Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Penerapan Hak Asasi Manusia dan Moderasi Beragama untuk Mengembangkan Pendidikan Siswa di Indonesia Zibran Bizany; Zaenul Islam
CIVICS EDUCATION AND SOCIAL SCIENCE JOURNAL (CESSJ) Vol 4, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/cessj.v4i2.2974

Abstract

Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki keberagaman suku, agama, dan budaya. Kata keberagaman sangatlah mungkin untuk melekat kepada negara Indonesia yang dikatakan sebagai negara pluralisme. Dengan adanya keberagaman tersebut akan menjadi bagian terpenting untuk menegakkan prinsip Hak Asasi Manusia yang bersifat kebebasan. Kebebasan untuk beragama untuk menjalin toleransi antar umat beragama agar menghilangkan permasalahan-permasalahan yang selama ini masih terjadi di Indonesia baik di lingkungan masyarakat maupun di dunia pendidikan. Hak Asasi Manusia disini sangat diperlukan untuk menciptakan kondisi yang berlandaskan kepada moderasi beragama untuk mampu menambah kualitas kehidupan pribadi manusia. Terdapat sedikitnya lima hak asasi manusia yang telah mendapat pengakuan dari masyarakat dunia yaitu kebebasan berbicara dan berpendapat, kebebasan beragama, kebebasan berkumpul dan berserikat, hak atas perlindungan yang sama di depan hukum, dan hak atas pendidikan dan penghidupan yang layak. Hak Asasi Manusia tidak lepas dari moderasi beragama, maka dari itu diciptakan pendidikan yang berdasarkan kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 kepada para siswa untuk menciptakan generasi yang toleransi dan menegakkan Hak Asasi Manusia. Kata Kunci: Hak Asasi Manusia, Moderasi Beragama, Pendidikan, Toleransi
Peran Pancasila sebagai Pedoman dalam Moderasi Beragama di Indonesia Muhammad Ramzy Ramadhan; Zaenul Islam
CIVICS EDUCATION AND SOCIAL SCIENCE JOURNAL (CESSJ) Vol 4, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/cessj.v4i2.2924

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan tentang hubungan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dalam moderasi beragama yang diterapkan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian kepustakaan. Sistem penelitian ini menggunakan sistem pengumpulan informasi serta bahan yang bersifat kepustakaan seperti buku, jurnal, artikel, dokumen pustaka. Fokus pada penelitian ini adalah hubungan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai pedoman masyarakat Indonesia dalam moderasi beragama di Indonesia. Analisis data penelitian ini dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu: Mengetahui hakikat Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia, Penjelasan setiap nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, Hubungan nilai-nilai yang ada dalam Pancasila sebagai tuntunan dalam moderasi beragama di Indonesia. Hal ini disebabkan negara Indonesia yang bersifat majemuk sehingga tidak menutup kemungkinan adanya kericuhan dan diskriminasi atas perbedaan dalam keyakinan dan beragama kerap jadi pemicu perpecahan antar masyarakat. Penyebab utama dalam perpecahan ini adalah sikap ekstrimisme yang dianut oleh sebagian kelompok agama dalam mempertahankan argumentasi dan pendapat serta merasa benar akan hal tersebut. Sikap moderat dalam beragama merupakan sikap yang harus diterapkan pada setiap jiwa manusia dalam beragama. Nilai-nilai Pancasila yang bersifat universal membuat Pancasila bisa menjadi pedoman dan memiliki hubungan yang sangat berkaitan dengan moderasi beragama. Kata Kunci: Pancasila, Moderat, Majemuk, Pedoman, Diskriminasi
GERAKAN LITERASI SEKOLAH BERBASIS WEST JAVA LEADER’S READING CHALLANGE Slam, Zaenul
JMIE (Journal of Madrasah Ibtidaiyah Education) Vol 1, No 1 (2017): JMIE (Journal of Madrasah Ibtidaiyah Education)
Publisher : PD PGMI se Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.207 KB) | DOI: 10.32934/jmie.v1i1.25

