Eka Jayani, Nikmatul Ikhrom
Unknown Affiliation

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

THE DEVELOPMENT OF PACKAGING DESIGN OF MORINGA TEA BAG AND MORINGA POWDER PRODUCTION OF KWT SRI REJEKI Rani, Karina Citra; Eka Jayani, Nikmatul Ikhrom; Darmasetiawan, Noviaty Kresna; Tandelilin, Elsye; Waluyo, Prayogo Widyastoto
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 4, No 3 (2021): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v4i3.4713

Abstract

Abstrak: Kelompok Wanita Tani (KWT) Sri Rejeki Desa Bogo merupakan kelompok yang dibentuk oleh Bumdes Desa Bogo dalam bidang produksi berbagai macam produk berbasis kelor, antara lain teh dan serbuk kelor. Kualitas dan desain kemasan kedua produk yang selama ini digunakan masih terbatas dari segi stabilitas dan belum memberikan ciri khas produk. Tujuan dari pelaksanaan program pengembangan desain kemasan ini adalah untuk melakukan perbaikan kemasan kedua produk melalui pemilihan bahan kemas yang optimal, pemilihan komposisi warna yang meningkatkan atensi konsumen, penambahan logo ciri khas produk dan informasi produk. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui pelatihan konsep desain kemasan, pendampingan penyusunan prototipe kemasan, dan aplikasi kemasan baru pada produk. Pelaksanaan kegiatan melibatkan KWT Sri Rejeki, tim PPDM Sentra Kelor, Bumdes Langgeng Makmur, dan Pemerintah Desa Bogo. Hasil program ini adalah kemasan baru untuk produk teh dan serbuk daun kelor dengan kualitas yang lebih baik, desain yang lebih menarik, dan terdapat informasi serta ciri khas produk. Penjualan produk mengalami peningkatan dan kepercayaan konsumen terhadap kualitas produk meningkat setelah digunakan kemasan baru luaran program ini.  Abstract:  Sri Rejeki Farming Women Group of Bogo village (KWT) is a group formed by Bumdes Desa Bogo in the production of various types of moringa-based products, including tea and moringa powder. The quality and packaging design of the two products which was previously used are still limited in terms of stability and do not yet provide product characteristics. The aim of implementing this packaging design development program is to renew the packaging of the two products by selecting optimal packaging materials, adjusting color compositions that increase consumer preferences, implementing product characteristic logos and product information. The method of implementing these activities is carried out through training on packaging design concepts, assistance in the preparation of packaging prototypes, and application of new packaging to the products. The implementation of this activity involved KWT Sri Rejeki, PPDM Sentra Kelor team, Bumdes Langgeng Makmur, and the Bogo Village Government. The result of this program is the new packaging for tea products and Moringa leaf powder with better quality, more attractive design, additional product information and, product characteristics. Product sales have increased and consumer confidence in product quality has increased after the use of new packaging resulted from this program.
Pemberdayaan Masyarakat Desa Melalui Pelatihan Pembuatan Sabun Mandi Padat Alami Berbasis Daun Kelor Rani, Karina Citra; Eka Jayani, Nikmatul Ikhrom; Tandelilin, Elsye; Darmasetiawan, Noviaty Kresna
Amalee: Indonesian Journal of Community Research and Engagement Vol 3 No 1 (2022): Amalee: Indonesian Journal of Community Research and Engagement
Publisher : LP2M INSURI Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/amalee.v3i1.1327

