This study investigates the persistent problem of rural poverty and limited market access faced by communities in Doko Village, Kediri Regency, which prompted the initiation of the NAWASENA village online market program. The research aims to analyze how this policy-based digital market innovation contributes to strengthening the village economy. This study employs the concepts of the digital economy and community empowerment to explain how technological adoption can address structural barriers in rural economic systems. Using a descriptive qualitative method, the research utilizes primary data obtained through field observations and interviews with key informants, including village officials involved in policy implementation, local vendors participating in the NAWASENA platform, and community members who actively engage in digital market activities. Informants were selected using purposive sampling, considering their direct roles and relevance to the program. Meanwhile, secondary data were gathered from village documents, regional statistical reports, and previous studies related to digital village development. The findings reveal that the NAWASENA online market expanded distribution networks, increased vendor turnover, improved digital transaction efficiency, and enhanced community participation in local economic activities. The synergy between village government policies and community involvement proved crucial to the program’s success. This research contributes to understanding digitalization as a sustainable village development strategy and suggests that empowerment-oriented digital policies can effectively reduce rural economic vulnerability and promote inclusive growth.Penelitian ini mengkaji persoalan kemiskinan pedesaan dan keterbatasan akses pasar yang dihadapi masyarakat Desa Doko, Kabupaten Kediri, yang kemudian mendorong lahirnya program Pasar Online Desa NAWASENA. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana inovasi pasar digital berbasis kebijakan desa tersebut berkontribusi dalam memperkuat perekonomian desa. Konsep ekonomi digital dan pemberdayaan masyarakat digunakan untuk menjelaskan bagaimana adopsi teknologi mampu mengatasi hambatan struktural dalam sistem ekonomi pedesaan. Dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif, penelitian ini memanfaatkan data primer yang diperoleh melalui observasi lapangan dan wawancara dengan para informan kunci, meliputi perangkat desa yang terlibat dalam implementasi kebijakan, para pedagang yang menjadi pelaku aktif platform NAWASENA, serta anggota masyarakat yang memanfaatkan layanan pasar digital tersebut. Informan dipilih menggunakan teknik purposive sampling, berdasarkan peran dan keterkaitan langsung mereka dengan program. Sementara itu, data sekunder dikumpulkan dari dokumen desa, laporan statistik regional, serta berbagai studi terdahulu terkait pengembangan desa digital. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pasar Online NAWASENA mampu memperluas jaringan distribusi, meningkatkan omzet pedagang, memperbaiki efisiensi transaksi digital, dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam aktivitas ekonomi lokal. Sinergi antara kebijakan pemerintah desa dan keterlibatan masyarakat menjadi faktor penting keberhasilan program ini. Penelitian ini berkontribusi pada pemahaman mengenai digitalisasi sebagai strategi pembangunan desa berkelanjutan serta menunjukkan bahwa kebijakan digital yang berorientasi pada pemberdayaan dapat secara efektif mengurangi kerentanan ekonomi pedesaan dan mendorong pertumbuhan yang inklusif.