Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PEMODELAN ISOTERMAL SECARA TIGA DIMENSI (3D) BERDASARKAN MANIFESTASI PERMUKAAN PADA DAERAH SIPOHOLON, KABUPATEN TAPANULI UTARA, PROVINSI SUMATERA UTARA Permana, Lano Adhitya; Hermawan, Dudi; Mustofa, Santia Ardi
Buletin Sumber Daya Geologi Vol. 14 No. 1 (2019): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1370.106 KB) | DOI: 10.47599/bsdg.v14i1.246

Abstract

Pemodelan isotermal secara tiga dimensi (3D) pada daerah Sipoholon dilakukan untuk memberikan visualisasi yang lebih baik sehingga mempermudah dalam memahami kondisi temperatur bawah permukaan. Metode yang digunakan pada penelitian ini difokuskan pada pengolahan data geokimia berupa mata air panas yang didukung oleh data geologi dan geofisika, untuk kemudian dilakukan pemodelan 3D isotermal sehingga dapat dilakukan analisis dan interpretasi kondisi temperatur bawah permukaan di daerah penelitian. Hasil pemodelan 3D isotermal menunjukkan bahwa pola isotermal di daerah penelitian dipengaruhi oleh keberadaan sumber panas, struktur geologi dan pola resistivitas. Mengingat keterbatasan data yang dimiliki, hasil pemodelan ini masih merupakan proses awal pemodelan pada sistem panas bumi daerah Sipoholon dan masih memungkinkan untuk dilakukan pembaharuan data dan model lebih lanjut.
Kontrol Struktur Geologi Terhadap Kemunculan Manifestasi Panas Bumi di Daerah Muaro Paiti, Sumatra Barat Rahmatullah, Arif; Rochmana, Yogie Zulkurnia; Setiawan, Budhi; Dyah Hastuti, Endang Wiwik; Permana, Lano Adhitya
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 8, No 1 (2024): Jurnal Mineral Energi dan Lingkungan, Volume 8, No 1 Tahun 2024
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v8i1.11769

Abstract

Struktur geologi memiliki peranan penting terhadap sirkulasi fluida panas bumi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola umum serta distribusi struktur geologi yang berperan sebagai media keluarnya air panas dari reservoir. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui zona permeabilitas tinggi sebagai implikasi dari reservoir yang baik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pemetaan geologi dan analisis kelurusan. Pemetaan geologi bertujuan untuk mengetahui kondisi litologi dan struktur geologi di daerah penelitian. Sedangkan analisis kelurusan bertujuan untuk mengetahui pola umum struktur geologi dan indikasi zona permeabilitas tinggi. Berdasarkan hasil pemetaan geologi, terdapat dua formasi di daerah penelitian, yaitu Formasi Menggala dan Formasi Telisa. Formasi Menggala tersusun oleh litologi berupa batupasir, batupasir kerikilan, dan konglomerat. Formasi Telisa tersusun oleh litologi berupa batulempung dan napal secara lokal. Daerah penelitian mempunyai enam struktur geologi yang berkembang, yaitu lima sesar dan satu lipatan. Dari enam struktur geologi yang ditemukan, Sesar Patamuan dan Sesar Batangkapugadang diinterpretasikan menjadi struktur yang berperan sebagai jalur keluarnya air panas dari reservoir. Keberadaan manifestasi ini muncul di sekitar perpotongan kedua struktur tersebut. Pada peta densitas kelurusan, perpotongan kedua struktur tersebut berada pada area dengan densitas kelurusan yang rapat. Area tersebut diinterpretasikan sebagai zona hancuran yang diindikasikan sebagai zona permeabilitas tinggi.
Kontrol Struktur Geologi Terhadap Kemunculan Manifestasi Panas Bumi di Daerah Muaro Paiti, Sumatra Barat Rahmatullah, Arif; Rochmana, Yogie Zulkurnia; Setiawan, Budhi; Dyah Hastuti, Endang Wiwik; Permana, Lano Adhitya
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 8, No 1 (2024): Jurnal Mineral Energi dan Lingkungan, Volume 8, No 1 Tahun 2024
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v8i1.11769