Abstract

Desa Bogo merupakan desa yang terletak di Bojonegoro dan memiliki potensi alam tanaman kelor. Daun kelor mengandung berbagai macam senyawa yang bermanfaat untuk kesehatan kulit. Kandungan senyawa fenolik dan antioksidan pada daun kelor bermanfaat untuk melindungi kulit dari radikal bebas dan menghambat penuaan kulit. Berdasarkan potensi tersebut, Tim PPDM Sentra Kelor Desa Bogo dari Universitas Surabaya menginisiasi suatu program pelatihan pengolahan serbuk daun kelor menjadi produk pemeliharaan kulit. Tujuan dari pelatihan tersebut adalah memberdayakan Kelompok Wanita Tani (KWT) Sri Rejeki dan BUMDES Langgeng Makmur untuk melakukan pengolahan daun kelor menjadi sabun mandi padat alami. Luaran dari pelatihan tersebut adalah peningkatan ketrampilan, pengetahuan, kesehatan, dan pendapatan masyarakat desa Bogo. Metode yang digunakan dalam kegiatan tersebut adalah pelatihan (ceramah, diskusi interaktif, dan demonstrasi), difusi teknologi tepat guna, dan advokasi (pendampingan). Hasil dari pelaksanaan program ini adalah produk sabun mandi padat alami berbasis daun kelor sebagai varian produk kelor Desa Bogo. Selain itu, KWT Sri Rejeki juga telah mampu melaksanakan produksi sabun padat secara konsisten berdasarkan prosedur operasional standar. Melalui kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa diversifikasi produk berupa sabun kelor mampu meningkatkan daya tarik masyarakat sekitar dalam pemanfaatan kelor bagi kesehatan kulit sehingga meningkatkan pendapatan warga Desa Bogo melalui penjualan produk.
Pelatihan Pembuatan Jamu Milenial untuk Cafe di Wisata Rainbow Garden Poetoek Soeko Trawas Mojokerto Rani, Karina Citra; Eka Jayani, Nikmatul Ikhrom; Tandelilin, Elsye; Widjaja, Fitri Novika; Mukti, Yayon Pamula
Amalee: Indonesian Journal of Community Research and Engagement Vol 3 No 2 (2022): Amalee: Indonesian Journal of Community Research and Engagement
Publisher : LP2M INSURI Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/amalee.v3i2.1974

Abstract

Community service in the form of training on making millennial herbal medicine is carried out to increase the knowledge and skills of BUMDes Sukosari partners in processing millennial herbal drinks as a hallmark of the Rainbow Garden café. The method used in this PkM is the mentoring method or PAR (Participatory Action Research) with a lecture approach, product manufacturing practices, and guidance. The training is carried out in three stages: preparation, implementation, monitoring, and evaluation. The result of this training was an increase in partners' knowledge and skills in processing millennial herbal medicine, which was observed from the analysis of the mean test scores before and after the training (p <0.05). The output of this community service activity is five variants of millennial herbal drinks based on rhizomes and spices: Telang sparkling, Rosella sparkling, Curcuma sparkling, Curcuma milky, and Moringa milky. Community service activities regarding the processing of millennial herbal medicine in Sukosari Trawas Village provided skills for BUMDes partners to develop millennial herbal drink products of the Rainbow Garden Poetoek Soeko.
Pengembangan Menu Unggulan Modern Berbahan Baku Lokal untuk Cafe di Wisata Rainbow Garden Poetoek Soeko Trawas Kabupaten Mojokerto Mukti, Yayon Pamula; Tandelilin, Elsye; Eka Jayani, Nikmatul Ikhrom; Rani, Karina Citra
Amalee: Indonesian Journal of Community Research and Engagement Vol 4 No 1 (2023): Amalee: Indonesian Journal of Community Research and Engagement
Publisher : LP2M INSURI Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/amalee.v4i1.2199

