Ikhwanisifa, Ikhwanisifa
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pretend Play as a Key to Enhancing Sexuality Knowledge in Children with Mild Intellectual Disability Alucyana, Alucyana; Ikhwanisifa, Ikhwanisifa; Siregar, Juliarni; Zeni, Sisra; Nabila, Restu
Ta'dib Vol 28, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Islam Negeri Mahmud Yunus Batusangkar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31958/jt.v28i1.14920

Abstract

This study aims to analyze the effect of the pretend play method on sexuality knowledge in children with mild intellectual disabilities, while controlling for age, concentration, and verbal ability in special needs schools. This quantitative research uses an experimental approach with a pretest-posttest control group design. A total of 60 children, aged 11–14 years, with mild intellectual disabilities were selected through stratified random sampling and assigned to either the experimental group or the control group, each consisting of 30 participants. Data collection was conducted using modules and tests. The results revealed that the pretend play method significantly improved sexuality knowledge in children with mild intellectual disability, with an F value for the pretend play variable of 540.1 and a significance level of p=0.00 (p<0.01). Additionally, age, concentration, and verbal ability were positively correlated with sexuality knowledge, confirming their importance as covariates. These findings suggest that the pretend play method can serve as an effective educational strategy for enhancing sexuality knowledge among children with mild intellectual disability, highlighting the importance of integrating structured play-based learning into special education curricula to support their cognitive and social development. 
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DAN KEBERSYUKURAN DENGAN SELF COMPASSION PADA MAHASISWA DI MASA PANDEMI COVID 19 Alzuhra, Novi; Ikhwanisifa, Ikhwanisifa
Persepsi: Jurnal Riset Mahasiswa Psikologi Vol. 2 No. 1 (2023): Persepsi: Jurnal Riset Mahasiswa Psikologi
Publisher : Fakultas Psikologi UIN Suska Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Self-compassion penting dimiliki mahasiswa di masa pandemi Covid-19 agar dapat membantu mahasiswa saat mengalami permasalahan dimasa pandemi Covid-19. Mahasiswa dapat meningkatkan self-compassion ketika mahasiswa memiliki dukungan sosial dari orang lain dan kebersyukuran dalam dirinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan sosial dan kebersyukuran dengan self-compassion pada mahasiswa di masa pandemi Covid-19. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 270 mahasiswa (perempuan 224 dan laki-laki 46) di Fakultas Psikologi UIN SUSKA Riau dengan teknik pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala dukungan sosial (Sarafino, 1998), skala kebersyukuran (McCullough, Emmons & Tsang, 2002) dan skala self-compassion (Neff, 2003). Data di analisis dengan menggunakan teknik regresi linear berganda dan memperoleh hasil nilai signifikansi sebesar 0,000 (p ≤ 0,01) dengan nilai F= 86,595 dan nilai R square = 39,3%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis diterima yang berarti terdapat hubungan antara dukungan sosial dan kebersyukuran dengan self-compassion pada mahasiswa di masa pandemi Covid-19. Artinya semakin tinggi dukungan sosial dan kebersyukuran mahasiswa maka semakin tinggi self-compassion nya.
