Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Kajian risiko usaha tani padi di Indonesia Marten Umbu Kaleka; Elita Maulida; Egidius Taek; I Putu Edi Swastawan; Gede Mekse Korri Arisena

Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Yudharta Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (583.287 KB) | DOI: 10.35891/agx.v11i2.1928

Abstract

Rice is one of the food crop commodities that plays an important role in meeting the primary needs of the Indonesian people. The high demand for rice can be seen from the increase in the amount of public consumption of these commodities. The basic method used in this research is the literature study method and the library method. The results showed that factors affecting the production of rice farming in Indonesia with various conditions were land area, fertilizer costs, pesticides, labor, seeds / seeds, age, capital; and counseling. The dominant influencing factor is land area factor. In general, things that are most likely to become production risks are natural disasters, weather and climate, pests, topology, and capital. It is known that there are differences in the risk of rice production between cropping patterns. The risk of rice farming can also be seen from an income perspective, one of the variables that has a significant positive effect on the risk of rice farming income is land area. For the two main stakeholders (farmers and insurance companies), the level of risk is also the basis for the implementation of AUTP. Risk management of rice farming must be adjusted based on a risk perspective. In the internal aspect, risks can be anticipated through increasing the capacity of farmers. On the external aspect, risks are still possible to be overcome through AUTP. The government can take a role in the aspect of capacity building for farmers and optimizing the downstreaming of the AUTP program so that it is right on target.
Analisis Nilai Tambah Dan Finansial Pengolahan Tepung Menjadi Pie Kelor Bali Marten Umbu Kaleka; I Wayan Budiasa; I Nyoman Gede Ustriyana
JURNAL MANAJEMEN AGRIBISNIS Vol 10 No 1 (2022): Jurnal Manajemen Agribisnis
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JMA.2022.v10.i01.p01

Abstract

Pengembangan sektor pertanian perlu diversifikasi hasil pertanian menjadi suatu produk yaitu pie kelor yang bernilai tambah, disamping itu guna melayani pasar yang besar perlu mematenkan suatu produk dengan mendirikan suatu pabrik pengelolahan yang menjadi eksintensi dari produk pie kelor tersebut. Pengembangan agroindustri pie kelor perlu dikaji dari segi nilai tambah dan finansial. Penelitian ini dilakukan di PT Bali Agro Investama, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana. Pemilihan lokasi dilakukan dengan metode purposive sampling berdasarkan pertimbangan tertentu. Analisis data yang digunakan adalah metode kuantitatif yakni nilai tambah dan kriteria investasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Nilai tambah dari pengolahan pie kelor tergolong tinggi yaitu Rp 697.725,42 dengan rasio nilai tambah adalah 37,03%, (2) Hasil analisis finansial seperti Break Even Point (keping) sebesar 355.043 (keping) dan Break Even Point penjualan (rupiah) Rp 710.086.624,03, Net Present Value Rp 3.402.121.393,90 tanpa pembiayaan maupun dengan pembiayaan bank, Net B/C 3,12 tanpa pembiayaan jika menggunakan pembiayaan bank nilai Net B/C 3,70. Selanjutnya Internal Rate of Return memperoleh tingkat pengembalian 78,43% tanpa pembiayaan, jika menggunakan pembiayaan bank nilai IRR 89,36% dan Payback Period yang pendek yaitu 20,37 bulan tanpa pembiayaan, dan dengan pembiayaan bank menjadi 23,04 bulan. (3) Hasil analisis sensitivitas diskon penjualan 15% memperoleh Net Present Value Rp 159.977.262,90 tanpa pembiayaan maupun dengan pembiayaan bank, nilai Net B/C 1,10 tanpa pembiayaan, dan dengan pembiayaan bank sebesar 1,13. Internal Rate of Return 27,28% tanpa pembiayaan dan dengan pembiayaan bank sebesar 27,59%. Sedangkan sensitivitas biaya operasional naik 15% memperoleh nilai Net Present Value Rp 914.489.765,54 tanpa pembiayaan maupun dengan pembiayaan bank, Net B/C sebesar 1,57 tanpa pembiayaan dan dengan pembiayaan bank sebesar 1,73, Internal Rate of Return memperoleh nilai 39,35% tanpa pembiayaan dan dengan pembiayaan bank 41,52%. Hasil perhitungan tersebut memenuhi kriteria kelayakan investasi sehingga usaha pengolahan pie kelor layak dilaksanakan.
PROSPEK PENGEMBANGAN UBI JALAR DALAM MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN DI KABUPATEN MANGGARAI BARAT Maria Alfonsa Ngaku; Marten Umbu Kaleka; Antonia P Bao; Umbu N Limbu
AGRORADIX : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 7 No 2 (2024): Juli 2024
Publisher : Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Islam Darul 'Ulum (UNISDA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52166/agroteknologi.v7i2.6613

