Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PENGARUH PENGADUKAN PADA KOAGULASI MENGGUNAKAN ALUM ., Winarni; Iswanto, Bambang; Karina, Citra
TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol 5, No 6 (2011)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengadukan cepat bertujuan untuk mendispersikan koagulan secara merata ke dalam air baku untuk memacu pembentukan flok. Pada proses koagulasi menggunakan alum, interaksi yang terjadi adalah antara partikel koloid dengan produk hidrolisa aluminum yang terbentuk pada kondisi pH operasi tertentu. Produk hidrolisa aluminum terbentuk dalam waktu yang sangat singkat sehingga diperlukan pengadukan dengan intensitas tinggi agar spesies ini dapat teradsorpsi di permukaan koloid. Penelitian ini merupakan penelitian awal guna mengembangkan rancangan penelitian pengaruh pengadukan pada koagulasi alum. Untuk melihat dampak pengadukan pada koagulasi dengan adsorpsi monomer dan polimer aluminum, perlu dilakukan proses koagulasi pada pH 4. Suspensi air baku diperluas dengan suspensi kekeruhan tinggi untuk mengkonfirmasi pecahnya flok. Guna mengatasi kendala kecepatan pengadukan jar-test yang terbatas maka diperlukan reaktor mini koagulasi-flokulasi-sedimentasi dengan motor pengaduk intensitas tinggi yang mencapai gradient kecepatan 16000 detik -1 .Keywords: coagulation, mixing, velocity gradient, adsorption, sweep coagulation  
The effects of croscarmellose sodium concentration on the physicochemical characteristics of orodispersible tablets of atenolol Parfati, Nani; Rani, Karina Citra
Pharmaciana Vol 8, No 1 (2018): Pharmaciana
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.318 KB) | DOI: 10.12928/pharmaciana.v8i1.7619

Abstract

Hypertension is the most common cardiovascular diseases suffered by geriatric patients. Their physiological changes make the administration of conventional tablets less effective, especially regarding compliance. One approach to overcome this problem is the development of orodispersible tablets, which soften easily and disintegrate quickly in the oral cavity. Atenolol is a class of β-blocker functioning as an anti-hypertensive drug that has been extensively used in hypertension therapy, and it has the potential to being developed as orodispersible tablets. A faster disintegration of orodispersible tablets will facilitate an earlier onset of dissolution. The addition of superdisintegrants can reduce the disintegration time of these tablets. Croscarmellose sodium is a superdisintegrant that can decrease the disintegration time to less than three minutes. This study aimed to optimize the formula of orodispersible tablets of atenolol using different concentrations of croscarmellose sodium, namely 10% (formula 1) and 20% (formula 2). The physicochemical characteristics of the tablets were evaluated to determine the best formula. The evaluation included a comparison to the control formula (0% of croscarmellose sodium). The results showed that formula 1 (10% of croscarmellose sodium) produced orodispersible tablets with the best physicochemical characteristics regarding tablet hardness, friability, in vitro dispersion time, and disintegration time. Formula 1 (%Q30 minutes= 98.31%) also met the standard of the dissolution of atenolol tablets set by the Farmakope Indonesia, i.e., the percent of dissolved drug in 30 minutes has to be higher than 85%. The drug dissolution efficiency of formula 1 was twice higher than that of the control formula.
PENGEMBANGAN NUTRASEUTIKAL SEREAL DAUN KELOR (MORINGA OLEIFERA L.) DENGAN TEPUNG GARUT (MARANTA ARUNDINACEAE L.) SEBAGAI PENGIKAT Rani, Karina Citra; Parfati, Nani; Putri, Pragita; Regina, Elisabeth
Jurnal Farmasi Indonesia Vol 11, No 2 (2019)
Publisher : Jurnal Farmasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35617/jfi.v11i2.675

