Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN OBAT DI APOTEK Bahtiar, Tiara Yulistia; Saputra, Yoga Dwi
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2024): SEPTEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i3.33410

Abstract

Kepuasan merupakan perasaan puas, senang dan kelegaan seseorang. Jika konsumen telah merasa puas pada sebuah produk atau jasa, hal tersebut dapat meningkatkan permintaan yang akan mengarah pada peningkatan pendapatan dari penjualan. Konsumen yang merasa puas dengan suatu pelayanan, dapat memberikan informasi yang baik kepada masyarakat luas. Kepuasan tiap orang tentunya berbeda-beda sehingga sebagai penyedia layanan harus dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada konsumen. Tujuan dari penelitian ini ialah mengevaluasi kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan di apotek mengacu pada standar pelayanan kefarmasian yang tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2016. Kepuasan tiap orang tentunya berbeda-beda sehingga sebagai penyedia layanan harus dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada konsumen. Studi ini memanfaatkan Systematic Literature Review (SLR) sebagai metode penelitian, dengan cara melakukan penelusuran literatur terkait kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan obat di apotek yang terdapat pada Google Scholar, PubMed, dan ScienceDirect. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa sebagian besar apotek telah mencapai kualitas pelayanan yang sangat memuaskan bagi konsumen berdasarkan model service quality yang meliputi lima dimensi kualitas pelayanan, diantaranya ketanggapan, kehandalan, jaminan, empati, serta bukti fisik. Namun masih ada apotek yang kualitas pelayanannya berada di kategori cukup sehingga perlu dilakukan peningkatan kualitas pelayanan oleh pihak apotek dengan mengikuti standar pelayanan kefarmasian yang berlaku.
Pharmacist Goes to School: Promoting DAGUSIBU As A Pharmaceutical Education Tool for Adolescents Saputra, Yoga Dwi; Ulya, Tuhfatul; Hasina, Raisya; Aini, Siti Rahmatul; Puspitasari, Candra Eka; Andanalusia, Mahacita; Lisnasari, Baiq Risky Wahyu; Hamdin, Candra Dwipayana
Jurnal Gema Ngabdi Vol. 6 No. 3 (2024): JURNAL GEMA NGABDI
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jgn.v6i3.522

Abstract

Drug misuse is an urgent public health issue, often arising from a lack of knowledge about proper medication use. Research shows that over half of the medications worldwide are used irrationally. The DAGUSIBU program (Dapatkan, Gunakan, Simpan, Buang or known as Get, Use, Store, Dispose) was developed as a solution to address this issue by providing education on proper medication management. This community service activity was organized by the Pharmacy Study Program and the Pharmacy Professional Education Program (PSPPA), Faculty of Medicine and Health Sciences (FKIK), Universitas Mataram, on August 9, 2024, at Kesuma Catholic High School in Mataram. The primary goal of this activity was to teach students the correct ways to obtain, use, store, and dispose of medications, as well as to introduce the pharmacist profession and the Pharmacy program at UNRAM to high school students. The activity included interactive presentations on DAGUSIBU, an introduction to the pharmacist profession, and a quiz competition as an evaluation method. The quiz encouraged active student participation, with prizes to boost motivation. Despite challenges such as varying levels of student comprehension and time constraints, the activity successfully improved students’ understanding of rational drug use and introduced career opportunities in pharmacy. Overall, this activity proved effective in raising student awareness and knowledge, positively impacting their health literacy.
OBSERVASI PENYIMPANAN OBAT DI APOTEK KIMIA FARMA ABIAN TUBUH PADA TAHUN 2023 Annisa, Janatul; Saputra, Yoga Dwi
As-Syifaa Jurnal Farmasi Vol 16, No 2 (2024): AS-SYIFAA JURNAL FARMASI
Publisher : Fakultas Farmasi UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56711/jifa.v16i2.1238

Abstract

One of the place that offers health services is a pharmacy, especially leading to pharmaceutical practice. A series of drug treatment and storage is carried out by putting the medicine in a protected place. One of the factors that affecting the quality of medicine is how well it is stored. Objective of this study was to observe and assess the drug storage system of 7 different therapeutic classes at Kimia Farma Abian Tubuh Pharmacy with the aim of improve pharmaceutical services provided by pharmacies as stipulated in the Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Minister of Health of the Republic of Indonesia Number 73 of 2016 and Regulation of the Minister of Health No. 9 of 2017 concerning Apothecaries. Health Minister Regulation No. 9 of 2017 concerning Pharmacies. Information gathering is carried out by direct perception of the system through in-depth interviews with pharmacists and observation sheets. The observation results show that the level of drug storage at Kimia Farma Abian Tubuh Pharmacy is “96.67% Very Good” (81-100%) which indicates that storage at the pharmacy has been Good” (81-100%) which shows that storage at the pharmacy is in accordance with the guidelines. according to the guidelines
PEMASARAN OBAT DI APOTEK X DENGAN FOKUS PADA ISU PROFESIONALISME DAN ETIKA BISNIS Putri, Julia Ananda Eka; Anjani, Riani Patmi; Saputra, Yoga Dwi
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 4 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i4.32576

