Kurniawati, Made Devi
Universitas Terbuka, Indonesia

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

APLIKASI POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR) KONVENSIONAL DAN REAL TIME- PCR UNTUK DETEKSI VIRUS VNN (VIRAL NERVOUS NECROSIS) PADA IKAN KERAPU MACAN (EPINEPHELUS FUSCOGUTTATUS) Kurniawati, Made Devi; Sumaryam, Sumaryam; Hayati, Nurul
Techno-Fish Vol 3, No 1 (2019): TECHNO-FISH
Publisher : Techno-Fish

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (909.833 KB) | DOI: 10.25139/tf.v3i1.1629

Abstract

VNN ( Viral Nervous Necrosis ) adalah jenis virus nodaviridae yang menyerang ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus), terutama pada fase larva dan benih sehingga dapat menyebabkan kematian massal. Pengujian penyakit virus yang paling sering digunakan adalah pengujian dengan metode PCR Konvensional dan Real Time-PCR.  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk  mengetahui metode  manakah yang paling tepat dalam mendeteksi virus VNN pada ikan kerapu macan di Balai KIPM  Denpasar, Bali. Dari keseluruhan ikan yang di identifikasi VNN pada ikan kerapu macan yang menunjukan jumlah prevalensi yang hampir sama antara menggunakan identifikasi dengan metode uji PCR Konvensional sebesar 10,30% dan dengan uji Real Time PCR sebesar 10 % yang menunjukan bahwa kedua metode tersebut sama-sama bisa digunakan sebagai metode untuk uji virus VNN, tetapi  metode PCR Konvensional membutuhkan waktu lebih lama (waktu pengujian 5 jam) dibandingkan metode Real Time-PCR (waktu pengujian 2,5 jam). Kata Kunci : Viral Necrosis Nerveus (VNN) , PCR Konvensional, Real Time PCR, (Epinephelus fuscoguttatus)
APLIKASI POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR) KONVENSIONAL DAN REAL TIME- PCR UNTUK DETEKSI VIRUS VNN (Viral Nervous Necrosis) PADA IKAN KERAPU MACAN (Epinephelus fuscoguttatus) Kurniawati, Made Devi; Sumaryam, Sumaryam; Hayati, Nurul
Techno-Fish Vol 3 No 1 (2019): TECHNO-FISH
Publisher : Universitas Dr Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25139/tf.v3i1.1629

Abstract

VNN ( Viral Nervous Necrosis ) adalah jenis virus nodaviridae yang menyerang ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus), terutama pada fase larva dan benih sehingga dapat menyebabkan kematian massal. Pengujian penyakit virus yang paling sering digunakan adalah pengujian dengan metode PCR Konvensional dan Real Time-PCR.  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk  mengetahui metode  manakah yang paling tepat dalam mendeteksi virus VNN pada ikan kerapu macan di Balai KIPM  Denpasar, Bali. Dari keseluruhan ikan yang di identifikasi VNN pada ikan kerapu macan yang menunjukan jumlah prevalensi yang hampir sama antara menggunakan identifikasi dengan metode uji PCR Konvensional sebesar 10,30% dan dengan uji Real Time PCR sebesar 10 % yang menunjukan bahwa kedua metode tersebut sama-sama bisa digunakan sebagai metode untuk uji virus VNN, tetapi  metode PCR Konvensional membutuhkan waktu lebih lama (waktu pengujian 5 jam) dibandingkan metode Real Time-PCR (waktu pengujian 2,5 jam). Kata Kunci : Viral Necrosis Nerveus (VNN) , PCR Konvensional, Real Time PCR, (Epinephelus fuscoguttatus)
ANALISIS MUTU SENSORI DAN BIAYA PRODUKSI PENGEMBANGAN GARAM RUMPUT LAUT DI DESA PENGAMBENGAN, NEGARA BALI Kurniawati, Made Devi; Anwar, Kasful; Sumandiarsa, Ketut; Rusdiyanto, Edi; Khairunnisa, Anis
Jurnal Kelautan dan Perikanan Terapan (JKPT) Vol 7, No 2 (2024): JKPT Desember 2024
Publisher : Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jkpt.v7i2.14880