Abstract

Moringa oleifera leaves potential to be developed as nutraceutical product because it contains amino acids, carbohydrates, fat, fiber, vitamin, and, minerals. Cereal is one of the nutraceutical products which can be developed using Moringa oleifera leaves as main ingredients. This research was conducted to develop Moringa oleifera leaves into dry instant cereals granules. The manufacturing process of this cereal was conducted using a wet granulation method. There are two formulas of Moringa oleifera leaves cereals which was developed in this research, formula 1 (without the arrowroot powder) and formula 2 (with arrowroot powder as a binder). Cereals of Moringa oleifera leaves in this study, then subjected to several evaluations such as physical characteristics of granules, viscosity, pH, proximate analysis based on SNI of cereal (SNI 01-4279-1996) (water content, coarse  fiber, levels of ash, protein, fat, and carbohydrates), and the levels of metals (Pb and Cu). The results showed that formula 1 and formula 2 fulfil the specification of physical characteristics of granules, viscosity, and pH. The results of proximate analysis (levels of ash, protein, carbohydrates, and metal content) revealed that both formula met the requirement of SNI. The results of fat content in cereals showed that formula 2 met the requirement of SNI, hence formula 2 did not meet the requirement. Based on these results, it can be inferred that Moringa oleifera leaves cereals which using arrowroot as a binder (formula 2) has fulfilled the nutrition requirements of SNI.
THE DEVELOPMENT OF PACKAGING DESIGN OF MORINGA TEA BAG AND MORINGA POWDER PRODUCTION OF KWT SRI REJEKI Rani, Karina Citra; Eka Jayani, Nikmatul Ikhrom; Darmasetiawan, Noviaty Kresna; Tandelilin, Elsye; Waluyo, Prayogo Widyastoto
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 4, No 3 (2021): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v4i3.4713

Abstract

Abstrak: Kelompok Wanita Tani (KWT) Sri Rejeki Desa Bogo merupakan kelompok yang dibentuk oleh Bumdes Desa Bogo dalam bidang produksi berbagai macam produk berbasis kelor, antara lain teh dan serbuk kelor. Kualitas dan desain kemasan kedua produk yang selama ini digunakan masih terbatas dari segi stabilitas dan belum memberikan ciri khas produk. Tujuan dari pelaksanaan program pengembangan desain kemasan ini adalah untuk melakukan perbaikan kemasan kedua produk melalui pemilihan bahan kemas yang optimal, pemilihan komposisi warna yang meningkatkan atensi konsumen, penambahan logo ciri khas produk dan informasi produk. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui pelatihan konsep desain kemasan, pendampingan penyusunan prototipe kemasan, dan aplikasi kemasan baru pada produk. Pelaksanaan kegiatan melibatkan KWT Sri Rejeki, tim PPDM Sentra Kelor, Bumdes Langgeng Makmur, dan Pemerintah Desa Bogo. Hasil program ini adalah kemasan baru untuk produk teh dan serbuk daun kelor dengan kualitas yang lebih baik, desain yang lebih menarik, dan terdapat informasi serta ciri khas produk. Penjualan produk mengalami peningkatan dan kepercayaan konsumen terhadap kualitas produk meningkat setelah digunakan kemasan baru luaran program ini.  Abstract:  Sri Rejeki Farming Women Group of Bogo village (KWT) is a group formed by Bumdes Desa Bogo in the production of various types of moringa-based products, including tea and moringa powder. The quality and packaging design of the two products which was previously used are still limited in terms of stability and do not yet provide product characteristics. The aim of implementing this packaging design development program is to renew the packaging of the two products by selecting optimal packaging materials, adjusting color compositions that increase consumer preferences, implementing product characteristic logos and product information. The method of implementing these activities is carried out through training on packaging design concepts, assistance in the preparation of packaging prototypes, and application of new packaging to the products. The implementation of this activity involved KWT Sri Rejeki, PPDM Sentra Kelor team, Bumdes Langgeng Makmur, and the Bogo Village Government. The result of this program is the new packaging for tea products and Moringa leaf powder with better quality, more attractive design, additional product information and, product characteristics. Product sales have increased and consumer confidence in product quality has increased after the use of new packaging resulted from this program.
Pemberdayaan Masyarakat Desa Melalui Pelatihan Pembuatan Sabun Mandi Padat Alami Berbasis Daun Kelor Rani, Karina Citra; Eka Jayani, Nikmatul Ikhrom; Tandelilin, Elsye; Darmasetiawan, Noviaty Kresna
Amalee: Indonesian Journal of Community Research and Engagement Vol 3 No 1 (2022): Amalee: Indonesian Journal of Community Research and Engagement
Publisher : LP2M INSURI Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/amalee.v3i1.1327

