Fadli, Muhammad Luqman
Staf Pengajar Patologi Anatomi, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya-RSUD Dr. Saiful Anwar

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERBEDAAN ANTARA EKSPRESI CD3, CD20, CD43 LIMFOMA NON-HODGKIN SEL B DAN LESI LIMFOPROLIFERATIF REAKTIF Fadli, Muhammad Luqman; Norahmawati, Eviana; Yudhanto, Hendy Setyo; Al Rasyid, Harun
Majalah Kesehatan FKUB Vol 6, No 4 (2019): Majalah Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1187.202 KB) | DOI: 10.21776/ub.majalahkesehatan.2019.006.04.3

Abstract

Lesi limfoproliferatif sering menimbulkan masalah dalam penegakan diagnosis karena kemiripan morfologi dan pola pertumbuhan sel-sel limfoid yang menyusun lesi limfoproliferatif reaktif dan limfoma non-Hodgkin Sel B. Diagnosis sulit ditegakkan hanya dengan pulasan rutin Hematoksilin-Eosin, oleh karena itu diperlukan pemeriksaan imunohistokimia menggunakan panel antibodi yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan ekspresi CD3, CD20, CD43 sebagai panel antibodi dasar dalam menentukan karakter jinak atau ganas dari lesi limfoproliferatif. Karakter jinak diwakili oleh lesi limfoproliferatif reaktif, sedangkan karakter ganas diwakili oleh limfoma non-Hodgkin sel B. Total 50 sampel dibagi menjadi 2  kelompok, yakni kelompok A terdiri dari 25 sampel limfoma non-Hodgkin sel B dan kelompok B terdiri dari 25 sampel lesi limfoproliferatif reaktif. Keseluruhan sampel dipulas antibodi CD3, CD20, CD43. Hasil penelitian menunjukkan persentase imunopositif CD3 dan CD20 pada kelompok A dan B berbeda signifikan dengan nilai p < 0,001. Hal ini menunjukkan bahwa CD3 dan CD20 mampu membedakan karakter klonalitas jinak dan ganas dari sel penyusun lesi limfoproliferatif. Persentase imunopositif CD43 antara kelompok A dan B tidak berbeda signifikan dengan nilai p = 0,791. Hasil yang tidak berbeda signifikan mengindikasikan bahwa CD43 diekspresikan oleh dua jenis populasi sel yang berbeda. Pada kelompok A, CD43 diekspresikan oleh limfosit B neoplastik (ganas), sedangkan pada kelompok B diekspresikan oleh limfosit T. Berdasarkan hasil penelitian, panel antibodi CD3, CD20, CD43 dapat membedakan lesi limfoproliferatif jinak dan ganas, namun diperlukan korelasi morfologi dan kesesuaian pola ekspresi imunopositif dari sel-sel limfoid penyusunnya.   
DEDIFFERENTIATED LEIOMYOSARCOMA Anggie Sasmita Kharisma Putri; Diah Prabawati Retnani; Aina Angelina; Harun Al Rasyid; Karyono Mintaroem; Eviana Norahmawati; M Luqman Fadli
Oceana Biomedicina Journal Vol 6 No 2 (2023): Oceana Biomedicina Journal
Publisher : Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/obj.v6i2.130

Abstract

Background: Meningioma is the most common intracranial tumor in adults. Progesterone plays a role in the cell development and proliferation of hormone-associated tumors, such as meningiomas. Significant morbidity and mortality can occur, when the lesion is localized in an area that is difficult to undergo surgical resection or is highly infiltrative in the surrounding tissue. Many studies have been published on the molecular properties associated with meningioma aggressive behavior, including matrix metalloproteinase (MMP), but research on the relationship between PR expression and MMP-9 has not been widely carried out. Methods: This study used a cross-sectional analytic observational study design. The analysis used in this study includes descriptive analysis and bivariate analysis. The data obtained was processed using SPSS software. Results: Spearman's correlation test for PR expression with WHO grading in meningioma, obtained p = 0.492 and correlation coefficient -0.117. This shows a correlation that is not significant. Spearman's correlation test for MMP expression with WHO grading in meningioma, obtained p = 0.16 and a correlation coefficient of 0.236. This shows a correlation that is not significant. Spearman's correlation test between MMP9 expression and WHO grading in meningioma obtained p = 0.008 which indicated that the correlation between PR and MMP9 values ​​was significant with a correlation value of -0.427. Conclusion: There is no significant correlation between PR expression and WHO grading. There was no significant correlation between MMP9 expression and WHO grading. There is a significant correlation between PR expression and MMP9.
Tinjauan Literatur: KORIOKARSINOMA GESTASIONAL: ETIOPATOGENESIS, MANIFESTASI KLINIS RADIOLOGIS, SERTA TEMUAN MAKROSKOPIK DAN MIKROSKOPIK Rahmadiani, Nayla; Retnani, Diah Prabawati; Fadli, Muhammad Luqman
Majalah Kesehatan Vol. 11 No. 3 (2024): Majalah Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/majalahkesehatan.2024.011.03.8

