Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

ORGANIK SUPLEMEN TINGGI PROTEIN BERBAHAN DASAR Spirulina sp DENGAN MEDIA KULTUR LIMBAH CAIR INDUSTRI KECAP Rina, Tajul; A, Putri; Karmiati, Karmiati; Sundari, Sri; Saputri, Andini
Jurnal Jeumpa Vol 4 No 1 (2017): Jurnal Jeumpa
Publisher : Department of Biology Education, Faculty of Teacher Training and Education, Samudra University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Spirulina plantensis merupakan salah satu mikroalga yang bersifat kosmalit yang dapat dibudidayakan pada medium yang berbeda. Limbah cair kecap dapat dijadikan alternatif baru yang digunakan sebagai pupuk karena memiliki ketersediaan nutrisi yang dibutuhkan oleh S. plantensis. Penelitian menggunakan perlakuan kombinasi dua faktor. Faktor pertama yaitu dosis limbah cair industri kecap (L) yang terdiri dari 3 taraf (L1:20%, L2:30%, L3:40%) dan faktor kedua yaitu tepung bulu ayam yang terdiri dari 2 taraf (P1: tepung bulu ayam 200 mg/L, P2 ; tepung bulu ayam 300 mg/L dan P3: tepung bulu ayam 400 mg/L dan P0: tanpa tepung bulu ayam). Media kultur yang digunakan berasal dari Industri Kecap Langsa. Hasil menunjukkan pertumbuhan S. plantensis pada semua perlakuan kecuali pada perlakuan kontrol (zarouk) menunjukkan fase lag atau fase adaptasi yang tidak tampak nyata, karena jumlah biomassa S. plantensis pada media L1P1, L2P2, L3P3, L1P0, L2P0, dan L3P0 terjadi pada waktu yang cukup singkat yaitu pada hari ke 2. Pertumbuhan S. plantensis pada media limbah cair kecap 30% dengan penambahan serbuk bulu ayam 300 mg/L lebih efektif bila dibandingkan dengan perlakuan lainnya
GAMBARAN RESILIENSI PADA PEREMPUAN DENGAN KANKER PAYUDARA Saputri, Andini; Valentina, Tience Debora
Jurnal Psikologi Udayana Edisi Khusus
Publisher : Program Studi Sarjana Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (472.489 KB)

Abstract

Kanker payudara memiliki prevalensi yang tinggi di Indonesia dan dialami sebagian besar oleh perempuan. Penegekan diagnosa dan pengobatan kanker payudara menghadirkan berbagai dampak yang memengaruhi keseluruhan aspek hidup perempuan dengan kanker payudara. Perempuan memiliki kemampuan pada diri masing-masing dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi dan menangani beban emosional yang disebut dengan resiliensi. Terdapat keterkaitan antara resiliensi dengan kesehatan fisik dan mental perempuan yang mengalami kanker payudara dan hal tersebut membantu perempuan untuk beradaptasi dengan kondisi sakit yang dialami. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran resiliensi pada perempuan dengan kanker payudara. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengambilan data menggunakan teknik wawancara dan observasi dengan melibatkan empat orang responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keempat responden menunjukkan gambaran resiliensi yang baik. Hal ini dapat terjadi karena keempat responden mampu mengembangkan karakteristik resiliensi dengan baik dan memenuhi sebagian besar dari aspek-aspek pembentukan resiliensi. Regulasi emosi, mampu mengendalikan tekanan, memiliki harapan masa depan, dan mampu mengidentifikasi masalah merupakan aspek yang paling berperan dalam pembentukan resiliensi. Hal tersebut membuat keempat responden memiliki pandangan hidup yang lebih positif dengan bersyukur atas kondisi yang dialami dan menerima kanker payudara sebagai bagian dari hidup saat ini. Kata Kunci: resiliensi, kanker payudara, fenomenologi.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKSES PEMBIAYAAN PELAKU UMKM SEKTOR PERTANIAN DAN PETERNAKAN DI KECAMATAN BAJAWA Seo, Amario Yohanes; Dea, Agnes Yunita; Saputri, Andini
Agrifo : Jurnal Agribisnis Universitas Malikussaleh Vol. 9 No. 2 (2024): November 2024
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh - Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/ag.v9i2.19131

