CRI WAHYUNI BRAHMI YANTI, CRI WAHYUNI BRAHMI
Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Kampus UNHAS Tamalanrea, Jl. Perintis Kemerdekaan Km 10 Makassar 90245

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PENERAPAN TEKNOLOGI DRIP-FERTIGASI PADA KEBUN SAYURAN KWT BATUA RAYA VIII, KOTA MAKASSAR Dermawan, Rahmansyah; Nurfaida, Nurfaida; Dariati, Tigin; Yanti, Cri Wahyuni Brahmi; Iswoyo, Hari; Mantja, Katriani; Ridwan, Ifayanti; Juita, Nirmala
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 10 No. 1 (2024): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 10 NO. 1 OKTOBER 2024
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan teknologi pada kebun sayuran di Kelompok Wanita Tani (KWT) perlu dilakukan untuk peningkatan efisiensi terutama dalam hal pemeliharaan tanaman. Penyiraman dan pemupukan tanaman secara manual dapat dilakuan tetapi akan menguras tenaga dan waktu. Penerapan teknologi drip-fertigasi diharapkan mampu meningkatkan efisiensi dalam pemeliharaan tanaman di kebun. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada mitra mengenai pemeliharaan kebun sayuran menggunakan teknologi drip-fertigasi. Teknologi drip-fertigasi mampu menjadi solusi bagi permasalahan yang dialami mitra dalam hal penyiraman dan pemupukan tanaman sayuran di kebun. Drip-fertigasi meningkatkan efisiensi penggunaan air dan pupuk dalam mengatasi dampak negatif perubahan iklim (kekeringan). Teknologi penyiraman dan pemupukan yang baik diharapkan meningkatkan produksi dan kualitas tanaman sayuran di kebun-kebun KWT. Tujuan lain, agar ibu-ibu anggota KWT semakin bersemangat dan bergairah dalam melakukan kegiatan budidaya sayuran karena adanya teknologi penyiraman dan pemupukan secara bersamaan (fertigasi) yang meringankan beban kerja, menghemat waktu, dan biaya. Kegiatan ini membekali mitra dengan keterampilan budidaya tanaman sayuran, diperkenalkan dengan teknologi drip-fertigasi, dan mendapatkan pengetahuan, wawasa serta keterampilan mengenai penyiraman dan pemupukan yang baik. Kegiatan ini berlangsung selama 6 bulan di lokasi mitra, yaitu di KWT BATUA RAYA VIII di Kelurahan Paropo, Kecamatan Panakukang, Kota Makassar. Luaran dari kegiatan ini berupa peningkatan pengetatahuan dan keterampilan tentang budidaya sayuran berbasis drip-fertigasi, teknologi tepat guna berupa instalasi drip-fertigasi yang dapat digunakan oleh mitra,  dan tersebarnya pengetahuan dan informasi terkait kegiatan ini di media massa dan online. ABSTRACT Technology development in vegetable gardens in women farmer groups (KWT) needs to be done to increase efficiency, especially in terms of plant maintenance. Manual watering and fertilizing of plants can be done but it will drain energy and time. The application of drip-fertigation technology is expected to increase efficiency in plant maintenance in the garden.  This community service activity aims to provide knowledge and skills to partners regarding the maintenance of vegetable gardens using drip-fertigation technology. Drip-fertigation technology can be a solution to the problems experienced by partners in terms of watering and fertilizing vegetable plants in the garden. Drip-fertigation increases the efficiency of water and fertilizer use in overcoming the negative impacts of climate change (drought). Good watering and fertilization technology is expected to increase the production and quality of vegetable crops in KWT gardens. Another goal is to make the women members of KWT more enthusiastic and passionate in doing vegetable cultivation activities because of the technology of watering and fertilizing simultaneously (fertigation) which lightens the workload, saves time, and costs. This activity equipped partners with vegetable cultivation skills, introduced them to drip-fertigation technology, and gained knowledge, awareness and skills regarding proper watering and fertilization. This activity took place for 6 months at the partner location, namely at KWT BATUA RAYA VIII in Paropo Village, Panakukang District, Makassar City. The output of this activity is an increase in knowledge and skills about drip-fertigation-based vegetable cultivation, appropriate technology in the form of drip-fertigation installations that partners can use, and the spread of knowledge and information related to this activity in mass media and online. Keywords: Drip-fertigation, urban agriculture, women farmer groups, vegetables.
PENDAMPINGAN PETANI DALAM PENINGKATAN KUALITAS BUAH MELON DENGAN TRICHODERMA DAN BIOCHAR DI KWT ALAMANDA, KELURAHAN PACCERAKKANG Mantja, Katriani; Dermawan, Rahmansyah; Yanti, Cri Wahyuni Brahmi; Dariati, Tigin; Ridwan, Ifayanti; Sulaeha, Sulaeha; Nurfaida, Nurfaida; Iswoyo, Hari; Faried, Muhammad
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 10 No. 1 (2024): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 10 NO. 1 OKTOBER 2024
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v10i1.35920

