efektifitas Perda Kota Padang Nomor 21 Tahun 2012 di Kecamatan Geh Laweh Nan XX Kabupaten Lubuk Bagaluang. Untuk menjawab pertanyaan tersebut penulis melakukan jenis penelitian lapangan dengan menggunakan teknik wawancara yaitu melakukan wawancara dengan pihak terkait seperti: Kepala Desa, Kepala Desa dan tokoh masyarakat di Desa Geh Laweh. Kemudian penulis menganalisis datanya dengan menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Dari hasil analisis yang penulis lakukan terhadap data tersebut dapat disimpulkan bahwa berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Kelurahan Laweh Nan XX Kecamatan Lubuk Bagalung Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 21 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah belum efektif hal tersebut. didasarkan pada tidak adanya kepastian hukum tentang sanksi dan kurangnya kesadaran hukum masyarakat.
Praktik Martuppak Martahi di Desa Sibargot Kabupaten Labuhanbatu Sumatera Utara Ditinjau dari Perspektif Utang Piutang Rambe, Laila Afni
Alhurriyah Vol 5 No 2 (2020): Juli - Desember 2020
Publisher : Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30983/alhurriyah.v5i2.2939

Abstract

The factors underlying the writer in discussing this title see the Sibargot Village community doing Martuppak Martahi practices in the Walimah program. Then there is a repayment of money that has been given in Walimah, furthermore it is not known included in the payment of accounts payable or only limited to giving. Whereas in Islam, the loan receivables contract must be clear, both in terms of payment time and in terms of the amount of money that must be paid. The purpose of this research is to find out the practice of Martuppak Martahi in the Walimah event in Sibargot Village in terms of Debt Debt Perspectives. The method used is field research using interview techniques. Then the data is analyzed using qualitative descriptive analysis methods. From the results of the analysis conducted by the author on these data it can be concluded that according to the perspective of accounts receivable debt, Martuppak Martahi practices are not accounts receivable debt, but are included in the giving off and this is permissible.Faktor yang melatarbelakangi penulis dalam membahas judul ini melihat masyarakat Desa Sibargot melakukan praktik Martuppak Martahi dalam acara walimah. Kemudian adanya pembayaran kembali uang yang telah diberikan di walimah, selanjutnya hal itu tidak diketahui termasuk dalam pembayaran utang piutang atau hanya sebatas pemberian semata. Sedangkan dalam Islam, akad utang piutang yang dilakukan harus jelas, baik dari segi waktu pembayaran maupun dari segi jumlah uang yang harus dibayarakan. Adapun tujuan dalam penelitian untuk mengetahui praktik Martuppak Martahi  dalam acara walimah di Desa Sibargot ditinjau dari perspektif utang piutang. Metode yang digunakan yaitu penelitian lapangan dengan menggunakan teknik wawancara. Kemudian data tersebut dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Dari hasil analisis yang penulis lakukan terhadap data tersebut dapat disimpulkan bahwa menurut perspektif utang piutang praktik Martuppak Martahi bukanlah merupakan utang piutang tapi termasuk kepada pemberian lepas dan praktik tersebut boleh dilakukan.
Aspek Hukum Ekonomi Syariah dalam Environmental, Social and Govenance (ESG) : Upaya Peningkatan Ekonomi Masyarakat yang Berkelanjutan Rambe, Laila Afni; Armayanti, Yuni
Journal of Islamic Law El Madani Vol. 4 No. 1 (2024)
Publisher : Yayasan Marwah Madani Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55438/jile.v4i1.128