Abstract

Poetoek Soeko Rainbow Garden Tour is one of the tourism attractions managed by BUMDES Sukosari Makmur in Trawas-East Java that provide beautiful flower garden objects. The presence of a café is one of the supporting factors of rainbow garden tourism. To give characteristics and improve visitor interest, café menu diversification based on local possibilities must be established. Local potential in the form of spice, tuber and local plants was cultivated through the Matching Fund community service initiative started by UBAYA in the form of instruction in the manufacturing of local-modern fusion food. Participatory Action Research (PAR) method was implemented and delivered in three stages: planning, execution, assessment, and monitoring. This community service initiative resulted in three variations of local-modern cuisine which are implemented in new menu book in the Poetoek Soeko Rainbow Garden café. This program had a beneficial influence on boosting the partners' knowledge and abilities, as evidenced by an examination of test scores before and after the training. Cooking competitions held after product creation not only measure participant skill, but also boost competitiveness in the development of future menus. Based on post-test conducted resulting the increase of knowledge regarding local ingredients and processing up to 15.63%.
Pelatihan pembuatan produk makanan berbasis daun kelor untuk pemenuhan gizi balita di Desa Bogo Bojonegoro Rani, Karina Citra; Eka Jayani, Nikmatul Ikhrom; Darmasetiawan, Noviaty Kresna
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5 No 3 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/aks.v5i3.4501

Abstract

Permasalahan malnutrisi pada balita merupakan masalah kesehatan utama yang dihadapi oleh sebagian besar negara berkembang, termasuk Indonesia. Daun kelor merupakan salah satu bahan alam yang memiliki kandungan nutrisi dan bermanfaat untuk pemenuhan gizi. Daun kelor selama ini banyak digunakan pada berbagai negara berkembang sebagai alternatif makanan untuk mengatasi malnutrisi. Salah satu desa di Jawa Timur yang memiliki potensi tanaman kelor adalah di Desa Bogo, Bojonegoro. Daun kelor telah dimanfaatkan masyarakat Desa Bogo dalam bentuk olahan makanan sederhana seperti sayur bening, keripik, dan pepes. Produk makanan berbasis daun kelor yang selama ini dikembangkan belum ada yang dapat diterima dan digemari oleh anak-anak, padahal pemenuhan gizi balita merupakan salah satu fokus yang juga diprioritaskan oleh pemerintah Provinsi Jawa Timur. Berdasarkan pada fakta tersebut, diperlukan suatu kegiatan pengembangan produk makanan berbasis daun kelor untuk pemenuhan gizi balita. Produk makanan yang dikembangkan dalam kegiatan ini adalah nugget dan es krim daun kelor. Kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan Kelompok Wanita Tani dan kader PKK di Desa Bogo untuk menciptakan produk makanan berbasis daun kelor yang digemari oleh balita. Kegiatan ini dilakukan dengan evaluasi pemahaman di awal kegiatan, penyampaian materi dengan media vidoe,  praktik pembuatan produk, dan evaluasi akhir kegiatan.Kata Kunci: produk makanan; daun kelor; gizi; balita; Desa Bogo. Training on Making Moringa Leaf-Based Food Products for Toddler Nutrition Fulfillment in Bogo Village, BojonegoroABSTRACTMalnutrition in toddlers is a major health problem suffered by most developing countries, including Indonesia. Kelor leaves are one of the natural ingredients which contain nutrients and beneficial for nutritional requirements. One of the villages in East Java that has the potential of kelor plants is Bogo, Bojonegoro. Kelor leaves have been utilized in Bogo as simple foods product including clear soups, chips, and pepes. Kelor leaf-based food products which have been developed, are not being accepted and favored by children. Whereas, the nutritional fulfillment of toddlers is one of the focus that is prioritized by the government of East Java province. Based on this fact, kelor leaf-based food development activity is required for the fulfillment of toddler nutrition. Food products developed in this activity are nuggets and ice cream based of  kelor leaf. This activity aims to empower Kelompok Wanita Tani and PKK in Bogo village to create a kelor leaf-based food products which are favored by toddlers. This activity is conducted by an evaluation of understanding at the beginning of activities, delivery of material using video, product creation practices, and final evaluation. The final result of this program obtained two new variants of product, including nugget and ice cream. Both products can be used as alternative food products to meet the nutritional needs of children in Bogo, Bojonegoro. Keywords: food product; kelor leaf; nutrition; toddler; Desa Bogo
Pemberdayaan Masyarakat Desa Melalui Pelatihan Pembuatan Sabun Mandi Padat Alami Berbasis Daun Kelor: Village Community Empowerment through Moringa-Based Bar Soap Manufacturing Workshop Rani, Karina Citra; Eka Jayani, Nikmatul Ikhrom; Tandelilin, Elsye; Darmasetiawan, Noviaty Kresna
Amalee: Indonesian Journal of Community Research and Engagement Vol. 3 No. 1 (2022): Amalee: Indonesian Journal of Community Research and Engagement
Publisher : LP2M INSURI Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/amalee.v3i1.1327

