Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Faktor Yang Berhubungan dengan Status Gizi Balita Selama Masa Pandemi Covid – 19 di RW. 05 Wilayah Kerja Puskesmas Barombang musaidah, musaidah; Mangemba, Dg.; Normalia, Normalia
JURNAL KESEHATAN DELIMA PELAMONIA Vol 5 No 2 (2021): Jurnal Kesehatan Delima Pelamonia
Publisher : UNIT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT AKBID PELAMONIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37337/jkdp.v5i2.207

Abstract

Faktor yang mempengaruhi gizi, pertumbuhan dan perkembangan anak usia balita, yaitu faktor internal dan eksternal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, pandapatan dan tingkat pendidikan dengan status gizi balita pada masa Pandemi Covid-19 di Wilayah Kerja Puskesmas Barombong. Jenis penelitian yang di gunakan adalah deskriptif analitik dengan desain penelitian cross sectional dengan jumlah populasi 243 orang, sampel penelitian ini menggunakan tehnik random sampling sehingga di dapatkan hasil 38 responden, alat ukur penggukuran data menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan Ada hubungan antara pengetahuan dengan status gizi balita di masa Pandemi Covid-19 di Wilayah Kerja Puskesmas Barombong dengan nilai p value = 0,010. Ada hubungan antara pendapatan dengan status gizi balita di masa Pandemi Covid-19 di Wilayah Kerja Puskesmas Barombong dengan nilai p value = 0,009. Ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan st atus gizi balita di masa Pandemi Covid-19 di Wilayah Kerja Puskesmas Barombong dengan nilai p value = 0,010. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan pengetahuan, pandapatan dan tingkat pendidikan dengan status gizi balita pada masa Pandemi Covid-19 di Wilayah Kerja Puskesmas Barombong. Saran : Hasil penelitian
Faktor yang Berhubungan dengan Stunting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Bontomatene Kabupaten Selayar Musaidah, Musaidah; Mangemba, Dg; Rosdiana, Rosdiana
Promotif : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 10 No. 1: JUNE 2020
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (756.975 KB) | DOI: 10.56338/pjkm.v10i1.1113

Abstract

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah lima tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita di sekitar wilayah kerja puskesmas bontomatene Kabupaten Selayar pada tahun 2018. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh balita yang mengalami stunting yang berada di sekitar wilayar kerja Puskesmas Bontomatene Kecamatan Bontomatene Kabupaten Selayar. Sampel pada penelitian ini berjumlah 55 balita yang didapat dengan cara simple random sampling. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai dengan bulan Juli tahun 2018, pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan pembagian kuesioner. Analisi data dilakukan  dengan uji Chi-square menggunakan aplikasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan proporsi responden yang stunting sebesar  35% dan yang memiliki TB/U normal sebesar 65%. Berdasarkan hasil Analisis uji statistik menunjukkan adanya hubunngan yang bermakna antara pengetahuan orang tua dan pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting  pada balita. Penelitian ini menyarankan agar peran aktif pemerintah khususnya petugas kesehatan untuk menanggulangi kejadian stunting pada baita. Selain itu , diharapkan masyarakat untuk menerapkan pola makan gizi seimbang dan meningkatkan pengetahuan tentang gizi balita untuk menghindari terjadinya stunting pada balita.
Faktor Yang Berhubungan dengan Status Gizi Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kassi Kassi Kota Makassar Rosdiana, Rosdiana; Riswan, Riswan; Musaidah, Musaidah; Hardi, Hardi; Siska, Siska
Promotif : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 10 No. 1: JUNE 2020
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (846.476 KB) | DOI: 10.56338/pjkm.v10i1.1114

Abstract

Anak balita merupakan golongan yang paling rawan terhadap masalah gizi. Status gizi anak balita salah satunya dipengaruhi oleh faktor sosial ekonomi, antara lain pendidikan ibu, pendapatan keluarga, frekuensi makan dan pola asuh ibu secara keseluruhan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari hubungan dengan status gizi anak balita di wilayah kerja puskesmas Kassi Kassi kota Makassar. Jenis penelian yang digunakn dalam penelitian ini adalah Observasional dengan pendekatan cross sectional study. Sampel penelitian ini adalah anak balita dengan tekhnil pengambilan Purposive Sampling dengan jumlah 61 sampel. Hasil penlitian menunjukkan bahwa variabel pendidikan ibu memiliki hubungan yang signifikan dengan status gizi anak balita di wilayah kerja puskesmas Kassi Kassi (p=0,002). Variabel pendapatan memiliki hubungan yang signifikan dengan status gizi anak balita di wilayah kerja puskesmas Kassi Kassi (p=0,020). Variabel pola asuh memliki hubungan yang signifikan dengan status gizi anak balita di wilyah kerja Puskesmas Kassi Kassi (p=0,001).
BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENALI TANDA BAHAYA PREEKLAMSIA KEHAMILAN Gustini, Gustini; Arini, Arini; Musaidah, Musaidah; Indrani4, Farihah
Ensiklopedia of Journal Vol 7, No 3 (2025): Vol. 7 No. 3 Edisi 3 April 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/eoj.v7i3.3105