Abstract

The purpose of this study was  to  describe the literary movement based West Java School Leader’s Reading Challenge (WJLRC) in Junior High School  3 Majalengka. This research is a qualitative research. The technique of collecting data through observation, interviews, and documentation. Subjects were the principal, teachers, students, and parents. The data analysis in research through the three stages of data reduction, data presentation, and conclusion. Test the validity of the data is  using triangulation sources. The results of this study show that: The first, the motion read into the daily activities of the entire school community. This is evident from: 1) school regularly conducting reading 15 minutes before the lesson begins; 2) available and utilization of facilities and infrastructure reads like a library, a reading corner and others; 3) increasing the number of visits of students and teachers to the library of school ; 4) Implementation of Readhaton / other mass reading activities periodically.  The second, the formation of a community of students read through WJLRC This is evident from: 1) increasing the number of books read and made review by students; 2) increasing the speed reading student participants WJLRC activities; 3) the continuity and sustainability of WJLRC between classes.  The third, the publication of writings by students and teachers of literacy. It appears from the evidence of the activities and work the students  and teachers of  literacy  on the website WJLRC. The fourth, the growing support of parents and the community to the school literacy movement. This is evident from: 1) the direct involvement of parents and the community in a variety of school activities literacy movements; 2) increasing the support and concern of parents and the community to the efforts of growing culture in homes and communities; 3) the donation of books to the school from parents and the community.
THE MODEL OF GROW ME FOR DEVELOPING THE CHILDREN FRIENDLY SCHOOL Slam, Zaenul
JMIE (Journal of Madrasah Ibtidaiyah Education) Vol 4, No 1 (2020): JMIE (JOURNAL OF MADRASAH IBTIDAIYAH EDUCATION)
Publisher : PD PGMI se Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.818 KB) | DOI: 10.32934/jmie.v4i1.167

Abstract

This study is aimed to know the model of GROW ME for developing the children friendly school.This research was conducted at SMP Negeri 3 Majalengka Majalengka Regency on February 2, 2018 until May 30, 2018. The research method used was  school action research consisting of two cycles and each cycle consisted of four activities, namely: planning, action, observation and reflection. Data was collected using a sheet of instrument monitoring the evaluation of child friendly school to obtain a picture of the achievement of the development of child friendly schools. Data analysis to obtain a picture of the achievement of the development of chil -friendly schools with a percentage value. Based on the results of quantitative analysis: First, the planning dimension obtained an average cycle of 80% (good category) and cycle 2 of 90% (very good category). Second, the action  dimension obtained an average of 1 cycle 80.82% (good category) and cycle 2 90% (very good category). This shows that there are significant differences in the increase of child-friendly school in both the planning and action dimensions in Cycle 1 and Cycle 2.
Implementation of The Learning Value of Pancasila and Citizenship Education in Religious Moderation Activities Siti Fatikhatus Syaadah; Zaenul Slam
Jurnal Civicus Vol 23, No 1 (2023): JURNAL CIVICUS, JUNE 2023
Publisher : Department of Civic Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/civicus.v23i1.52951

Abstract

The implementation of religious moderation through Pancasila and citizenship education is the subject of discussion in this research. Indonesia is known as a multicultural country, and to create peace, of course, requires the role of religious moderation to avoid problems that occur in society. In this research, religious moderation is discussed in terms of its comprehension, how it is taught in Pancasila and citizenship education, and how it is put into practice. A review of literature is used in this research, methodology through analysis of literature from various existing sources. Through this research, it was found that religious moderation is a fair and balanced behavior in practicing a concept by applying a moderate attitude in life to create a harmonious and peaceful life.
Implementation of the Value Religious Moderation by Students in the Learning Process in Higher Education Hasanah Dilia, Muqita Hanifah; Slam, Zaenul
Jurnal Civicus Vol 23, No 2 (2023): JURNAL CIVICUS, DECEMBER 2023
Publisher : Department of Civic Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/civicus.v23i2.52752

Abstract

Indonesia is a multicultural nation. It has a very diverse diversity of religions, cultures, languages, tribes, traditions. In this condition, Indonesia is very prone to disunity. Therefore, this research aims to discuss the importance of implementing religious moderation values based on Pancasila values. Students must have a critical thinking pattern so that students are able to distinguish the right understanding for multicultural conditions like this. Thus Indonesia will avoid divisions and various kinds of religious moderation. The right understanding will lead to high awareness of the application of Pancasila values related to this moderation. So that students can have a high awareness of the importance of understanding religious moderation. The method used is descriptive qualitative. The conclusion of this research is that a diverse life in order to remain harmonious, each community must have the right attitude for multicultural conditions. The right attitude is to be tolerant, respect differences, and not impose the will with violence.
Pencegahan Bullying di Sekolah: Mengimplementasikan Pendidikan dan Kewarganegaraan Untuk Penguatan Hak dan Kewajiban Anak Husnunnadia, Ratu; Slam, Zaenul
JPK (Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan) Vol 9, No 1 (2024): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/jpk.v9.n1.2024.pp28-42

