Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

The Implementasi Inovasi Pelayanan Melalui Aplikasi “De’Best Wayan Sadar Diri” untuk Efisiensi Pelayanan Publik di BKIPM Denpasar Safitri, Diah Ayu; Anwar
Populis : Jurnal Sosial dan Humaniora Vol. 9 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47313/pjsh.v9i1.3526

Abstract

Lalu lintas komoditas perikanan Indonesia yang terus mengalami peningkatan, menuntut pelayanan publik yang prima dan mengutamakan prinsip-prinsip good and clean government. Balai Karantina Ikan Pengendali Mutu (BKIPM) melalui unit pelayanan teknis (UPT) di berbagai wilayah Negara RI, berperan untuk memberikan jaminan ikan sehat dan bermutu dengan mengembangkan inovasi metode pelayanan publik, pengawasan, pencegahan, pengendalian, dan diagnosa komoditas perikanan yang dilalulintaskan. Pembentukan suatu konsep De’Best Wayan Sadar Diri sebagai sebuah sistem pelayanan dan pengawasan di BKIPM Denpasar menuju pelayanan berkelas internasional. Evaluasi terkait implementasi pelaksanaan teknis di lapangan perlu untuk dilakukan sebagai salah satu upaya untuk mengetahui efektivitas dari konsep tersebut dalam menjaga dan meningkatkan kinerja sumber daya manusia dalam lingkungan pegawai BKIPM Denpasar. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2023, di stasiun unit pelaksana teknis BKIPM Denpasar, dengan sumber berupa key informan yaitu pejabat dan pegawai pada unit pelaksana teknis BKIPM Denpasar. Inovasi De’Best Wayan Sadar Diri merupakan sebuah sistem pelayanan dan pengawasan pemeriksaaan data riil terbangun sebagai ekosistem unit/instansi yang saling berkaitan, sehingga kolaborasi menjadi terintegrasi untuk mendukung tugas pokok dan fungsi masing-masing. Pada awal penerapannya tahun 2019, diimplementasikan menggunakan empat tools pendukung. Selanjutnya dilakukan update, sehingga total menjadi 10 tools. Keberlangsungan dan kualitas implementasi inovasi De’Best Wayan Sadar Diri dilakukan monitoring dan evaluasi secara berkala. Strategi sosial untuk keberlanjutan inovasi De’Best Wayan Sadar Diri dilakukan dengan mengoptimalkan kolaborasi terintegrasi dengan intansi terkait dan berbagai kelompok masyakat serta komunitas perikanan.
Identifikasi Infeksi Virus pada Benur Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) di Provinsi Bali Anwar, Anwar; Safitri, Diah Ayu
Jurnal Salamata Vol 6, No 1 (2024): Juni
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/salamata.v6i1.14103

Abstract

Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) merupakan udang yang bernilai ekonomis tinggi, yang ditetapkan sebagai salah satu komoditas unggulan perikanan budidaya. Penyakit White Spot Syndrome Virus (WSSV) dan Taura Syndrome Virus (TSV) keduanya sangat ganas, serta dapat mengakibatkan kematian yang tinggi pada udang budidaya. Kajian terkait infeksi virus WSSV dan TSV pada komoditas benur udang yang akan dilakukan pengiriman ke luar Provinsi Bali perlu untuk dilakukan, mengingat dampak yang bisa ditimbulkan oleh virus tersebut. Kajian ini dilakukan di Laboratorium Pengujian Balai KIPM Denpasar pada bulan Maret tahun 2024. Sampel uji yaitu benur udang vaname yang diperoleh dari sentra pembenihan udang vaname yang berada di kawasan Kecamatan Gerokgak dan Seririt Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali. Sistem pembenihan benur udang vaname yang dilakukan bersifat semi intensif dan intensif. Benur udang vaname yang dihasilkan merupakan benur unggul Specific Pathogen Free (SPF) dan Specific Pathogen Resisten (SPR). Teknik uji sampel dengan menggunakan teknik polymerase chain reaction (PCR). Analisis data menggunakan rumus penghitungan prevalensi. Hasil pengujian PCR pada sampel benur, menunjukkan negatif infeksi WSSV dan TSV. Hasil perhitungan prevalensi pada kedua virus dalam rentang waktu tahun 2022-2023 juga menunjukkan angka nol nol atau tidak ditemukan kasus infeksi dari ke dua virus tersebut. Kegiatan pencegahan terhadap tersebarnya hama dan penyakit ikan karantina, baik masuk maupun keluar dari wilayah Provinsi Bali perlu dilakukan untuk menjamin mutu komoditas benur udang vaname, upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan cara budidaya ikan yang baik, sistem manajemen rantai pasokan, dan sistem penelusuran keamanan pangan.
Pengaruh Kebijakan Utang, Capital Intensity dan Ukuran Perusahaan terhadap Agresivitas Pajak Safitri, Diah Ayu; Barli, Harry
Jurnal Ilmiah Akuntansi Universitas Pamulang Vol. 11 No. 1 (2023): Jurnal Ilmiah Akuntansi Universitas Pamulang
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/jiaup.v11i1.37659

