Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL OLEH PEER GROUP TERHADAP PENGETAHUAN MENGGOSOK GIGI KELAS 4 DAN 5 DI SDN KALICARI 01 SEMARANG Megawati, Riris Risca; Hartati, Elis; Supriyono, Mamat
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 10, No 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Prevalensi karies pada tahun 2007 yaitu dari 43,4% (2007) menjadi 53,2% (2013). Kemampuan menyikat gigi secara baik dan benar merupakan kunci untuk pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. Perawat komunitas berpartisipasi membantu kesehatan anak di sekolah. Fungsi perawat komunitas di sekolah adalah memberikan pendidikan kesehatan tentang menggosok gigi. Pendidikan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan memerlukan media, seperti media audiovisual karena mudah dimengerti oleh anak usia sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pendidikan kesehatan dengan media audiovisual oleh peer group terhadap pengetahuan menggosok gigi kelas 4 dan 5 di SDN Kalicari 01 Semarang. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Quasy Eksperimental dengan rancangan pre and post test without control. Populasi penelitian ini dengan jumlah 121 siswa. Sampel yang diambil menggunakan teknik non probability sampling yaitu sampling jenuh (total sampling). Penelitian ini menggunakan uji statistik Wilcoxon Signed Ranks test. Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan hasil p-value 0,0001 (p-value 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan kesehatan dengan media audiovisual oleh peer group sangat efektif terhadap pengetahuan menggosok gigi kelas 4 dan 5. Pendidikan kesehatan lebih berpengaruh jika dilakukan oleh Peer Group karena anak usia sekolah lebih mudah belajar hal yang baru dari teman sebayanya, terutama jika diberikan secara berulang kali karena akan meningkatkan tingkat kesadaran siswa terhadap masalah kesehatan gigi.Kata Kunci : media audiovisual, peer group, pengetahuan menggosok gigi
STUDI DESKRIPTIF : GAMBARAN PASIEN DIABETES MELITUS DENGAN KOMPLIKASI DI KELURAHAN TAWANG MAS KECAMATAN SEMARANG BARAT -, Ismonah; Ryandini, Felicia Risca; Megawati, Riris Risca
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 8, No 4 (2016): Desember 2016
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit metabolik yang berlangsung kronik, dimana pasien diabetes tidak bisa memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup sehingga terjadilah kelebihan gula didalam darah dan biasanya baru dirasakan ketika terjadi komplikasi lanjut pada organ tubuh, yaitu penyakit pembuluh darah otak (stroke), pembuluh darah mata (kebutaan), pembuluh darah koroner (penyakit jantung koroner), pembuluh darah ginjal (penyakit ginjal kronik), pembuluh darah kaki (luka yang sukar sembuh). Tujuan dalam penelitian ini adalah menggambarkan pasien diabetes mellitus dengan komplikasi di wilayah keluarahan tawang mas kecamatan semarang barat. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain penelitian deskriptif yang menggambarkan keadaan secara objektif. Hasil dari penelitian ini adalah sebagian besar responden mengalami komplikasi kronik neuropati diabetik yaitu sebesar 70% (40 orang).   Kata kunci : diabetes mellitus, komplikasi kronik, neuropati
EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL OLEH PEER GROUP TERHADAP PENGETAHUAN MENGGOSOK GIGI KELAS 4 DAN 5 DI SDN KALICARI 01 SEMARANG Riris Risca Megawati; Elis Hartati; Mamat Supriyono
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 3, No 3 (2018): Juni 2018
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.631 KB)

Abstract

Prevalensi karies pada tahun 2007 yaitu dari 43,4% (2007) menjadi 53,2% (2013). Kemampuan menyikat gigi secara baik dan benar merupakan kunci untuk pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. Perawat komunitas berpartisipasi membantu kesehatan anak di sekolah. Fungsi perawat komunitas di sekolah adalah memberikan pendidikan kesehatan tentang menggosok gigi. Pendidikan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan memerlukan media, seperti media audiovisual karena mudah dimengerti oleh anak usia sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pendidikan kesehatan dengan media audiovisual oleh peer group terhadap pengetahuan menggosok gigi kelas 4 dan 5 di SDN Kalicari 01 Semarang. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Quasy Eksperimental dengan rancangan pre and post test without control. Populasi penelitian ini dengan jumlah 121 siswa. Sampel yang diambil menggunakan teknik non probability sampling yaitu sampling jenuh (total sampling). Penelitian ini menggunakan uji statistik Wilcoxon Signed Ranks test. Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan hasil p-value 0,0001 (p-value < 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan kesehatan dengan media audiovisual oleh peer group sangat efektif terhadap pengetahuan menggosok gigi kelas 4 dan 5. Pendidikan kesehatan lebih berpengaruh jika dilakukan oleh Peer Group karena anak usia sekolah lebih mudah belajar hal yang baru dari teman sebayanya, terutama jika diberikan secara berulang kali karena akan meningkatkan tingkat kesadaran siswa terhadap masalah kesehatan gigi.Kata Kunci : media audiovisual, peer group, pengetahuan menggosok gigi
STUDI DESKRIPTIF : GAMBARAN PASIEN DIABETES MELITUS DENGAN KOMPLIKASI DI KELURAHAN TAWANG MAS KECAMATAN SEMARANG BARAT Ismonah -; Felicia Risca Ryandini; Riris Risca Megawati
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 2, No 5 (2016): Desember 2016
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.771 KB)

