Triasari, Lis
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Play Therapy to Reduce Traumatic Stress in Earthquake-affected Children in North Lombok, West Nusa Tenggara Lis Triasari; Ah. Yusuf; Sestu Retno D. A; Triyana P.D; Zaenal Abidin
International Journal of Nursing and Health Services (IJNHS) Vol. 3 No. 1 (2020): International Journal of Nursing and Health Services (IJHNS)
Publisher : Alta Dharma Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.651 KB) | DOI: 10.35654/ijnhs.v3i1.209

Abstract

Intruduction: Play therapy is a therapy that is appropriate to the level of child development as a period of play after exposure to a disaster. Children are the group most vulnerable to traumatic stress due to exposure to disasters. Children are the group most vulnerable to traumatic stress due to exposure to disasters. As a result, children will experience physical and psychological trauma (psychosocial) because they may lose their parents or family or even witness the closest people themselves to be injured and so on. The use of play therapy is based on understanding the development of children regarding the importance of playing with children's lives because through games, children can express their emotions and thoughts through the universal language without relying on verbalization. Methods: The research design used was quasi-Experimental with a non-randomized control group pre-post-test design design. The population in this study was elementary school children who attended school in the North Lombok Regency. The sample used was 90 students in accordance with the inclusion criteria and divided into two groups, namely the treatment group with 45 students and the control group with 45 students. Sampling was done by Multistage Random Sampling then continued with Simple Random Sampling Data obtained from questionnaires were analyzed using the Independent test t Test and Paired t test with a significance level of 0.05. Result: The statistical results using the Paired t test showed that there was an effect of play therapy on influence of therapy playing against traumatic stress in the intervention group (p = 0,000). Conclusion: Play therapy can help reduce traumatic stress in children. The effectiveness of play therapy is because children are more able to communicate through games. Play therapy carried out in the school environment is more effective because the school is the second environment after the family. Schools can be a place for children to express their feelings by sharing stories with peers who they think have the same feelings they experience. Recommendation: Further treatment is needed to evaluate symptoms of stress in children after exposure to a disaster. Keywords: Children, traumatic stress, natural disasters
TINGKAT KECEMASAN PADA ANAK PRASEKOLAH DENGAN INTERVENSI PEMASANGAN INFUS DI RSUD BENDAN KOTA PEKALONGAN Anonim, Tri; Penyami, Yuniske; Inayah, Maslahatul; Triasari, Lis; Hartati, Hartati
Jurnal Lintas Keperawatan Vol 5, No 2 (2024): OKTOBER 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jlk.v5i2.12295

Abstract

Latar Belakang : Kecemasan merupakan kondisi emosional yang tidak menyenangkan yang ditandai oleh perasaan-perasaan subjektif atau perasaan yang tidak diketahui jelas sebabnya atau sumbernya seperti ketegangan, ketakutan, dan kekhawatiran. Tindakan yang memicu kecemasan anak salah satunya intervensi pemasangan infus. Usia prasekolah merupakan usia dimana anak sering mengalami kecemasan dikarenakan Tindakan perawatan di rumah sakit, salah satunya tindakan pemasangan infus. Metode: Penelitian ini menggunakan metode survei dengan instrumen kuesioner. Pendekatan secara cross sectional. Sampel yang diambil yaitu 100 responden. Setelah itu dilakukan evaluasi. Hasil: Hasil dari penelitian ini yaitu sebanyak 79% anak mengalami kecemasan berat saat dilakukan tindakan intervensi pemasangan infus. Simpulan: tingkat kecemasan berat dengan presentase 79% yang berarti menunjukkan anak usia prasekolah mengalami  tingkat kecemasan yang signifikan saat dilakukan intervensi pemasangan infus. sehingga perlu dilakukan tindakan untuk mengurangi tingkat kecemasan tersebut.
KARAKTERISTIK KADER POSYANDU PADA PENCEGAHAN ANEMIA DALAM KEHAMILAN DI KELURAHAN BENDAN KERGON KOTA PEKALONGAN Inayah, Maslahatul; Anonim, Tri; Supriyo, Supriyo; Sudirman, Sudirman; Harnany, Afiyah Sri; Dwiningsih, Sri Utami; Sumarni, Sumarni; Triasari, Lis
Jurnal Lintas Keperawatan Vol 6, No 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jlk.v6i1.12883

Abstract

ABSTRAKAnemia merupakan kondisi dimana sel darah merah tidak mencukupi kebutuhan fisiologis tubuh. Ibu yang mengalami anemia memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami perdarahan pasca persalinan. Kader Posyandu memiliki peran yang penting dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, di antaranya sebagai penyuluh kesehatan. Kader Posyandu berperan sebagai penyuluh kesehatan masyarakat untuk memberikan edukasi tentang pentingnya hidup sehat dan pola hidup sehat.Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan karakteristik kader posyandu . Penelitian di lakukan mulai bulan Juli – Agustus 2024 di Kelurahan Bendan Kergon Wilayah Kerja Puskesmas Bendan Kota Pekalongan dengan jumlah responden 20 orang. Distribusi frekuensi karakteristik kader di wilayah Kelurahan Bendan Kergon yaitu sebagian besar berumur lebih dari 30 tahun (90%), ibu rumah tangga (60%), menikah (85%), Pendidikan SMA (50%) dan lama menjadi kader  kurang dari 10 tahun (60%).Rekomendasi pada Puskesmas untuk meningkatkan pembinaan kader kesehatan melalui pelatihan-pelatihan agar bisa meningkatkan kemampuan kader dalam memberikan pelayanan di posyandu.Kata Kunci : Kader Posyandu , Anemia dalam Kehamilan
Hubungan Antara Literasi Fear Of Missing Out (Fomo) Dengan Kesehatan Mental Mahasiswa Di Kota Pekalongan Widowati, Indar; Triasari, Lis; Harnany, Afiyah Sri; Amirudin, Zaenal; Widayanti, Esti Dwi
Jurnal Lintas Keperawatan Vol. 6 No. 2 (2025): OKTOBER 2025
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jlk.v6i2.14031