Abstract

Abstract This study aims to determine the effect of Debt Policy, Capital Intensity and Firm Size on Tax Aggressiveness. The type of research used is quantitative research. The data source used is secondary data on the financial statements of manufacturing companies taken from IDX. The population used in this study are non-cyclical consumer manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) during the 2017-2021 period. Based on the results of tests conducted debt policy, capital intensity and firm size simultaneously have an effect on tax aggressiveness. Debt policy has no effect on tax aggressiveness, capital intensity has no effect on tax aggressiveness and firm size has a negative effect on tax aggressiveness. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Kebijakan Hutang, Intensitas Modal dan Ukuran Perusahaan terhadap Agresivitas Pajak. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder laporan keuangan perusahaan manufaktur yang diambil dari BEI. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur konsumen non-siklikal yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2017-2021. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan terhadap kebijakan hutang, intensitas modal dan ukuran perusahaan secara simultan berpengaruh terhadap agresivitas pajak. Kebijakan hutang tidak berpengaruh terhadap agresivitas pajak, intensitas modal tidak berpengaruh terhadap agresivitas pajak dan ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap agresivitas pajak
Fish biodiversity and substrate composition on coral reef ecosystem at Penimbangan, Buleleng Regency, Bali Safitri, Diah Ayu; Andriyono, Sapto; Mukti, Akhmad Taufiq; van Keulen, Mike
Depik Jurnal Ilmu Ilmu Perairan, Pesisir, dan Perikanan Vol 14, No 2 (2025): JUNE 2025
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.14.2.36210

Abstract

The Penimbangan is one of the potential locations for underwater tourism in the Regency of Buleleng, with a unique dive spot. Planning and sustainable coastal development are essential for the continuity of the ecosystem, the sea, and the economy. Fish and coral studies in Penimbangan, District Buleleng, occurred from December 2022 to February 2023. Location observation shared four sites of data retrieval. The determination sites study uses purposive sampling based on the spread of coral naturally. Data was collected by Underwater Photo Transect (UPT) for coral and Underwater Visual Census (UVC) for fish. Transect area coral 50m long with quadratic transect (58cm x 44cm), and classified categories using CPCe software. Transect area fish of 350 m2 (length 70 m, limit right and left 2.5 m), identified fish to species level. The most studied habitat associations in coral reefs are coral (HC) and fish in coral assemblages. Percentage composition substrate basis in Penimbangan, namely dead coral with algae (106.74), coral (90.27), and sand (70). Lifeform coral is found in as many as ten types; the most are CM (39.00), CE (23.20), and ACS (10.07). A total of 17 families with 70 reef fish species were recorded in this study. The family with the most species is Pomacentridae (25), followed by Chaetodontidae (9) and Labridae (8). The composition of fish will vary according to the type of habitat.Keywords:FishBiodiversitySubstrateCoral ReefEcosystemBali
Fish biodiversity and substrate composition on coral reef ecosystem at Penimbangan, Buleleng Regency, Bali Safitri, Diah Ayu; Andriyono, Sapto; Mukti, Akhmad Taufiq; van Keulen, Mike
Depik Jurnal Ilmu Ilmu Perairan, Pesisir, dan Perikanan Vol 14, No 2 (2025): JUNE 2025
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.14.2.36210

