Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Kinerja Penyuluh Pertanian Lapangan Terhadap Produktivitas Usaha Tani Padi Sawah di Kecamatan Soa, kabupaten Ngada dea, agnes yunita; Seo, Amario Yohanes; Madja, Carlos Fernando
Agrifo : Jurnal Agribisnis Universitas Malikussaleh Vol. 9 No. 2 (2024): November 2024
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh - Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/ag.v9i2.19215

Abstract

Bidang pertanian adalah salah satu bidang yang memiliki peran krusial dalam mendukung stabilitas negara, dimana sector ini menjadi penghidupan bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Akan tetapi, sektor pertanian juga dihadapkan dengan tantangan untuk selalu berinovasi agar mampu menghadapi perkembangan teknologi saat ini. Oleh karena itu, untuk menjawabi tantangan ini maka diperlukan orang-orang yang berkompeten dalam bidang ini. Penyuluhan yang dilakukan oleh  penyuluh pertanian lapangan bisa menjadi salah satu solusi tepat guna mendorong pembangunan pertanian bagi para petani untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Peranan Penyuluh Pertanian Lapangan disini untuk membantu petani membentuk opini yang baik serta mengambil keputusan yang baik dengan cara melakukan komunikasi serta menginformasikan hal-hal penting yang sesuai dengan kebutuhan petani. Riset ini betujuan untuk mengukur sejauh mana kemampuan penyuluh pertanian lapangan terhadap produktivitas usaha tani padi sawah di Kecamatan Soa, Kabupaten Ngada. Desain yang dipakai adalah Deskriptif Kuantitatif. Populasi dalam riset ini berjumlah 1700 petani binaan. Sampel yang digunakan dalam riset ini adalah 43 orang petani binaan. Uji data yang digunakan yaitu Uji Statistika Deskriptif dan menggunakan pendekatan PLS (Partial Least Square) model persamaan Structural Equation Modeling (SEM). Hasil riset menunjukan bahwa Kinerja Penyuluh Pertanian Lapangan berdampak positif dan signifikan terhadap Produktivitas Usaha Tani ini ditunjukan dengan nilai t hitung >1,96 yang berarti ada dampak yang signifikan.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKSES PEMBIAYAAN PELAKU UMKM SEKTOR PERTANIAN DAN PETERNAKAN DI KECAMATAN BAJAWA Seo, Amario Yohanes; Dea, Agnes Yunita; Saputri, Andini
Agrifo : Jurnal Agribisnis Universitas Malikussaleh Vol. 9 No. 2 (2024): November 2024
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh - Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/ag.v9i2.19131

Abstract

UMKM atau Usaha Mikro, Kecil dan Menengah merupakan usaha produktif milik perorangan dan atau badan usaha yang dapat meningkatkan produktivitas dan perekonomian daerah. Di wilayah Kecamatan Bajawa terdapat beberapa pelaku UMKM khususnya dari sektor pertanian dan peternakan yang selama ini telah berjalan dan mendukung perkembangan ekonomi wilayah tersebut. Dari sekian banyak akses UMKM, akses pembiayaan merupakan salah satu akses yang penting dalam pelaksanaan usaha oleh pelaku UMKM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi akses pembiayaan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sektor pertanian dan sektor peternakan. Populasi dalam penelitian ini adalah pemilik UMKM di Kecamatan Bajawa, Kabupaten Ngada, NTT, dengan sampel berjumlah 77 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan Simple Random Sampling dan dianalisis menggunakan PLS (Partial Least Square). Hasil penelitian menunjukan bahwa sumber daya manusia, modal usaha, pemerintah daerah dan teknologi berpengaruh signifikan terhadap akses pembiayaan sedangkan legalitas usaha tidak berpengaruh signifikan terhadap akses pembiayaan.
KONTRIBUSI SEKTOR PERTANIAN DAN SEKTOR INDUSTRI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN NAGEKEO Dea, Agnes Yunita; Kaleka, Marten Umbu
Agrifo : Jurnal Agribisnis Universitas Malikussaleh Vol. 8 No. 2 (2023): November 2023
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh - Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/ag.v8i2.14609

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh sektor pertanian terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Nagekeo dan menganalisis pengaruh sektor industri pengolahan terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Nagekeo. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang bersumber dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Nagekeo. Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda dengan maksud untuk mengetahui arah dan seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial (uji t) Sektor pertanian bernilai positif dan tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Nagekeo dengan nilai signifikansi sebesar 0.069 > 0,05 dan koefisien regresi sebesar 1.518 yang menjelaskan ketika Sektor Pertanian mengalami kenaikan sebesar 1%, maka pertumbuhan ekonomi akan mengalami peningkatan sebesar 1.518. Sektor industri pengolahan bernilai positif dan tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Nagekeo dengan nilai signifikansi sebesar 0.229 > 0,05 dan koefisien regresi sebesar 19.319 yang menjelaskan ketika ketika Sektor Pertanian mengalami kenaikan sebesar 1%, maka pertumbuhan ekonomi akan mengalami peningkatan sebesar 19.319. Berdasarkan hasil uji secara simultan (uji f) dipeoleh nilai f hitung sebesar 38.524 dengan probabilitas 0,007 < 0,05 yang menunjukkan bahwa sektor pertanian dan industri pengolahan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Nagekeo.
PENGEMBANGAN PANGAN LOKAL BERBASIS UBI KAYU DALAM MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN DI KABUPATEN SIKKA PROFINSI NUSA TENGGARA TIMUR Ngaku, Maria Alfonsa; Dea, Agnes Yunita; Kaleka, Marten Umbu
AGRIBIOS Vol 22 No 2 (2024): November
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/agribios.v22i2.5327