Abstract

Dalam menjalankan bisnis Apotek dituntut mampu menciptakan inovasi dan strategi pemasaran yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis strategi pemasaran yang digunakan pada Apotek K-24 Aroepala Makassar. Metode menggunakan strategi bauran pemasaran (product, price, place, promotion) serta menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan juga analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat), IFAS, EFAS dan diagram Cartesius SWOT. Hasil nilai skor IFAS 2.86 menunjukkan posisi internal yang kuat, nilai skor EFAS 3.04 menunjukan perusahaan merespon peluang yang ada dan menghindari ancaman-ancaman di pasar industrinya. Pada diagram cartesius menunjukkan posisi perusahaan dalam keadaan agresif yaitu sangat menguntungkan bagi perusahaan yang berada pada kuadran 1. Untuk matriks SWOT Apotek K-24 Aroepala Makassar berada pada kotak SO, dimana perusahaan mampu memanfaatkan peluang yang ada dengan kekuatan yang dimiliki perusahaan, hal ini baik bagi Apotek K-24 Aroepala Makassar untuk mengurangi kelemahan dan meminimalisir ancaman agar dapat meningkatkan penjualan. Berdasarkan hasil analisis diagram cartesius disimpulkan bahwa Apotek K-24 Aroeppala Makasar berada pada quadran I (Growth). Sedangkan berdasarkan dari analisis IFAS dan EFAS, analisis SWOT pada Apotek K-24 Aroeppala Makasar bahwa nilai skor EFAS 3,04 dan nilai skor IFAS yaitu 2,86 dan matriks SWOT berada pada
PENGENDALIAN PERSEDIAAN OBAT ANTIDIABETES DI APOTEK X MENGGUNAKAN METODE SAFETY STOCK DAN ROP Amanda, Raina Julia; Saputra, Yoga Dwi; Amira, Amira
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 4 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i4.35808

Abstract

Pengendalian obat merupakan sesuatu hal yang dilakukan untuk menjamin dan meningkatkan efektivitas dan efisien suatu persediaan untuk menghindari kondisi kekosongan atau kehilangan obat. Pengendalian obat dapat dilakukan menggunakan penentuan Safety stock dan Reorder Point. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui nilai Safety stock dan Reorder point pada Apotek X untuk peningkatan pelayanan obat. Penelitian deskriptif memanfaatkan metode kuantitatif dan kualitatif dengan melakukan wawancara bersama apoteker dan pegawai apotek X serta pengambilan data penggunaan obat antidiabetes oral generik di apotek X ampenan pada periode April 2024. Digunakan Service level 98% digunakan pada perhitungan ini dengan nilai Z = 2,05. Nilai Safety stock Glimepiride 2 mg hexp 185 tablet dengan nilai Reorder point 275 tablet. Sehingga nilai Safety stock dan Reorder point ini dapat dijadikan acuan untuk pemesanan obat berikutnya.
Pemberdayaan apoteker dalam pemberian layanan telemedicine tentang sexual transmission infection Pradiningsih, Anna; Andanalusia, Mahacita; Rahmawati, Cyntiya; Rahman, Arif; Affandi, Rizal; Saptahadi, Lalu Iman; Qiyaam, Nurul; Nopitasari, Baiq Leny; Anjani, Baiq Lenysia Puspita; Wahid, Abdul Rahman; Nurbaety, Baiq; Mardiyah WD, Siti; Saputra, Yoga Dwi; Hapsari, Yunita; Maharani, Anggina Putri Nabila; Anisa, Anisa; Igayatni, Rahayu; Bimantika, Fara Mutia; Mayada, Silhiyatun
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 4 (2024): December
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i4.28663