Abstract

Latar belakang : Perkembangan media sosial yang cepat memunculkan fenomena Fear of Missing Out (FOMO), yaitu perasaan takut tertinggal dari aktivitas sosial di dunia maya. Kondisi ini dapat berpengaruh pada kesehatan mental mahasiswa, terutama pada masa transisi menuju dewasa muda. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara literasi FOMO dengan kesehatan mental mahasiswa di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Indonesia. Metode : Desain penelitian adalah kuantitatif korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Sebanyak 100 mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di Pekalongan dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner literasi FOMO dan General Health Questionnaire (GHQ-12). Analisis menggunakan uji Spearman Rank. Hasil : Hasil menunjukkan adanya hubungan signifikan antara literasi FOMO dan kesehatan mental (p = 0,004). Kesimpulan : Mahasiswa dengan literasi FOMO rendah memiliki tingkat gangguan kesehatan mental lebih tinggi. Peningkatan literasi digital dan pengelolaan media sosial yang sehat diperlukan untuk menjaga kesehatan mental mahasiswa. Kata kunci: Fear of Missing Out, literasi digital, kesehatan mental, mahasiswa, Pekalongan
TINGKAT KECEMASAN PADA ANAK PRASEKOLAH DENGAN INTERVENSI PEMASANGAN INFUS DI RSUD BENDAN KOTA PEKALONGAN Anonim, Tri; Penyami, Yuniske; Inayah, Maslahatul; Triasari, Lis; Hartati, Hartati
Jurnal Lintas Keperawatan Vol. 5 No. 2 (2024): OKTOBER 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jlk.v5i2.12295

Abstract

Latar Belakang : Kecemasan merupakan kondisi emosional yang tidak menyenangkan yang ditandai oleh perasaan-perasaan subjektif atau perasaan yang tidak diketahui jelas sebabnya atau sumbernya seperti ketegangan, ketakutan, dan kekhawatiran. Tindakan yang memicu kecemasan anak salah satunya intervensi pemasangan infus. Usia prasekolah merupakan usia dimana anak sering mengalami kecemasan dikarenakan Tindakan perawatan di rumah sakit, salah satunya tindakan pemasangan infus. Metode: Penelitian ini menggunakan metode survei dengan instrumen kuesioner. Pendekatan secara cross sectional. Sampel yang diambil yaitu 100 responden. Setelah itu dilakukan evaluasi. Hasil: Hasil dari penelitian ini yaitu sebanyak 79% anak mengalami kecemasan berat saat dilakukan tindakan intervensi pemasangan infus. Simpulan: tingkat kecemasan berat dengan presentase 79% yang berarti menunjukkan anak usia prasekolah mengalami  tingkat kecemasan yang signifikan saat dilakukan intervensi pemasangan infus. sehingga perlu dilakukan tindakan untuk mengurangi tingkat kecemasan tersebut.
KARAKTERISTIK KADER POSYANDU PADA PENCEGAHAN ANEMIA DALAM KEHAMILAN DI KELURAHAN BENDAN KERGON KOTA PEKALONGAN Inayah, Maslahatul; Anonim, Tri; Supriyo, Supriyo; Sudirman, Sudirman; Harnany, Afiyah Sri; Dwiningsih, Sri Utami; Sumarni, Sumarni; Triasari, Lis
Jurnal Lintas Keperawatan Vol. 6 No. 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jlk.v6i1.12883

Abstract

ABSTRAKAnemia merupakan kondisi dimana sel darah merah tidak mencukupi kebutuhan fisiologis tubuh. Ibu yang mengalami anemia memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami perdarahan pasca persalinan. Kader Posyandu memiliki peran yang penting dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, di antaranya sebagai penyuluh kesehatan. Kader Posyandu berperan sebagai penyuluh kesehatan masyarakat untuk memberikan edukasi tentang pentingnya hidup sehat dan pola hidup sehat.Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan karakteristik kader posyandu . Penelitian di lakukan mulai bulan Juli – Agustus 2024 di Kelurahan Bendan Kergon Wilayah Kerja Puskesmas Bendan Kota Pekalongan dengan jumlah responden 20 orang. Distribusi frekuensi karakteristik kader di wilayah Kelurahan Bendan Kergon yaitu sebagian besar berumur lebih dari 30 tahun (90%), ibu rumah tangga (60%), menikah (85%), Pendidikan SMA (50%) dan lama menjadi kader  kurang dari 10 tahun (60%).Rekomendasi pada Puskesmas untuk meningkatkan pembinaan kader kesehatan melalui pelatihan-pelatihan agar bisa meningkatkan kemampuan kader dalam memberikan pelayanan di posyandu.Kata Kunci : Kader Posyandu , Anemia dalam Kehamilan