Background: Poor nutritional status in children can be caused by indiscriminate snacking, consuming foods that do not meet balanced nutrition guidelines, and irregular eating patterns. This can lead to stunted growth and development in school-age children. Purpose: To determine the relationship between nutritional status and students' snacking habits, eating patterns, and daily food consumption. Method: This quantitative descriptive study used a cross-sectional approach. The population studied were students of Dramaga 2 Elementary School, Bogor, in March 2025. A total of 12 students were randomly selected. Data were obtained through anthropometric measurements, 2x24-hour food recall interviews, and questionnaires about eating patterns and snacking habits. The data were then analyzed using Microsoft Excel and SPSS. Results: A total of 41.7% of respondents were obese, and 41.7% were underweight. Macronutrient deficiencies were also present in 70.6% of respondents, and micronutrient deficiencies in 87.5%. Seventy-five percent had poor dietary habits. Most had uncontrolled snacking habits. Conclusion: There is a relationship between the nutritional status of school-age children and their snacking habits, eating patterns, and food consumption. Suggestion: It is hoped that future researchers can use larger samples and add variables that are not yet included in the study. Keywords: Dietary Patterns; Food Intake; Nutritional Status; School Aged Children; Snacking Behaviours Pendahuluan: Status gizi buruk yang terjadi pada anak dapat disebabkan dari kebiasaan jajan yang sembarangan, konsumsi pangan yang tidak sesuai dengan pedoman gizi seimbang, dan pola makan yang tidak teratur. Hal ini dapat mengakibatkan lambatnya pertumbuhan dan perkembangan pada anak usia sekolah. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara status gizi dengan kebiasaan jajan, pola makan, dan konsumsi pangan sehari-hari siswa. Metode: Penelitian kuantitatif deskriptif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi yang diteliti adalah siswa/I di SDN Dramaga 2 Bogor pada bulan Maret 2025. Total sampel yang digunakan sebanyak 12 siswa/I yang dipilih melalui teknik random sampling. Data didapatkan melalui pengukuran antropometri, wawancara food recall 2x24 jam, serta pengisian kuesioner pola makan dan kebiasaan jajan. Data kemudian dianalisis menggunakan Microsoft Excel dan SPSS. Hasil: Sebanyak 41.7% responden mengalami obesitas dan sebesar 41.7% tinggi badan kurang. Defisit zat gizi makro juga terjadi sebesar 70.6% responden dan defisit zat gizi mikro sebesar 87.5%. Sebanyak 75% memiliki pola makan kurang. Sebagian besar memiliki kebiasaan jajan yang tidak terkontrol. Simpulan: Ada hubungan antara status gizi anak usia sekolah dengan kebiasaan jajan, pola makan, dan konsumsi pangan. Saran: Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menggunakan sampel dalam jumlah yang lebih besar dan menambahkan variabel yang belum ada pada penelitian. Kata Kunci: Anak Usia Sekolah; Kebiasaan Jajan; Konsumsi Pangan; Pola Makan; Status Gizi.