Abstract

AbstrakInfeksi Menular Seksual (IMS) adalah penyakit infeksi penularan suatu organisme antara pasangan seksual melalui berbagai kontak dengan cairan tubuh atau kulit saat berhubungan intim melalui seks vagina, oral dan anal, dengan tingkat mortalitas yang tinggi. Salah satu kontributor IMS, adalah di Nusa Tenggara Barat dengan jumlah estimasi orang dengan resiko terinfeksi HIV sebesar 284.909 jiwa. Namun, hanya sebanyak 16,31% yang mendapatkan pelayanan sesuai standar. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah IMS adalah dengan meningkatkan kesadaran melalui pelayanan telemedicine. Tujuan pengabdian ini adalah untuk membangun platform telemedicine sebagai media edukasi dan interaksi serta melatih apoteker sebagai pelaksana edukasi IMS ke masyarakat. Kegiatan ini dilakukan dengan melibatkan sosialisasi melalui akun Instragram, Youtube, dan website khusus. Sosialisasi dilakukan kepada para apoteker dari Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Mataram dan Lombok Tengah. Program pelatihan meliputi sesi edukasi IMS, pembuatan media edukasi (poster dan video), dan pembuatan website interaktif. Pelatihan mitra apoteker diikuti oleh 12 anggota dari masing-masing anggota Mataram dan Lombok Tengah. Terdapat hasil dan luaran yang diharapkan dari pengabdian yang telah dilakukan yaitu poster dan video edukasi IMS, publikasi berita di media lokal, platform telemedicine berupa Instagram, website, dan Youtube, serta peningkatan kemampuan peserta dan kesiapan para apoteker dalam menerapkan edukasi IMS (Infeksi Menular Seksual). Program ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas apoteker dalam memberikan edukasi melewati telemedicine. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan pengetahuan oleh apoteker dari sebelum dan setelah pelatihan berdasarkan skort es (p <0,05) dan jumlah pendaftar apoteker yang meningkat hingga 38 akun di website. Kata kunci: apoteker; telemedicine; infeksi menular seksual AbstractSexually Transmitted Infections (STIs) are infectious diseases transmitted by an organism between sexual partners through various contacts with body fluids or skin during intercourse through vaginal, oral and anal sex, with a high mortality rate. One of the contributors to STIs is in West Nusa Tenggara with 284,909 people estimated number of people at risk of HIV infection. However, only 16.31% people at risk received standard services. One effort that can be made to prevent STIs is to increase awareness through telemedicine services. The purpose of this service is to build a telemedicine platform as a medium for education and interaction and to train pharmacists as implementers of STI education to the community. This activity is carried out by involving socialization through Instagram accounts, Youtube, and special websites. Socialization was carried out to pharmacists from the Indonesian Pharmacists Association (IAI) Mataram and Central Lombok. The training program includes STI education sessions, making educational media (posters and videos), and making interactive websites. The pharmacist partner training was attended by 12 members from each member of Mataram and Central Lombok. There are expected results and outputs from the service that has been carried out, namely posters and educational videos on STIs, publications in local media, telemedicine platforms in the form of Instagram, websites, and Youtube, as well as increasing the ability of participants and the readiness of pharmacists in implementing STIs (Sexually Transmitted Infections) education. This program is designed to improve the capacity of pharmacists in providing education through telemedicine. This is indicated by an increase in knowledge by pharmacists before and after training based on the es score (p <0.05) and the number of pharmacist registrants increasing to 38 accounts on the website. Keywords: pharmacist; telemedicine; sexual transmiited infections
REVIEW ARTIKEL: INTERVENSI mHEALTH TERHADAP KEPATUHAN TERAPI PASIEN TUBERKULOSIS DI ASIA Andanalusia, Mahacita; Saputra, Yoga Dwi; Megadendra, Arindatasya Irana; Huda, Rifky Arafahtul
Jurnal Farmasi Higea Vol 17, No 1 (2025)
Publisher : STIFARM Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52689/higea.v17i1.652

Abstract

WHO memaparkan bahwa terdapat lebih dari 10 juta kasus TB baru yang ditemukan di dunia setiap tahunnya dengan negara-negara Asia menjadi kontributor terbesar pada kasus. Dalam tatalaksana terapi, aplikasi kesehatan secara seluler (mHealth) dapat mengatas tantangan dalam pengobatan TB. Studi ini merangkum efek dari intervensi mHealth terhadap kepatuhan terapi pasien TB di Asia. Database yang digunakan dalam studi adalah melalui google scholar. Artikel mengenai intervensi mHealth terhadap kepatuhan pasien TB, penelitian orisinil, penelitian yang dilakukan di negara-negara di Asia, artikel tersedia dalam bentuk full paper, sudah dilakukan proofread, artikel yang dapat diakses terbuka, dan terpublikasi dari tahun 2014 hingga 2024 merupakan kriteria inklusi pada studi ini. Sebanyak 12 artikel terpilih untuk dikaji. Berdasarkan hasil, diketahui bahwa jenis intervensi yang sering digunakan adalah SMS, telepon, sosial media chat, video, dan aplikasi/website untuk monitor pasien. Intervensi dilakukan di beberapa negara, yakni di Cina, India, Indonesia, dan Pakistan. Hasil studi literatur ini menujukkan bahwa sebagian besar intervensi mHealth dapat meningkatkan kepatuhan terapi pasien TB di Asia. Pada penelitian intervensi mHealth, perlu mempertimbangkan penggunaan metode dan desain studi yang dapat memberikan hasil yang kuat.
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA KAJIAN LITERATUR Karmila, Karmila; Saputra, Yoga Dwi
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.41629

