Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGARUH KEPADATAN TANAH YANG DISTABILISASI DENGAN KAPUR TERHADAP PARAMETER KUAT GESER TANAH Suri, Atika; Rustamaji, R.M.; Aprianto, Aprianto
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 10, No 1 (2023): JeLAST Edisi Februari 2023
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v10i1.62945

Abstract

Jenis tanah yang sering terdapat permasalahan dalam pekerjaan konstruksi jalan adalah tanah lempung. Hal ini dikarenakan daya dukung tanah tersebut rendah. Dengan adanya permasalahan tersebut, maka diperlukan improvisasi pada tanah yang akan dijadikan sebagai bahan lapisan tanah dasar dengan menggunakan metode stabilisasi tanah dengan penambahan senyawa kimiawi berupa kapur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepadatan tanah maksimum (MDD) yang distabilisasi dengan kapur terhadap parameter kuat geser tanah berupa nilai kohesi (c) dan sudut geser dalam (Ï•) berdasarkan pengujian geser langsung. Pada penelitian ini, stabilisasi tanah dilakukan dengan cara menambahkan kapur sebanyak 0%, 3%, 6% dan 12% dengan melakukan pemeraman selama 0 hari, 7 hari, 14 hari dan 28 hari. Dari hasil penelitian diperoleh nilai kohesi (c), sudut geser dalam (Ï•), dan nilai kuat geser (Ï„) terendah ditunjukkan pada sampel tanah dengan campuran kapur sebanyak 0% pada pemeraman 0 hari dengan nilai kepadatan maksimum sebesar 1,372 gr/cm3 yaitu sebesar c = 0,108 kg/cm2, Ï• = 27,105Ëš, dan Ï„ = 1,203 kg/cm2. Sedangkan nilai kohesi (c), sudut geser dalam (Ï•) , dan nilai kuat geser (Ï„ ) tertinggi ditunjukkan pada sampel tanah dengan campuran kapur sebanyak 12% pada pemeraman 28 hari dengan nilai kepadatan maksimum sebesar 1,335 gr/cm3 yaitu sebesar c = 3,002 kg/cm2, Ï• = 58,803Ëš, dan Ï„ = 4,110 kg/cm2. Dengan nilai kepadatan tanah maksimum (MDD) pada tanah yang distabilasasi kapur yang rendah disimpulkan bahwa parameter kuat geser tanah berupa nilai kohesi (c) dan sudut geser dalam (Ï•) akan semakin tinggi seiring bertambahnya persentase kapur dan lamanya waktu pemeraman.Kata kunci : kapur, kepadatan tanah maksimum (MDD), kohesi, stabilisasi , sudut geser dalam
PENINGKATAN DAYA DUKUNG TIANG PANCANG DENGAN PERLAKUAN GEJALA ELEKTROKINETIK Firmansyah, -; Rustamaji, R.M.; Priadi, Eka; Alwi, Abubakar
Jurnal Teknik Sipil Vol 20, No 1 (2020): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2020
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtst.v20i1.42739

Abstract

Elektrokinetik adalah suatu   gelaja akibat dari medan   listrik melalui media porus.  Medan listrik dihubungkan dengan ditimbulkan    arus listrik searah (DC) secara langsung, yang dapat diaplikasikan untuk meningkatkan daya dukung tanah lunak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki peningkatan tahanan friksi suatu model fondasi tiang pancang ditanah lunak dengan pengaruh perlakuan gejala elektrokinetik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah pemancangan dilakukan dengan pengaruh gejala     elektrokinetik dengan kuat arus dan waktu tertentu, berturut-turut meningkatkan daya dukung tanah. Rata-rata peningkatan daya dukung tiang tunggal yaitu untuk waktu tunggu 3 hari sebesar284,679 kg, waktu tunggu 7 hari sebesar 348,443 kg, dan waktu tunggu 15 hari sebesar 380,918 kg.
KAPASITAS DAYA DUKUNG PROTOTIPE PONDASI TIANG AKIBAT DARI PENGARUH GEJALA ELEKTROOSMOSIS Edy, Edy; Rustamaji, R.M.; Priadi, Eka; Alwi, Abubakar
Jurnal Teknik Sipil Vol 20, No 1 (2020): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2020
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtst.v20i1.44540