Abstract

Rumput laut merupakan sumber daya alam yang potensial dengan berbagai manfaat, termasuk sebagai bahan baku garam yang memiliki karakteristik unik dan nilai tambah berbeda dibandingkan garam dapur biasa. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh garam rumput laut dengan mutu sensori terbaik dan menganalisis mutu sensori dan biaya produksi garam rumput laut di Desa Pengambengan, Bali, menggunakan jenis rumput laut Ulva lactuca, Gracilaria sp.,dan Sargassum sp. Metode penelitian meliputi pengambilan sampel, preparasi, pencucian, pengeringan, pembuatan tepung garam, dan uji mutu sensori serta analisis biaya produksi dengan metode full costing. Data hasil analisis diolah menggunakan program SPSS 26 dan analisis statistik menggunakan ragam analisis ANOVA-Duncan. Hasil analisa pengujian menggunakan ANOVA menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan (p <0,05) antara bahan baku rumput laut terhadap mutu sensori garam rumput laut. Mutu sensori terbaik adalah garam rumput laut dari jenis Ulva lactuca pada parameter warna dengan nilai 7.05, rasa 6.58, tekstur 6.49, dan kenampakan 7.36. Kandungan kadar air Ulva lactuca adalah 0.758%, natrium klorida 90.11%, bagian tidak larut dalam air 0.553%, kadmium <0.050 mg/kg, arsen 0.398 mg/kg, dan raksa 0.013 mg/kg, yang semuanya memenuhi standar SNI 3556:2016. Produksi garam rumput laut membutuhkan biaya sebesar Rp 2.508.000. Garam rumput laut dari Ulva lactuca aman dikonsumsi dan memiliki potensi pasar yang baik.
Tantangan Kompetensi SDM dalam Menghadapi Era Digital (Literatur Review) Fajriyani, Dini; Fauzi, Achmad; Devi Kurniawati, Made; Yudo Prakoso Dewo, Adam; Fahri Baihaqi, Arif; Nasution, Zulkarnain
Jurnal Ekonomi Manajemen Sistem Informasi Vol. 4 No. 6 (2023): Jurnal Ekonomi Manajemen Sistem Informasi (Juli - Agustus 2023)
Publisher : Dinasti Review

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31933/jemsi.v4i6.1631

Abstract

Penulisan artikel ini bertujuan untuk membahas tantangan kompetensi SDM dalam menghadapi era digital, strategi organisasi untuk meningkatkan kompetensi SDM di era digital, serta peran pemerintah dan lembaga pendidikan untuk meningkatkan kompetensi tersebut. Tantangan sumber daya manusia adalah dituntut untuk selalu mengikuti kemajuan teknologi dan mampu menghadapi perubahan dengan cepat, organisasi atau perusahaan harus menyediakan sumber daya manusia yang dapat menganalisis data dan berpikir kritis. Karena semua serba digital sekarang dan menjadi kebutuhan utama bagi organisasi dan perusahaan. Organisasi perlu memberikan pelatihan dan pendidikan yang tepat untuk meningkatkan kompetensi SDM. Organisasi juga perlu memperhatikan perkembangan teknologi dan mengikuti tren yang ada agar mampu bersaing dengan organisasi lain. Strategi yang dapat dilakukan adalah melalui pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia yang berkesinambungan dan menyeluruh. Pengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan, kompetensi berkualitas, kreativitas, inovasi, dan kemandirian. Dukungan iklim organisasi harus dibangun secara harmonis, kinerja yang baik, transfer pengetahuan, kepemimpinan, dukungan kepada karyawan, efektivitas kelompok, dan strategi kerja.
Optimasi pembuatan garam Ulva lactuca menggunakan response surface methodology: Optimization production process of Ulva lactuca salt using response surface methodology Listyaningrum, Niken Prawesti; Khairunnisa, Anis; Cesrany, Mahaldika; Farida, Iftachul; Astiana, Ika; Utari, Siluh Putu Sri Dia; Niken Prawesti; Lailatussifa, RR Radipta; Kurniawati, Made Devi; Kusuma, Ni Kadek Sita Anyaniti; Murtiningsih, Ni Made Ayu Meylia
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 28 No. 2 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(2)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v28i2.62123

Abstract

Rumput laut Ulva lactuca merupakan bahan baku potensial dalam pengembangan garam fungsional. Kendala yang dihadapi ialah rendemen yang masih rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan kondisi proses optimum pada produksi garam U. lactuca berdasarkan persentase rendemen tertinggi, mutu kimia, dan sensori menggunakan metode Response Surface Methodology dengan desain Box-Behnken (BBD). Metode pembuatan garam rumput laut menggunakan tiga variabel dengan tiga tingkatan, yakni rasio penambahan tepung U. lactuca dan pelarut akuades (A = 1:5, 1:10, 1:15), waktu ekstraksi (B = 10, 15, dan 30 menit), dan suhu ekstraksi (C = 40, 55, dan 70oC). Kombinasi ketiga faktor tersebut menghasilkan 15 percobaan. Model persamaan diuji dengan analisis varian (ANOVA) dengan α = 0.05. Garam U. lactuca hasil optimasi diuji mutu kimia, cemaran logam berat, dan karakteristik sensori. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan optimum dalam menghasilkan rendemen garam rumput laut tertinggi, yakni rasio tepung dan pelarut sebesar 1:13,5, waktu ekstraksi selama 12 menit, dan suhu ekstraksi 70oC. Perlakuan tersebut menghasilkan respons rendemen sebesar 31,81±1,63%, yang memiliki perbedaan 0,82% dibandingkan respons prediksi 31,55%. Garam U. lactuca yang dihasilkan memiliki kadar abu 59,970%, protein 3,586%, lemak 0,25%, karbohidrat 15,46%, dan air 10,49%, kadar NaCl 27,31%, yodium <0,35%, kadmium 0,07 mg/kg, merkuri <0,002 mg/kg, dan timbal 3,6 mg/kg. Nilai respons sensori garam U. lactuca untuk atribut warna butiran, warna larutan, rasa, aroma, mouthfeel, flavor, aftertaste, dan overall berkisar pada rentang 4,2±1,69 (agak tidak suka) hingga 4,8±1,21 (netral).