Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

TINGKAT PEMAHAMAN KOMPETENSI GURU PADA MAHASISWA PENDIDIKAN GEOGRAFI SEBAGAI CALON GURU GEOGRAFI Zalmita, Novia; Muhajirah, Muhajirah; Abdi, Abdul Wahab
JURNAL SERAMBI ILMU Vol 21, No 1 (2020): Jurnal Serambi Ilmu
Publisher : UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1625.89 KB) | DOI: 10.32672/si.v21i1.1880

Abstract

Salah satu yang mempengaruhi indikator sumber daya manusia adalah pendidikan. Guru merupakan profesi sebagai suatu pekerjaan spesialisasi akademik dalam waktu yang relatif lama di perguruan tinggi. Pemahaman terkait dengan kompetensi guru sangat penting dimiliki oleh seorang calon guru karena hal tersebut dapat mempengaruhi kualitas kinerja sebagai guru yang profesional. Kompetensi guru tersebut dikenal dengan kompetensi pedagogik, profesional, sosial dan kepribadian. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana kompetensi guru mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah sebagai calon guru geografi? Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kompetensi guru pada mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah sebagai calon guru geografi. Pendekatan deskripsi kuantitatif digunakan dalam penelitian ini untuk menemukan jawaban dari rumusan masalah. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah angkatan 2015 dan 2016 yang sudah dinyatakan lulus matakuliah Pengajaran Mikro dan Magang III yang berjumlah 50 orang. Dikarenakan jumlah populasi sedikit dan dapat dijangkau maka penentuan sampel menggunakan teknik total sampling sehingga yang menjadi sampel pada penelitian ini keseluruhan dari populasi. Pengumpulan data dilakukan dengan cara penyebaran soal tes kepada responden. Data tersebut dianalisis menggunakan rumus persentase statistik deskriptif. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa tingkat kompetensi guru mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi sebagai calon guru berada pada kategori sedang, yaitu sebanyak 22 responden (44%). Sebanyak 12 responden (24%) berada pada kategori tinggi, 15 responden (30%) berada pada kategori rendah dan 1 responden (2%) berada pada kategori  sangat rendah.
Sosialisasi Pencegahan Stunting Di Wilayah Pesisir Lombok Bagian Barat: Kasus Stunting Di Desa Senggigi, Lombok Barat Isnaeni, Wilya; Herawati, Tuti; Agustawijaya, Didi S.; Hoesain, Ismail; Sulistyowati, Tri; Muhajirah, Muhajirah
Jurnal Gema Ngabdi Vol. 6 No. 2 (2024): JURNAL GEMA NGABDI
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jgn.v6i2.437

Abstract

The NTB Golden Generation Program (GEN NTB) is a strategy to improve the quality of human resources in West Nusa Tenggara Province since 2012. The target to be achieved from this program is the formation of a healthy, intelligent, devout and productive generation by 2045. In line with the GEN NTB program. Research has been conducted on GEN NTB children aged 4-6, to determine the relationship between OXTR gene mRNA expression and prosocial behavior in GEN NTB children. However, this research focused on the target areas of Central Lombok and East Lombok Regencies. Meanwhile, stunting cases also occur in other districts in NTB Province. To find out the condition of stunting in West Lombok Regency, especially in coastal areas, case identification and socialization are carried out. For this reason, through this community service, motorbikes will be carried out by socializing the causes of stunting, especially the target community is coastal areas. Specifically, the people of Senggigi Village are people who have been marginalized in terms of domicile and employment opportunities due to tourism development in the area. Thus, it is important to make efforts to reduce stunting rates in coastal areas, through socializing the stunting problem in Senggigi Village.
PERILAKU PARTIKEL BERPORI TERHADAP BEBAN SIKLIK: Behavior of Porous Particles Due to Cyclic Load Muhajirah, Muhajirah
Spektrum Sipil Vol 7 No 1 (2020): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/spektrum.v7i1.155