Abstract

Kelompok Wanita Tani (KWT) merupakan komponen pendukung ketahanan pangan di kota. Salah satunya yang berada di Kota Makassar, KWT Alamanda, belum memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam memanfaatkan biochar pada budidaya tanaman di lahannya. Selain itu, pengetahuan terkait manfaat mikroba yang dapat membantu dalam meningkatkan ketahanan tanaman budidaya terhadap serangan penyakit terutama Trichoderma juga masih kurang dikalangan KWT mitra ini. Tujuan pengabdian pada masyarakat ini adalah sebagai transfer pengetahuan kepada mitra tentang penggunaan Biochar dan Trichoderma pada budidaya tanaman Melon. Metode yang digunakan pada kegiatan pengabdian ini adalah penyuluhan dan pelatihan dalam bentuk pendampingan budidaya Melon pada lahan KWT mitra. Selama kegiatan pengabdian, kelompok mitra secara aktif mengikuti penyuluhan dan pelatihan.  Sebanyak 20 orang anggota KWT Alamanda mengikuti kegiatan ini. Pendampingan dilakukan pada semua tahapan budidaya melon menggunakan biochar dan Trichoderma yang dilaksanakan pada  demonstration plot sejak persiapan lahan sampai panen. Dari kegiatan pengabdian dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan mitra sebesar 25% dalam melakukan budidaya tanaman melon yang diindikasikan oleh hasil pre-test dan post-test. ABSTRACT Women Farmers Group (KWT) is a supporting component of food security in the city. One of the KWTs in Makassar City, KWT Alamanda, does not have the knowledge and skills to utilize biochar in cultivating crops on their land. In addition, knowledge related to the benefits of microbes that can help increase the resistance of cultivated plants to disease attacks, especially Trichoderma, is still lacking among these KWT partners. The purpose of this community service is to transfer knowledge to partners about the use of Biochar and Trichoderma in Melon crop cultivation. The method used in this community service activity is counseling and training in the form of Melon cultivation assistance on the KWT partner's land. The partner group actively participated in counseling and training during the service activities.  A total of 20 members of KWT Alamanda participated in this activity. Assistance is carried out at all stages of melon cultivation using biochar and Trichoderma, which are carried out on demonstration plots from land preparation to harvest. From the service activities, it can be concluded that partners' knowledge and skills increased by 25% in cultivating melon plants, as indicated by the pre-test and post-test results. Keywords: Melon, KWT, Biochar, Trichoderma.
Perencanaan Lanskap Pulau Kayangan Sebagai Objek Wisata di Kota Makassar Panggabean, Yopie Brian Suryadi; Yanti, Cri Wahyuni Brahmi; Dariati, Tigin
Jurnal Lanskap dan Lingkungan (Julia) Vol. 1 No. 1 (2023): Jurnal Lanskap dan Lingkungan Volume 1 Nomor 1 Juni 2023
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/julia.v1i1.27329

