Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Syndrom Baby Bluess: Kesan dan Penanganan dalam al-Qur’an Huda, Ade Nailul
MISYKAT Jurnal Ilmu-ilmu Al-Quran Hadist Syari ah dan Tarbiyah Vol 4, No 2 (2019): Misykat: Jurnal ilmu-ilmu Al-Quran, Hadits, Syariah dan Tarbiyah
Publisher : Pascasarjana Institut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33511/misykat.v4n2.1-22

Abstract

Emosi memiliki pengaruh besar terhadap kesehatan jiwa manusia; emosi positif akan memberi dampak positif pada kesehatan rohani dan jasmani. Sebaliknya emosi negatif dapat mengganggu kestabilan Psikis dan fisik seseorang. Pada Ibu pasca melahirkan, terjadi perubahan hormon dan pengalaman melahirkan yang tidak ringan, beberapa ibu mengalami ketidak stabilan emosi yang dikenal dengan nama syndrom Baby Blues atau Postpartum Blues. Beberapa kondisi dapat hilang dengan sendirinya, namun kondisi yang lain, bila tidak segera ditangani akan membuat gejala ini semakin parah dan menyebabkan Postpartum Depression, lebih parah lagi bisa meningkat menjadi Postpartum Psikosis yang menyebabkan ibu berhalusinasi serta dapat menyakiti dirinya maupun orang lain termasuk bayinya. Banyak orang tidak menyadari hal ini lalu mempersepsikannya sebagai gangguan makhluk halus atau sikap berlebihan ibu. Pengenalan gejala ini melalui pendekatan al-Qur‟an diharapkan dapat memberi masukan bahwa gejala emosi yang dialami Ibu dengan Baby Blues ini alamiah dan dapat terjadi sebagaimana gangguan emosi yang lain. Penelitian ini juga mencoba membumikan al-Qur‟an dalam konteks kehidupan sehari hari hingga al-Qur‟an bukan hanya dijadikan bacaan tanpa makna namun dapat diterapkan untuk menyelesaikan berbagai masalah kehidupan.
Resepsi Terhadap Konsep Pemaafan dalam Al-Quran: Sebuah Kajian Living Quran Huda, Ade Nailul; Fitriana, Muhammad Azizan
MISYKAT Jurnal Ilmu-ilmu Al-Quran Hadist Syari ah dan Tarbiyah Vol 5, No 2 (2020): Misykat: Jurnal ilmu-ilmu Al-Quran, Hadits, Syariah dan Tarbiyah
Publisher : Pascasarjana Institut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33511/misykat.v5n2.1-34

Abstract

Umat Islam meyakini bahwa al-Qur’an adalah pedoman hidup (way of life) yang salah satu fungsinya adalah sebagai petunjuk kepada manusia agar dapat mencapai ketenangan jiwa dan kedamaian hidup. Manusia menyukai hidup damai dan harmonis dengan makhluk lainnya dan saat terjebak dalam konflik yang menyebabkan kekecewaan atau kemarahan, maka keseimbangan  jiwa manusia akan terganggu, sebab kekecewaan dan kemarahan adalah beban. Pemaafan adalah salah satu jalan yang sejak 14 abad lalu disampaikan al-Qur’an sebagai salah satu cara untuk melepaskan diri dari beban tersebut. Artikel ini mencoba mengembangkan penelitian lain yang telah ada terkait konsep pemaafan dalam al-Qur’an. Penelitian yang telah ada umumnya berbicara pemaafan berdasarkan konteks bahasa yang ada di dalam al-Qur’an yaitu term al-„afw, ash-shafh dan al maghfirah. Artikel ini mengembangkan konsep pemaafan bukan hanya dari tinjauan bahasa namun juga analisa ayat ayat lain baik yang berbentuk perintah, kisah- kisah ataupun kabar.  Artikel ini juga merupakan kajian living Qur’an yang menggabungkan dua macam penelitian, yaitu penelitian literatur berupa pembahasan konsep pemaafan di dalam al-Qur’an dan penelitian empiris untuk melihat bagaimana manusia merespon pemaafan dalam kehidupan mereka, lalu keduanya didiskusikan untuk mendapatkan gambaran.
PEMBANGUNAN INFRASTURKTUR IKN BERWAWASAN EKOLOGI QUR’ANI Umiari, Fahrurozi; Yuwapini, Hamdan; Kholilullah, Mohammad; Huda, Ade Nailul
Hunafa: Jurnal Studia Islamika Vol 21 No 1 (2024): Hunafa: Jurnal Studia Islamika
Publisher : State Islamic University of Datokarama Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24239/jsi.Vol21.Iss1.774