Abstract

Pertumbuhan pembangunan memaksa kebutuhan akan ruang untuk infrastruktur semakin meningkat, tetapi seperti diketahui bahwa tanah di daerah Pontianak memiliki nilai daya dukung yang relatif kecil sehingga salah satu solusi untuk meningkatkan daya dukung tanah tersebut adalah dengan stabilisasi tanah. Ada beberapa metode stabilisasi tanah lunak, yaitu metode stabilisasi kimia, metode hidrolis (dewatering), metode grouting, dan banyak lagi metode lainnya. Metode lain yang tidak umum digunakan adalah metode yang memanfaatkan gejala-gejala elektrokinetik. Metode stabilisasi tanah secara hidrolis ini diyakini dapat menjawab tantangan permasalahan yang dihadapi terkait daya dukung tanah yang kurang baik di Pontianak. Penelitian ini dilakukan dengan menguji tiang dengan perlakuan elektrokinetik dan tiang tanpa perlakuan elektrokinetik. Dari penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa metode elektrokinetik berhasil memberikan peningkatan daya dukung dikarenakan gejala-gejala elektrokinetik berupa gejala elektroosmosis, elektromigrasi, elektroforesis, dan streaming potensial selama proses perlakuan elektrokinetik yang menimbulkan pengaruh sementasi, koagulasi, dan akhirnya meningkatkan tegangan efektif tanah dan juga dapat diambil kesimpulan bahwa peningkatan daya dukung dengan perlakuan elektrokinetik dapat memberikan hasil yang lebih maksimal ketika menggunakan kuat arus yang lebih besar ketimbang menggunakan perlakuan elektrokinetik dengan waktu tunggu yang lebih lama.
SIFAT-SIFAT FISIS CAMPURAN FLY ASH DAN BOTTOM ASH (FABA) DENGAN TANAH TIMBUNANSIFAT-SIFAT FISIS CAMPURAN FLY ASH DAN BOTTOM ASH (FABA) DENGAN TANAH TIMBUNAN Ardi, Rosihan; Rustamaji, R.M.; Priadi, Eka
Jurnal Teknik Sipil Vol 21, No 1 (2021): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2021
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtst.v21i1.59181

Abstract

Fly ash dan bottom ash (FABA) merupakan bahan yang dihasilkan dari pemanfaatan batu bara sebagai bahan bakar pembangkit listrik tenaga uap yang merupakan salah satu sumber pembangkit listrik yang ada di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan sifat "“ sifat fisis fly ash dan bottom ash (FABA) dicampur dengan tanah timbunan biasa serta sifat kimia dari FABA. Penelitian ini dilakukan di laboratorium, dengan melakukan pengujian sifat "“ sifat fisis tanah asli dan campuran tanah asli dengan FABA pada variasi campuran penambahan FABA 5%, 10%, 20% dan 40%. Dari hasil penelitian didapat data hasil uji sifat fisis tanah asli berdasarkan metode AASHTO termasuk kedalam jenis tanah A-7-6, berdasarkan metode USCS termasuk kedalam OL yaitu lanau organik dan lempung berlanau organik dengan plastisitas sedang dan berdasarkan metode USDA termasuk kedalam tanah liat berlanau. Untuk penambahan fly ash dan bottom ash (FABA) kedalam tanah asli didapat data bahwa semakin tinggi prosentase fly ash dan bottom ash (FABA) terhadap berat total tanah asli menunjukkan kenaikan kadar air optimum dan densitas kering maksimum cenderung menurun serta dapat merubah kategori pengelompokkan tanah. Pemanfaatan FABA sebagai bahan tambahan (additive) dapat meningkatkan daya dukung tanah timbunan biasa.
PEMETAAN KONSISTENSI TANAH DENGAN METODE SONDIR DI KOTA SINGKAWANG Prasetyo, Dwi; Rustamaji, R.M.; Bachtiar, Vivi
Jurnal Teknik Sipil Vol 19, No 2 (2019): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2019
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1137.331 KB) | DOI: 10.26418/jtst.v19i2.40836

Abstract

Penyelidikan tentang karakteristik tanah merupakan suatu pekerjaan pendahuluan yang sangat penting pada pelaksanaan suatu kontruksi. Informasi yang cukup harus diperoleh untuk dasar pengambilan suatu keputusan dalam membuat suatu desain yang aman, ekonomis dan tidak mendapat banyak kendala pada saat pelaksanaan kontruksi. Penulisan ini terhadap data sondir yang ada di Kota Singkawang, dimana dari data ini akan di cari konsistensi jenis tanah yang di wakili oleh parameter-parameter yang di dapat dari data sondir. Skripsi ini menyajikan hasil analisa data sondir untuk mengetahui kondisi tanah di Kota Singkawang kemudian mendeskripsikan penyebaran konsistensi tanah yang ada di Kota Singkawang. Kota Singkawang maka di deskripsikan Kecamatan Singkawang Barat pada kedalaman 0 "“ 6 adalah berkossistensi tanah sangat lunak dan pada kedalaman 8 "“ 20 meter berkonsistensi tanah kaku dan keras. Kecamatan Singkawang Selatan pada kedalaman 0 "“ 2 adalah tanah lunak dan pada kedalaman 4 "“ 20 meter berkonsistensi keras. Kecamatan Singkawang Tengah pada kedalaman 0 "“ 6 adalah tanah sangat lunak dan pada kedalaman 8 "“ 20 meter berkonsistensi keras. Jenis tanah di Kota Singkawang adalah Silt/loam, Clay, Heavy Clay dan Peat.