Abstract

UMKM atau Usaha Mikro, Kecil dan Menengah merupakan usaha produktif milik perorangan dan atau badan usaha yang dapat meningkatkan produktivitas dan perekonomian daerah. Di wilayah Kecamatan Bajawa terdapat beberapa pelaku UMKM khususnya dari sektor pertanian dan peternakan yang selama ini telah berjalan dan mendukung perkembangan ekonomi wilayah tersebut. Dari sekian banyak akses UMKM, akses pembiayaan merupakan salah satu akses yang penting dalam pelaksanaan usaha oleh pelaku UMKM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi akses pembiayaan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sektor pertanian dan sektor peternakan. Populasi dalam penelitian ini adalah pemilik UMKM di Kecamatan Bajawa, Kabupaten Ngada, NTT, dengan sampel berjumlah 77 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan Simple Random Sampling dan dianalisis menggunakan PLS (Partial Least Square). Hasil penelitian menunjukan bahwa sumber daya manusia, modal usaha, pemerintah daerah dan teknologi berpengaruh signifikan terhadap akses pembiayaan sedangkan legalitas usaha tidak berpengaruh signifikan terhadap akses pembiayaan.
Analysis of Module Needs as Chemical Teaching Materials on Colloidal Subjects in SMA Negeri 1 Tembilahan Saputri, Andini; Anwar, Sjaeful; Halimatul, Heli Siti
Journal of Educational Sciences Vol 6. No. 4. October 2022
Publisher : FKIP-Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jes.6.4.p.645-652

Abstract

The purpose of this study was to analyze the needs of teachers and students on the use of modules as colloidal teaching materials at SMAN 1 Tembilahan. This type of research is descriptive with a qualitative approach. Collecting data using interview sheets and questionnaires. The subjects of this study were three teachers and ten students of class XII IPA 3 SMAN 1 Tembilahan. Based on the results of the questionnaire given, 100% of teachers have used teaching materials that are in accordance with the 2013 curriculum. As many as 67% of teachers experience limited handbooks, both in terms of completeness of materials, explanation techniques, and examples of applying concepts in everyday life. For the use of other teaching materials (outside of school handbooks), only 33% used them while the rest had not used other teaching materials. Regarding the use of application-based teaching materials during the learning process, 100% of teachers have never used them. 33% of teachers have developed teaching materials in the form of modules independently and the rest have never. 100% of teachers expressed interest in the electronic module. From the results of the questionnaire analysis of student needs, it can be concluded that students need a teaching material that can help them to more easily understand chemical concepts and the teaching materials are equipped with pictures, videos, and animations so that learning becomes more interesting and interactive.
Analysis of Module Needs as Chemical Teaching Materials on Colloidal Subjects in SMA Negeri 1 Tembilahan Saputri, Andini; Anwar, Sjaeful; Halimatul, Heli Siti
Journal of Educational Sciences Vol. 6 No. 4 (2022): Journal of Educational Sciences
Publisher : FKIP - Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jes.6.4.p.645-652

Abstract

The purpose of this study was to analyze the needs of teachers and students on the use of modules as colloidal teaching materials at SMAN 1 Tembilahan. This type of research is descriptive with a qualitative approach. Collecting data using interview sheets and questionnaires. The subjects of this study were three teachers and ten students of class XII IPA 3 SMAN 1 Tembilahan. Based on the results of the questionnaire given, 100% of teachers have used teaching materials that are in accordance with the 2013 curriculum. As many as 67% of teachers experience limited handbooks, both in terms of completeness of materials, explanation techniques, and examples of applying concepts in everyday life. For the use of other teaching materials (outside of school handbooks), only 33% used them while the rest had not used other teaching materials. Regarding the use of application-based teaching materials during the learning process, 100% of teachers have never used them. 33% of teachers have developed teaching materials in the form of modules independently and the rest have never. 100% of teachers expressed interest in the electronic module. From the results of the questionnaire analysis of student needs, it can be concluded that students need a teaching material that can help them to more easily understand chemical concepts and the teaching materials are equipped with pictures, videos, and animations so that learning becomes more interesting and interactive.
Pelaksanaan Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai Wujud Pengabdian kepada Masyarakat di Desa Lengkong Kabupaten Luwu Muslikha, Al; Farhan, Muh; ZA, Zahra Tenri Sengngeng; Nuraziza, Safitra; Saputri, Andini; Fatimah, Siti Nur; Nurmala, Nurmala; Hafifah, Maesara Nur; Mutmainna, ST
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 3 No. 7 (2025): September
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v3i7.3011