Abstract

The relocation of the country's capital from Jakarta to East Kalimantan as an effort to equalize the economy has reaped pros and cons from various groups. Several experts and LSM assess that the development of the National Capital City (IKN) infrastructure will have a negative impact on local communities and the existing ecosystem. However, in order to ward off these concerns, the government has formulated Law Number 3 of 2022 concerning the National Capital which explains that the IKN construction principle is 100% environmentally friendly construction for all its buildings, both residential and commercial buildings, and there will also be the application of appropriate resource practices. efficient and low carbon. The Al-Qur'an, which contains a set of values and guidelines for pursuing the path of improvement (QS. Al-Baqarah [2]: 185), also does not forget to explain ecological principles -albeit cursorily-, as basically the expanse of the earth and everything created in it by Allah swt. use it to gain benefits from it and fulfill human needs (QS. Al-Hijr [15]: 19-20). This research tries to explain the ecological values and principles contained in the Al-Qur'an, so it is hoped that this research can also provide input in the context of developing IKN infrastructure, so that in the development process it does not violate the values and guidelines of ecological signs contained therein. This research uses the maudhu'i (thematic) interpretation method. The research results show that development can be said to be in harmony with the spirit of the Koran when in the process and even after construction it does not threaten the survival of animals, also protects the preservation of plants, maintains cleanliness and does not cause environmental pollution.
The Metaverse dan Tantangan Spiritual: Perspektif Tadabur Al-Qur’an terhadap Nilai Moral dalam Dunia Virtual Kawiriyan, Ma'ruf Wahyu; Huda, Ade Nailul; Samsul Ariyadi
Al-Manar: Jurnal Kajian Alquran dan Hadis Vol. 11 No. 1 (2025)
Publisher : UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi harmonisasi antara dunia metaverse dan nilai-nilai Qur'ani melalui pendekatan tadabur Al-Qur'an, mengingat revolusi teknologi virtual telah membuka dimensi baru dalam aktivitas manusia. Meskipun secara fisik terbatas pada satu ruangan, teknologi imersif metaverse memungkinkan penggunanya untuk menjalani kehidupan virtual yang komprehensif, mulai dari bekerja, bersosialisasi, bermain game, menjalankan bisnis, hingga mewujudkan aspirasi yang sulit dicapai dalam realitas kehidupan dunia nyata. Realisme lingkungan virtual yang semakin canggih ini menciptakan tantangan tersendiri dalam membedakan batas antara dunia nyata dan dunia virtual, memunculkan urgensi untuk mengintegrasikan nilai-nilai Qur'ani sebagai panduan agar umat manusia tidak terjerumus dalam ilusi virtual. Melalui studi pustaka dengan pendekatan tadabur Al-Qur'an yang komprehensif terhadap ayat-ayat tentang angan-angan, penelitian ini mengidentifikasi enam nilai fundamental yang dapat diimplementasikan dalam interaksi dengan dunia metaverse diantaranya penghindaran fanatisme tanpa landasan ilmu, penggunaan ajaran Islam sebagai parameter kebenaran, penghindaran perbuatan keji dan mungkar, kewaspadaan terhadap kesenangan duniawi, pencarian rezeki melalui jalur halal, serta komitmen terhadap kejujuran dalam setiap aktivitas virtual. Nilai-nilai ini membentuk kerangka etis yang komprehensif untuk memastikan penggunaan teknologi dalam metaverse tetap sejalan dengan prinsip-prinsip spiritual dan moral Islam.
MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK Nurhanipah, Nurhanipah; Huda, Ade Nailul; Sari, Anggie Septia; Subarna, Intan Caroline; Hanifah, Nuriah; Saputra, Riyan; Khairunnisa, Arin
SINERGI : Jurnal Riset Ilmiah Vol. 2 No. 7 (2025): SINERGI : Jurnal Riset Ilmiah, Juli 2025
Publisher : Lembaga Pendidikan dan Penelitian Manggala Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62335/sinergi.v2i7.1469

Abstract

This study seeks to evaluate the efficacy of the Contextual Teaching and Learning (CTL) paradigm in enhancing student learning outcomes via a systematic literature review method.  Data was gathered from five research publications published between 2019 and 2024, which explicitly addressed the implementation of CTL models across various levels and subjects.  The analytical results indicate that the implementation of CTL significantly enhances student learning outcomes across cognitive, emotional, and psychomotor domains.  Moreover, CTL has been demonstrated to enhance student engagement and desire for learning, while also fostering the development of critical thinking and problem-solving abilities.  This technique entails connecting subject matter to real-life contexts, utilizing instructional resources, and fostering an interactive and collaborative learning environment.  Nonetheless, the efficacy of CTL implementation is significantly affected by the teacher's preparedness in developing and implementing contextual learning.  consequence, CTL can be used as an alternative strategy in learning that not only focuses on academic outcomes, but also on strengthening character and competence.
Menghadapi Tantangan Modernitas: PKM Berbasis OBE untuk Mengasah Analisis Mahasantri dalam Isu Pemikiran Kontemporer Elkarimah, Mia Fitriah; Huda, Ade Nailul
Mestaka: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2025): Agustus 2025
Publisher : Pakis Journal Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58184/mestaka.v4i4.752

Abstract

This Community Service Activity (PKM) aims to strengthen the intellectual capacity of specialised students of Tafsir at Ma'had Aly Attaqwa KH. Noer Alie through the organisation of a general lecture series. The programme is designed to bridge classical scholarly traditions (turats) with modern intellectual challenges by implementing an Outcome-Based Education (OBE) curriculum. This methodology focuses on measurable outcomes, specifically the students' ability to critically examine and analyse contemporary thought, particularly the hermeneutics of Muhammad Syahrur. The results of the activity demonstrate the effectiveness of the OBE approach, as students showed measurable improvements in their analytical and critical thinking skills. They were not only able to scientifically critique new ideas but also strengthened their awareness of the fundamental role of turats as a solid methodological foundation. The key to engaging with new ideas like Syahrur's is a strong mastery of classical scholarly foundations. The main conclusion emphasises that mastery of classical interpretive methodology is an absolute prerequisite for engaging critically and productively with modern thought. Overall, this activity successfully prepared Ma'had Aly students to become ethical, intelligent, and critical Muslim intellectuals. They were equipped with the ability to bridge the gap between the solid intellectual heritage of Islam and the dynamics of their times, enabling them to provide authentic enlightenment and solutions to the community's needs.