Abstract

Desa Bogo merupakan desa yang terletak di Bojonegoro dan memiliki potensi alam tanaman kelor. Daun kelor mengandung berbagai macam senyawa yang bermanfaat untuk kesehatan kulit. Kandungan senyawa fenolik dan antioksidan pada daun kelor bermanfaat untuk melindungi kulit dari radikal bebas dan menghambat penuaan kulit. Berdasarkan potensi tersebut, Tim PPDM Sentra Kelor Desa Bogo dari Universitas Surabaya menginisiasi suatu program pelatihan pengolahan serbuk daun kelor menjadi produk pemeliharaan kulit. Tujuan dari pelatihan tersebut adalah memberdayakan Kelompok Wanita Tani (KWT) Sri Rejeki dan BUMDES Langgeng Makmur untuk melakukan pengolahan daun kelor menjadi sabun mandi padat alami. Luaran dari pelatihan tersebut adalah peningkatan ketrampilan, pengetahuan, kesehatan, dan pendapatan masyarakat desa Bogo. Metode yang digunakan dalam kegiatan tersebut adalah pelatihan (ceramah, diskusi interaktif, dan demonstrasi), difusi teknologi tepat guna, dan advokasi (pendampingan). Hasil dari pelaksanaan program ini adalah produk sabun mandi padat alami berbasis daun kelor sebagai varian produk kelor Desa Bogo. Selain itu, KWT Sri Rejeki juga telah mampu melaksanakan produksi sabun padat secara konsisten berdasarkan prosedur operasional standar. Melalui kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa diversifikasi produk berupa sabun kelor mampu meningkatkan daya tarik masyarakat sekitar dalam pemanfaatan kelor bagi kesehatan kulit sehingga meningkatkan pendapatan warga Desa Bogo melalui penjualan produk.
Pelatihan Pembuatan Jamu Milenial untuk Cafe di Wisata Rainbow Garden Poetoek Soeko Trawas Mojokerto Rani, Karina Citra; Eka Jayani, Nikmatul Ikhrom; Tandelilin, Elsye; Widjaja, Fitri Novika; Mukti, Yayon Pamula
Amalee: Indonesian Journal of Community Research and Engagement Vol 3 No 2 (2022): Amalee: Indonesian Journal of Community Research and Engagement
Publisher : LP2M INSURI Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/amalee.v3i2.1974

Abstract

Community service in the form of training on making millennial herbal medicine is carried out to increase the knowledge and skills of BUMDes Sukosari partners in processing millennial herbal drinks as a hallmark of the Rainbow Garden café. The method used in this PkM is the mentoring method or PAR (Participatory Action Research) with a lecture approach, product manufacturing practices, and guidance. The training is carried out in three stages: preparation, implementation, monitoring, and evaluation. The result of this training was an increase in partners' knowledge and skills in processing millennial herbal medicine, which was observed from the analysis of the mean test scores before and after the training (p <0.05). The output of this community service activity is five variants of millennial herbal drinks based on rhizomes and spices: Telang sparkling, Rosella sparkling, Curcuma sparkling, Curcuma milky, and Moringa milky. Community service activities regarding the processing of millennial herbal medicine in Sukosari Trawas Village provided skills for BUMDes partners to develop millennial herbal drink products of the Rainbow Garden Poetoek Soeko.
Pengembangan Menu Unggulan Modern Berbahan Baku Lokal untuk Cafe di Wisata Rainbow Garden Poetoek Soeko Trawas Kabupaten Mojokerto Mukti, Yayon Pamula; Tandelilin, Elsye; Eka Jayani, Nikmatul Ikhrom; Rani, Karina Citra
Amalee: Indonesian Journal of Community Research and Engagement Vol 4 No 1 (2023): Amalee: Indonesian Journal of Community Research and Engagement
Publisher : LP2M INSURI Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/amalee.v4i1.2199