Abstract

Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit metabolik yang berlangsung kronik, dimana pasien diabetes tidak bisa memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup sehingga terjadilah kelebihan gula didalam darah dan biasanya baru dirasakan ketika terjadi komplikasi lanjut pada organ tubuh, yaitu penyakit pembuluh darah otak (stroke), pembuluh darah mata (kebutaan), pembuluh darah koroner (penyakit jantung koroner), pembuluh darah ginjal (penyakit ginjal kronik), pembuluh darah kaki (luka yang sukar sembuh). Tujuan dalam penelitian ini adalah menggambarkan pasien diabetes mellitus dengan komplikasi di wilayah keluarahan tawang mas kecamatan semarang barat. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain penelitian deskriptif yang menggambarkan keadaan secara objektif. Hasil dari penelitian ini adalah sebagian besar responden mengalami komplikasi kronik neuropati diabetik yaitu sebesar 70% (40 orang).   Kata kunci : diabetes mellitus, komplikasi kronik, neuropati
Terapi Spiritual Untuk Meningkatkan Quality Of Life Pasien Yang Menjalani Hemodialisis : A Literature Review Riris Risca Megawati; Arlies Zenitha Victoria; Dwi Fitriyanti
MOLUCCAS HEALTH JOURNAL Vol 3, No 3 (2021)
Publisher : Lembaga Penerbitan Fakultas Kesehatan Universitas Kristen Indonesia Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54639/mhj.v3i3.660

Abstract

Patients chronic kidney failure (CKD) with hemodialysis can affect the quality of life (quality of life). This is due to an imbalance between physical, psychological, social, and spiritual. Hemodialysis patients experience psychiatric disorders and coping problems, which can pose a serious threat to their physical and mental health. Apart from physical and psychosocial aspects, spiritual aspects also need to be maintained. Through spiritual means, CKD patients can express their feelings, desired hopes and trust in God. Spiritual therapy was one of the actions to improve the quality of life of hemodialysis patients. Spiritual therapy can increase hope and meaning in life, self-confidence, quality of life, and reduce patient anxiety. This literature review aimed was to an understanding of spiritual healing in improving the quality of life of patients undergoing hemodialysis. The method were used an electronic database of journals published through Proquest, EBSCO, PubMed, and Google Schoolar. The keywords were used Spiritual, Quality of Life, and Hemodialysis. The results of a review of 7 journals that have been selected state that spiritual therapy can improve the quality of life of patients undergoing hemodialysis. The most widely used spiritual therapies were SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique), Qur'anic Therapy (Islamic Bibliotherapy), Murottal, spiritual guidance, sleep hygiene and deep breathing with spiritual care, and the holy qur'an. Patients undergoing hemodialysis are proven to be effective in improving the quality of life through spiritual therapy. Spiritual therapy is very important to improve the patient's quality of life, because it can overcome anxiety and make the mood more peaceful and calm.Keywords: hemodialysis; quality of life; therapy spiritual
Hubungan Karakteristik Individu dan Beban Kerja Terhadap Kualitas Hidup Staff Pelayanan Ambulan Kota Semarang Selama COVID-19 Kristianto Dwi Nugroho; Riris Risca Megawati; Shifa Ayu Wardani
NURSING UPDATE : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan P-ISSN : 2085-5931 e-ISSN : 2623-2871 Vol 13 No 3 (2022): SEPTEMBER
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/nu.v13i3.805