Abstract

Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Lengkong, Kabupaten Luwu, merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat sesuai Tri Dharma Perguruan Tinggi, dengan fokus pada pemanfaatan potensi lokal dan pendidikan lingkungan berbasis nilai Islami. Kegiatan pengabdian ini bertujuan mendeskripsikan pelaksanaan program KKN serta memaparkan hasilnya terhadap peningkatan kesadaran lingkungan, partisipasi sosial, dan kualitas hidup masyarakat. Program berlangsung pada 7 Juli–20 Agustus 2025 oleh mahasiswa Universitas Islam Negeri Palopo menggunakan pendekatan Asset-Based Community Development (ABCD). Tahapan pelaksanaan meliputi sosialisasi, identifikasi potensi, perancangan program, implementasi, dan refleksi. Program utama mencakup pembentukan Bank Sampah Wisata Pakkalolo, pemasangan papan edukatif, pengembangan Modul Fiqh Lingkungan, pengajaran di SDN 479 Lengkong dan masjid, serta penyelenggaraan Festival Anak Sholeh. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan kesadaran kebersihan, keterlibatan warga dalam pengelolaan sampah, dan partisipasi anak-anak dalam pembelajaran agama serta penguatan karakter. Kerja sama antara mahasiswa, pemerintah desa, dan masyarakat menghasilkan inovasi sosial yang bermanfaat dan berkelanjutan.
Penyuluhan Tentang Gizi Seimbang Untuk Mencegah Diabetes Melitus Pada Anak Kusmiyati; Rasmi, Dewa Ayu Citra; Sedijani, Prapti; Saputri, Andini
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 7 No 3 (2024): Juli - September
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v7i3.8718

Abstract

Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah meningkatkan pemahaman tentang gizi seimbang untuk mencegah diabetes melitus pada anak. Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada tanggal 13 Juli 2024 di SDN 2 Sesela, Gunungsari Lombok Barat. Penyampaian materi dilakukan dengan metode diskusi dan tanya jawab. Untuk mengetahui peningkatan pemahaman tentang gizi seimbang dilakukan pretes dan postes, hasil pretes dan postes dihitung gain ternormalisasi, kemudian dikonsultasikan ke dalam kategori rendah, sedang atau tinggi. Pada waktu pelaksanaan kegiatan, antusias peserta sangat tinggi, terlihat pada saat mengerjakan pretes maupun postes semua peserta didik mengerjakan dengan sungguh-sungguh dan bekerja sendiri-sendiri. Pada waktu penyampaian materi mereka merespon dengan sangat baik. Hasil penghitungan gain ternormalisasi sebesar 0,43 yang berarti pengetahuan peserta tentang gizi seimbang untuk mencegah diabetes melitus meningkat dengan kategori sedang. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah: (1). Pemahaman tentang gizi seimbang untuk mencegah diabetes melitus peserta didik SDN 2 Sesela Lombok Barat meningkat dalam kategori sedang; (2). Menjalankan pedoman makan gizi seimbang dalam isi piringku dan tumpeng gizi seimbang serta sepuluh pesan gizi seimbang, akan menunjang perilaku gizi baik dan perilaku hidup bersih sehat, sehingga dapat mencegah diabetes melitus.
Nutrition Education for Affordable, Nutritious and Tasty Meals (NEAT) in Early Childhood Education (ECE), Depok, West Java, Indonesia Humayrah, Wardina; Astuti, Titin; Ulya, Salwa Nailil; Saputri, Andini
Journal of Community Empowerment for Health Vol 8, No 2 (2025)
Publisher : Faculty of Medicine, Public Health, and Nursing, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jcoemph.98995

Abstract

Introduction: During the pre-school period in Early Childhood Education (ECE), where children spend approximately 3-4 hours a day, there is a critical opportunity to instil balanced eating habits despite low knowledge and attitudes about nutrition in daily meals. The Nutrition Education for Affordable, Nutritious and Tasty Meals (NEAT) programme aims to improve the knowledge, attitudes and skills of teachers, parents, and students in providing nutritious, varied, tasty and economical healthy meals. Methods: This programme was held in Baitussalam ECE School, Depok, West Java, Indonesia, by involving the entire school community as participants, consisting of principals, teachers, students and parents. The socialisation and training of teachers and parents was carried out through Zoom Meetings with interactive discussion methods using electronic paperback media. In addition, the programme was carried out offline in two activities. Firstly, for parents with a healthy-economical meal education and competition and secondly for students with a game method using snake ladder mat and stickers. Results: The results showed that the nutritional knowledge and attitudes towards healthy and economical eating among teachers, parents and students improved after the programme. The challenge of this programme is to fit in with the schedules of the parents and to keep the students focused during the activities, but the enthusiasm of the participants was quite high. Conclusion: In conclusion, this programme improved nutritional knowledge and attitudes, despite scheduling challenges, and demonstrated high levels of participant enthusiasm and engagement.