Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Penatalaksanaan Perdarahan Postpartum di Negara Berkembang Cahyaningtyas, Dwi Kartika; Mardiyah WD, Siti; Rospia, Evi Diliana
Journal Center of Research Publication in Midwifery and Nursing Vol 5 No 2 (2021): Journal Center of Research Publication in Midwifery and Nursing
Publisher : STIKES Bina Usada Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36474/caring.v5i2.202

Abstract

Latar Belakang: Kematian berhubungan dengan kehamilan, persalinan ataupun masa nifas. Upaya yang dilakukan dalam menurunkan angka kematian ibu tidak hanya diketahui dari tingginya cakupan, akan tetapi dapat diketahui dari kualitas pelayanan yang lebih menekankan pada kebutuhan kompetensi tenaga kesehatan, kelengkapan obat, peralatan, sarana dan prasarana disemua layanan kesehatan. Berdasarkan organisasi kesehatan dunia menytakan bahwa terjadinya kematian maternal tiap tahun 140.000 atau 1 wanita tiap 4 menit. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui efektivitas dari setiap penatalaksanaan perdarahan postpartum. Metedologi: Delapan tahap untuk scoping tinjauan digunakan dalam ulasan ini. Delapan tahapan meliputi: mengidentifikasi permasalahan kebidanan, prioritas masalah dan pertanyaan penelitian, framework data primer dan sekunder, indentifikasi studi yang relevan, prisma flow diagram, critical appraisal, analisa data ekstraksi data. Hasil: Sebanyak 9 jurnal yang ditemukan, kemudian melakukan analisis tematik dalam bentuk scoping review digunakan untuk mengidentifikasi point-point utama. Kami mengklasifikasikan point-point utama dalam lima tema yang muncul: pemberian carbetocin, pemberian oxytocin, pemberian misoprostol sublingual, pemberian bakri balloon, pemberian tamponade Kondom kateter sebagai penatalaksanaan perdarahan postpartum. Kesimpulan: Efektifitas dari setiap penatalaksanaan perdarahan postpartum mampu menjadikan acuan perbaikan dalam menangani perdarahan postpartum yang hingga saat ini masih menjadi ancaman angka kematian ibu tertinggi di dunia.
Pemberdayaan apoteker dalam pemberian layanan telemedicine tentang sexual transmission infection Pradiningsih, Anna; Andanalusia, Mahacita; Rahmawati, Cyntiya; Rahman, Arif; Affandi, Rizal; Saptahadi, Lalu Iman; Qiyaam, Nurul; Nopitasari, Baiq Leny; Anjani, Baiq Lenysia Puspita; Wahid, Abdul Rahman; Nurbaety, Baiq; Mardiyah WD, Siti; Saputra, Yoga Dwi; Hapsari, Yunita; Maharani, Anggina Putri Nabila; Anisa, Anisa; Igayatni, Rahayu; Bimantika, Fara Mutia; Mayada, Silhiyatun
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 4 (2024): December
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i4.28663

