Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PEMBERIAN JUS CARICA PAPAYA TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI Adam, Lusiana; Aswad, Ahmad
Jambura Health and Sport Journal Vol 2, No 2 (2020): Agustus
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37311/jhsj.v2i2.7048

Abstract

Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang sering dialami bagi masyarakat di dunia bukan hanya di negara maju tetapi juga di negara berkembang termasuk Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemberian jus carica papaya (papaya mengkal) dapat berpengaruh terhadap tekanan darah penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Kota Tengah Kota Gorontalo.Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kota Tengah Kota Gorontalo dari tanggal 15 Juli sampai dengan 11 Oktober 2019, dengan metode quasy eksperimental design dengan rancangan one group pretest posttest design tanpa kelompok control. Sampel dalam penelitian ini adalah penderita hipertensi sebanyak 30 orang diambil dengan menggunakan non probability sampling, yang memenuhi criteria inklusi yakni berusia 35 – 50 tahun, dengan klasifikasi hipertensi normal tinggi, derajat I dan derajat II, tidak menderita penyakit lainnya dan tidak sedang mengkonsumsi terapi pengencer darah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pemberian jus carica papaya dengan tekanan darah pada penderita Hipertensi di Puskesmas Kota tengah Kota Gorontalo tahun 2019 dengan P = 0,000 ˂ α = 0,01.
Optimalisasi Peran Kelompok Masyarakat Dalam Pencegahan Stunting di Kelurahan Pilolodaa Kecamatan Kota Barat Adam, Lusiane; Aswad, Ahmad; Manumba, Ruliyani
JUKEMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2025): JUKEMAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Juni 2025
Publisher : Lumbung Pare Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60126/jukemas.v2i2.926

Abstract

Upaya pencegahan dan pengendalian Stunting tidak cukup hanya dilakukan oleh tenaga kesehatan tetapi juga harus didukung oleh peran aktif dari kader dalam menggerakkan masyarakat untuk pencegahan dan pengendalian stunting dan juga didukung oleh partisipasi masyarakat itu sendiri. Peran kelompok masyarakat sangat penting karena stunting dalam jangka panjang berdampak buruk tidak hanya terhadap tumbuh kembang anak tetapi juga terhadap perkembangan emosi yang berakibat pada kerugian ekonomi. Mulai dari pemenuhan gizi yang baik selama 1000 hari pertama kehidupan anak hingga menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah mendukung program Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dalam upaya mencegah dan mengendalikan Stunting di Provinsi Gorontalo khususnya pada masyarakat di Kelurahan Pilolodaa Kecamatan Kota Barat Kota Gorontalo. Metode pelaksanaan kegiatan Pengabdian Masyarakat ini dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan dengan metode ceramah, diskusi, konsultasi, pemutaran video, pelatihan kader tentang cara edukasi, deteksi dini dan pencegahan stunting. Hasil pengabdian menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan Kader Kelurahan Pilolodaa setelah diberikan edukasi terkait stunting dan pencegahan stunting dan dapat mengidentifikasi penyebab terjadinya stunting serta memberikan informasi tentang gizi seimbang, pola makan yang baik, dan pentingnya pemberian ASI eksklusif.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI AGENT OF CHANGE PENCEGAHAN STUNTING DI KELURAHAN PILOLODAA KECAMATAN KOTA BARAT KOTA GORONTALO Aswad, Ahmad; Adam, Lusiane; Suma, Juwita; Abdullah, Dirman
Devote: Jurnal Pengabdian Masyarakat Global Vol. 2 No. 2 (2023): Devote : Jurnal Pengabdian Masyarakat Global, Desember 2023
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/devote.v2i2.1936

