Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

PENGARUH HYPNOSIS FIVE FINGERS TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE KATETERISASI JANTUNG DI SMC RS TELOGOREJO SEMARANG Risca Riandini, Felicia; Priyo Utomo, Taufiq
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 9, No 2 (2017): Desember 2017
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit kardiovaskuler adalah penyakit yang disebabkan gangguan fungsi jantung dan pembuluh darah, namun yang paling umum adalah penyakit jantung koroner dan gagal jantung. Menurut Riskesdas pada tahuan 2013 sebesar 0,13% atau diperkirakan sekitar 229.696 orang dan diperkirakan akan meningkat hingga mencapai angka 23,6 juta jiwa pada tahun 2030. Penyakit kardiovaskuler terutama penyakit jantung koroner memerlukan diagnosa, untuk menegakkan diagnosa tersebut diperlukan pemeriksaan diagnostik salah satunya adalah kateterisasi jantung. Prosedur tersebut juga dapat menjadi stressor jika pasien tidak mencoba untuk rileks sehingga menimbulkan efek negatif pada masalah psikologis salah satunya timbul kecemasan. Kecemasan sangat mempengaruhi fisiologi yaitu berkaitan dengan sistem saraf yang mengendalikan berbagai ototdan kelenjar tubuh sehingga timbul reaksi dalam bentuk jantung berdetak lebih keras, nafas lebih cepat, dan tekanan darah meningkat. Kecemasan dapat diatasi dengan tindakan hypnosis five fingers. Hypnosis five fingers merupakan seni komuikasi verbal yang menggunakan variasi dengan lima jari sebagai tehnik yang bertujuan untuk menghilangkan kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hypnosis five fingers terhadap tingkat kecemasan pasien pre kateterisasi jantung di SMC RS Telogorejo. Rancangan penelitian ini menggunakan one grup pre-test post-test dengan pre eksperimental design. Jumlah sampel pada penelitian ini sebesar 20 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Uji statistik yang digunakan adalah uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukan ada pengaruh signifikan hypnosis five fingers dalam menurunkan tingkat kecemasan pasien pre kateterisasi jantung di SMC RS Telogorejo dengan nilai p value 0.0001 (p< 0.05). Saran dalam penelitian ini diharapkan Rumah Sakit dapat memberikan teknik hypnosis five fingers kepada pasien pre kateterisasi jantung yang mengalami kecemasan. Kata kunci       : hypnosis five fingers, kecemasan, dan kateterisasi jantung
PENGARUH PENERAPAN PENCEGAHAN SEKUNDER TERHADAP ANGKA KEKAMBUHAN PADA PASIEN GAGAL JANTUNG Risca Riandini, Felicia; Puguh K, Sri
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 9, No 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit gagal jantung merupakan salah satu penyebab kematian dengan angka prevalensi yang cukup tinggi dan memiliki kecenderungan berulang akibat tidak terkendalinya beberapa faktor resiko. Pencegahan sekunder merupakan upaya mencegah gagal jantung yang sudah pernah terjadi untuk tidak berulang atau menjadi lebih berat yang memerlukan perubahan-perubahan pola hidup dan kepatuhan dalam pengobatan. Pengendalian faktor resiko akan lebih optimal bila pasien dapat memahami tentang penyakitnya dan faktor resiko yang dapat memicu penyakit dalam bentuk manajemen perawatan mandiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pencegahan sekunder dengan kekambuhan pasien gagal jantung.. Penelitian menggunakan desain quasi eksperimen dengan rancangan penelitian one group pre-post test design. Jumlah responden sebanyak 155 pasien dengan teknik pengambilan sample Penelitian ini pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Non Probability Sampling. Hasil uji statistik diperoleh nilai p-value = 0.000 dengan nilai α 0.05 dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara pelaksanaan upaya pencegahan sekunder terhadap kekambuhan pada gagal jantung. Dari hasil perhitungan statistik diperoleh pula nilai Odds Ratio (OR) = 7.464, yang artinya responden yang memiliki kemampuan pencegahan sekunder baik mempunyai peluang 7.46 kali tidak mengalami kekambuhan dibandingkan yang tidak disiplin dalam melakukan pencegahan sekunder. Kata kunci            : Pencegahan Sekunder, Gagal Jantung
STUDI DESKRIPTIF : GAMBARAN PASIEN DIABETES MELITUS DENGAN KOMPLIKASI DI KELURAHAN TAWANG MAS KECAMATAN SEMARANG BARAT -, Ismonah; Ryandini, Felicia Risca; Megawati, Riris Risca
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 8, No 4 (2016): Desember 2016
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit metabolik yang berlangsung kronik, dimana pasien diabetes tidak bisa memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup sehingga terjadilah kelebihan gula didalam darah dan biasanya baru dirasakan ketika terjadi komplikasi lanjut pada organ tubuh, yaitu penyakit pembuluh darah otak (stroke), pembuluh darah mata (kebutaan), pembuluh darah koroner (penyakit jantung koroner), pembuluh darah ginjal (penyakit ginjal kronik), pembuluh darah kaki (luka yang sukar sembuh). Tujuan dalam penelitian ini adalah menggambarkan pasien diabetes mellitus dengan komplikasi di wilayah keluarahan tawang mas kecamatan semarang barat. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain penelitian deskriptif yang menggambarkan keadaan secara objektif. Hasil dari penelitian ini adalah sebagian besar responden mengalami komplikasi kronik neuropati diabetik yaitu sebesar 70% (40 orang).   Kata kunci : diabetes mellitus, komplikasi kronik, neuropati
GAMBARAN MANAJEMEN PERAWATAN DIRI PADA PENDERITA HIPERTENSI DI MASA PANDEMI COVID-19 Felicia Risca Ryandini; Ade Kristianti
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 9 No 5 (2021): Oktober 2021
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.322 KB) | DOI: 10.24843/coping.2021.v09.i05.p08

