Burmanajaya, Bram
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Model Faktor Prediksi Kejadian Sindrom Koroner Akut pada Pasien Khair, Masykur; Jumaiyah, Wati; Purnamawati, Dewi; Sofiani, Yani; Erwin, Erwin; Burmanajaya, Bram
Jurnal Keperawatan Vol 17 No 1 (2025): Jurnal Keperawatan: Maret 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/keperawatan.v17i1.1942

Abstract

Cardiovascular Diseases merupakan penyebab utama kasus kematian secara global. SKA merupakan kontributor yang signifikan untuk kematian dari populasi yang memiliki faktor risiko. Tujuan penelitian memperoleh model prediksi kejadian SKA pada pasien di RSUD Kota Bogor. Desain yang digunakan kasus kontrol dengan kasus: pasien SKA dan kontrol: pasien non SKA, menggunakan matching jenis kelamin, jumlah sampel 390 pasien (tiap kelompok 195 pasien), menggunakan data sekunder, dianalisis menggunakan uji regresi logistik berganda dengan model faktor prediksi. Hasil penelitian mayoritas pasien berumur ≥45 tahun 72.6%, tidak memiliki riwayat hipertensi 67.9%, perokok 51.8%, tidak memiliki riwayat DM 90%, tidak obesitas 85.1%, dan tidak memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jantung 89.7%. Hasil multivariat didapatkan, merokok berhubungan dengan SKA (p value 0,027) setelah dikontrol umur, riwayat hipertensi, riwayat DM, obesitas, riwayat keluarga dengan penyakit jantung, interaksi obesitas dan riwayat DM, interaksi riwayat hipertensi dan riwayat keluarga dengan penyakit jantung, interaksi riwayat DM dan riwayat hipertensi, interaksi obsitas dan riwayat hipertensi (p value omnimbus 0.00 dan Negelkerke R Square 0.454). Kesimpulan didapatkan model ini mampu memprediksi kejadian SKA sebesar 45,4%. Perlu ditingkatkan upaya pencegahan terhadap kejadian SKA melalui skrining, edukasi, maupun program rehabilitasi.
Hubungan Rasionalitas Penggunaan Obat Antihipertensi terhadap Outcome Klinis Pasien Krisis Hipertensi di RSUD Kota Bogor Setiani, Lusi Agus; Toha, Oktaviana Zunnita; Fauzi, Egi Mochammad; Burmanajaya, Bram
Indonesian Journal of Clinical Pharmacy Vol 14, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15416/ijcp.2025.v14i1.58844

Abstract

Krisis hipertensi adalah kondisi medis yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah ≥180/120 mmHg, terbagi menjadi hipertensi emergensi (disertai kerusakan organ target) dan hipertensi urgensi (tanpa kerusakan organ target). Rasionalitas penggunaan obat antihipertensi berperan penting dalam mencapai outcome klinis yang optimal pada pasien krisis hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara rasionalitas terapi antihipertensi dengan outcome klinis menggunakan metode observasional analitik dengan desain cross-sectional secara retrospektif. Populasi terdiri dari 105 pasien krisis hipertensi yang menjalani pengobatan di IGD RSUD Kota Bogor pada tahun 2022. Kriteria inklusi meliputi pasien krisis hipertensi berusia 18–90 tahun, termasuk pasien dengan penyakit penyerta. Kriteria eksklusi meliputi data rekam medis yang tidak terbaca atau tidak lengkap, pasien yang dipindahkan ke rumah sakit lain, dan yang meninggal dunia selama pengobatan. Jumlah sampel dihitung menggunakan rumus Slovin dengan teknik purposive sampling, sehingga diperoleh 63 pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Rasionalitas terapi dinilai berdasarkan ketepatan obat, pasien, indikasi, dosis, dan cara pemberian, dengan analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil menunjukkan pada hipertensi emergensi, ketepatan obat, pasien, dan dosis mencapai 100%, sementara ketepatan indikasi dan cara pemberian masing-masing 89,5%. Pada hipertensi urgensi, semua parameter mencapai 100%, kecuali cara pemberian (90,9%). Outcome klinis didefinisikan sebagai penurunan tekanan darah ≤160/100 mmHg, dengan 52,6% pasien hipertensi emergensi menerima terapi rasional dan 100% mencapai outcome klinis, sementara pada hipertensi urgensi, 88,6% menerima terapi rasional dengan 97,7% mencapai outcome klinis. Analisis statistik menunjukkan tidak ada hubungan signifikan pada hipertensi urgensi (p=0,749; p>0,05). Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengevaluasi faktor lain yang memengaruhi keberhasilan terapi.