Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Phytochemical Screening and Antibacterial Activity of Kratom Leaf (Mitragyna speciosa Korth.) Against Aeromonas hydrophilla Juanda, Eki; Andayani, Sri; Maftuch, Maftuch
The Journal of Experimental Life Science Vol. 9 No. 3 (2019)
Publisher : Graduate School, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1030.866 KB) | DOI: 10.21776/ub.jels.2019.009.03.02

Abstract

Kratom (Mitragyna speciosa) is an indigenous tropical herbal plant to the Northern Malay Peninsula and Thailand. Empirically kratom leaves have several properties as herbal medicines. Currently, the treatment of diseases caused by bacteria that are resistant to antibiotics requires new compounds that have high potential. The material studied was kratom leaf extract. The solvent used for extraction is methanol. Phytochemical screening carried out includes the examination of alkaloids, flavonoids, steroids/terpenoids, phenols, tannins, and saponins. The test bacteria used was Aeromonas hydrophilla. The medium used is Nutrient Agar (NA). NaCl 0.9% as a bacterial suspension. Testing the antibacterial activity carried out with 10 (ten) variations of concentration namely 3%, 6%, 9%, 12%, 15%, 18%, 21%, 24%, 27% and 30 %. Fresh kratom leaf is collected and then wet sorted. The extraction process was using the method of maceration. This study aims to analyze the antibacterial activity of kratom leaf, measure the secondary compounds of kratom leaf extract, and measure the best concentration to kill Aeromonas hydrophilla. The extraction process obtained blackish-brown extract with 62.27 grams of extract (31.14%). Secondary metabolites of kratom leaf extract show positive results of alkaloid, saponins, tannins, phenolics, steroids, and triterpenoids. Antibacterial activity against Aeromonas hydrophila which is characterized by a kill zone around the paper disc with the best concentration that shows a wide killing zone was 24% of the extract.Keywords: Antibacterial, Extract, Kratom, Mitragynine, Phytochemical Screening.
PENGARUH LAMA PEMELIHARAAN CACING SUTRA (Tubifex sp) TERHADAP PENINGKATAN KADAR PROTEIN DENGAN PEMANFAATAN LIMBAH BUDIDAYA IKAN LELE (Clarias sp) Juanda, Eki; Sukendar, Windu; Hasrah, Hasrah; Nasir, Muhammad; Muthia, Siti; Bachri, Syamsul
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 12 No 1 (2024): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ikan lele sudah banyak dibudidayakan khususnya di kabupaten Kapuas Hulu, namun sayangnya sejauh ini limbah dari kegiatan budidaya lele belum termanfaatkan dengan baik. Oleh karena itu, perlu adanya inovasi baru untuk mengurangi limbah lele dengan budidaya cacing sutra. Tujuan dari kegiatan penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh lama pemeliharaan cacing sutra terhadap peningkatan kadar protein dengan memanfaatkan limbah budidaya ikan lele. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan yaitu perlakuan 15 hari pemeliharaan (A), perlakuan 30 hari pemeliharaan (B), dan perlakuan 45 hari pemeliharaan (C). Parameter yang diuji selama penelitian ini antara lain yaitu, kandungan protein cacing sutra dan ikan lele, pertumbuhan mutlak cacing sutra, pertumbuhan panjang, dan laju pertumbuhan harian ikan lele serta kualitas air. Data yang diperoleh cacing sutra dianalisis menggunakan analisis sidik ragam (Anova) sedangkan data pertumbuhan ikan lele dan kualitas air dibahas secara deskritif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan lama pemeliharaan 15 hari (A) dan 30 hari (B) berpengaruh signifikan dengan lama pemelihraan 45 hari (C). Kandungan protein tertinggi terdapat pada perlakuan pemeliharaan 30 hari (B). Namun demikian untuk data pertumbuhan panjang mutlak perlakuan tertinggi terdapat pada pemeliharaan 45 hari (C) sebesar 2,82 dan berbeda nyata dengan perlakuan lain. Data kualitas air selama penelitian masih dalam tarah yang ideal untuk pertumbuhan ikan lele dan cacing sutra.
KINERJA PERTUMBUHAN DAN TINGKAT KELULUSHIDUPAN LARVA IKAN ARWANA SILVER (Osteoglossum bicirrhosum) PASCATRANSPORTASI DENGAN LAMA DURASI YANG BERBEDA Sukendar, Windu; Juanda, Eki; Redha, Akhmad Rasyid; hasrah, Hasrah; Apriyanto, Yudi; Muzakar, Kahar; Muthia, Siti; BAchry A, Syamsul
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 13 No 1 (2025): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jr.v13i1.7315