Abstract

Sweet potato is also a commodity that can increase farmers. Sweet potato is also a food need that is a source of carbohydrates and a source of vegetable protein so that it is widely cultivated by the wider community, one of which is in West Manggarai Regency. This research uses qualitative research methods. The type of data used is secondary data sourced from print media, online media such as BPS data of West Manggarai Regency and journals. The method used in this assessment is literature study. It is seen that the amount of planting area (Ha) to be planted with sweet potatoes from 12 sub-districts in West Manggarai Regency with a total of 930 Ha. For the harvest area (Ha) of sweet potato is 930 (Ha) with a production level (Tonnes) of sweet potato in April-September 2022 which is 10,230.00 Tonnes. It can also be seen that sweet potato production in West Manggarai Regency is quite high. The high production of sweet potatoes is because farmers have carried out sweet potato cultivation activities correctly. Sweet potatoes are generally planted in rain-fed rice fields after the rice planting period ends and left to grow without intensive care. The sweet potato does not have a brand or has not been processed properly. Sweet potatoes themselves are still processed traditionally, such as steamed and fried. Seeing this, it is necessary for the government to take advantage of opportunities so that sweet potatoes can be recognised by the wider community.
PEMBELAJARAN DAN PENDAMPINGAN PROJECT BASED LEARNING DAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS PRODUK UNGGULAN PADA JURUSAN AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA DI SMKN 1 BORONG Nicolaus Noywuli; Marten Umbu Kaleka; Umbu A. Hamakonda; Elfridus Andi Loke Nono; Victoria Coo Lea; Karina Dhena Goda
Jurnal Abdimas Ilmiah Citra Bakti Vol. 5 No. 3 (2024)
Publisher : STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jailcb.v5i3.4051

Abstract

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Borong adalah sekolah mitra yang ada di kabupaten manggarai timur, Nusa Tenggara Timur. Sekolah ini dipilih karena belum menerapkan pembelajaran berbasis proyek terkhusus produk unggulan sekolah. Kemitraan sudah berlangsung selama delapan bulan diantaranya dan menghasilkan kurikulum dan bahan ajar hasil link and match serta produk umbi singkong. Tujuan pembelajaran dan pendampingan project based learning dan kewirausahaan pada Jurusan Agribisnis Tanaman Pangan Dan Hortikultura SMKN 1 Borong untuk meningkatkan kompetensi guru dalam menyiapkan lulusan yang siap bekerja dan berwirausaha. Metode yang digunakan dalam pengabdian kepada masyarakat ini adalah metode ceramah dan pendampingan kewirausahaan. Kegiatan pengabdian ini berjalan dengan baik yang diikuti oleh seluruh Guru Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura bersama Kepala Sekolah SMKN 1 Borong dan koordinator pengawas SMA/K Kabupaten Manggarai Timur. Peserta kegiatan telah memperoleh pengetahuan tentang penerapan pembelajaran berbasis proyek dan kewirausahaan yang akan berguna untuk mempersiapkan peserta didik menjadi lulusan siap kerja dan berwirausaha.
PERAN PENYULUH PERTANIAN DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN PERTANIAN BERKELANJUTAN Agnes Yunita Dea; Marten Umbu Kaleka; Maria Alfonsa Ngaku
Jurnal AGRIBIS Vol. 17 No. 1 (2024): Jurnal Agribis
Publisher : Program Studi Agribisnis Faperta Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/agribis.v17i1.5950

