Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah paradigma dalam berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk dalam bidang kesehatan mental dan konseling. Tujuan dari penlitian ini untuk bertujuan untuk memberikan gambaran yang komprehensif tentang kondisi adaptabilitas karir mahasiswa di era digitalisasi dan mengeksplorasi bagaimana mahasiswa program studi bimbingan dan konseling memandang adaptabilitas karir mereka. Metode yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif pendekatan kuantitatif. Partisipan terdiri dari 65 orang mahasiswa Bimbingan dan Konseling tahun akademik 2024/2025 di Universitas Muhammadiyah Buton yang diambil menggunakan teknik convenience sampling. Alat ukur yang digunakan adalah alat ukur Carrer AdaptAbilities Scale (CAAS) yang dirancang oleh Savickas dan Porfeli. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa Bimbingan dan Konseling memiliki tingkat adaptabilitas karir yang tinggi dengan rata-rata 84,66. Implikasi pada kemajuan teknologi di era digital mahasiswa Bimbingan dan Konseling memiliki kesiapan dalam beradaptasi pada lingkungan kerja yang merupakan konsekuensi kemajuan di era digital. Adaptabilitas karier mahasiswa laki-laki lebih tinggi dibanding mahasiswa perempuan.