HUBUNGAN SELF-COMPASSION DENGAN FLOURISHING PADA MAHASISWA Almisari, Hidayatur Rezeki; ikhwanisifa, ikhwanisifa; Marettih, Anggia Kargenti Evanurul
Persepsi: Jurnal Riset Mahasiswa Psikologi Vol. 2 No. 3 (2023): Persepsi: Jurnal Riset Mahasiswa Psikologi
Publisher : Fakultas Psikologi UIN Suska Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Flourishing adalah puncak dari kesejahteraan sehingga sempurnanya kesehatan mental dan dapat berfungsi secara positif. Aspek flourishing dikenal dengan istilah PERMA yaitu, positive emotion, engagement, relationship, meaning dan accomplishment dalam diri mahaswa. Mahasiswa yang tinggi tingkat flourishingnya dapat aktif dalam kegiatan akademik dan kehidupan sosialnya, mempunyai motivasi belajar yang baik, dan dapat menuju pada pengembangan pribadi. Salah satu faktor yang dapat meningkatkan flourishing pada mahasiswa adalah self-compassion. Self-compassion membantu mahasiswa mengubah emosi negatif menjadi emosi positif, memiliki motivasi yang kuat, teguh dalam kemauan untuk aktif berpartisipasi dalam aktifitas sehari-hari maupun aktifitas akademiknya. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self-compassion dengan flourishing pada mahasiswa. Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel stratified random sampling dengan jumlah subjek 395 mahasiswa di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, skala Welas Diri (SWD) dan The PERMA Profiler. Koefisien reliabilitas skala Welas Diri 0,815 dan koefisien reliabilitas The PERMA Profiler 0,922. Berdasarkan hasil koefisien korelasi 0,592 dengan signifikansi 0,000 memperlihatkan bahwa ada hubungan yang positif antara self-compassion dengan flourishing pada mahasisw. Penelitian ini berimplikasi bahwa salah satu faktor meningkatnya fourishing pada mahasiswa adalah self-compassion. Oleh karena itu, bagi mahasiswa Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau agar bisa mengembangkan dan tetap memelihara kualitas self-compassion yang dimiliki dengan menjaga dan menguatkan kemampuan melakukan self-kindness, common humanity, dan mindfulness. Kata Kunci: Flourishing; Mahasiswa; Self-Compassion. Abstract Flourishing is the highest level of well-being so that you have good mental health and can function positively. The flourishing aspect is known as PERMA, namely, positive emotion, engagement, relationship, meaning and accomplishment in students. Students with a high level of flourishing can be active in academic activities and social life, have good motivation to study, and can lead to personal development. One factor that can increase flourishing in students is self-compassion. Self-compassion helps students change negative emotions into positive emotions, have strong motivation, be firm in their determination to actively participate in daily activities and academic activities. So this research aims to determine the relationship between self-compassion and flourishing in students. This research used a stratified random sampling technique with a total of 395 students at the Sultan Syarif Kasim State Islamic University, Riau. The measuring instruments used in this research are the Self-Compassion Scale (SWD) and The PERMA Profiler. The reliability coefficient of the Self-Compassion scale is 0.815 and the reliability coefficient of The PERMA Profiler is 0.922. Based on the results of the correlation coefficient of 0.592 with a significance of 0.000, it shows that there is a positive relationship between self-compassion and flourishing in students. This research has the implication that one of the factors increasing fourishing in students is self-compassion. Therefore, students at the Sultan Syarif Kasim Riau State Islamic University are able to develop and maintain the quality of self-compassion they have by maintaining and strengthening the ability to practice self-kindness, common humanity and mindfulness. Keywords: Flourishing; Student; Self-Compassion.
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF DISCLOSURE PADA LAKI-LAKI DEWASA AWAL ikhwanisifa, ikhwanisifa; Shara, Rezka Ayumi
Persepsi: Jurnal Riset Mahasiswa Psikologi Vol. 3 No. 2 (2024): Persepsi: Jurnal Riset Mahasiswa Psikologi
Publisher : Fakultas Psikologi UIN Suska Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketika seorang laki-laki memasuki masa dewasa awal, maka ia akan mengalami berbagai kondisi baru dalam kehidupannya. Pada masa ini individu akan mengalami berbagai hambatan dan masalah yang terjadi. Saat mengalami hambatan dan masalah dalam kehidupan laki-laki dewasa awal, maka dibutuhkannya pengungkapan diri atau yang disebut dengaan self disclosure untuk mengurangi hambatan dan masalah yang dihadapinya. Self disclosure akan lebih mudah dilakukan ketika individu tersebut merasa nyaman dan mendapatkan dukungan dari lawan bicaranya. Dukungan dalam hal ini disebut dengan dukungan sosial. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk melihat hubungan antara dukungan sosial dengan self disclosure pada laki-laki dewasa awal. Metode penelitian yang digunakan ialah kuantitatif korelasional dengan aksidental sampling. Subjek dalam penelitian ini adalah 301 laki-laki dewasa awal di Pekanbaru. Alat ukur dalam penelitian ini skala dukungan sosial dan Revised Self disclosure Scale (RSDS). Koefisien reabilitas skala dukungan sosial 0,912 dan koefisien Revised Self disclosure Scale (RSDS) 0,805. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara dukungan sosial dengan self disclosure pada laki-laki dewasa awal. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,301 dengan signifikansi <.001. Artinya terdapat hubungan antara dukungan sosial dengan self disclosure pada laki-laki dewasa awal.