Abstract

The cases that occurred in Indonesia itself were quite large for the spread of the COVID-19 virus, so the government implemented policies to limit the spread of the COVID-19 virus that conflicted with or intersects with several community interests, one of which was self-care in cases of hypertension. Problems that can arise include: uncontrolled blood pressure, anxiety and fear of going to health services or doing regular health checks that can cause complications in people with hypertension. The aim of this research is describe self care management in hypertension patient on pandemic of COVID-19 era. Design of this research is using cross-sectional approach. Sampling technique used is purposive sampling techniquee used is purposive sampling with total of sample is 62 respondents of hypertension patient. The data is taken by quesionnaire of self care management of hypertension. The result of research shows that the most age is early elder, 46-55 years on 24 respondents (33,9 %), male is 32 respondents (51,6 %), the elementary graduated is 33 respondents (53,2%), married is 53 respondents (88,7 %), farmer is 23 respondents (54,8 %), no smoking patients are 44 respondents (71, 0%), no consumption of alcohol or cafein is 41 respondents (66,1 %), have no complication is 48 respondents (77,4 %), physical activity is 40 respondents (77,4 %) doing physical activity in medium category, diet management is 42 respondents (67,7 %) doing diet in medium category, stress management is 38 respondents (61,3 %) doing enough stress management, using hypertension medicine is 46 respondents (74,2 %) in doing the hypertension medicine medium category. The conclusive of this research is the hypertension patients can increase the self care management well and patient complication occused that be dead reason.
PENERAPAN TEORI SELF CARE UNTUK MENGATASI INTOLERANSI AKTIVITAS PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN SISTIM KARDIOVASKULAR Felicia Risca Ryandini
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 3, No 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketidakmampuan dalam beraktivitas merupakan keluhan yang sering muncul pada gangguan kardiovaskular. Kondisi ini akan mempengaruhi aktivitas dan istirahat, lama dirawat dan secara tidak langsung mempengaruhi kualitas hidup. Saat ini keperawatan kardiovaskular menitikberatkan pada modifikasi gaya hidup dengan upaya meningkatkan kemampuan manajemen perawatan diri. Diperlukan adanya asuhan keperawatan dengan pendekatan teori Self Care yang telah dikemukakan oleh Dorothea Orem. Metode yang digunakan adalah studi kasus sebanyak 31 kasus kelolaan yang didapat pada fase pemulihan. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan studi dokumentasi di RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita. Hasil studi kasus didapatkan bahwa kasus terbanyak adalah Acute Coronary Syndrome (55%). Teori Orem dapat diterapkan pada kasus kardiovaskular yang mengalami intoleransi aktivitas. Pengkajian teori Orem dapat digunakan untuk menggali secara holistik. Penggolongan intervensi dapat memudahkan perawat dalam memodifikasi sesuai dengan kondisi pasien. Tahap evaluasi terdapat pengelompokan berdasarkan tingkat kebutuhan, untuk menggambarkan sejauh mana kemampuan pasien setelah dilakukan tindakan keperawatan.
PEMBERDAYAAN KADER DALAM PROGRAM GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS) DI WILAYAH PUSKESMAS KARANGAYU KOTA SEMARANG Felicia Risca Ryandini; Sri Puguh Kristiyawati; Asti Nuraeni
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 3, No 4 (2018): Desember 2018