Abstract

The Penimbangan is one of the potential locations for underwater tourism in the Regency of Buleleng, with a unique dive spot. Planning and sustainable coastal development are essential for the continuity of the ecosystem, the sea, and the economy. Fish and coral studies in Penimbangan, District Buleleng, occurred from December 2022 to February 2023. Location observation shared four sites of data retrieval. The determination sites study uses purposive sampling based on the spread of coral naturally. Data was collected by Underwater Photo Transect (UPT) for coral and Underwater Visual Census (UVC) for fish. Transect area coral 50m long with quadratic transect (58cm x 44cm), and classified categories using CPCe software. Transect area fish of 350 m2 (length 70 m, limit right and left 2.5 m), identified fish to species level. The most studied habitat associations in coral reefs are coral (HC) and fish in coral assemblages. Percentage composition substrate basis in Penimbangan, namely dead coral with algae (106.74), coral (90.27), and sand (70). Lifeform coral is found in as many as ten types; the most are CM (39.00), CE (23.20), and ACS (10.07). A total of 17 families with 70 reef fish species were recorded in this study. The family with the most species is Pomacentridae (25), followed by Chaetodontidae (9) and Labridae (8). The composition of fish will vary according to the type of habitat.Keywords:FishBiodiversitySubstrateCoral ReefEcosystemBali
Produksi Ekspor dan Distribusi Benih Ikan Bandeng di Wilayah Asia Anwar, Anwar; Safitri, Diah Ayu; Budiyati, Budiyati
Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Vol 19, No 2 (2025)
Publisher : Program Studi Penyuluhan Perikanan Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33378/jppik.v19i2.518

Abstract

Ikan hidup komoditas ekspor yang menjadi primadona pasar ASEAN yaitu nener dan benih kerapu, sehingga Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali berencana menjajaki perluasan ekspor benih ikan bandeng hidup atau nener ke sejumlah negara karena kapasitas produksi yang besar untuk memenuhi permintaan pasar internasional. Perluasan ekspor benih ikan bandeng atau nener didasari oleh kapasitas produksi nener yang besar, namun permintaan domestik belum mampu menyerapnya secara keseluruhan. Penelitian ini perlu untuk dilakukan dengan tujuan yaitu untuk menganalisis perkembangan ekspor subsektor perikanan nener bandeng di Indonesia dan distribusinya di pasar Asia. Data volume ekspor merupakan data gabungan yang diperoleh dari BKIPM Denpasar, BKIPM Jakarta I, BKIPM Surabaya I, BKIPM Tarakan, BKIPM Batam yang melalulintaskan nener bandeng selama time series lima tahun (2019-2023). Pengumpulan data sekunder dilakukan pada bulan April 2024, dianalisis menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Ekspor nener Indonesia telah menembus tiga belas negara tujuan, dengan Filipina sebagai pasar utamanya. Ekspor nener dalam kurun waktu lima tahun terakhir mencapai rata-rata 3,6 miliar ekor per tahun. Provinsi Bali merupakan sentra produksi nener bandeng Indonesia dengan total ekspor tahunannya mencapai angka milyaran ekor. Produksi harian nener di Bali mencapai 10, 2-12 juta ekor nener per hari, yang berasal dari hatchery skala kecil sebanyak 4.500 unit dan hatchery skala besar sebanyak 176 unit. Keperluan nener untuk budidaya ikan bandeng terus mengalami peningkatan, sehingga sektor ini masih memiliki prospek yang besar. Pengembangan hatchery nener di berbagai wilayah di Indonesia merupakan langkah strategis untuk meningkatkan produksi perikanan, mengurangi kemiskinan, dan menjaga kelestarian sumber daya laut.