Abstract

Poetoek Soeko Rainbow Garden Tour is one of the tourism attractions managed by BUMDES Sukosari Makmur in Trawas-East Java that provide beautiful flower garden objects. The presence of a café is one of the supporting factors of rainbow garden tourism. To give characteristics and improve visitor interest, café menu diversification based on local possibilities must be established. Local potential in the form of spice, tuber and local plants was cultivated through the Matching Fund community service initiative started by UBAYA in the form of instruction in the manufacturing of local-modern fusion food. Participatory Action Research (PAR) method was implemented and delivered in three stages: planning, execution, assessment, and monitoring. This community service initiative resulted in three variations of local-modern cuisine which are implemented in new menu book in the Poetoek Soeko Rainbow Garden café. This program had a beneficial influence on boosting the partners' knowledge and abilities, as evidenced by an examination of test scores before and after the training. Cooking competitions held after product creation not only measure participant skill, but also boost competitiveness in the development of future menus. Based on post-test conducted resulting the increase of knowledge regarding local ingredients and processing up to 15.63%.
Kadar Flavonoid dan Antioksidan Teh Herbal Galaktogog Biji Kelabet dan Daun Kelor pada Beberapa Waktu Penyeduhan Anggraini, Nanik; Jayani, Nikmatul Ikhrom Eka; Rani, Karina Citra; Oktaviyanti, Nina Dewi; Setiawan, Finna
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 18, No 3 (2024): TEKNOTAN, Desember 2024
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jt.vol18n3.6

Abstract

Teh herbal kombinasi biji kelabet dan daun kelor mengandung flavonoid maupun polifenol yang dikaitkan dengan efek sebagai galaktogog. Herbal galaktogog disajikan sebagai teh untuk diseduh agar penggunaannya lebih praktis. Penyeduhan teh dengan air panas merupakan salah satu contoh proses ekstraksi sederhana. Pada proses ekstraksi ada banyak faktor yang akan mempengaruhi proses ekstraksi. Beberapa faktor yang mempengaruhi ekstraksi antara lain: suhu ekstraksi, metode dan tahap ekstraksi, dan jenis pelarut. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan waktu penyeduhan teh herbal galaktogog kombinasi biji kelabet dan daun kelor terbaik dilihat dari parameter kadar flavonoid dan aktivitas antioksidan yang dilihat dari nilai Inhibitory Concentration 50 (IC50). Metode penetapan kadar total flavonoid dengan kolorimetri melalui pembentukan kompleks khelat dengan AlCl3. Metode uji aktivitas antioksidan dengan ABTS (2,2′-azino-bis-(3-ethylbenzothiazoline-6-sulfonic) acid). Analisis data secara statistika dengan software SPSS menggunakan ANOVA (Analysis of Variance) one-way. Hasil penelitian menunjukkan Pengujian kadar flavonoid teh herbal galaktogog biji kelabet dan daun kelor menunjukkan kadar total flavonoid pada waktu penyeduhan 5, 10 dan 15 menit berturut-turut 0,48; 0,82 dan 1,10 mg QE/100 ml. Nilai IC50 pada waktu penyeduhan 5, 10 dan 15 menit berturut-turut sebesar 505,28; 489,88 dan 313,91 ppm. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa waktu penyeduhan teh herbal galaktogog kombinasi biji kelabet dan daun kelor terbaik selama 15 menit (suhu penyeduhan 1000C) . 
Formulasi Chewable Gummy Daun Kelor (Moringa oleifera) dengan Gelling Agent Konjak Glukomanan dan Kappa Karagenan Rani, Karina Citra; Ningrat, Komang Wulan Cahya; Melinda, Shelly; Jayani, Nikmatul Ikhrom Eka
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana) Vol. 4 No. 1 (2022): JUNE
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24123/mpi.v4i1.5032