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia sedang mengalami transisi epidemiologis, yaitu peningkatan mortalitas dan morbiditas akibat penyakit tidak menular yang mengakibatkan hilangnya potensi / sumber daya manusia dan penurunan produktivitas. Pencegahan penyakit tergantung pada perilaku individu yang didukung oleh lingkungan, fasilitas dan infrastruktur dan dukungan peraturan dari pemerintah dan non-pemerintah, sehingga diperlukan suatu gerakan untuk mendorong perilaku hidup sehat. GERMAS adalah salah satu upaya yang diluncurkan oleh pemerintah, dan perawat memiliki peran dalam upaya promotif dan preventif untuk meningkatkan kualitas hidup di masyarakat. Adanya masalah mitra belum memberikan upaya untuk melakukan kegiatan GERMAS yang berkelanjutan sehingga muncul gagasan layanan masyarakat dalam bentuk kolaborasi dengan Puskesmas Karangayu dengan membentuk kader GERMAS dan pelatihan kader GERMAS. Hasil dari upaya pemberdayaan kader GERMAS meliputi: pembentukan kader GERMAS, modul pedoman GERMAS, fasilitas sosialisasi untuk masyarakat, dan sosialisasi GERMAS di semua area wilayah kerja Puskesmas Karangayu. Hasil evaluasi menemukan bahwa kader merasa senang diberi kepercayaan untuk mengajarkan sesuatu yang baru kepada masyarakat, sehingga mereka tidak hanya mengerjakan kegiatan kader yang monoton. Selain itu, melalui kegiatan ini mereka bisa lebih kreatif dalam mengundang warga untuk hidup sehat. Sesuai dengan tujuan di awal, pada akhir kegiatan dapat disimpulkan bahwa pemberdayaan warga terhadap upaya GERMAS telah dicapai dengan upaya tindak lanjut yang direncanakan untuk fokus pada kegiatan GERMAS berikutnya. Kata kunci: Tenaga Kesehatan, GERMAS
PENGARUH PEER GROUP TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS HIDUP PASIEN KANKER Sri Puguh Kristiyawati; Felicia Risca Ryandini
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 3, No 2 (2017): Desember 2017
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kanker adalah penyakit kronis yang mempengaruhi dimensi fisik, psikologis, sosial, dan ekonomi kehidupan individu. Seseorang dinyatakan menderita kanker, secara khas akan mengalamai ketakutan, kecemasan, depresi dan ketidakberdayaan, yang pada akhirnya akan mempengaruhi kualitas hidup pasien tersebut. Kualitas hidup pasien kanker harus selalu dijaga dan ditingkatkan. Kualitas hidup adalah konsep yang mencakup karakteristik fisik, mental, sosial, emosional, yang mencakup komplikasi dan efek terapi suatu penyakit secara luas yang menggambarkan kemampuan individu untuk berperan dalam lingkungannya dan memperoleh kepuasan dari yang dilakukannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tingkat partisipasi masyarakat dalam memanfaatkan peer group dalam upaya meningkatkan kualitas hidup pada pasien kanker di Komunitas Center Information And Support Center Suluh Hati Semarang. Desain penelitian ini menggunakan quasi-experiment. Teknik pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik purposive sampling. Jumlah responden adalah 52 responden. Penelitian dilakukan pada bulan Juni 2018. Data dianalisa menggunakan uji t. Hasil penelitian diketahui koefisien determinasi  diperoleh  sebesar 0,064 yang berarti sebesar 6,4% kualitas kehidupan manusia dapat dijelaskan oleh Peer Group sedangkan sisanya dijelaskan oleh sebab lain di luar variabel Peer Group. Peer Group berpengaruh terhadap kualitas kehidupan manusia dengan  koefisien regresi 0,253  dan tingkat  signifikan 0,070 > 0,05 sehingga tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas kehidupan manusia. Sehingga Ha:  Ada pengaruh peer group terhadap peningkatan kualitas hidup pada pasien kanker di Komunitas Center Information And Support Center Suluh Hati Semarang, ditolak. Simpulan yang didapatkan sebesar 6,4% kualitas kehidupan manusia dapat dijelaskan oleh Peer Group sisanya oleh faktor lain. Rekomendasi yang diberikan adaah mengidentifikasi faktor lain yang dominan dalam meningkatkan kualitas hidup pasien kanker.   Kata kunci: pasien kanker, peer group, kualitas hidup manusia Referensi: 28 (2005 – 2017)
STUDI DESKRIPTIF : GAMBARAN PASIEN DIABETES MELITUS DENGAN KOMPLIKASI DI KELURAHAN TAWANG MAS KECAMATAN SEMARANG BARAT Ismonah -; Felicia Risca Ryandini; Riris Risca Megawati
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 2, No 5 (2016): Desember 2016
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.771 KB)