Abstract

Struktur geologi memiliki peranan penting terhadap sirkulasi fluida panas bumi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola umum serta distribusi struktur geologi yang berperan sebagai media keluarnya air panas dari reservoir. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui zona permeabilitas tinggi sebagai implikasi dari reservoir yang baik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pemetaan geologi dan analisis kelurusan. Pemetaan geologi bertujuan untuk mengetahui kondisi litologi dan struktur geologi di daerah penelitian. Sedangkan analisis kelurusan bertujuan untuk mengetahui pola umum struktur geologi dan indikasi zona permeabilitas tinggi. Berdasarkan hasil pemetaan geologi, terdapat dua formasi di daerah penelitian, yaitu Formasi Menggala dan Formasi Telisa. Formasi Menggala tersusun oleh litologi berupa batupasir, batupasir kerikilan, dan konglomerat. Formasi Telisa tersusun oleh litologi berupa batulempung dan napal secara lokal. Daerah penelitian mempunyai enam struktur geologi yang berkembang, yaitu lima sesar dan satu lipatan. Dari enam struktur geologi yang ditemukan, Sesar Patamuan dan Sesar Batangkapugadang diinterpretasikan menjadi struktur yang berperan sebagai jalur keluarnya air panas dari reservoir. Keberadaan manifestasi ini muncul di sekitar perpotongan kedua struktur tersebut. Pada peta densitas kelurusan, perpotongan kedua struktur tersebut berada pada area dengan densitas kelurusan yang rapat. Area tersebut diinterpretasikan sebagai zona hancuran yang diindikasikan sebagai zona permeabilitas tinggi.
KARAKTERISTIK GEOKIMIA PANAS BUMI DAERAH MAPOS, BERDASARKAN MANI FESTASI PERMUKAAN Permana, Lano Adhitya; Setiawan, Dede Iim; Risdianto, Dikdik; Munandar, Arif
Buletin Sumber Daya Geologi Vol 9 No 3 (2014): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47599/bsdg.v9i3.129

Abstract

Kegiatan penelitian panas bumi daerah Mapos dilakukan untuk mengetahui karakteristik geokima panas bumi di daerah tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi pengamatan dan pengambilan conto di lapangan, analisis laboratorium serta interpretasi data. Objek penelitian ini terdiri dari manifestasi panas bumi yang muncul di permukaan, geokimia air panas, batuan ubahan dan komposisi isotop stabil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tujuh air panas di daerah penelitian yang dapat diklasifikasikan ke dalam tipe air panas klorida, klorida-bikarbonat, sulfat, sulfat-bikarbonat dan bikarbonat. Seluruh air panas di daerah penelitian terletak di zona immature waters dengan jenis pola aliran air panas berupa outflow dan perkiraan temperatur reservoar sekitar 200°C. Berdasarkan manifestasi panas bumi di permukaan, sistem panas bumi daerah Mapos merupakan sistem panas bumi bertemperatur sedang dengan dominasi air pada relief tinggi dan berhubungan dengan sistem vulkanik.
KEPROSPEKAN PANAS BUMI GUNUNG LAWU BERDASARKAN KAJIAN VULKANOSTRATIGRAFI Hermawan, Dudi; Permana, Lano Adhitya
Buletin Sumber Daya Geologi Vol 13 No 3 (2018): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47599/bsdg.v13i3.232

Abstract

Gunung Lawu merupakan salah satu kerucut gunungapi di Indonesia yang memiliki keterdapatan manifestasi panas bumi dengan sebaran cukup luas di bagian lerengnya. Untuk mengetahui keprospekan panas bumi daerah Gunung Lawu diperlukan suatu kajian ilmiah yang bisa menjelaskan hubungan antara vulkanisme Gunung Lawu dengan pembentukan sistem panas bumi daerah tersebut. Metode penelitian dalam makalah ini adalah berupa kajian vulkanostratigrafi. Kajian dilakukan dengan menentukan parameter-parameter karakteristik vulkanik Gunung Lawu yang meliputi volume dan pola struktur geologi sebagai data primer, serta umur vulkanisme dan evolusi magma sebagai data sekunder. Hasil kajian menunjukkan bahwa Gunung Lawu memiliki volume gunungapi sebesar 300 km3 yang mengindikasikan keberadaan dapur magma yang cukup besar sebagai sumber panas, dengan vulkanisme termuda berumur 200 ribu tahun yang berada di kisaran umur ideal untuk membentuk sistem panas bumi yang matang. Pola struktur geologi menunjukkan arah struktur yang homogen dengan penyebaran vent radial mengarah ke puncak Gunung Lawu. Intensitas kerapatan patahan dan rekahan tinggi yang mencerminkan adanya zona permeabilitas tinggi terletak di lereng selatan dan barat Gunung Lawu. Dengan karakteristik tersebut, dapat disimpulkan bahwa daerah panas bumi Gunung Lawu memiliki prospek panas bumi yang menarik untuk dikembangkan dan perlu diteliti lebih lanjut, terutama pada lereng selatan dan barat Gunung Lawu.
Kontrol Struktur Geologi Terhadap Kemunculan Manifestasi Panas Bumi di Daerah Muaro Paiti, Sumatra Barat Rahmatullah, Arif; Rochmana, Yogie Zulkurnia; Setiawan, Budhi; Dyah Hastuti, Endang Wiwik; Permana, Lano Adhitya
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 8 No 1 (2024): Jurnal Mineral Energi dan Lingkungan, Volume 8, No 1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v8i1.11769

