Putranto, FX Gugus Febri
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

DIGITALISASI DAN KEMISKINAN EKSTREM PADA WIRAUSAHA PERTANIAN DI JAWA TIMUR Natalia, Christiayu; Putranto, FX Gugus Febri
Journal of Regional Economics Indonesia Vol 4, No 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : University Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jrei.v4i2.10959

Abstract

Masih tingginya angka kemiskinan ekstrem khususnya pada sektor pertanian di Jawa Timur, memerlukan solusi untuk pengentasannya. Penggunaan digitalisasi pertanian diharapkan dapat mengakselerasi efisiensi perekonomian pada sektor pertanian serta berdampak pada pengentasan kemiskinan ekstrem. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis determinan kemiskinan ekstrem pada wirausaha pertanian di Jawa Timur. Dengan melakukan analisis terhadap data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2022 menggunakan Regresi Logistik Ordinal Partially Proportional Odds Model (PPOM) diketahui bahwa digitalisasi berpengaruh secara signifikan terhadap kemiskinan. Wirausaha pertanian yang tidak menggunakan digitalisasi usaha lebih cenderung untuk menjadi miskin dan miskin ekstrem. Maka, diperlukan kebijakan untuk mendorong digitalisasi pertanian dalam mencapai efisiensi perekonomian dan pengentasan kemiskinan ekstrem.
Forecasting Room Occupancy Rates in Batu City: Implicationsfor Government Policy Using ARIMA Method Putri, Clarissa Rexana; Prabudhi, Safandra Alifia; Putranto, FX Gugus Febri; Astasia, Adina; Tjahjo, Thomas Wunang
PANGRIPTA Vol. 7 No. 1 (2024): Pangripta Jurnal Ilmiah Kajian Perencanaan Pembangunan
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Kota Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (101.284 KB) | DOI: 10.58411/gzftfs54

Abstract

This study utilizes the Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA) to forecast the Room Occupancy Rate (ROR) for both Star Hotels and Non-Star Hotels in Batu City throughout 2024. Data from 2018 to 2023, sourced from the Central Statistics Agency, informs the analysis. The results indicate a gradual decline in room occupancy rates across both star and non-star hotels. These findings hold significant implications for decision-making within the tourism sector, offering insights to enhance tourist attraction and stimulate economic development in Batu City. By anticipating future trends in room occupancy, stakeholders can strategize effectively, potentially adjusting marketing approaches, infrastructure investments, or tourism policies to address the observed decline. This study contributes valuable information to guide policy interventions aimed at sustaining tourism vitality and fostering economic growth in Batu City.
Generasi Z dan Transisi Pekerja Blue-Collar: Tantangan di Tengah Pandemi Putranto, FX Gugus Febri; Natalia, Christiayu
Jurnal Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia Vol 11 No 2 (2022): August
Publisher : Jurnal Ekonomi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52813/jei.v11i2.230

Abstract

Sebagai bagian dari angkatan kerja yang merupakan digital native, generasi Z menghadapi berbagai masalah ketenagakerjaan saat pandemi. Mereka yang bekerja pada posisi blue-collar mengalami guncangan selama pandemi, yaitu transisi menjadi pengangguran atau bahkan keluar dari pasar tenaga kerja. Penelitian ini bertujuan untuk melihat determinan transisi tersebut dalam pasar tenaga kerja secara umum maupun spesifik menurut tingkat keahlian. Data {Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) dengan amatan individu panel dari tahun 2019 hingga 2020 dianalisis menggunakan metode regresi logistik multinomial. Faktor demografi dan modal merupakan isu penting dalam transisi. Menjaga inklusivitas dalam pemulihan ekonomi, meningkatkan dan memperdalam keahlian bagi para pekerja generasi Z blue-collar perlu untuk dilakukan secara intensif untuk mendorong pemulihan ekonomi.
Kerentanan Kesejahteraan Gig Worker di Indonesia Pascapandemi Natalia, Christiayu; Putranto, FX Gugus Febri
Jurnal Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia Vol 12 No 2 (2023): August
Publisher : Jurnal Ekonomi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52813/jei.v12i2.479

Abstract

Era pascapandemi menghadirkan transformasi ketenagakerjaan. Fenomena gig worker muncul secara pesat yang didukung oleh kemudahan dan perkembangan teknologi yang cepat. Meskipun demikian, gig worker sebagai bagian dari pekerja informal perlu mendapatkan perhatian, khususnya terkait kerentanan pekerjaan mereka. Penelitian ini bertujuan untuk menganalis determinan kerentanan gig worker dengan proksi risiko masuk ke dalam kelompok miskin dan miskin ekstrem. Data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) dengan amatan individu pada tahun 2022 dianalisis menggunakan metode regresi logistik ordinal. Kelompok generasi, pendidikan yang ditamatkan, pendidikan teknologi informasi dan komunikasi, serta jam kerja merupakan faktor penting dalam mencegah gig worker dari kerentanan kesejahteraan. Meningkatkan keahlian teknologiinformasi dan komunikasi bagi para gig worker perlu dilakukan secara intensif untuk menjaga mereka dari kerentanan serta meningkatkan kualitas serta produktivitas mereka.
Socioeconomic determinants of blue-collar employment in West Java Province: A binary logistic regression approach Subastian, Alvin; Riyanto, Wahyu Hidayat; Putranto, FX Gugus Febri; Firmansyah, Muhammad
Jurnal Perspektif Pembiayaan dan Pembangunan Daerah Vol. 13 No. 4 (2025): Jurnal Perspektif Pembiayaan dan Pembangunan Daerah
Publisher : Program Magister Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/ppd.v13i4.43213

Abstract

Employment issues remain a persistent national challenge in Indonesia, particularly in West Java Province, which has a high concentration of blue-collar workers. These workers, typically engaged in manual and technical sectors, often face structural vulnerabilities, including low job security, limited social protection, wage stagnation, and restricted career advancement opportunities. This study aims to analyze the characteristics and determinants influencing individuals’ likelihood of becoming blue-collar workers in West Java Province. Using a quantitative approach, the research draws on microdata from the 2022 National Labor Force Survey (SAKERNAS) provided by Statistics Indonesia (BPS). A binary logistic regression model is employed to examine how individual and employment-related characteristics affect the probability of working in blue-collar occupations. The results show that gender, marital status, education level, job training, participation in the Pre-employment Card program, age group, regional minimum wage category, and area classification significantly influence this likelihood. Notably, individuals with lower educational attainment are 2.9 times more likely to become blue-collar workers. The findings underscore the critical role of education in shaping labor market segmentation. Strengthening the education, vocational training, and Pre-employment Card ecosystem is essential to reduce the vulnerability of blue-collar workers and expand their access to decent, inclusive employment opportunities.