Abstract

Koriokarsinoma gestasional merupakan tumor ganas yang berasal dari komponen sinsitiotrofoblas, trofoblas intermediate, dan sitotrofoblas, yang kejadiannya terkait dengan kehamilan. Koriokarsinoma merupakan jenis neoplasma trofoblastik gestasional tersering, dengan insiden yang tinggi di negara-negara Asia Tenggara. Entitas ini penting untuk didiagnosis dan diterapi dengan tepat, karena ditemukan adanya metastasis pada lebih dari 50% kasus yang tidak tertangani. Pada kajian literatur ini, akan dibahas mengenai aspek diagnosis patologis menurut literatur-literatur terbaru. Secara klinis, gejala dan tanda yang dapat ditemukan antara lain perdarahan pervaginam dengan cairan tampak berwarna kecoklatan bercampur darah, serta kadar hCG serum dan urin yang sangat tinggi. Kriteria diagnosis patologisnya menurut WHO yakni adanya pola bifasik khas, dengan sitotrofoblas villous mononuklear dan trofoblas intermediate yang dikelilingi oleh sinsitiotrofoblas berinti banyak yang ganas. Imunohistokimia dapat membantu pada kasus di mana pola klasik tidak terlalu nampak, dan pemeriksaan genotip dapat dilakukan bila tersedia.
Correlation of LMP-1 expression with KRAS and IL-8 expression in NPC WHO type III Soehartono, Soehartono; Marini, Marini; Surjotomo, Hendradi; Fadli, Muhammad Luqman; Setijowati, Nanik
Oto Rhino Laryngologica Indonesiana Vol. 54 No. 2 (2024): VOLUME 54, NO. 2 JULY - DECEMBER 2024
Publisher : PERHATI-KL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32637/orli.v54i2.530

Abstract

Background: Nasopharyngeal carcinoma (NPC) is a squamous cell carcinoma originating from mucosal epithelium of the nasopharynx with complex disease progression. About 95% are caused by Epstein-Barr virus (EBV) infection which is characterized by the detection of viral gene product protein of Latent Membrane Protein-1 (LMP-1). Tumor growth and metastasis depend on the mechanism of angiogenesis. Interleukin-8 (IL-8) is a potent angiogenic factor and involved in the angiogenesis mechanism. Kirsten Rat Sarcoma (KRAS) is one of the proto-oncogenes that has an increased expression of more than 60% in NPC. The KRAS activation played a role in the modulation of IL-8 expression by triggering several important signaling pathways, which triggered neovascularization in the process of angiogenesis. Purpose: To determine the correlation between expression of LMP-1 with KRAS and IL-8, in mechanism of angiogenesis in NPC WHO type III. Method: Analytical observational study with a cross-sectional approach involving 30 paraffin blocks of biopsy tissue from NPC patients who had not received radiotherapy or chemotherapy. Expressions of LMP-1, KRAS, and IL-8 were examined with immunohistochemistry (IHC) staining method, and calculated using manual counting by Anatomic Pathologists. Result: Statistical analysis of LMP-1 expression with KRAS showed an insignificant positive correlation (p=0.546), with a correlation coefficient (ρ=0.115). The KRAS expression with IL-8 showed an insignificant positive correlation (p=0.851), with a correlation coefficient (ρ=0.036). The LMP-1 expression with IL-8 showed a significant positive correlation (p=0.042), with a correlation coefficient (ρ=0.321). Conclusion: The increase in the expression of LMP-1 was followed with the increase in the IL-8 expression. Keywords: NPC, LMP-1, KRAS, IL-8, angiogenesis   ABSTRAK Latar belakang: Karsinoma nasofaring (KNF) adalah karsinoma sel skuamosa yang berasal dari epitel mukosa nasofaring. Perkembangannya melibatkan hubungan yang kompleks. Sekitar 95% disebabkan oleh infeksi virus Epstein-Barr (VEB) yang ditandai dengan terdeteksinya protein produk gen virus, salah satunya yaitu Latent Membrane Protein-1 (LMP-1). Pertumbuhan dan metastasis tumor tergantung pada mekanisme angiogenesis. Interleukin-8 (IL-8) adalah faktor angiogenik yang kuat, dan terlibat dalam mekanisme angiogenesis. Kirsten Rat Sarcoma (KRAS) merupakan salah satu proto- onkogen yang mengalami peningkatan ekspresi lebih dari 60% pada KNF. Aktivasi KRAS memainkan peran dalam modulasi ekspresi IL-8 dengan memicu beberapa jalur sinyal penting, dan hal ini dapat memicu neovaskularisasi pada proses angiogenesis. Tujuan: Mengetahui korelasi antara ekspresi LMP-1 dengan ekspresi KRAS dan IL-8 dalam mekanisme angiogenesis KNF WHO tipe III. Metode: Penelitian observasional analitik dengan pendekatan potong lintang yang melibatkan 30 blok parafin jaringan biopsi penderita KNF yang belum mendapat pengobatan radioterapi maupun kemoterapi. Pemeriksaan ekspresi LMP-1, KRAS, dan IL-8 menggunakan pewarnaan imunohistokimia, dan hasilnya dihitung secara manual oleh ahli Patologi Anatomi. Hasil: Analisis statistik ekspresi LMP-1 dengan KRAS menunjukkan korelasi positif yang tidak signifikan (p =0,546), dengan koefisien korelasi ρ=0,115. Ekspresi KRAS dengan IL-8 menunjukkan korelasi positif yang tidak signifikan (p=0,851), dengan koefisien korelasi ρ=0,036. Ekspresi LMP-1 dengan IL-8 menunjukkan korelasi positif yang signifikan (p=0,042), dengan koefisien korelasi ρ=0,321. Kesimpulan: Semakin tinggi ekspresi LMP-1, maka diikuti oleh tingginya ekspresi IL-8. Kata kunci: KNF, LMP-1, KRAS, IL-8, angiogenesis