Abstract

Struktur geologi memiliki peranan penting terhadap sirkulasi fluida panas bumi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola umum serta distribusi struktur geologi yang berperan sebagai media keluarnya air panas dari reservoir. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui zona permeabilitas tinggi sebagai implikasi dari reservoir yang baik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pemetaan geologi dan analisis kelurusan. Pemetaan geologi bertujuan untuk mengetahui kondisi litologi dan struktur geologi di daerah penelitian. Sedangkan analisis kelurusan bertujuan untuk mengetahui pola umum struktur geologi dan indikasi zona permeabilitas tinggi. Berdasarkan hasil pemetaan geologi, terdapat dua formasi di daerah penelitian, yaitu Formasi Menggala dan Formasi Telisa. Formasi Menggala tersusun oleh litologi berupa batupasir, batupasir kerikilan, dan konglomerat. Formasi Telisa tersusun oleh litologi berupa batulempung dan napal secara lokal. Daerah penelitian mempunyai enam struktur geologi yang berkembang, yaitu lima sesar dan satu lipatan. Dari enam struktur geologi yang ditemukan, Sesar Patamuan dan Sesar Batangkapugadang diinterpretasikan menjadi struktur yang berperan sebagai jalur keluarnya air panas dari reservoir. Keberadaan manifestasi ini muncul di sekitar perpotongan kedua struktur tersebut. Pada peta densitas kelurusan, perpotongan kedua struktur tersebut berada pada area dengan densitas kelurusan yang rapat. Area tersebut diinterpretasikan sebagai zona hancuran yang diindikasikan sebagai zona permeabilitas tinggi.
Kontrol Struktur Geologi Terhadap Kemunculan Manifestasi Panas Bumi di Daerah Muaro Paiti, Sumatra Barat Rahmatullah, Arif; Rochmana, Yogie Zulkurnia; Setiawan, Budhi; Dyah Hastuti, Endang Wiwik; Permana, Lano Adhitya
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 8 No 1 (2024): Jurnal Mineral Energi dan Lingkungan, Volume 8, No 1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v8i1.11769

Abstract

Struktur geologi memiliki peranan penting terhadap sirkulasi fluida panas bumi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola umum serta distribusi struktur geologi yang berperan sebagai media keluarnya air panas dari reservoir. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui zona permeabilitas tinggi sebagai implikasi dari reservoir yang baik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pemetaan geologi dan analisis kelurusan. Pemetaan geologi bertujuan untuk mengetahui kondisi litologi dan struktur geologi di daerah penelitian. Sedangkan analisis kelurusan bertujuan untuk mengetahui pola umum struktur geologi dan indikasi zona permeabilitas tinggi. Berdasarkan hasil pemetaan geologi, terdapat dua formasi di daerah penelitian, yaitu Formasi Menggala dan Formasi Telisa. Formasi Menggala tersusun oleh litologi berupa batupasir, batupasir kerikilan, dan konglomerat. Formasi Telisa tersusun oleh litologi berupa batulempung dan napal secara lokal. Daerah penelitian mempunyai enam struktur geologi yang berkembang, yaitu lima sesar dan satu lipatan. Dari enam struktur geologi yang ditemukan, Sesar Patamuan dan Sesar Batangkapugadang diinterpretasikan menjadi struktur yang berperan sebagai jalur keluarnya air panas dari reservoir. Keberadaan manifestasi ini muncul di sekitar perpotongan kedua struktur tersebut. Pada peta densitas kelurusan, perpotongan kedua struktur tersebut berada pada area dengan densitas kelurusan yang rapat. Area tersebut diinterpretasikan sebagai zona hancuran yang diindikasikan sebagai zona permeabilitas tinggi.