Abstract

Pulau Kayangan merupakan salah satu pulau kecil di Kota Makassar yang memilikipotensi sumberdaya alam lingkungan yang cukup besar untuk menjadi objek wisatadi Kota Makassar. Akan tetapi, saat ini kondisi Pulau Kayangan kurang nyamansebagai tempat wisata bahari karena kondisinya yang kurang terawat. Oleh karenaitu, dilakukan kegiatan perencanaan ini yang bertujuan untuk membuat perencanaanlanskap Pulau Kayangan. Perencanaan lanskap ini dilaksanakan dengan metodeutama survei secara analisis deskriptif. Pengumpulan data dan informasi dilakukandengan teknik observasi, kuesioner, wawancara kepada pengelola dan pengunjung.Metode yang digunakan adalah metode perencanaan lanskap yang melalui beberapatahap yaitu persiapan awal, inventarisasi, analisis, sintesis, dan perencanaan. Konsepdasar dari perencanaan Pulau Kayangan ini adalah menciptakan sebuah kawasanwisata pulau yang berkelanjutan, dengan menawarkan keindahan dan kenyamanan dilokasi tapak. Konsep pengembangan Pulau Kayangan ini meliputi konsep tata ruang,konsep tata hijau, konsep sirkulasi, konsep fasilitas dan utilitas. Konsep tata ruangterdiri atas ruang wisata aktif, ruang wisata pasif dan ruang pengelola. Konsep tatahijau meliputi fungsi penyambut, fungsi peneduh, fungsi estetika, fungsi pembatas,dan fungsi pengarah. Konsep sirkulasi berupa sirkulasi untuk manusia yang akanmenghubungkan satu area dengan area lainnya. Konsep fasilitas dan utilitasmerupakan elemen yang memiliki karakter keras atau hard material dan menjadipelengkap keindahan dari soft material.
Redesain Taman PKK Kecamatan Pattallassang Sebagai Wujud Pengembangan Kota Hijau Kabupaten Takalar Azizah, Chaerani Nur; Kaimuddin; Yanti, Cri Wahyuni Brahmi
Jurnal Lanskap dan Lingkungan (Julia) Vol. 1 No. 2 (2023): Jurnal Lanskap dan Lingkungan Volume 1 Nomor 2 Desember 2023
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/julia.v1i2.32359

Abstract

Taman kota merupakan salah satu bentuk ruang terbuka hijau yang dapat membantumeningkatkan nilai ruang terbuka hijau di Kabupaten Takalar. ProgramPengembangan Kota Hijau (P2KH) merupakan inovasi program perwujudan RTHperkotaan yang berbasis komunitas. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untukmerancang ulang Taman PKK berdasarkan konsep P2KH. Penelitian inidilaksanakan di Taman PKK yang terletak di Jl. Jenderal Sudirman, KelurahanKalabbirang, Kecamatan Pattalassang, Kabupaten Takalar, Provinsi Sulawesi Selatandengan luas sekitar 9.408 m2. Metode penelitian menggunakan metode perancanganlanskap yang terdiri atas persiapan, inventarisasi, analisis, sintesis, konsep,perencanaan dan perancangan. Hasil penelitian berupa desain tapak yangdikembangkan dengan menerapkan prinsip-prinsip desain P2KH difokuskan padaperwujudan 8 (delapan) atribut kota hijau. Penambahan jumlah dan jenis tanamanserta desain tata hijau sesuai dengan konsep taman semi formal yang bersih, hijaudan berbunga serta sesuai prinsip-prinsip P2KH. Penambahan elemen keras padatapak yaitu papan nama taman, lampu sorot, lampu taman, lubang resapan biopori,pergola, playground, area pengomposan dan perbaikan tempat sampah.
Perancangan Lanskap Agro Science Techno Park Universitas Hasanuddin, Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros Putra Pamungkas Rohadi; Yanti, Cri Wahyuni Brahmi; Ridwan, Ifayanti
Jurnal Lanskap dan Lingkungan (Julia) Vol. 2 No. 1 (2024): Jurnal Lanskap dan Lingkungan Volume 2 Nomor 1 Juni 2024
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/julia.v2i1.35619