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengtahui konsep pembangunan pertanian berkelanjutan dan peran penyuluh pertanian dalam mendukung pertanian berkelanjutan. Metode yang digunakan adalah metode studi pustaka. dengan cara membaca, mendalami dan menelaah berbagai literatur yang berkaitan dengan objek yang diteliti dan kemudian menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Konsep pembangunan pertanian berkelanjutan merupakan turunan dari 17 tujuan pembangunan berkelanjutan / Sustainable Development Goals (SDGs atau Global Goals) yang merupakan agenda pembangunan dunia yang telah disepakati oleh negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Penerapan konsep pertanian berkelanjutan memiliki hubungan erat dengan tujuan SDGs nomor 13, 14 dan 15 yaitu penanganan perubahan iklim, pengelolaan ekosistem laut dan pengelolaan daratan yang berkelanjutan. Penerapakan pembangunan pertanian berkelanjutan berfokus pada bagaimana mengusahakan sektor pertanian dengan megurangi kerusakan lingkungan, mempertahankan produktivitas pertanian, meningkatkan pendapatan petani dan meningkatkan stabilitas dan kualitas kehidupan masyarakat. Penyuluh memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap pembangunan pertanian di Indonesia ini. Penyuluh dapat dikatakan sebagai penentu dalam keberhasilan program pemerintah jika di kelolah dengan baik. Peran penyuluh dalam membangun pertanian berkelanjutan adalah sebagai edukator, motivator, komunikator, organisator, fasilitator, dinamisator, dan inovator dengan selalu mengedepankan peningkatan kinerja penyuluh semakin meningkat.
Analisis Finansial Pembukaan Greenhouse Bambu Pada Usahatani Tanaman Tomat Di Kota Bajawa, Kabupaten Ngada Paulus Yanuarius Azi; Marten Umbu Kaleka
Jurnal AGRIBIS Vol. 17 No. 2 (2024): Jurnal Agribis
Publisher : Program Studi Agribisnis Faperta Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/agribis.v17i2.6596

Abstract

Hortikultura merupakan salah satu sub sektor penting dalam pembangunan pertanian dengan budidaya tanaman yang diusahakan dalam bentuk ladang namun seiring perubahan kondisi lingukungan budidaya dapat dilakukan dilahan yang lebih luas dengan teknologi mekanisasi modern. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalis kelayakan pembukaan usaha greenhouse bambu pada tanaman tomat di Kota Bajawa, Kabupaten Bajawa. Metode yang digunakan adalah metode campuran yakni metode kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembukaan usaha greenhouse bamboo pada tanaman tomat di Kota Bajawa Kabupaten Ngada layak dikembangkan karena hasil analisis menunjukkan nilai R/C ratio sebesar 2,15 lebih besar dari 1 yang berarti memberikan keuntungan bagi pihak pengembang, nilai BEP Produksi sebesar 699 lebih kecil dari total produksi 1.500 dan nilai BEP harga jual sebesar Rp4.662 lebih kecil dari harga jual Rp10.000 yang berarti usahatani tomat sangat menguntungkan bagi pengembang. Sehingga dapat disimpulkan usaha ini layak dilaksanakan.
PENGELOLAHAN DAN PEMANFAATAN LIMBAH TERNAK BABI (Sus scrofa domesticus) PADA RUMAH PRODUKSI TERNAK DI DESA BAJAWA Meo, Monika M.; Kaleka, Marten U.; Djawapaty, David J.; Bao, Antonia P.
Jurnal Sains Peternakan Vol 12 No 01 (2024): Jurnal Sains Peternakan
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jsp.v12i01.9954

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengelolahan dan pemanfaatan limbah ternak babi, untuk mengetahui hambatan dalam pengelolahan limbah ternak babi. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif. Pengelolahan limbah ternak babi pada usaha ternak Farm Sinar Selera belum dilakukan secara baik. Pengelolahannya meliputi pengelolahan secara fisik dan kimia. Pengelolahan fisik dilakukan dengan memisahkan partikel-partikel padat dari limbah didalam suatu wadah penampung limbah yakni digester anaerobic sistem yang berfungsi untuk mengolah limbah menjadi biogas. Pemanfaatan limbah ternak babi ini hanya digunakan untuk biogas sedangkan limbah cair dan padat belum mendapatkan perhatian dan sebagian dibiarkan mengalir kearah sungai.
Optimasi Mitigasi Risiko Rantai Pasokan Kedelai Dalam Mendukung Pertanian Berkelanjutan Yohanes Seo, Amario; Umbu Kaleka, Marten
Media Agribisnis Vol. 8 No. 1 (2024): Mei
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/agribisnis.v8i1.5232