Abstract

AbstrakInfeksi Menular Seksual (IMS) adalah penyakit infeksi penularan suatu organisme antara pasangan seksual melalui berbagai kontak dengan cairan tubuh atau kulit saat berhubungan intim melalui seks vagina, oral dan anal, dengan tingkat mortalitas yang tinggi. Salah satu kontributor IMS, adalah di Nusa Tenggara Barat dengan jumlah estimasi orang dengan resiko terinfeksi HIV sebesar 284.909 jiwa. Namun, hanya sebanyak 16,31% yang mendapatkan pelayanan sesuai standar. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah IMS adalah dengan meningkatkan kesadaran melalui pelayanan telemedicine. Tujuan pengabdian ini adalah untuk membangun platform telemedicine sebagai media edukasi dan interaksi serta melatih apoteker sebagai pelaksana edukasi IMS ke masyarakat. Kegiatan ini dilakukan dengan melibatkan sosialisasi melalui akun Instragram, Youtube, dan website khusus. Sosialisasi dilakukan kepada para apoteker dari Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Mataram dan Lombok Tengah. Program pelatihan meliputi sesi edukasi IMS, pembuatan media edukasi (poster dan video), dan pembuatan website interaktif. Pelatihan mitra apoteker diikuti oleh 12 anggota dari masing-masing anggota Mataram dan Lombok Tengah. Terdapat hasil dan luaran yang diharapkan dari pengabdian yang telah dilakukan yaitu poster dan video edukasi IMS, publikasi berita di media lokal, platform telemedicine berupa Instagram, website, dan Youtube, serta peningkatan kemampuan peserta dan kesiapan para apoteker dalam menerapkan edukasi IMS (Infeksi Menular Seksual). Program ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas apoteker dalam memberikan edukasi melewati telemedicine. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan pengetahuan oleh apoteker dari sebelum dan setelah pelatihan berdasarkan skort es (p <0,05) dan jumlah pendaftar apoteker yang meningkat hingga 38 akun di website. Kata kunci: apoteker; telemedicine; infeksi menular seksual AbstractSexually Transmitted Infections (STIs) are infectious diseases transmitted by an organism between sexual partners through various contacts with body fluids or skin during intercourse through vaginal, oral and anal sex, with a high mortality rate. One of the contributors to STIs is in West Nusa Tenggara with 284,909 people estimated number of people at risk of HIV infection. However, only 16.31% people at risk received standard services. One effort that can be made to prevent STIs is to increase awareness through telemedicine services. The purpose of this service is to build a telemedicine platform as a medium for education and interaction and to train pharmacists as implementers of STI education to the community. This activity is carried out by involving socialization through Instagram accounts, Youtube, and special websites. Socialization was carried out to pharmacists from the Indonesian Pharmacists Association (IAI) Mataram and Central Lombok. The training program includes STI education sessions, making educational media (posters and videos), and making interactive websites. The pharmacist partner training was attended by 12 members from each member of Mataram and Central Lombok. There are expected results and outputs from the service that has been carried out, namely posters and educational videos on STIs, publications in local media, telemedicine platforms in the form of Instagram, websites, and Youtube, as well as increasing the ability of participants and the readiness of pharmacists in implementing STIs (Sexually Transmitted Infections) education. This program is designed to improve the capacity of pharmacists in providing education through telemedicine. This is indicated by an increase in knowledge by pharmacists before and after training based on the es score (p <0.05) and the number of pharmacist registrants increasing to 38 accounts on the website. Keywords: pharmacist; telemedicine; sexual transmiited infections
Edukasi pangan lokal untuk mencegah stunting di dusun Kerepet desa Perampuan kabupaten Lombok Barat Pamungkas, Catur Esty; Lestari, Cahaya Indah; Mardiyah WD, Siti; Adiputri, Ni Wayan Ari; Arieska, Risa; Makmun, Indriyani; Masdariah, Baiq; Suryati Listi, Iqro; Jumratun, Jumratun
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 3 (2024): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i3.26267

Abstract

Abstrak Stunting pada Balita masih menjadi permasalahan kesehatan yang belum teratasi saat ini, Di Provinsi NTB terdapat 3 Kabupaten dengan prevalensi stunting balita tertinggi, salah satunya Kabupaten Lombok Barat. Pengolahan makanan dan info zat gizi sangat minim sehingga asupan gizi balita tidak terpenuhi. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberikan edukasi pada ibu balita mengenai pemanfaatan bahan pangan lokal untuk mencegah stunting, pada kelompok di Dusun Krepet Desa Perampuan. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah dengan memberikan penyuluhan kepada kelompok ibu balita di Dusun Krepet Desa Perempuan yang berjumlah 15 orang. Untuk mengetahui pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan, maka dilakukan pretes dan postes, sebelum dan sesudah pemberian materi edukasi. Hasil pengkajian didapatkan karakteristik usia balita terbanyak yaitu pada usia 1-3 tahun yaitu 10 balita (66%), dengan hasil pengetahuan rata-rata pretes adalah 7,8 dan rata-rata postes meningkat menjadi 9,3, sehingga didapatkan selisih nilai pretes dan postes sebesar 1,5. Hal ini menunjukkan bahwa sasaran memiliki pengetahuan terhadap pemanfaatan pangan lokal sangat baik, sehingga diharapkan bagi pelaksana pengabdian berikutnya bisa memberikan intervensi berupa pembuatan menu makanan menggunakan bahan pangan lokal. Kata kunci: ibu balita; edukasi; stunting; pangan lokal Abstract Stunting in toddlers is still a health problem that has not been resolved at this time. In NTB Province there are 3 districts with the highest prevalence of stunting in toddlers, one of which is West Lombok District. Food processing and nutritional information are very minimal so that toddlers' nutritional intake is not met. The aim of this service activity is to provide education to mothers of toddlers regarding the use of local food ingredients to prevent stunting, in groups in Krepet Hamlet, Perampuan Village. The method used in this activity was to provide counseling to a group of mothers of toddlers in Krepet Hamlet, Women's Village, totaling 15 people. To determine the effect of counseling on the level of knowledge, a pretest and posttest were carried out, before and after providing educational material. The results of the study showed that the most common age characteristics of toddlers were 1-3 years old, namely 10 toddlers (66%), with the average pretest knowledge result being 7.8 and the average posttest increasing to 9.3, so that the difference between the pretest and posttest of 1.5. This shows that the target has very good knowledge of the use of local food, so it is hoped that the next service implementer can provide intervention in the form of making a food menu using local food ingredients. Keywords: toddler mother; education; stunting; local food
Sosialisasi dan penerapan natural therapy dalam upaya peningkatan asi eksklusif di Poskesdes desa Bagik Polak Barat Cahyaningtyas, Dwi Kartika; Rospia, Evi Diliana; Pamungkas, Catur Esty; Mardiyah WD, Siti; Anggraini, Silvi
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 1 (2024): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i1.14597