Abstract

Salah satu upaya pemanfaatan serbuk daun kelor sebagai sumber antioksidan adalah pengembangan sediaan chewable gummy. Chewable gummy daun kelor diformulasi untuk menutupi rasa dan bau serbuk daun kelor yang khas dan kurang disukai, sekaligus meningkatkan kemuda- han penggunaan sediaan. Pada penelitian ini dilakukan formulasi chewable gummy dengan dua jenis gelling agent yaitu konjak glukomanan (formula 1-3) dengan konsentrasi 0,25%; 0,50%; dan 0,75% serta kappa karagenan (formula 4-6) dengan konsentrasi 1%; 1,5%; dan 2%. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh jenis dan konsentrasi gelling agent konjak glukomanan dan kappa karagenan terhadap karakteristik fisik chewable gummy daun kelor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua jenis gelling agent menghasilkan chewable gummy yang mudah hancur saat kontak dengan media aqueous (3,91-12,88 menit). Interaksi jenis gelling agent dan perbedaan konsentra-si berpengaruh signifikan terhadap swelling ratio, waktu hancur, persen sineresis, dan hardness chewable gummy (p<0,05). Sementara itu, parameter gumminess dan chewiness hanya dipengaruhi jenis gelling agent. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa jenis dan konsentrasi gelling agent menyebabkan perbedaan karakteristik fisik sediaan chewable gummy daun kelor. Peningkatan konsentrasi gelling agent konjak glukomanan dan kappa karagenan menyebabkan waktu hancur sediaan menjadi lebih lama, sineresis sediaan menjadi lebih rendah, serta tekstur sediaan menjadi lebih kokoh dan kenyal. Konsentrasi konjak glukomanan yang direkomendasikan untuk pembuatan chewable gummy daun kelor adalah 0,75% (formula 3), sementara untuk kappa karagenan adalah 2,0% (formula 6).
Formulasi Granul Effervescent Herba Meniran (Phyllanthus niruri L.) dengan Variasi Suspending Agent Xanthan Gum, CMC-Na, dan Kombinasi CMC-Na-Mikrokristalin Selulosa RC- 591 Rani, Karina Citra; Parfati, Nani; Muarofah, Deviati; Sacharia, Sovia Navacatus
JSFK (Jurnal Sains Farmasi & Klinis) Vol 7 No 1 (2020): J Sains Farm Klin 7(1), April 2020
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jsfk.7.1.39-51.2020

Abstract

Herba meniran (Phyllanthus niruri L.) merupakan simplisia tanaman obat yang selama ini digunakan masyarakat dalam bentuk air rebusan. Formulasi herba meniran dalam bentuk granul effervescent dengan penambahan suspending agent merupakan salah satu bentuk inovasi minuman fungsional. Jenis suspending agent yang digunakan dalam formula memiliki pengaruh terhadap karakteristik granul. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh perbedaan jenis suspending agent xanthan gum (formula 1), CMC-Na (formula 2), dan kombinasi CMC-Na-mikroskristalin selulosa RC-591 (formula 3) dengan konsentrasi 1% terhadap karakteristik fisika dan kimia granul effervescent sebelum dan sesudah direkonstitusi. Formulasi granul effervescent herba meniran dilakukan dengan metode granulasi basah. Komponen asam dan basa digranulasi secara terpisah kemudian kedua komponen dicampur menggunakan tumbling mixer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa granul effervescent yang dihasilkan memenuhi persyaratan dengan persentase fines sebesar 1,02-2,02%; kandungan lembap 3,76±0,13%-3,82±0,30%; kecepatan alir 7,85±0,10-10,92±0,04 g/detik; sudut istirahat 31,12±0,75-34,12±0,75°; waktu dispersi 66,95±5,50-70,26±0,03 detik; tinggi buih 3,01±0,12-3,22±0,25 cm; viskositas 222,0-242 cps; pH 6,73±0,10-6,91±0,01. Formula 1 merupakan formula terbaik karena menghasilkan waktu dispersi yang cepat, dispersi yang halus, dan viskositas yang lebih tinggi. Hasil evaluasi organoleptis dan sensori menunjukkan bahwa formula granul effervescent dalam penelitian ini dapat diterima oleh panelis.Â