Abstract

Beberapa dekade terakhir negara-negara berkembang giat membangun bidang perekonomian berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Salah satu cara dalam penerapan IPTEK adalah dengan membangun fasilitas yang bertujuan melakukan pengembangan dan pelatihan kepada masyarakat berupa Science Technopark. Tujuan penelitian ini membuat perancangan lanskap Agro Science Techno Park Universitas Hasanuddin. Metode penelitian menggunakan metode perancangan lanskap yang terdiri dari lima tahapan yaitu inventarisasi, analisis, sintesis, konsep perencanaan, dan perancangan. Konsep dasar perancangan kawasan Agro Science Techno Park yaitu mengintegrasikan aspek pendidikan, penelitian, industri, dan wisata yang berbasis pertanian. Konsep pengembangan terbagi atas konsep tata ruang yang terdiri dari zona danau, taman koleksi, dan kantor pengelola; zona laboratorium serbaguna dan pembibitan; zona asrama dan produksi pupuk organik; dan zona rekreasi outbond. Konsep tata hijau berupa panataan tanaman yang memiliki fungsi peneduh, pembatas, estetika, dan koleksi. Konsep sirkulasi terdiri dari sirkulasi pejalan kaki dan kendaraan. Konsep fasilitas dan utilitas dibuat dengan tujuan menunjang keberadaan Agro Science Techno Park. Konsep aktivitas wisata yang dirancang berupa aktivitas rekreasi di danau dan taman spiral, pelatihan dan produksi pupuk organik, penelitian dan pengembangan, pembibitan, rekreasi outbond dan berkemah.
Identifikasi dan Analisis Potensi Kelayakan Wisata Hutan Mangrove di Kawasan Ekowisata Tanarajae, Kabupaten Pangkep, Provinsi Sulawesi Selatan Agung, Muhammad Rezki; Yanti, Cri Wahyuni Brahmi; Dariati, Tigin; Mantja, Katriani
Jurnal Lanskap dan Lingkungan (Julia) Vol. 2 No. 1 (2024): Jurnal Lanskap dan Lingkungan Volume 2 Nomor 1 Juni 2024
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/julia.v2i1.41686

Abstract

Penelitian dilaksanakan di Kawasan Ekowisata Tanarajae yang terletak di Desa Bontomanai Kecamatan Labbakkang Kabupaten Pangkep. Penelitian bertujuan mengidentifikasi dan menganalisis potensi kelayakan wisata hutan mangrove di kawasan ekowisata Tanarajae. Penelitian dilaksanakan dalam bentuk survei dengan metode analisis deskriptif  kuantitatif.  Tahap penelitian terdiri dari inventarisasi, analisis, dan sintesis. Analisis potensi  kelayakan  ekowisata pada lokasi penelitian menggunakan metode skoring berdasarkan metode dari Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam. Metode ini terdiri dari delapan kriteria analisis yaitu daya tarik, keunikan, keutuhan sumberdaya alam, kenyamanan, aksesibilitas, luasan jelajah, nilai sejarah, dan aspirasi Masyarakat. Hasil penelitian yang diperoleh berupa nilai kelayakan wisata secara total dari delapan indikator penilaian sebesar 503,26 yang artinya layak untuk dikembangkan. Kondisi Kawasan ekowisata Tanarajae saat ini belum tertata dengan baik, banyak sampah, dan fasilitasnya juga masih kurang lengkap. Rekomendasi yang diusulkan terkait pengembangan kawasan menjadi kawasan wisata hutan mangrove antara lain adalah perbaikan jalur sirkulasi, penyediaan beberapa fasilitas seperti sumber air bersih, toilet, tempat sampah, lampu jalan, papan informasi, dan perbaikan beberapa fasilitas yang sudah rusak. Selain itu direkomendasikan pula penanaman vegetasi mangrove secara berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat setempat untuk peningkatan perekonomian masyarakat dari sektor pariwisata.
Perencanaan Ruang Terbuka Hijau sebagai Taman Kota dan Area Evakuasi Bencana Gempa Bumi di Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat Iswoyo, Hari; Mantja, Katriani; Saputra, Wahyuddin; Yanti, Cri Wahyuni Brahmi
Jurnal Lanskap dan Lingkungan (Julia) Vol. 2 No. 2 (2024): Jurnal Lanskap dan Lingkungan Volume 2 Nomor 2 Desember 2024
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/julia.v2i2.42487