Abstract

Stunting is a condition where a toddler has a length or height that is less than normal when compared to his age. Toddlers with growth delays may be at risk of decreased intelligence, decreased productivity and increased risk of degenerative diseases in the future. The purpose of this community service is to increase mothers' knowledge about nutritious food before pregnancy and after childbirth, use of clean water and sanitation. Pilolodaa Village was chosen as the location for the community service because it is one of the working areas of the West City Health Center which has the highest number of stunted children under five with a percentage of 28.46%. The method of implementing community service is carried out in the form of counseling using lecture methods, discussions, consultations, freezes, empowerment, mentoring and evaluation of knowledge about stunting prevention through a series of activities, namely licensing, coordination with the Kota Barat Health Center and Pilolodaa Village, preparing tools, media and places to use for program implementation. The results of the community service were an increase in knowledge about stunting prevention and an increase in skills in preparing nutritious food in the Pilolodaa Community Village, Kota Barat District, Gorontalo City.
Motivation Study with Prevention of Diabetic Foot Injuries in Gorontalo Province Pakaya, Nasrun; Y Dulahu, Wirdha; Aswad, Ahmad
Journal of Health Education Vol. 9 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: The World Health Organization (WHO) survey results show that the number of people with diabetes mellitus in Indonesia is ranked the 4th largest globally. Diabetic ulcers are one of the complications that are often found in people with diabetes. Patients with Type II DM need high motivation in carrying out their therapy because the therapy undergone causes boredom, especially when there has been a complication in the form of diabetic ulcers. The purpose of this study is to determine the relationship between intrinsic and extrinsic motivation and actions to prevent diabetic foot injuries, which includes the use of drugs, diet, physical activity, and monitoring of diabetic patients in Gorontalo Province.Methods: This study used a cross-sectional design with a sample of 287 respondents. Data collection instrument in the form of a questionnaire with bivariate analysis using the Chi-Square statistical testResults: The Chi-Square statistical test showed a relationship between motivation and diabetic foot injury prevention measures, both intrinsic motivation and extrinsic motivation, with p-value = 0.000 (α = 0.05).Conclusion: There was a relationship between intrinsic and extrinsic motivation and the prevention of foot wounds in people with diabetes in Gorontalo Province. This research is expected to increase motivation so that diabetic foot injuries can be prevented optimally.
Pemberdayaan Kelompok Keluarga dalam memenuhi Protein Hewani (Ikan Lele) untuk Pencegahan dan Penanganan Balita Stunting di Huntu Utara Pangalo, Paulus; Ischak, Wenny Ino; Aswad, Ahmad; Zulfiayu, Zulfiayu; Papuke, Sri Susanti
JOURNAL OF NONCOMMUNICABLE DISEASES Vol 5, No 2 (2025): November 2025
Publisher : Poltekkes Kemenkes Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jond.v5i2.1429

Abstract

Prevalensi stunting di Provinsi Gorontalo tahun 2021 sebesar 29% dan tahun 2022 terjadi penurunan menjadi 23,8%. Di Kabupaten Bone Bolango prevalensi stunting tahun 2021 sebesar 25,1% dan pada tahun 2022 terjadi penurunan menjadi 22,3%. Hasil penimbangan pada bulan Maret 2023 menunjukkan bahwa dari 65 balita, sebanyak 8 balita (12%) tergolong sangat pendek berdasarkan indikator tinggi badan menurut umur (TB/U), dan 10 balita (15%) mengalami gizi kurang berdasarkan indikator berat badan menurut umur (BB/U). Temuan ini menunjukkan bahwa proporsi balita stunting di Desa Huntu Utara masih berada di bawah angka rata-rata Kabupaten Bone Bolango. Stunting di desa tersebut terutama disebabkan oleh rendahnya asupan nutrisi, khususnya protein hewani, yang berkaitan dengan keterbatasan pendapatan keluarga. Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk menurunkan prevalensi stunting, meningkatkan pengetahuan keluarga mengenai pencegahan dan penanganan stunting, serta memperkuat pemahaman keluarga tentang peran mereka dalam bidang kesehatan, dan tersedianya 1 unit kolam budidaya ikan lele dengan metode bioflok. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan sasaran mengenai pencegahan dan penanganan stunting, dari < 80% sebelum intervensi menjadi > 85% setelah intervensi. Selain itu, terjadi pula peningkatan pengetahuan sasaran tentang peran keluarga di bidang kesehatan, dari < 75% sebelum intervensi menjadi > 85% setelah intervensi. Terjadi penurunan kasus balita stunting dari 8 balita menjadi 4. Tersedia kolam sudah terisi ikan lele sebanyak 1.300 ekor dan dapat dipanen bulan Januari 2025.The prevalence of stunting in Gorontalo Province in 2021 was 29%, and it declined to 23.8% in 2022. In Bone Bolango Regency, the prevalence of stunting was 25.1% in 2021 and decreased to 22.3% in 2022. Anthropometric assessments conducted in March 2023 showed that among 65 children under five, 8 children (12%) were classified as severely stunted based on the height-for-age (H/A) indicator, and 10 children (15%) were identified as underweight according to the weight-for-age (W/A) indicator. These findings indicate that the proportion of stunted children in Huntu Utara Village remains below the average prevalence in Bone Bolango Regency. Stunting in this village is primarily attributed to inadequate nutritional intake, particularly animal protein, which is associated with limited household income. This community engagement program aimed to reduce stunting prevalence, improve family knowledge regarding stunting prevention and management, strengthen family understanding of their roles in maintaining health, and establish one unit of a biofloc-based catfish aquaculture pond. The results demonstrated an increase in participants’ knowledge of stunting prevention and management, from <80% prior to the intervention to >85% after the intervention. In addition, knowledge related to family roles in health increased from <75% before the intervention to >85% afterward. A reduction in stunting cases was also observed, from eight children to four. One aquaculture pond stocked with 1,300 catfish was successfully established and is expected to be ready for harvest in January 2025.