Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP)

PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI PELATIHAN SELIDIK CEPAT KESUBURAN TANAH SAWAH DI DESA PANAIKANG, KECAMATAN MINESATENE, PANGKEP Ahmad, Asmita; Annisa, Istiqama Maulidina; Mutmainna, Mutmainna; Idul, Idul; Gani, Adiet Nurholis Al; Setiadi, Ahmad Tirta; S, Sulfadli; Djamaluddin, Magfirah; Madjidi, Maksum; Aisyah, Balqis Nur; Adzima, Ahmad Fauzan; Juita, Nirmala; Laban, Sartika; Ansar, Muh.; Chairuddin, Zulkarnain; Rahmawati, Rahmawati; Nurhikmayani, Risky; Jayadi, Muh; Ardani, Nova Tries
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 9 No. 1 (2023): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 9 NO. 1 OKTOBER 2023
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v9i1.30235

Abstract

Penurunan hasil produksi dalam satu dekade terakhir telah dirasakan oleh masyarakat petani di desa Panaikang, Kecamatan Minasatene, Kabupaten Pangkep. Berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan hasil panen. Ketidaktahuan petani tentang permasalahan kesuburan tanah, mengakibatkan para petani tidak dapat menemukan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi dalam memperbaiki/mengembalikan kesuburan tanah. Oleh sebab itu dibutuhkan pelatihan selidik cepat kesuburan tanah sawah untuk mengatasi permasalahan degradasi tanah di lahan sawah. Pelatihan diberikan secara langsung dengan mempraktekkan bagaimana menggunakan alat Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS) tanah sawah, dan dilanjutkan dengan simulasi yang dilakukan langsung oleh beberapa kelompok tani. Hasil uji kesuburan tanah dengan alat PUTS, memiliki nilai keakuratan terutama terkait pH tanah, Nitrogen, dan Posfor, yang sudah dapat dijadikan rujukan awal dalam penanganan status kesuburan tanah dan rekomendasi peningkatan kesehatan tanah. Nilai pH tanah berbanding lurus dengan kandungan hara-hara yang terdapat di dalam tanah. Perbedaan nilai uji PUTS dan uji laboratorium, disebabkan oleh adanya perlakuan yang telah diberikan oleh petani pada tanaman padi sawah berupa pemupukan sebelum pengambilan sampel tanah, sehingga memberikan hasil yang berbeda. Uji PUTS sebaiknya dilakukan sebelum penanaman padi sawah atau setelah panen, sehingga terbebas dari kesalahan pembacaan data. Pembentukan Desa Mitra menjadi keberlanjutan kegiatan sebagai wujud pendampingan petani dalam meningkatkan kesuburan tanah sawah di Desa Panaikang. Kata kunci: Tanah, petani, PUTS, desa mitra, Pangkep.   ABSTRACT The farming community in Panaikang Village, Minasatene District, Pangkep Regency, has felt a decline in production yields in the last decade. Various attempts were made to increase crop yields. Farmers' ignorance of soil fertility problems resulted in farmers being unable to find solutions to the issues they faced in improving/restoring soil fertility. Therefore, training is needed to quickly investigate the fertility of paddy soil to overcome the problem of soil degradation in paddy fields. The training was given directly by practicing using the Rice Field Soil Test Tool (PUTS) for rice fields and continued with simulations carried out directly by several farmer groups. The results of soil fertility tests using the PUTS tool have accuracy values, especially regarding soil pH, Nitrogen, and Phosphorus. These can be used as an initial reference in handling soil fertility status and recommendations for improving soil health. The pH value of the soil is directly proportional to the nutrient content in the soil. The difference in PUTS test values and laboratory tests is caused by the treatment given by farmers to lowland rice plants in the form of fertilization before taking soil samples, thus providing different results. The PUTS test should be carried out before planting lowland rice or after harvest to avoid data reading errors. The formation of Partner Villages is a continuation of activities as a form of assistance to farmers in increasing the fertility of rice fields in Panaikang Village. Keywords: Soil, farmer, PUTS, partner villages, Pangkep.
PENERAPAN TEKNOLOGI DRIP-FERTIGASI PADA KEBUN SAYURAN KWT BATUA RAYA VIII, KOTA MAKASSAR Dermawan, Rahmansyah; Nurfaida, Nurfaida; Dariati, Tigin; Yanti, Cri Wahyuni Brahmi; Iswoyo, Hari; Mantja, Katriani; Ridwan, Ifayanti; Juita, Nirmala
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 10 No. 1 (2024): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 10 NO. 1 OKTOBER 2024
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v10i1.35797