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat perencanaan ruang terbuka hijau sebagai taman kota dan area evakuasi bencana gempa bumi di Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat. Penelitian ini dilaksanakan di tiga lokasi di Kabupaten Mamuju tepatnya di Stadion Manakarra, Lapangan Ahmad Kirang di Kecamatan Mamuju dan Ruang Terbuka Hijau di Kecamatan Simboro. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah modifikasi dari metode perancangan lanskap Gold (1980), yang terdiri dari persiapan awal, inventarisasi, analisis, sintesis, dan perencanaan. Konsep dasar perencanaan ini adalah menciptakan ruang terbuka hijau yang fungsional sebagai taman kota dengan fungsi tambahan sebagai ruang evakuasi bencana gempa bumi, yang aman dari berbagai resiko gempa bumi dan ditunjang dengan berbagai fasilitas untuk pengungsian seperti dapur umum, sanitasi serta drainase yang baik, serta pemetaan dan jalur evakuasi yang jelas tanpa menghilangkan fungsional sebagai taman kota. Berdasarkan hasil perhitungan daya dukung/daya tampung, stadion Manakarra dapat menampung total jumlah pengungsi sebanyak 3,240 orang, lapangan Ahmad Kirang dapat menampung sebanyak 1,476 orang, serta alun-alun Malaqbi Simboro dapat menampung sebanyak 1,440 orang. Kapasitas tersebut bisa menampung kebutuhan jumlah pengungsi di masing-masing lokasi. Namun dalam kondisi darurat disediakan alternatif-alternatif tempat evakuasi darurat untuk bisa menampung jumlah pengungsi dengan lebih maksimal. Hal utama yang dipertimbangkan saat ini ialah pertahanan dan perlindungan hidup terhadap bencana dan meminimalisir adanya korban bencana
PENDAMPINGAN PENATAAN TAMAN SEKOLAH DI SMAN 17 MAKASSAR SEBAGAI UPAYA MEWUJUDKAN SEKOLAH ADIWIYATA Yanti, Cri Wahyuni Brahmi; Dariati, Tigin; Nurfaida, .; Jaya, Abdul Mollah
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 4 No. 1 (2018): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 4 NO. 1 OKTOBER 2018
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v4i1.5487

Abstract

Sekolah adiwiyata merupakan program pemerintah untuk menciptakan warga sekolah, khususnya peserta didik yang peduli dan berbudaya lingkungan, sekaligus mendukung dan mewujudkan sumberdaya manusia yang memiliki karakter bangsa terhadap perkembangan ekonomi, sosial, dan lingkungannya dalam mencapai pembangunan berkelanjutan. Saat ini masih ada beberapa sekolah termasuk Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 17 Makassar yang belum menjadi sekolah adiwiyata sehingga perlu bimbingan dan pendampingan terkait kegiatan dalam program adiwiyata. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah penyuluhan dan pelatihan. Pengelolaan sampah organik dan penataan taman sekolah menjadi fokus kegiatan. Pengetahuan mitra akan sekolah adiwiyata, pengelolaan sampah organik dan penataan taman sekolah mengalami peningkatan setelah mengikuti kegiatan pelatihan. Kelompok mitra berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang dilakukan dan berhasil mengolah sampah organik menjadi kompos untuk digunakan dalam penataan dan pemeliharaan taman sekolah. Taman sekolah juga berhasil direvitalisasi sehingga lebih estetik. Kata kunci: Taman sekolah, adiwiyata, kompos, sampah organik.
PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGEMBANGAN PERTANIAN ORGANIK PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI DESA BILA KECAMATAN DUA PITUE KABUPATEN SIDRAP Ridwan, Ifayanti; Yassi, Amir; Iswoyo, Hari; Dermawan, Rahmansyah; Mollah, Abdul; Nurfaida, .; Yanti, Cri Wahyuni Brahmi; Dariati, Tigin; Mantja, Katriani; Widiayani, Nuniek
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 4 No. 2 (2019): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 4 NO. 2 MEI 2019
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v4i2.7422