Abstract

Desa Bogo merupakan desa yang terletak di Bojonegoro dan memiliki potensi alam tanaman kelor. Daun kelor mengandung berbagai macam senyawa yang bermanfaat untuk kesehatan kulit. Kandungan senyawa fenolik dan antioksidan pada daun kelor bermanfaat untuk melindungi kulit dari radikal bebas dan menghambat penuaan kulit. Berdasarkan potensi tersebut, Tim PPDM Sentra Kelor Desa Bogo dari Universitas Surabaya menginisiasi suatu program pelatihan pengolahan serbuk daun kelor menjadi produk pemeliharaan kulit. Tujuan dari pelatihan tersebut adalah memberdayakan Kelompok Wanita Tani (KWT) Sri Rejeki dan BUMDES Langgeng Makmur untuk melakukan pengolahan daun kelor menjadi sabun mandi padat alami. Luaran dari pelatihan tersebut adalah peningkatan ketrampilan, pengetahuan, kesehatan, dan pendapatan masyarakat desa Bogo. Metode yang digunakan dalam kegiatan tersebut adalah pelatihan (ceramah, diskusi interaktif, dan demonstrasi), difusi teknologi tepat guna, dan advokasi (pendampingan). Hasil dari pelaksanaan program ini adalah produk sabun mandi padat alami berbasis daun kelor sebagai varian produk kelor Desa Bogo. Selain itu, KWT Sri Rejeki juga telah mampu melaksanakan produksi sabun padat secara konsisten berdasarkan prosedur operasional standar. Melalui kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa diversifikasi produk berupa sabun kelor mampu meningkatkan daya tarik masyarakat sekitar dalam pemanfaatan kelor bagi kesehatan kulit sehingga meningkatkan pendapatan warga Desa Bogo melalui penjualan produk.
Pelatihan Pembuatan Jamu Milenial untuk Cafe di Wisata Rainbow Garden Poetoek Soeko Trawas Mojokerto: Preparation of Jamu Millennial Drink in Rainbow Garden Cafeteria Trawas Mojokerto Rani, Karina Citra; Eka Jayani, Nikmatul Ikhrom; Tandelilin, Elsye; Widjaja, Fitri Novika; Mukti, Yayon Pamula
Amalee: Indonesian Journal of Community Research and Engagement Vol. 3 No. 2 (2022): Amalee: Indonesian Journal of Community Research and Engagement
Publisher : LP2M INSURI Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/amalee.v3i2.1974

Abstract

Community service in the form of training on making millennial herbal medicine is carried out to increase the knowledge and skills of BUMDes Sukosari partners in processing millennial herbal drinks as a hallmark of the Rainbow Garden café. The method used in this PkM is the mentoring method or PAR (Participatory Action Research) with a lecture approach, product manufacturing practices, and guidance. The training is carried out in three stages: preparation, implementation, monitoring, and evaluation. The result of this training was an increase in partners' knowledge and skills in processing millennial herbal medicine, which was observed from the analysis of the mean test scores before and after the training (p <0.05). The output of this community service activity is five variants of millennial herbal drinks based on rhizomes and spices: Telang sparkling, Rosella sparkling, Curcuma sparkling, Curcuma milky, and Moringa milky. Community service activities regarding the processing of millennial herbal medicine in Sukosari Trawas Village provided skills for BUMDes partners to develop millennial herbal drink products of the Rainbow Garden Poetoek Soeko.