Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Majalah Kedokteran

Hubungan Lama Rawat Inap Pasien Demam Berdarah Dengue Anak terhadap jumlah Trombosit, Leukosit dan Hematokrit di RSU UKI Periode 2018-2021 Dewandaru, Fanuel P.; Suryanegara, Wiradi
Majalah Kedokteran UKI Vol. 39 No. 1 (2023): JANUARI-APRIL
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/mk.v39i1.5730

Abstract

Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang saat ini masih menjadi permasalahan di dunia termasuk Indonesia. Penyakit ini menyerang segala jenis usia tetapi proporsi golongan kasus DBD terbanyak yaitu pada golongan anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan lama rawat inap pasien DBD anak terhadap jumlah trombosit, leukosit dan hematokrit di RSU UKI periode 2018-2021. Metode penelitian ini menggunakan jenis observasional analitik dan desain cross sectional. Data berupa data sekunder yang diambil di bagian rekam medis RSU UKI. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan lama rawat inap terhadap jumlah trombosit (p=0,001). Tidak terdapat hubungan lama rawat inap terhadap jumlah leukosit (p=0,398). Tidak terdapat hubungan lama rawat inap terhadap hematokrit (p=0,320). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan lama rawat inap pasien Demam berdarah dengue anak terhadap trombosit. Kata Kunci : DBD, trombosit, leukosit, hematokrit, lama rawat inap Dengue hemorrhagic fever (DHF) is a disease still remains a problem in the world, including Indonesia. This disease attacks all ages, but the largest proportion of DHF cases is in children. The purpose of this study was to determine the relationship between the length of stay of pediatric dengue patients and the number of trombocyte, leukocytes, and hematocrit at UKI General Hospital for the period 2018-2021. This research method uses the analytical observational type and the cross-sectional design. The secondary data taken from the medical records of UKI General Hospital. This study showed that there was a relationship between the lenght of stay and the trombocyte count (p = 0.001). There was no relationship between the length of stay and the leukocyte count (p=0.398). There was no relationship between length of stay and hematocrit (p=0.320). The conclusion of this study is that there is a relationship between the hospital stay of pediatric patients with dengue and trombocyte. Keywords : DHF, trombocyte, leukocytes, hematocrit, length of stay
Hubungan Waktu Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) dengan Tingkat Kejadian Stunting pada Balita di Indonesia Kuyap, Graceana M.A.; Parmono, Trimurti; Suryanegara, Wiradi
Majalah Kedokteran UKI Vol. 38 No. 2 (2022): MEI - AGUSTUS
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/mk.v38i2.5738

Abstract

Pemberian gizi yang seimbang dan mencukupi akan menghasilkan anak-anak dengan kesehatan yang baik. Untuk memastikan pertumbuhan serta perkembangan yang optimal pada bayi diperlukan pemberian ASI eksklusif dan pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) yang sesuai. Kekurangan gizi yang menyebabkan stunting merupakan hasil dari kurangnya nutrisi pada masa sebelumnya. Berdasarkan data WHO pada tahun 2018, prevalensi stunting di seluruh dunia adalah 22%. Di Indonesia angka ini mencapai 30,8% lebih tinggi dari rata-rata global. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengkaji hubungan antara saat pemberian MPASI dengan kejadian stunting pada anak balita di Indonesia. Pendekatan riset yang digunakan adalah metode potong lintang dan analisis observasional. Semua anak balita yang mengalami stunting dan tercatat dalam studi ini memakai data dari Riskesdas tahun 2018 sebagai populasi subjek penelitian. Riset ini melibatkan 23.257 bayi yang berada dalam rentang usia 6-24 bulan. Data hasil penelitian disajikan dalam format distribusi tabel dan dianalisis memakai uji chi square. Temuan dari studi ini mengindikasikan bahwa dari keseluruhan sampel tersebut hanya terdapat 99 bayi (0,4%) yang berusia melebihi 6 bulan dan mengalami stunting setelah menerima pemberian MPASI. Selain itu sudi ini menemukan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pemberian MPASI dan kejadian stunting pada balita (dengan nilai p=0,634). Secara keseluruhan hasil studi ini menunjukkan pemberian MPASI pada bayi di atas 6 bulan tidak berpengaruh signifikan terhadap kejadian stunting balita di Indonesia. Kata kunci: Stunting, gizi, MPASI Proper and well-balanced nutrition contributes to the birth of healthy children. To ensure optimal growth and development of babies, exclusive breastfeeding and appropriate complementary foods (MP-ASI) are provided. Stunting is a condition of malnutrition caused by insufficient nutrients in the past. According to WHO data from 2018, the global prevalence of stunting was 22%, while in Indonesia, based on Riskesdas, it was 30.8%. This indicates that Indonesia has a higher stunting rate compared to the global average. The main objective of this study was to investigate the correlation between the timing of introducing complementary feeding (MP-ASI) and the incidence of stunting in Indonesian toddlers. The research adopted a cross-sectional approach and an analytical observation method. All children identified with stunting based on the Riskesdas 2018 data were included as participants, resulting in a total sample size of 23,257 infants aged 6-24 months. The data collected were presented in distribution tables and analyzed using the chi-square test. The study's findings revealed that out of the infants older than 6 months who received complementary foods, 99 (0.4%) experienced stunting. However, no significant relationship was found between complementary feeding and stunting (0.634, p < 0.05). In conclusion, the study suggests that the timing of introducing complementary feeding (MP-ASI) to infants older than 6 months did not significantly affect the occurrence of stunting in Indonesian toddlers. Nonetheless, it is crucial to emphasize that maintaining a balanced diet and exclusive breastfeeding remain essential for ensuring the healthy growth and development of children. Keywords: Stunting, nutrition, weaning food