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat aspek hukum ekonomi syariah dalam  konsep Enviromental, Social and Govenance (ESG) yang dapat digunakan untuk pemulihan ekonomi melalui peningkatan investasi. Inovasi pemulihan ekonomi yang ditawarkan dan dapat diaplikasikan oleh setiap perusahaan yaitu dengan menjalankan green investment berdasarkan konsep ESG yang telah sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yakni penelitian pustaka (library researc). Analisis data yaitu dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif yakni memamparkan seluruh data dengan apa adanya data sebagaimana data yang telah terkumpul. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi dapat dilakukan dengan menerapkan konsep ESG pada setiap perusahaan investasi. Hal ini melihat telah banyaknya investor yang mulai melirik untuk menanamkan sahamnya di perusahaan yang berbasis ESG, sehingga penerapan ESG selain menjadi kewajiban perusahan juga menjadi salah satu strategi marketing dalam peningkatan penanaman saham. Implikasi dari penelitian ini yaitu memberikan pengetahuan tentang literasi finansial dalam pemulihan ekonomi.
TEORI NASIKH MANSUKH DAN RELEVANSINYA DENGAN REVISI UNDANG-UNDANG KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI (KPK) Rambe, Laila Afni
Mumtaz: Jurnal Studi Al-Quran dan Keislaman Vol 6, No 2 (2022): Mumtaz: Jurnal Studi Al-Qur'an dan Keislaman
Publisher : Institut PTIQ Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36671/mumtaz.v6i02.400

Abstract

The concept of nasikh mansukh is used to analyze the conflicting legal meaning of a verse of the Qur'an. So that it is understood that nasikh mansukh is one way to look at the sociological, philosophical and even economic background of a verse of the Qur'an revealed by God. Seeing this it seems difficult to match the use of law in the time of the prophet with what is happening in the present. Because the times are always moving dynamically. But the way to deny a verse in a country has in common is the revision of the law. The purpose of this research is to see how the use of the concept of nasikh mansukh when brought into the realm of state administration. From the results of the analysis conducted by the author on the data, it can be concluded that in essence there is no contradiction in the verses of the Qur'an but each of the verses is perfect for each other, meaning that there is always a connection if our understanding is universal towards the verses of the Qur'an. Furthermore, when alluded to the nasikh mansukh in the realm of constitutionality there is a close relationship with the meaning of the revision of the law. This can be seen from the terms of nasikh mansukh which then have in common with the provisions of the revision of the law
Menata Ulang Etika Ekonomi Islam di Luar Negeri: Konsep Zakat atas Penghasilan Profesi Menurut Yusuf al-Qaradawi dan Praktiknya di Kalangan Pekerja Migran Indonesia di Korea Selatan Rokhim, Abdur; Rambe, Laila Afni; Fauzan, Ahmad
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Raushan Fikr Vol 14 No 1 (2025): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Raushan Fikr
Publisher : Lembaga Kajian dan Pemberdayaan Mahasiswa UIN Prof. KH. Saifuddin Zuhri Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24090/jimrf.v14i1.13302

Abstract

This study examines the legal status of zakat on professional income earned by Indonesian migrant workers in South Korea, based on the views of Yusuf al-Qaradawi. It evaluates the applicability of his perspective to the practice of zakat in this context. Using a descriptive-analytical approach, the research is based on field data obtained through observation and structured interviews. The findings show that professional income is subject to zakat if workers meet the legal and religious requirements. The income is classified as al-mal al-mustafad al-amalah, meaning earnings derived from wages or salaries through professional work. Furthermore, the average monthly income of these workers exceeds the nisab threshold when compared to the regional minimum wage, thus fulfilling the obligation for zakat. Yusuf al-Qaradawi’s interpretation remains relevant, as he draws an analogy between zakat on professional income and zakat on monetary assets, underscoring its necessity among migrant workers.
The Position of Source Culture in The Current EFL Textbooks in Indonesia Reflected in 3 Research Findings Rambe, Maisaroh; Rambe, Laila Afni
English Education: Jurnal Tadris Bahasa Inggris Vol 14 No 2 (2021): English Education: Jurnal Tadris Bahasa Inggris
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/ee-jtbi.v14i2.10044