Abstract

Abstrak                                                                                 Usia 0-24 bulan merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat, sehingga kerap diistilahkan sebagai periode emas sekaligus periode kritis. Upaya yang dilakukan dalam mengeluarkan ASI pada ibu postpartum terdapat 2 hal yang mempengaruhi yaitu produksi dan pengeluaran. Hal ini berkaitan dengan pelaksanaan natural therapy yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu nifas dengan cara memperbanyak ASI menggunakan natural therapy berupa pijat oksitosin, yang dapat mengatasi pembengkakan pada payudara akibat bendungan ASI dan mengetahui nutrisi yang tepat selama masa nifas agar ibu dan bayi menjadi sehat. Tujuan pengabdian untuk mengedukasi ibu postpartum tentang ASI Eksklusif dan penerapan pijat oksitosin. Metode yang digunakan adalah dengan sosialisasi dan penerapan pijat oksitosin. Berdasarkan hasil pengabdian pengetahuan sebelum diberikan dan setelah diberikan terjadi peningkatan menjadi lebih baik, serta ibu postpartum mampu melakukan pijat oksitosin secara mandiri. Kata kunci: ASI eksklusif; ibu nifas; natural therapy; pijat oksitosin; teknik menyusui AbstractThe age of 0-24 months is a period of rapid growth and development, so it is often termed a golden period as well as a critical period. There are 2 things that affect the efforts made in expressing breast milk in postpartum mothers, namely production and expenditure. This is related to the implementation of natural therapy which aims to increase the knowledge of postpartum mothers by increasing breast milk using natural therapy in the form of oxytocin massage, which can overcome swelling of the breasts due to breast milk dams and knowing proper nutrition during the postpartum period so that mothers and babies become healthy. The purpose of the service is to educate postpartum mothers about exclusive breastfeeding and the application of oxytocin massage. The method used is socialization and application of oxytocin massage. Based on the results of the knowledge service before it was given and after it was given there was an increase for the better, and postpartum mothers were able to do oxytocin massage independently Keywords: exlusive breastfeeding; postpartum; natural therapy; oxytocin massage; breastfeeding technique
Anting emas sus emil (atasi stunting melalui edukasi masyarakat khususnya pada kelompok ibu hamil) di desa Aikmel kecamatan Aikmel kabupaten Lombok Timur Lestari, Cahaya Indah; Pamungkas, Catur Esty; Mardiyah WD, Siti; Amilia, Rizkia; Adiputri, Ni Wayan Ari; Masdariah, Baiq; Arieska, Risa; Rospia, Evi Diliana; Makmun, Indriyani; Amini, Aulia; Cahyaningtyas, Dwi Kartika
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 2 (2024): June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i2.24588

Abstract

AbstrakKegiatan pengabdian masyarakat ini bertempat di daerah bintaro Ampenan, tujuan dari kegiatan ini adalah memperkernalkan prilaku hidup bersih sehingga target sasaran pada program pengabdian ini adalah anak-anak usia 5 tahun dan sekolah dasar dimana usia tersebut adalah usia rentan lalai akan kebersihan diri. Metode penyampaian yang diberikan berupa dongeng PHBS dengan cara bercerita tentang perilaku hidup sehat yang diadaptasi dari beberapa referensi buku cerita. Tingkat keberhasilah dari kegitian ini adalah anak-anak dapat menerapkan perilaku hidup bersih dengan menerapkan cuci tangan menggunakan sabun sebelum dan sesudah berkegitan atau makan, anak-anak juga mampu untuk diajak bekerjasama dalam kegiatan gotong royong yang melibatkan para remaja masjid didaerah bintaro. Waktu yang dihabiskan selama kegiatan ini berlangsung adalah tiga bulan dari persiapan dan termasuk dengan monitring evaluasi kegiatan selama kurang lebih sebulan untuk memastikan kegiatan ini tetap terlaksana. Kata kunci: PHBS; literasi. AbstractThis community service activity takes place in the Bintaro Ampenan area, the aim of this activity is to introduce clean living behavior so that the targets for this service program are children aged 5 years and elementary school where this age is the age that is vulnerable to neglecting personal hygiene. The delivery method given is in the form of PHBS fairy tales by telling stories about healthy living behavior adapted from several story book references. The level of success of this activity is that children are able to adopt clean living behavior by washing their hands with soap before and after doing activities or eating, children are also able to be invited to collaborate in mutual cooperation activities involving mosque teenagers in the Bintaro area. The time spent during this activity was three months of preparation and included monitoring and evaluation of the activity for approximately a month to ensure this activity was still carried out. Keywords: PHBS; literation.