Abstract

Fenomena likuifaksi biasanya terjadi sesaat dan setelah gempa bumi. Gelombang seismik merambat melalui tanah dan menggerakkan partikel tanah jenuh. Akibat pergerakan ini, tekanan air pori mengalami peningkatan. Saat peningkatan tekanan air pori mencapai tekanan overburden, selanjutnya tanah akan kehilangan kekuatan gesernya dan berperilaku sebagai viscous liquid. Penelitian ini bertujuan mengetahui perilaku partikel berpori saat menerima beban seismik. Pengujian dilakukan dengan alat shaking table. Ada dua amplitudo beban siklik yang digunakan: 0,35g durasi 7 detik dan 0,38g durasi 20 detik. Untuk membuat model uji digunakan metode dry pluviation dengan kerapatan relatif 30%. Hasil uji shaking table menunjukkan bahwa fenomena likuifaksi tidak terjadi pada aplikasi kedua beban siklik. Akibat beban siklik, partikel pumice mengalami degradasi.
PENGARUH HUJAN TERHADAP STABILITAS LERENG DENGAN RETAKAN PADA TANAH KOHESIF : (STUDI KASUS : TANAH LONGSOR DI DESA GUNTUR MACAN, KECAMATAN GUNUNG SARI, KABUPATEN LOMBOK BARAT) Muchtaranda, Ismail Hoesain; Sulistyowati, Tri; Muhajirah, Muhajirah
Spektrum Sipil Vol 9 No 2 (2022): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/spektrum.v9i2.239

Abstract

Banyak kejadian lereng longsor pada saat hujan lebat atau sesaat setelah hujan reda. Hal ini dikarenakan air hujan berinfiltrasi ke dalam tanah, sehingga tanah menjadi jenuh, tekanan air pori di dalam tanah meningkat dan terjadinya tekanan air lateral pada retakan. Sehingga kekuatan tanah berkurang, dan akibatnya terjadi peristiwa longsor. Salah satu penyebab air hujan cepat berinfiltrasi ke dalam tanah adalah adanya retakan (crack) pada permukaan tanah, baik pada permukaan tanah datar maupun pada bagian yang miring dari suatu lereng tanah. Retakan dapat terjadi karena sifat kembang susut tanah, kegiatan pembangunan oleh manusia, penurunan tanah tidak seragam dan masih banyak penyebab lainnya. Pada penelitian ini, lereng dimodelkan dengan retakan pada puncak lereng dengan jarak 5 m dan variasi kedalaman 5 m dan 10 m. Lereng juga dipengaruhi hujan dengan variasi intensitas sebesar 0,2 mm/jam pada intensitas yang sering terjadi; 4,2 mm/jam pada intensitas rata-rata dan 33,3 mm/jam pada intensitas maksimum dengan durasi hujan 1,2,3 dan 4 hari. Hasil analisis menunjukkan bahwa semakin tinggi intensitas hujan, semakin lama durasi hujan dan semakin dalam retakan, maka perubahan muka air tanah, tekanan air pori dan tekanan lateral air di retakan semakin besar, mengakibatkan semakin menurunnya angka faktor keamanan dari lereng.
ANALISIS KETERLAMBATAN PEMBANGUNAN SARANA AIR MINUM DAN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT PADA PROGRAM PAMSIMAS III TAHUN 2021 DI KABUPATEN LOMBOK TENGAH: Analysis of Delays in the Construction of Local Community-Based Water Supply and Sanitation Facilities of 2021 PAMSINAS III Program in Central Lombok Regency Anggara, Dani; Murtiadi, Suryawan; Muhajirah, Muhajirah
Spektrum Sipil Vol 9 No 2 (2022): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/spektrum.v9i2.261

Abstract

Keterlambatan proyek bisa terjadi di setiap proyek, termasuk pada pembangunan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat pada Program PAMSIMAS III Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2021. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang menyebabkan keterlambatan, mengetahui faktor yang paling berpengaruh pada keterlambatan proyek, dan memberikan solusi yang tepat untuk mengatasi keterlambatan sehingga dapat menjadi bahan evaluasi agar tidak terjadi keterlambatan pada proyek selanjutnya. Penelitian ini menggunakan metode Critical Path Method (CPM) dan Fault Tree Analysis (FTA) sebagai metodologi penelitian dan menggunakan sumber-sumber yang terkait sebagai dasar teori yang digunakan. Hasil analisis menggunakan metode CPM, diperoleh jalur kritis pada Jalur 1 yang terdiri dari kegiatan C-B-A-K yaitu pekerjaan Tower Reservoir, Listrik, Pompa, dan Uji Kualitas Air. Hasil analisis menggunakan metode FTA diketahui penyebab utama keterlambatan yaitu dari “gangguan selama proses pembangunan” dengan probabilitas kejadian 76,81%. Sedangkan penyebab utama terjadinya kejadian tersebut yaitu dari kejadian “tukang atau pekerja terbatas” probabilitas kejadian 14,29%.
PEMETAAN DAERAH RAWAN LONGSOR DI PULAU LOMBOK BERDASARKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS: Mapping of Landslide-Prone Areas on Lombok Island Based on the Geographic Information System Sulistyowati, Tri; Agustawijaya , Didi Supriyadi; Muchtaranda, Ismail Hoesain; Muhajirah, Muhajirah; Sarjan, Achmad Fajar Narotama
Spektrum Sipil Vol 11 No 1 (2024): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/spektrum.v11i1.345