Abstract

Based on this background, the authors are interested in examining more deeply with research questions, namely why book authors tend to take source culture as material and what are real examples of cultural values reflected in textbooks.The research method used in this study is a qualitative research method with the type of library research. Thus the data collection method used is observation. Observations were made on three journals that have been selected as data for analysis, namely analysis of the cultural content of third grade English textbooks in Cianjur, West Java, Cultural content in Indonesian case English teaching textbooks (ELT), Analysis of cultural content in Pathway textbooks. to English for the second grade of high school. The theory used as an analytical knife is the theory of Cortazzi and Jin (1999) which examines culture. The results of the analysis show that there is a tendency for the authors to choose local culture as a teaching material, as evidenced by 13.11% in Faris journal, 45% in Kurnia journal and 19% in Nurjannah journal who choose source culture as teaching material. The reason the author chooses source culture as source material is because the material is easily understood by the participants of the source culture, the source culture is easily found in real terms, the delivery of the source culture can help preserve the culture itself so that it does not become extinct, the source culture material can broaden students' horizons because of its diversity in Indonesia.Source cultural materials can indirectly foster nature and mutual respect for cultural differences between one another.
Praktik Martuppak Martahi di Desa Sibargot Kabupaten Labuhanbatu Sumatera Utara Ditinjau dari Perspektif Utang Piutang Rambe, Laila Afni
Alhurriyah Vol 5 No 2 (2020): Juli - Desember 2020
Publisher : Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30983/alhurriyah.v5i2.2939

Abstract

The factors underlying the writer in discussing this title see the Sibargot Village community doing Martuppak Martahi practices in the Walimah program. Then there is a repayment of money that has been given in Walimah, furthermore it is not known included in the payment of accounts payable or only limited to giving. Whereas in Islam, the loan receivables contract must be clear, both in terms of payment time and in terms of the amount of money that must be paid. The purpose of this research is to find out the practice of Martuppak Martahi in the Walimah event in Sibargot Village in terms of Debt Debt Perspectives. The method used is field research using interview techniques. Then the data is analyzed using qualitative descriptive analysis methods. From the results of the analysis conducted by the author on these data it can be concluded that according to the perspective of accounts receivable debt, Martuppak Martahi practices are not accounts receivable debt, but are included in the giving off and this is permissible.Faktor yang melatarbelakangi penulis dalam membahas judul ini melihat masyarakat Desa Sibargot melakukan praktik Martuppak Martahi dalam acara walimah. Kemudian adanya pembayaran kembali uang yang telah diberikan di walimah, selanjutnya hal itu tidak diketahui termasuk dalam pembayaran utang piutang atau hanya sebatas pemberian semata. Sedangkan dalam Islam, akad utang piutang yang dilakukan harus jelas, baik dari segi waktu pembayaran maupun dari segi jumlah uang yang harus dibayarakan. Adapun tujuan dalam penelitian untuk mengetahui praktik Martuppak Martahi  dalam acara walimah di Desa Sibargot ditinjau dari perspektif utang piutang. Metode yang digunakan yaitu penelitian lapangan dengan menggunakan teknik wawancara. Kemudian data tersebut dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Dari hasil analisis yang penulis lakukan terhadap data tersebut dapat disimpulkan bahwa menurut perspektif utang piutang praktik Martuppak Martahi bukanlah merupakan utang piutang tapi termasuk kepada pemberian lepas dan praktik tersebut boleh dilakukan.
Pandangan Filsuf Muslim Dan Barat Tentang Filsafat Dan Sains Islam Armayanti, Yuni; Rambe, Laila Afni
Tasamuh: Jurnal Studi Islam Vol. 17 No. 2 (2025): Tasamuh: Jurnal Studi Islam
Publisher : LPPM IAIN Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47945/tasamuh.v17i2.2010

Abstract

This paper examines the views of Muslim and Western philosophers on Islamic philosophy and science, with the aim of understanding the contributions and interactions between the two traditions of thought. Muslim philosophers such as Al-Farabi, Ibn Sina, and Al-Ghazali attempted to integrate religious teachings with rational thought, creating a dialogue between revelation and reason. They emphasized the importance of empirical experience, ethics, and spirituality in the development of science. Western philosophers, on the other hand, provided a different perspective, often emphasizing rationalism, empiricism, and the scientific method. Despite differences in epistemological and methodological approaches, the dialogue between Muslim and Western philosophers shows that the search for truth is a universal endeavor that transcends cultural and religious boundaries. This paper hopes to provide deeper insight into the relationship between philosophy and science in the Islamic context and the significant contributions made by thinkers from both traditions to the development of global science. The findings suggest that despite methodological differences, both Muslim and Western thinkers recognize the organic unity of philosophy and science in the Islamic tradition, as well as its relevance in addressing contemporary epistemological challenges.