Abstract

Prospek budidaya ikan arwana silver di Kabupaten Kapuas Hulu sangat baik dengan peminat yang tersebar secara nasional dan internasional. Namun melihata kondidsi Kabupaten Kapuas Hulu yang berada di bagian ujung Provinsi Kalimantan Barat mengakibatkan jarak dan waktu untuk transportasi ikan ke konsumen membutuhkan waktu yang lama. Transportasi dalam waktu yang lama jika tidak dilakukan secara cermat dan hati-hati akan membuat ikan menjadi stres selama proses tranportasi dan bahkan dapat mengakibatkan kematian larva, kematian larva ikan juga dapat terjadi pasca larva ditransportasikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja pertumbuhan dan tingkat kelulushidupan larva ikan arwana silver setelah ditransportasikan dengan durasi transportasi yang berbeda. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 3 perlakuan dan 2 ulangan, perlakuan dalam penelitian ini yaitu lama durasi transpotaasi larva arwana silver (Perlakuan A 12 jam; Perlakuan B 15 Jam; Perlakuan C 18 jam). Hasil penelitiaan menunjukan bahwa lama durasi transportasi larva arwana silver tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap laju pertumbuhan ikan arwana silver. Tingkat kelulushidupan ikan arwana silver pascatransportasi dan pemeliharan menujukkan hasil yang berbeda nyata dengan kelulusanhidupan tertinggi terdapat pada perlakuan A (12 Jam) sebesar 100%. Kualitas air selama penelitian masih berada pada kisaran yang ideal untuk menunjang kehidupan dan pertumbuhan arwana silver.
Penerapan Teknologi Tepat Guna Automatic Feeder (AF) Sebagai Upaya Peningkatan Kompetensi Bagi Pembudidaya Ikan Di Desa Jaras Kabupaten Kapuas Hulu Hasrah, Hasrah; Juanda, Eki; Sukendar, Windu; Muzakar, Kahar; Apriyanto, Yudi
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 5 No. 2 (2025): Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/cerdika.v5i2.2527

Abstract

Potensi besar pengembangan budidaya ikan patin di Desa Jaras kabupaten Kapuas Hulu dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat., namun sejauh ini masih terkendala akan keterbatasan teknologi dan pengetahuan masyakat. Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) hadir dan berfokus pada penerapan teknologi tepat guna yaitu mesin Automatic feeder (AF). Mesin AF ini merupakan alat pemberi pakan otomatis berbasis Iod yang dilengkapi dengan pendeteksi kualitas air otomatis yang tepat, efektif dan efeisien. Kegiatan PKM ini bertujuan meningkatkan produktifitas budidaya ikan serta mendukung pengelolaan lingkungan berkelanjutan. Kegiatan PKM dilaksanakan selama empat bulan dimulai dari bulan Juni sampai Oktober 2024. Tahapan program PKM mulai dari penyedian alat bahan, perakitan mesin AF, sosialisasi dan PKS, pelatihan serta monitoring dan evaluasi.  Ouput dari PKM yaitu terjalinnya kerjasama resmi yang tertuang dalam dokumen Perjanjian Kerjasama (PKS) antara pelaksana program PKM dan mitra Desa Jaras dan mesin AF yang dirancang sesuai kebutuhan pembudidaya. Hasil PKM menunjukkan peningkatan kompetensi masyarakat yang dievaluasi melalui kuesioner. Secara keseluruhan, program ini berhasil meningkatkan keterampilan pembudidaya baik secara teknis maupun kompetensi akan penerapan teknologi tepat guna mesin AF serta membuka peluang pertumbuhan ekonomi. Pendampingan intensif dilakukan untuk memastikan keberlanjutan program. Dengan monitoring berkelanjutan, PKM ini diharapkan menjadi model penerapan teknologi perikanan masa depan
PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA AUTOMATIC FEEDER BAGI MASYARAKAT PEMBUDIDAYA IKAN DI DESA SIBAU HILIR KECAMATAN PUTUSSIBAU UTARA Juanda, Eki; Sukendar, Windu; Hasrah; Pratama, Wahyu Wira; Nofembrianti; Nasir, M.; Muhamad, Abah; Susanti, Lusi
Jurnal Abdi Insani Vol 11 No 1 (2024): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v11i1.806

Abstract

The application of feeding management is frequency setting of feeding, namely the number of times the feed gave in a day. The farmers generally provide feed in aquaculture activities based on habits without knowing about the nutritional needs of fish, such as quality, quantity and the right time of supply. The weakness of manual feeding is the inaccuracy and efficiency of both the timing of feeding and the amount of feed given to the fish. In order that will be have an impact on the growth and water quality of the culture media. The purpose of this community service activity is for the people in Sibau Hilir village to know and be able to carry out fish farming activities by implementing a renewable automatic feeder technology system. The method used in this activity was focus group discussion (FGD) by conveying information to farmers regarding how was to use fish auto feeder technology with an electric timer system and also demonstrations for the operation of automatic fish feed machine technology. The result of this PPM activity is to increase the ability of fish farmers to master renewable technology in proper, easy, practical, and controlled feed management. The improving the efficiency of fish farming business used appropriate technology that is simple and inexpensive. Based on surveys before and after community service activities regarding automatic feeder technology, it turns out that there has been an increase in understanding and skills from initially not understanding to understanding the use of this technology. In addition, besides the discussions regarding the use of automatic feeder technology, a simple illustration on how to use it to the participants could better understand how the mechanical feeder technology works. The application of automatic feeder machines in cultivation activities expected to improve the skills of cultivators in Sibau Hilir village, thereby increasing the welfare of cultivators.