Abstract

Sebuah upaya pemberdayaan masyarakat telah dilakukan melalui program KKN-PPM di Desa Bila, Kecamatan Duapitue, Kabupaten Sidrap bertema Pemberdayaan Petani, Peternak, dan Nelayan di Kecamatan Pitueriase Kabupaten Sidrap Dalam Pengelolaan Sumberdaya Lokal. Salah satu program yang dilaporkan dalam tulisan ini adalah terkait program pengembangan pertanian organik pada lahan sawah tadah hujan. Metode yang digunakan terdiri dari persiapan program yakni pembekalan mahasiswa dan pelaksanaan program berupa penyuluhan dan pelatihan teknologi budidaya tanaman padi pada lahan sawah tadah hujan melalui pendekatan pengelolaan tanaman terpadu (PTT), pelatihan pembuatan pupuk organik cair (POC) dan pestisida nabati (Pesnab) serta pembuatan demplot. Dari pelaksanaan kegiatan dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat berjalan dengan baik dan mendapatkan antusiasme masyarakat. Selain itu melalui kegiatan penyuluhan dan pelatihan serta percontohan dengan adanya demplot, pemahaman dan keterampilan masyarakat petani di daerah mitra bertambah dalam hal membudidayakan tanaman padi organik di lahan sawah tadah hujan.Kata Kunci: pemberdayaan, padi, sawah tadah hujan, teknologi budidaya.
PERBAIKAN TEKNIS BUDIDAYA KELAPA RAKYAT DI KABUPATEN WAJO Nasaruddin, .; BDR, Muh. Farid; Ridwan, Ifayanti; Mollah, Abdul; Dariati, Tigin; Yanti, Cri Wahyuni Brahmi; Sukendar, Nandi K.
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 5 No. 2 (2020): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 5 NO. 2 MEI 2020
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v5i2.10143

Abstract

Coconut Plant is one of the annual plantations which is generally managed in the form of People's Plantation. Coconut plays an important role in the economic, cultural and social life of rural communities as a Heaven plant and a hundred uses plant. Coconut as a source of income for farming families in rural areas, can produce wealth and improve the quality of life in rural communities. Coconut plantations are generally managed on a small scale and are an important contributor to food security. At the industry level, coconut products have high added value and are an important source of employment and income for rural communities. Coconut oil is consumed by the wider community as food and as a raw material for the chemical industry, making soap, margarine and other products of high economic value. The level of management of smallholder coconuts is still very low and unsustainable so productivity is very low. To improve the productivity of smallholder coconuts, it is necessary to improve plant management systems so that they can be sustainable and can provide better added value.Keywords: Coconut, smallholder plantations, cultivation techniques. ABSTRAKTanaman Kelapa merupakan salah satu tanaman perkebunan yang bersifat tahunan yang pada umumnya dikelola dalam bentuk Perkebunan Rakyat. Kelapa memainkan peran penting dalam kehidupan ekonomi, budaya dan sosial masyarakat pedesaan sebagai tanaman surga dan tanaman seratus kegunaan. Kelapa sebagai sumber pendapatan bagi keluarga tani di pedesaan, dapat menghasilkan kekayaan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di pedesaan. Perkebunan kelapa umumnya dikelola dalam skala kecil merupakan kontributor penting bagi ketahanan pangan. Di tingkat industri, produk kelapa bernilai tambah tinggi dan merupakan sumber lapangan pekerjaan dan pendapatan penting masyarakat pedesaan. Minyak kelapa dikomsumsi masyarakat luas sebagai makanan dan sebagai bahan baku industri oleokimia, pembuatan sabun, margarine dan produk  lainnya bernilai ekonomi tinggi. Tingkat pengelolaan tanaman kelapa rakyat sampai saat ini masih sangat rendah dan tidak berkelanjutan sehingga produktivitas yang dicapai sangat rendah. Untuk memperbaiki produktivitas tanaman kelapa rakyat diperlukan perbaikan sistem pengelolaan tanaman agar dapat berkelanjutan dan dapat memberikan nilai tambah yang lebih baik.Kata kunci: Kelapa, perkebunan rakyat, teknis budidaya.