Abstract

Pengembangan teknologi pada kebun sayuran di Kelompok Wanita Tani (KWT) perlu dilakukan untuk peningkatan efisiensi terutama dalam hal pemeliharaan tanaman. Penyiraman dan pemupukan tanaman secara manual dapat dilakuan tetapi akan menguras tenaga dan waktu. Penerapan teknologi drip-fertigasi diharapkan mampu meningkatkan efisiensi dalam pemeliharaan tanaman di kebun. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada mitra mengenai pemeliharaan kebun sayuran menggunakan teknologi drip-fertigasi. Teknologi drip-fertigasi mampu menjadi solusi bagi permasalahan yang dialami mitra dalam hal penyiraman dan pemupukan tanaman sayuran di kebun. Drip-fertigasi meningkatkan efisiensi penggunaan air dan pupuk dalam mengatasi dampak negatif perubahan iklim (kekeringan). Teknologi penyiraman dan pemupukan yang baik diharapkan meningkatkan produksi dan kualitas tanaman sayuran di kebun-kebun KWT. Tujuan lain, agar ibu-ibu anggota KWT semakin bersemangat dan bergairah dalam melakukan kegiatan budidaya sayuran karena adanya teknologi penyiraman dan pemupukan secara bersamaan (fertigasi) yang meringankan beban kerja, menghemat waktu, dan biaya. Kegiatan ini membekali mitra dengan keterampilan budidaya tanaman sayuran, diperkenalkan dengan teknologi drip-fertigasi, dan mendapatkan pengetahuan, wawasa serta keterampilan mengenai penyiraman dan pemupukan yang baik. Kegiatan ini berlangsung selama 6 bulan di lokasi mitra, yaitu di KWT BATUA RAYA VIII di Kelurahan Paropo, Kecamatan Panakukang, Kota Makassar. Luaran dari kegiatan ini berupa peningkatan pengetatahuan dan keterampilan tentang budidaya sayuran berbasis drip-fertigasi, teknologi tepat guna berupa instalasi drip-fertigasi yang dapat digunakan oleh mitra,  dan tersebarnya pengetahuan dan informasi terkait kegiatan ini di media massa dan online. ABSTRACT Technology development in vegetable gardens in women farmer groups (KWT) needs to be done to increase efficiency, especially in terms of plant maintenance. Manual watering and fertilizing of plants can be done but it will drain energy and time. The application of drip-fertigation technology is expected to increase efficiency in plant maintenance in the garden.  This community service activity aims to provide knowledge and skills to partners regarding the maintenance of vegetable gardens using drip-fertigation technology. Drip-fertigation technology can be a solution to the problems experienced by partners in terms of watering and fertilizing vegetable plants in the garden. Drip-fertigation increases the efficiency of water and fertilizer use in overcoming the negative impacts of climate change (drought). Good watering and fertilization technology is expected to increase the production and quality of vegetable crops in KWT gardens. Another goal is to make the women members of KWT more enthusiastic and passionate in doing vegetable cultivation activities because of the technology of watering and fertilizing simultaneously (fertigation) which lightens the workload, saves time, and costs. This activity equipped partners with vegetable cultivation skills, introduced them to drip-fertigation technology, and gained knowledge, awareness and skills regarding proper watering and fertilization. This activity took place for 6 months at the partner location, namely at KWT BATUA RAYA VIII in Paropo Village, Panakukang District, Makassar City. The output of this activity is an increase in knowledge and skills about drip-fertigation-based vegetable cultivation, appropriate technology in the form of drip-fertigation installations that partners can use, and the spread of knowledge and information related to this activity in mass media and online. Keywords: Drip-fertigation, urban agriculture, women farmer groups, vegetables.