Abstract

Berdasarkan laporan pengaduan masyarakat, kasus bullying menduduki peringkat teratas di Indonesia pada periode 2011 hingga Agustus 2014, menjadi isu serius yang signifikan dalam dampaknya terhadap perkembangan anak-anak. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai konsep bullying, terutama dalam konteks lingkungan sekolah di Indonesia. Definisi konsep bullying diuraikan secara rinci untuk memperjelas relevansinya dengan realitas sekolah. Fokus penelitian terarah pada mengidentifikasi manfaat dan tujuan pencegahan bullying di lingkungan sekolah melalui penerapan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) untuk memperkuat hak dan kewajiban anak. Data dikumpulkan melalui telaah literatur dari berbagai sumber guna mengeksplorasi efektivitas PKn dalam mengurangi tingkat bullying di lingkungan pendidikan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa implementasi PKn memiliki potensi besar dalam membentuk karakter siswa dan menciptakan lingkungan sekolah yang aman. Lembaga pendidikan, termasuk guru, diharapkan mampu menciptakan budaya yang mendukung hak dan kewajiban anak, serta menekankan pentingnya pembentukan karakter sebagai fokus utama. Dengan demikian, artikel ini memberikan pandangan yang mendalam tentang upaya pencegahan bullying di sekolah melalui implementasi PKn untuk memastikan hak dan kewajiban anak-anak terwujud secara optimal.
MODEL PROYEK PENGUATAN LITERASI KEWARGANEGARAAN UNTUK EDUKASI KEKERASAN SEKSUAL DI LINGKUNGAN KAMPUS Slam, Zaenul
JURNAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Vol 8 No 1 (2024): Volume 8 Nomor 1 Edisi Juni 2024
Publisher : IKIP PGRI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/jpkn.v8i1.6303

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memproduksi model proyek penguatan literasi kewarganegaraan untuk edukasi kekerasan seksual di lingkungan kampus. Model ini dikembangkan berdasar pendekatan reflective inquiry sebagai ikhtiar membelajarkan mahasiswa untuk edukasi kekerasan seksual di lingkungan kampus. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan model 4-D dengan tahap define, design, develop, disseminate. Pengambilan data menggunakan lembar angket penilaian produk yang berupa (aspek validitas isi & konstruk serta kepraktisan) dan angket respon mahasiswa. Uji coba produk dilakukan dengan uji coba terbatas dan uji coba kelompok besar. Subjek uji coba adalah 35 mahasiswa kelas C semester ketiga Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model ini layak digunakan dalam proses pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Hasil analisis aspek validitas model ini mencapai kriteria valid, aspek praktis model ini memiliki kriteria sangat baik, dan menunjukkan bahwa model ini cukup praktis. dan tanggapan mahasiswa terhadap model ini mendapatkan tanggapan yang baik. Model ini pada materi Hak Asasi Manusia, khususnya kasus kekerasan seksual untuk mahasiswa kelas C semester ketiga Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah memiliki kriteria yang valid dan praktis, sehingga dapat diimplementasikan dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi.
Pengembangan Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Melalui Kepala Bernomor Terstruktur Sebagai Model Pendidikan Kecakapan Kewarganegaraan Slam, Zaenul
Jurnal Civic Hukum Vol. 9 No. 1 (2024): Mei 2024
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jch.v9i1.28880

Abstract

Students' citizenship skills are low as a result of the learning model because the lecturers are monotonous in lectures with occasional questions and answers and discussions. This model makes passive learning, saturating and boring students. Ideally learning activates students more and is full of meaning, so to overcome these problems the development of PCE is carried out through structured numbered heads as a model for student citizenship skills education. This study aims to describe the development of PCE with structured numbered heads as a model of citizenship skills education. This research is based on a qualitative approach with a case study method. The results of his research, with the development of PCE through structured numbered heads are able to educate citizenship skills for PGMI students. It is recommended to optimize the development of PCE through structured numbered heads as a model for civic skills education for students of various levels of education.
PROJECT CITIZEN MODEL FOR STRENGTHENING CIVIC LITERACY WITHOUT SEXUAL HARASSMENT Slam, Zaenul
JMIE (Journal of Madrasah Ibtidaiyah Education) Vol 8, No 1 (2024): JMIE (JOURNAL OF MADRASAH IBTIDAIYAH EDUCATION)
Publisher : PD PGMI se Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32934/jmie.v8i1.565

Abstract

The campus environment is not sterile from cases of sexual harassment. It is necessary to strengthen civic literacy without sexual harassment using the Project Citizen (PC) model. This research aims to find out how to enhance civic literacy without sexual bullying for students on campus through the PC model. This research uses the case study method to research a problem and solve the problem. Class observation, interviews, and portfolio documents from the screening and documentation sections obtained research data. The research results show that the PC model can strengthen civic literacy without sexual bullying for students on campus; namely, students have the skills to 1) express problems in the surrounding environment and their causes, 2) provide alternative policies in statutory regulations as a reference in proposing solutions in the action plan; 3) propose action plans or solutions that can be carried out in their role as a student,  4) seek accurate information from credible sources, 5) develop a portfolio of views and a portfolio, 6) present ideas or to other people and convince them to understand and accept the ideas. In addition, the PC model can teach students independence, cooperation, responsibility, and creativity. Maximizing the PC model as a learning model that can develop various civic literacies is recommended.