Abstract

Latar Belakang: Pandemi COVID-19 yang telah melanda dunia sejak awal tahun 2021 berdampak buruh bagi berbagai sektor, seperti kesehatan. Jumlah pasien terinveksi virus mencapai 5.564.448 sampai bulan februari 2022. Banyaknya kasus juga berdampak bagi petugas kesehatan di kota semarang. Pelayanan pre-hospital mengalami over demand karena pandemi COVID-19. Meningkatnya beban kerja dapat menurunkan kualitas pekerjaan yang diberikan. Walaupun perlu diingat bahwa karaktertik individu sangat mempengaruhi kualitas keperjaan. Tujuan: Tujuan penelitian in untuk mengetahui hubungan karakteristik individu dan beban kerja terhadap kualitas hidup petugas pre-hospital kota Semarang. Metode: Studi yang dilakukan merupakan kuantitatif dengan desain potong lintang dengan mengambil data dalam sekali waktu. Teknik pengambilan data menggunakan total sampling dengan 74 partisipan petugas dari 77 petugas yang ada. 3 petugas menolak untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Kuesioner yang digunakan adalah kesioner beban berja dan kesional prp-Qol 5. Hasil: Responden memiliki beban kerja berat 48,6% dan ringan sebesar 16,2%. Banyak responden memiliki compassion satisfaction kategori tinggi sebanyak 73,0% dan burnout dalam kategori rendah sebanyak 86,5% responden serta secondary traumatic stress dalam kategori rendah 81,1% responden. P-value karakteristik individu >0,05, artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara karakteristik individu dengan kualitas hidup (compassion satisfaction) serta coefficient profesi 0,107 dan 0,120. Kesimpulan: Kualitas hidup petugas kesehatan sangat dipengaruhi oleh beban kerja yang didapatkan,. Pembagian beban kerja dan insentif tambahan bagi petugas pre-hospital dengan beban kerja tinggi perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup petugas kesehatan.
EDUKASI BANTUAN HIDUP DASAR MELALUI PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA KORBAN TENGGELAM TERHADAP PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN NELAYAN Riris Risca Megawati; Bagus Ananta Tanujiarso; Siti Nur Aisah
NURSING UPDATE : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan P-ISSN : 2085-5931 e-ISSN : 2623-2871 Vol 13 No 4 (2022): DESEMBER
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/nu.v14i1.1022

Abstract

The emergency state condition of a drowning case may occur at any time. The first aid of this incident is not only promoted by health workers but also by the community, including fishermen. Fishermen could be an influential factor in victims' survivability before the medical teams arrive at the incident spots or before the victims are sent off to the closest health service. Untrained saviors, such as fishermen, could provide basic life support for the victims if they receive basic life support training. This training could improve the community's knowledge. One of them is to provide pre-hospital aid. Knowledge becomes an influential factor in skills. Thus, an individual with excellent knowledge will have excellent skills. This quasi-experimental research used pre-and-posttest with a control group design. The population aged from 17-65 years old, 463 fishermen. The researcher took the data with purposive sampling. The sample consisted of 216 respondents. The researcher grouped the respondents into intervention and control groups. Then, the researcher provided basic life support training. The researchers used a questionnaire of knowledge and a checklist of skills. Then the researcher used the Wilcoxon test to examine the influence of the basic life support training on the knowledge and skill of both groups. Then, the researcher used the Mann-Whitney test to examine the difference between the groups. The results showed significant influence and difference between the basic life support training and the knowledge and skill of the fishermen from both groups with a p-value of 0.000, lower than 0.05. The researcher recommends further study with add other interventions to increase the knowledge of fishermen.
The Relationship between Quick Of Blood and Fatigue in Stage V Chronic Renal Failure Patients Undergoing Hemodialysis Nanda Nadzim Ahmad Nanda; Danny Putri Sulistyaningrum; Riris Risca Megawati
HealthCare Nursing Journal Vol. 5 No. 2 (2023): HealthCare Nursing Journal
Publisher : Program Studi Keperawatan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35568/healthcare.v5i2.3637

