Tujuan utama pemberian Anti retroviral (ARV) adalah untuk mencegah morbiditas dan mortalitas yang berhubungan dengan Human Immunodeficieny Virus (HIV). Tujuan ini dapat dicapai melalui pemberian terapi ARV yang efektif sehingga kadar viral load tidak terdeteksi. Inisiasi ARV dini terbukti bermanfaat untuk pencegahan, bermanfaat secara klinis, meningkatkan harapan hidup dan menurunkan insidens infeksi terkait HIV dalam populasi. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan kepatuhan Pasien HIV dalam mengkonsumsi ARV di Rumah Sakit Umum Bethesda Serukam. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analitik korelasi dengan rancangan cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 53 responden, pengambilan data dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada responden. Hasil penelitian menunjukkan belum seluruhnya responden memiliki kepatuhan tinggi mengkonsumsi ARV, dimana hampir setengahnya dari responden memiliki kepatuhan sedang mengkonsumsi ARV, yaitu 18 (33,96%) dan masih ada sebagian kecil dari responden yang memiliki kepatuhan rendah mengkonsumsi ARV, yaitu 10 (18,86%), tetapi hampir seluruhnya responden memiliki pengetahuan baik 42 (79,24%), hampir seluruhnya responden mendapat dukungan yang baik dari keluarga, yaitu sebanyak 44 (83,01%) dan seluruh reseponden 53 (100%) mendapat dukungan yang baik dari tenaga kesehatan. Hasil uji statistik dari masing-masing faktor diperoleh nilai p=>0.005. Simpulan dari hasil penelitian ini menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara faktor-faktor (pengetahuan, dukungan keluarga dan dukungan tenaga kesehatan) dengan kepatuhan pasien HIV mengkosumsi ARV di Rumah Sakit Umum Bethesda Serukam. Saran kepada tenaga kesehatan dapat terus berupaya mempertahankan dan meningkatkan kemampuan dalam memberikan dukungan dan pendampingan pada pasien HIV dan bagi peneliti selanjutnya agar dapat mengembangkan penelitian serupa dengan metode yang lebih baik, terutama dalam pemilihan kuesioner yang dapat menggali lebih banyak lagi informasi penting terkait layanan HIV.