Abstract

Tantangan pengembangan pangan dan pertanian sangat berat dalam penyediaan pangan yang cukup bagi penduduk dunia seiring dengan kelangkaan sumber daya alam. Persaingan untuk penggunaan tanah dan air meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk, perkembangan industri, dan urbanisasi. Dalam hal ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah sehingga melakukan upaya pangan lokal pengganti beras yaitu ubi kayu. Ubi kayu merupakan komoditas tanaman pangan yang penting setelah komoditas padi dan jagung sebagai penghasil sumber bahan pangan karbohidrat dan bahan baku industri makanan, kimia dan pakan ternak. Kabupaten Sikka adalah sebuah kabupaten yang terletak di provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Ibu kota kabupaten Sikka adalah Maumere. Kabupaten Sikka merupakan Kabupaten yang jumlah produksi ubi kayu terbanyak di Dataran Flores. Menurut Statistik Angka produksi ubi kayu terus mengalami peningkatan selama tiga tahun terakhir yaitu 54540 ton, 107.902 ton, 67.922 ton. Meningkatnya produksi ubi kayu di Kabupaten Sikka tentunya dapat menanggulangi pasokan beras yang diimpor dari kabupaten luar.
PENANGANAN PASCAPANEN PRODUK METE SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI METE DI NUSA TENGGARA TIMUR Dea, Agnes Yunita; Kaleka, Marten Umbu
AGRIBIOS Vol 22 No 1 (2024): JUNI
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/agribios.v22i1.4468

Abstract

Berbagai perlakuan diterapkan pada komoditas pertanian setelah panen hingga sampai ke tangan konsumen sebagai bagian dari proses pascapanen, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk pertanian. Dalam upaya meningkatkan pendapatan petani jambu mete, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produktivitas jambu mete di Nusa Tenggara Timur dan menekankan pentingnya pengelolaan pascapanen jambu mete. Studi ini menggunakan penelitian kualitatif dan kuantitatif. Data sekunder digunakan dari beberapa lembaga publik. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis statistik dasar. Jambu mete merupakan komoditas yang menduduki peringkat teratas secara nasional di Provinsi Nusa Tenggara Timur, dan menjadi salah satu pusat produksi di Indonesia dengan total produksi 52.846 ton pada tahun 2023. Nusa Tenggara Timur memimpin produksi jambu mete nasional sebesar 33,25%, diikuti oleh Sulawesi Tenggara 25,34%, Jawa Timur 10,84%, Sulawesi Selatan 8,66%, Nusa Tenggara Barat 7,87%, dan Jawa Tengah 7,26% sedangkan provinsi lain sebesar 7,77%. Proses pascapanen jambu mete sangat penting dilakukan ditingkat petani agar dapat memberikan keuntugan secara finansial yakni mengubah mete gelondongan menjadi produk jadi dengan nilai jual yang tinggi. Penanganan pascapanen meliputi tindakan seperti panen, pembersihan, pemisahan biji dari buah, pengeringan gelondongan mete, pengukusan, penganginan, pengupasan, penjemuran kacang mete, pengupasan kulit ari, sortasi kacang mete, pengemasan dan penyimpanan.
PENGEMBANGAN SEKTOR PERTANIAN DALAM MENGATASI MASALAH PENGANGGURAN DI KABUPATEN NAGEKEO Dea, Agnes Yunita; Kaleka, Marten Umbu
Jurnal Pertanian Khairun Vol 3, No 1: (Juni 2024)
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/jpk.v3i1.8131

Abstract

Unemployment actually occurs due to a lack of job opportunities compared to the number of people looking for work. Some of the actions taken by the Regional Government are conducting job training in collaboration with the East Nusa Tenggara Job Training Center and across provinces. The aim is to improve the skills of the existing workforce in Nagekeo so that they can compete in the labor market. This research was conducted with the aim of knowing employment conditions in Nagekeo Regency, proposing agricultural development to increase income and overcome unemployment. The method used is a literature study using data from BPS and related institutions and analyzed descriptively. The results of the analysis show that: 1) Over 5 years, the labor force participation rate (TPAK) of Nagekeo Regency has shown fluctuation. Several factors can influence fluctuations in labor force participation, such as changes in the size of the labor force, wages, education levels, and economic growth. 2) The agricultural sector is experiencing a good trend and continues to develop, which is a potential and opportunity for the economy of Nagekeo Regency. 3) The principles of agricultural development include increasing investment in agriculture, job training, increasing entrepreneurial abilities, and developing the agricultural industry. Keywords: Development, Agriculture, Unemployment