Abstract

Abstract: WHO estimates that preeclampsia cases are seven times higher in developing countries than in developed countries. The purpose of this study was to determine several factors associated with the knowledge of pregnant women to recognize the danger signs of pregnancy preeclampsia. The research design used in this study was cross sectional. The research was conducted in the working area of Kuwarasan Health Center. The research was conducted in August 2024. The study population was all maternity mothers registered at the health center. The sample amounted to 83 respondents. The sampling technique used Simple random sampling. Data analysis was performed univariate and bivariate using the SPSS program. The results showed a relationship between education (p value: 0.038) and information exposure (p value: 0.049) to the level of maternal knowledge. It is recommended for puskesmas to increase the prenatal class program for pregnant women routinely, provide health education, especially how to overcome or prevent the incidence of preeclampsia.Keywords: Information Exposure, Preeclampsia, Education.
Damage to The Surface Of Children's Teeth Due To The Impact Of Milk Formula Giving Patterns Over A Long Period Of Time Due To Acid Production In The Oral Cavity (Caries) Musaidah, Musaidah; P, Nur Triningtias; Simanjuntak, Glory Gelarich; Rahmat, Rezqiqah Aulia
International Journal of Health Sciences Vol. 3 No. 2 (2025): IJHS : International Journal of Health Sciences
Publisher : Asosiasi Guru dan Dosen Seluruh Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59585/ijhs.v3i2.668

Abstract

Formula milk is milk produced by industry. For needs intake nutrition in the system body child which contain carbohydrate like sucrose and lactose which can result in caries teeth in children age preschool. Dental caries is one of disturbance health teeth that experience calcification so that tooth become porous, perforated even broken. Research Objectives this is for know influence consumption of formula milk against caries teeth. Research this use type study literature study, where method literature study looking for data used originate from textbooks, journals, articles scientific, literature review containing about Influence Consumption Formula Milk Against Caries Teeth. Research results that consumption of formula milk has an effect to caries tooth child age preschool. Content carbohydrate like sucrose and lactose can cause caries teeth and if too often consuming formula milk then level severity caries tooth the more high. Research conclusion this is factor main the occurrence caries in children age preschool is with consume food and drink cariogenic.
Predictive Effects of Immunization and Low Birth Weight on Stunting in Rural Indonesia: A Case Study from Selayar Musaidah, Musaidah; Normalia, Normalia; Andi Irmayanti; Noyumala, Noyumala
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 8 No. 8: AUGUST 2025 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v8i8.7893

Abstract

Introduction: Stunting continues to be a significant public health challenge in Indonesia, especially in rural regions where access to integrated child health services is limited. This study presents a novel dual variable analysis focusing on two interrelated risk factors immunization status and low birth weight (LBW) which have rarely been examined simultaneously in a rural Indonesian setting. It aims to explore the association between immunization coverage and low birth weight (LBW) and their influence on stunting prevalence among children aged 37 to 72 months in the jurisdiction of the Polebunging Health Center, Selayar Regency. Methods: Employing a cross sectional design, data were collected from 51 children using anthropometric measurements, immunization records, and birth history documentation. The study used WHO growth standards interpreted through Indonesia’s operational framework (the Maternal and Child Health Book, or KIA Book) Results: Findings revealed that 11.8% of the children had incomplete immunization, while 9.8% had a history of LBW. Statistical analysis demonstrated significant associations between both risk factors and stunting (p < 0.05). Children with incomplete immunization were eight times more likely to be stunted, and those with LBW had twelve times higher odds of experiencing growth faltering. These results align with prior literature highlighting the importance of early preventive interventions in child development Conclusion: This study contributes localized, high resolution evidence on the predictive roles of immunization and LBW in rural child stunting, reinforcing the need for integrated maternal and child health strategies. While the sample size and non-random sampling limit generalizability, the findings offer actionable insights for targeted interventions in similar socio epidemiological contexts. Future longitudinal studies are recommended to validate causal relationships and inform scalable public health policies.