Abstract

Chronic kidney failure is one of the non-communicable diseases, where the disease process takes a long time so that kidney function cannot return to its original state. Quick of blood should be <200 mL/minute in Indonesian people because if the QB rotation is too fast it can cause nausea, dizziness and rupture of the vein Regarding its relationship with the incidence of fatigue level itself, there has not been much research. However, giving very high Quick of Blood will have an impact on intra and post hemodialysis complications. The purpose of this study was to determine the relationship between quick blood and fatigue in stage V chronic kidney failure patients after undergoing hemodialysis. The design of this study used quantitative research with descriptive analytic, namely cross sectional. The number of samples in this study were 62 respondents with a purposive sampling data collection technique. Measuring tool used FACIT Scale. The Spearman Rank statistical test on the correlation and regression test of the quick of blood relationship with fatigue shows a weak relationship (r = 0.001) and has a negative pattern, the lower the quick of blood, the more fatigue increases. Statistical test results obtained (p = 0.992) (Ho accepted and Ha rejected). In this study there was no significant relationship between quick of blood and fatigue. The results of this study are expected to increase insight and knowledge in the field of patient care to reduce fatigue in hemodialysis action.
Terapi Spiritual Untuk Meningkatkan Quality Of Life Pasien Yang Menjalani Hemodialisis : A Literature Review Riris Risca Megawati; Arlies Zenitha Victoria; Dwi Fitriyanti
MOLUCCAS HEALTH JOURNAL Vol 3, No 3 (2021): Desember
Publisher : Lembaga Penerbitan Fakultas Kesehatan Universitas Kristen Indonesia Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54639/mhj.v3i3.660

Abstract

Patients chronic kidney failure (CKD) with hemodialysis can affect the quality of life (quality of life). This is due to an imbalance between physical, psychological, social, and spiritual. Hemodialysis patients experience psychiatric disorders and coping problems, which can pose a serious threat to their physical and mental health. Apart from physical and psychosocial aspects, spiritual aspects also need to be maintained. Through spiritual means, CKD patients can express their feelings, desired hopes and trust in God. Spiritual therapy was one of the actions to improve the quality of life of hemodialysis patients. Spiritual therapy can increase hope and meaning in life, self-confidence, quality of life, and reduce patient anxiety. This literature review aimed was to an understanding of spiritual healing in improving the quality of life of patients undergoing hemodialysis. The method were used an electronic database of journals published through Proquest, EBSCO, PubMed, and Google Schoolar. The keywords were used Spiritual, Quality of Life, and Hemodialysis. The results of a review of 7 journals that have been selected state that spiritual therapy can improve the quality of life of patients undergoing hemodialysis. The most widely used spiritual therapies were SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique), Qur'anic Therapy (Islamic Bibliotherapy), Murottal, spiritual guidance, sleep hygiene and deep breathing with spiritual care, and the holy qur'an. Patients undergoing hemodialysis are proven to be effective in improving the quality of life through spiritual therapy. Spiritual therapy is very important to improve the patient's quality of life, because it can overcome anxiety and make the mood more peaceful and calm.Keywords: hemodialysis; quality of life; therapy spiritual
Gambaran Sikap Kerja Pada Pekerja Konveksi Yang Mengalami Keluhan Nyeri Punggung Bawah di CV Jaya Manunggal Anggraini, Serlika; Handayani, Prita Adisty; Megawati, Riris Risca
Jurnal Kesehatan Madani Medika Vol 14 No 2 (2023): Jurnal Kesehatan Madani Medika
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36569/jmm.v14i02.340

Abstract

Sikap kerja merupakan posisi kerja saat melakukan aktivitas pekerjaan. Posisi kerja dengan sikap yang salah atau tidak ergonomi seperti duduk yang membungkuk dan statis dan bekerja dalam jangka waktu yang lama akan memicu timbulnya keluhan muskuloskeletal seperti rasa nyeri pada area punggung bawah. Nyeri punggung bawah adalah rasa tidak nyaman atau sakit pada punggung bawah di daerah antara tulang rusuk bawah dan di atas kaki. Penelitian ini dilakukan di CV Jaya Manunggal Garment pada tanggal 06 Mei 2023 dan 08 Mei 2023. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran sikap kerja pada pekerja konveksi yang mengalami keluhan nyeri punggung bawah di CV Jaya Manunggal Garment. Penenlitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik, dengan jumlah sampel sebanyak 45 responden menggunakan teknik pengambilan data total sampling. Penelitian ini menggunakan alat ukur skala nyeri Numeric Rating Scale dan kuesinoer sikap kerja didapatkan hasil mayoritas responden yang mengalami keluhan nyeri punggung bawah memiliki sikap kerja tidak baik berdasarkan usia dewasa awal sebanyak sebanyak 14 responden (31,1%), berdasarkan jenis kelamin sebanyak 26 responden (57,8%), dan berdasarkan masa kerja sebanyak 16 responden (35,6%). Rekomendasi hasil penelitian ini adalah agar pekerja lebih memperhatikan sikap kerja dengan menyesuaikan ergonomi yang baik.