Abstract

Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit metabolik yang berlangsung kronik, dimana pasien diabetes tidak bisa memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup sehingga terjadilah kelebihan gula didalam darah dan biasanya baru dirasakan ketika terjadi komplikasi lanjut pada organ tubuh, yaitu penyakit pembuluh darah otak (stroke), pembuluh darah mata (kebutaan), pembuluh darah koroner (penyakit jantung koroner), pembuluh darah ginjal (penyakit ginjal kronik), pembuluh darah kaki (luka yang sukar sembuh). Tujuan dalam penelitian ini adalah menggambarkan pasien diabetes mellitus dengan komplikasi di wilayah keluarahan tawang mas kecamatan semarang barat. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain penelitian deskriptif yang menggambarkan keadaan secara objektif. Hasil dari penelitian ini adalah sebagian besar responden mengalami komplikasi kronik neuropati diabetik yaitu sebesar 70% (40 orang).   Kata kunci : diabetes mellitus, komplikasi kronik, neuropati
Pengaruh Emotional Freedom Technique (EFT) terhadap Tingkat Kecemasan Pasien Pre Percutaneous Coronary Intervention (PCI) di SMC RS Telogorejo Aola Isnadiya; Felicia Risca Ryandini; Taufiq Priyo Utomo
Jurnal Ilmu Keperawatan Medikal Bedah Vol. 1 No. 2 (2018): September 2018
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (606.68 KB) | DOI: 10.32584/jikmb.v1i2.187

Abstract

Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah gangguan fungsi jantung akibat otot jantung kekurangan darah karena adanya penyempitan pembuluh darah koroner. Salah  satu tindakan invasif yang biasa dilakukan untuk menangani PJK adalah Percutaneous Coronary Intervention (PCI). Masalah yang sering muncul pada pasien pre PCI adalah kecemasan. Kecemasan tersebut harus ditangani, karena dapat mengganggu kondisi hemodinamik pasien menjadi tidak stabil. Salah satu upaya untuk mengatasai kecemasan adalah Emotional Freedom Technique (EFT). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh EFT terhadap kecemasan pasien yang akan menjalani PCI di SMC RS Telogorejo. Rancangan penelitian ini menggunakan quasi experiment dengan pendekatan one group pre-post test with control group. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 24 responden yang terbagi menjadi 2 kelompok, sehingga 12 responden menjadi kelompok intervensi dan 12 responden menjadi kelompok  kontrol dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Uji statistik yang digunakan adalah Paired T-Test untuk membandingkan nilai pre test dan post test pada masing-masing kelompok dan Independent T-Test digunakan untuk membandingkan selisih kecemasan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian EFT memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat kecemasan pasien yang akan menjalani PCI dengan selisih skor 2.833 dan p-value ≤0.05 (0.0001). Rekomendasi penelitian ini adalah supaya EFT dapat menjadi salah satu intervensi tambahan untuk mengatasi kecemasan pasien pre PCI.
UPAYA PENANGANAN GANGGUAN AKTIVITAS PADA PENDERITA GAGAL JANTUNG SELAMA MASA PANDEMI COVID-19 Ryandini, Felicia Risca; Noviyanti, Laura K
Jurnal Perawat Indonesia Vol. 4 No. 3 (2020): November 2020
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.461 KB) | DOI: 10.32584/jpi.v4i3.766

Abstract

Masa Pandemi Covid 19  ini memberikan berbagai dampak bagi kehidupan manusia salah satunya adalah bagi penderita penyakit gagal jantung dalam melakukan manajemen perawatan dirinya. Gangguan aktivitas yaitu fatigue merupakan suatu tanda dan gejala yang paling sering dirasakan dan akan mempengaruhi kualitas hidup pasien tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas progressive muscle relaxation (PMR) terhadap fatigue pada gagal jantung. Penelitian ini menggunakan Quasi-Eksperimental Design dengan Randomized Kontrol Group Pretest-Posttest Design. Pemilihan sampel dilakukan dengan teknik Probability Sampling yaitu Simple random sampling. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner Fatique Assessment Scale (FAS). Uji statistik menggunakan uji t dependen untuk melihat tingkat fatigue sebelum dan setelah intervensi dan uji t independen untuk melihat selisih tingkat fatigue pada pengukuran awal dan akhir pada kedua kelompok. Hasil penelitian didapatkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai fatigue responden sebelum dan setelah diberikan intervensi (p value 0.0001) dan tidak terdapat perbedaan yang signifikan anatar nilai fatigue sebelum dan sesudah intervensi pada kelompok kontrol (p value 0.621). Hasil uji statistic antar kelompok didapatkan nilai p value 0.0001 sehingga disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata nilai fatigue responden pada kelompok intervensi dan kontrol. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa PMR efektif untuk mengatasi masalah fatigue pada penderita gagal jantung. Saran bagi peneliti selanjutnya perlu dikembangkan metode dengan dengan pendekatan fisik (PMR) dan emosional (psiskis) untuk meningkatkan kapasitas fisik bagi penderita gagal jantung.