Abstract

Anemia merupakan suatu kondisi di saat kadar hemoglobin yang beredar di dalam tubuh cukup rendah (10 gr/dl), hal ini yang membuat fungsi dari hemoglobin untuk mengangkut oksigen menuju jaringan tidak terpenuhi. Untuk ibu hamil akan mempunyai kemungkinan terkena anemia lebih tinggi akibat dari kurangnya pengetahuan dan pemahaman ibu hamil mengenai anemia. Faktor yang membuat ibu hamil bisa terkena anemia yaitu kurangnya pengetahuan ibu hamil mengenai anemia. Artikel yang digunakan bersifat deskriptif dengan desain penelitian cross sectional yang memiliki tujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang anemia yang berlokasi di Puskesmas, Pesisir, RSUD, TPMB dan Klinik. Pada artikel ini penelitian dilakukan selama dua bulan dan menggunakan instrumen yaitu kuesioner kemudian analisis data menggunakan SPSS dan exel. Berdasarkan hasil dari artikel yang di review, dihasilkan bahwa sebagian besar penelitian ini dilakukan di Puskesmas dengan jumlah responden yaitu lebih dari 30 responden. Hasil dari review jurnal juga diketahui pengetahuan ibu hamil mengenai anemia yaitu pengetahuan yang baik dan rendah, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor baik dari internal maupun eksternal diantaranya seperti umur, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, ekonomi, pengalaman hubungan sosial, informasi serta kesadaran dan motivasi dari ibu hamil itu sendiri sedangkan dari eksternal yaitu seperti lingkungan, sosial budaya dan dukungan dari keluarganya.
EVALUASI PENERIMAAN DAN PENYIMPANAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RSUD KOTA MATARAM TAHUN 2024 Putri, Julia Ananda Eka; Saputra, Yoga Dwi; Rosyidi, Rohadi Muhammad; Hasina, Raisya
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.41939

Abstract

Obat adalah salah satu aspek penting yang harus tersedia di setiap fasilitas pelayanan kesehatan termasuk Rumah Sakit. Agar tercapai ketersediaan obat yang efisien, efektif dan rasional, obat harus dikelola dengan baik dan benar. Salah satu kegiatan pengelolaan obat di Rumah Sakit meliputi aspek penerimaan dan penyimpanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi Penerimaan dan Penyimpanan Obat di Instalasi Farmasi RSUD Kota Mataram Periode Tahun 2024. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan pendekatan Mix Metode. Pengumpulan data penerimaan diperoleh dari SP, faktur, kartu stok, pengamatan langsung diruang penyimpanan obat disertai dengan pengisian lembar penilaian dalam bentuk checklist dan validasi hasil kepada Kepala Instalasi Farmasi dan Kepala Gudang RSUD Kota Mataram. Hasil dianalisis menggunakan Microsoft excel, data hasil penelitian disajikan dalam bentuk persentase. Diperoleh persentase ketepatan aspek penerimaan obat 100% dan prosedur penyimpanan obat 96%. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa penerimaan dan penyimpanan obat di RSUD Kota Mataram telah sesuai dengan Petunjuk Standar Rumah Sakit Tahun 2019.
Relationship Between Attitude and Knowledge Towards Level of Compliance in Taking Medication Putri, Ni Luh Eka Sudiawati; Saputra, Yoga Dwi; Adni, Azizatul
Jurnal Biologi Tropis Vol. 25 No. 3 (2025): Juli-September
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v25i3.9912

Abstract

Hypertension, one of the most common chronic non-communicable diseases, is often undetected and has become a leading cause of mortality worldwide. This worry emphasizes how crucial it is to carry out this inquiry. This study sought to ascertain the association between the level of medication adherence and the knowledge and attitude of hypertension patients at Tanjung Karang Public Health Center. This study used a cross-sectional methodology, purposive sampling, and a correlational analytical design. Correlational analysis was done on the 51 respondents that made up the sample. A validated questionnaire was used to gather data, and the Statistical Program for the Social Sciences (SPSS) was used to evaluate the results using the Spearman's Rho test. The majority of respondents were over 45 years old (72.55%), male (52.94%), had completed senior high school (35.29%), and worked as fishermen, farmers, or housewives (56.86%). Most respondents had low levels of knowledge (94.12%) and a positive attitude toward treatment (68.63%). The majority had a moderate level of medication adherence (82.35%), with no respondents categorized as having low adherence (0%). The test results showed no significant relationship between attitude and adherence (r = 0.134; p = 0.347), and no significant relationship between knowledge and adherence (r = -0.009; p = 0.951).