Abstract

Rantai pasokan melibatkan sejumlah pihak yang saling berhubungan dan tidak berdiri sendiri, termasuk penyuplai bahan baku, pengolahan menjadi produk setengah jadi atau jadi, distribusi, dan penyimpanan sesuai kebutuhan. Manajemen rantai pasokan melibatkan beberapa pemangku kepentingan dalam operasinya yang saling berkolaborasi dan berkoordinasi. Manajemen rantai pasok kedelai, mengandung banyak risiko dalam rantai pasok, dan perlu mitigasi risiko. Pengendalian risiko pada rantai pasok merupakan tujuan utama dari penelitian ini. Penelitian ini menggunakan data sekunder dan studi tinjauan literatur. Analisis deskriptif kualitatif adalah metode analisis data yang digunakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rantai pasokan kedelai dimulai dari pemasok bahan baku, berlanjut melalui petani kedelai, pedagang pengumpul, bisnis pengolahan, pengecer, dan konsumen adalah pola rantai pasokan kedelai yang paling umum terlihat dalam perdagangan kedelai. Indikator rantai pasokan kedelai yang berkelanjutan ditunjukkan dengan Margin keuntungan yang baik, petani yang sukses, dan margin pemasaran yang efektif sehingga menumbuhkan lingkungan bisnis yang menguntungkan bagi industri kedelai. Salah satu cara untuk memenuhi bagian sosial dari kriteria keberlanjutan adalah dengan mendorong rantai pasokan yang transparan dan terlibat dalam perdagangan yang bertanggung jawab. Metode agroekologi, adopsi program sertifikasi organik, dan inovasi dalam teknologi pertanian yang berfokus pada lingkungan.
Analisis Pendapatan Petani Kakao (Studi Kasus Kelurahan Tanah Rata Kabupaten Manggarai Timur) Alfonsa Ngaku, Maria; Umbu Kaleka, Marten; Yohanes Seo, Amario
Media Agribisnis Vol. 8 No. 1 (2024): Mei
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/agribisnis.v8i1.5238

Abstract

                                                                                                  Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Pertanian Flores Bajawa (STIPER FB) melakukan pendampingan kegiatan bersama UMKM Kakao di Desa Tanah Rata, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Jenis penelitian yang digunakan dalam studi ini adalah kajian kuantitatif deskriptif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini  adalah Metode Purposive Sampling. Data yang akan digunakan yaitu biaya produksi, penerimaan, pendapatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya produksi yang dikeluarkan oleh petani kakao di Desa Tanah Rata, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur sebesar Rp 1.102.009.210,- dengan biaya rata-rata Rp 78.714.943,. Penerimaan yang diperoleh dari hasil usahatani kakao sebesar Rp 1.212.855.000 dan penerimaan rata-rata sebesar Rp86.635.500 dengan produksi sebanyak 34.653 kg. Keuntungan keseluruhan selama satu periode adalah Rp110.845.789,6 dengan rata-rata per usahatani sebesar Rp7.917.556,4.
EFISIENSI PENGEMBANGAN USAHATANI SINGKONG DI SMKN 1 BORONG KABUPATEN MANGGARAI TIMUR Kaleka, Marten Umbu
Agrifo : Jurnal Agribisnis Universitas Malikussaleh Vol. 9 No. 2 (2024): November 2024
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh - Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/ag.v9i2.19320

Abstract

The purpose of this study was to analyze the income, Break Even Point and feasibility of cassava farming at SMKN 1 Borong. The determination of the research location was purposive with the consideration that this program has been carried out so that it requires evaluation so that it can determine the sustainability of the program. This study uses a quantitative approach and is followed by a descriptive explanation. Based on the findings in this study, it was concluded that the income of cassava farming at SMKN 1 Borong was Rp32,609,333/MT with an income of Rp40,000,000/MT and a farming production cost of Rp7,390,667, then the BEP Production was 1,478 kg and the BEP Price was Rp924 and the R/C Ratio was 4.41. So the conclusion that can be drawn from this study is that cassava cultivation at SMKN 1 Borong is feasible to continue because it provides benefits based on the feasibility criteria of the R/C value> 1 and provides economic benefits for program managers.