Abstract

Pulau Lombok memiliki beberapa kawasan yang berpotensi terjadi bencana longsor karena memiliki kemiringan lereng curam (> 25%) dengan jenis tanah dominan adalah andosol yang memiliki sifat peka erosi dan curah hujan lebih dari 1000 mm. Sepanjang tahun 2023 BPBD Provinsi NTB mencatat 22 kejadian bencana longsor. Dengan adanya kondisi tersebut maka dibutuhkan penelitian pemetaan daerah rawan longsor sebagai upaya mitigasi bencana. Pemetaan menggunakan beberapa parameter yaitu kemiringan lereng, curah hujan, tata guna lahan, geologi, kedalaman solum, tekstur tanah, dan permeabilitas tanah. Metode yang digunakan adalah skoring dan pembobotan, serta tumpang susun (overlay) antar parameter penyusunnya dengan menggunakan perangkat lunak yang bersifat open source, Quantum GIS (QGIS). Dari hasil penelitian didapatkan bahwa kerawanan longsor di Pulau Lombok terdiri dari empat tingkatan yaitu wilayah dengan tingkat rawan sangar tinggi dengan luas 611.33 km2 atau 12,90%, wilayah rawan longsor tinggi seluas 1,033.10 km2 atau 21,80%, wilayah rawan longsor sedang seluas 2,506.58 km2  atau 52,90% dan wilayah dengan tingkat rawan rendah terhadap longsor seluas 587.64 km2  atau 12,40%.  Hasil validasi antara model yang telah dibuat dengan menggunakan metode skoring dan weighted overlay menggunakan Quantum GIS dengan kejadian longsor di lapangan menunjukkan hasil yang sesuai sehingga model yang dibuat dapat dipertanggungjawabkan.
Curtain Grouting Test On Volcanic Breccia Foundation As An Effort To Assess The Effectiveness Of Grouting Case Study: Construction Of Minting Dam Kurdiawan, Ujang; Saadi, Yusron; Muhajirah, Muhajirah
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi Vol. 4 No. 12 (2023): Jurnal Indonesia Sosial Teknologi
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/jist.v4i12.832

Abstract

Meninting Dam is located on the Meninting River, Meninting Watershed WS Lombok. Administratively, the location of this dam is located in Bukit Tinggi Village, Gunungsari District, and Gegerung Village, Lingsar District, West Lombok Regency. It is planned that Meninting Dam has a height of 79 m, the type of Urugan Zonal Random Dam with Upright Core, with a maximum storage capacity of 12.18 million m3 and an average storage capacity of 9.91 million m3. From the results of geological investigations during planning and pre-construction geological investigations, it is known that the body of the Meninting Dam will rest on a foundation in the form of volcanic breccia rock. Given that Meninting Dam has a reasonably high height, the foundation rock's quality is essential in terms of foundation permeability and the ability of the foundation rock to support the dam above it. On the left backrest, there is a volcanic breccia layer with a lousy level of cementation, which affects the high permeability value of the layer. In order to reduce the permeability value, it is necessary to conduct curtain grouting experiments to determine the extent of grouting effectiveness to reduce the permeability value and improve the overall foundation. The results of curtain grouting experiments and cement injection showed that the average incoming cement per meter was 21.43 kg / m or classified as efficient with a mixture change of 1 4. The effectiveness of grouting in poorly cemented volcanic breccia in Check Hole (CH) against Pilot Hole (G1) with an average of = 65% or classified as GOOD (Good) and seen semi-logarithmetically the significant decline of Lugeon towards target < 3 according to technical specifications.