Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH PENGATURAN SUHU DIALISAT TERHADAP STABILITAS TEKANAN DARAH INTRADIALITIK PASIEN HEMODIALISIS DENGAN SINDROM KARDIORENAL Wahidi, Kemala Desy; Nursanti, Irna; Irawati, Diana; Jumaiyah, Wati; Yuniarsih, Winda
Jurnal Perawat Indonesia Vol. 6 No. 2 (2022): August 2022
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.847 KB) | DOI: 10.32584/jpi.v6i2.1762

Abstract

Sindrom Kardiorenal adalah penyakit multi-organ, meliputi jantung, ginjal dan disfungsi sistem vaskular dimana gangguan ginjal sering disertai dengan gagal jantung dan disfungsi jantung menyebabkan Acute Kidney Injury (AKI) atau Cronic Kidney Disease, yang berujung kepada kebutuhan akan tindakan hemodialisis. Tindakan hemodialisis dapat menimbulkan berbagai komplikasi. Komplikasi yang paling sering adalah hipotensi intradialitik. Salah satu upaya untuk mencegah gangguan stabilitas tekanan darah adalah dengan mengatur suhu dialisat. Tujuan penelitian ini untuk melihat pengaruh suhu dialisat terhadap stabilitas tekanan darah. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif quasi experiment, pre and post test dimana peneliti akan memberikan intervensi pada subyek penelitian, kemudian membandingkan efek sebelum dan sesudah intervensi.   Penelitian ini dilakukan pada 18 pasien dengan pre test dan post test dalam satu kelompok. Pasien dinilai selama dua sesi dialisis; satu sesi dengan suhu dialisat normal (37ºC) dan di sesi lain, suhu dialisat rendah (35,5ºC). Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan tekanan darah sistolik, diastolik dan Mean Arterial Pressure (MAP) secara signifikan dengan nilai p = 0,001. Dialisat suhu rendah sangat bermanfaat untuk meningkatkan toleransi terhadap dialisis pada pasien sindrom kardiorenal yang cenderung hipotensi dan menjaga stabilitas hemodinamik selama dan setelah dialisis. Kata kunci: Dialisat dingin, hemodialisis, tekanan darah
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Terjadinya Fatigue Pada Pasien Hemodialisis Maesaroh, Maesaroh; Waluyo, Agung; Jumaiyah, Wati
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.069 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v5i4.1074

Abstract

Hemodialisis adalah terapi penggantian ginjal untuk pasien dengan gagal ginjal kronis. Dampak negatif paling menonjol pada pasien yang menjalani hemodialisis adalah kelelahan. Ada beberapa faktor yang bisa memengaruhi kelelahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya kelelahan pada pasien hemodialisis dan faktor yang paling dominan menyebabkan kelelahan pada pasien hemodialisis. Desain penelitian menggunakan cross sectional, analisis bivariat menggunakan chi-square, analisis multivariat menggunakan regresi logistik dengan sampel 119 responden. Nilai tingkat kelelahan dengan menggunakan skala FACIT. Hasil penelitian ini, faktor-faktor yang terkait dengan terjadinya kelelahan adalah usia, pendidikan, pekerjaan, jenis dukungan, dan anemia. Faktor-faktor yang tidak berhubungan dengan kelelahan adalah jenis kelamin, durasi hemodialisis, riwayat penyakit. Rekomendasi: layanan keperawatan dalam memberikan pendidikan harus melibatkan peran keluarga sebagai sistem pendukung bagi pasien yang menjalani hemodialisis untuk mengurangi kelelahan pasien. Kata kunci: Hemodialisis, Kelelahan, Kegagalan Ginjal Kronis.
Pengaruh Autogenic Training Terhadap Nyeri Pada Pasien Post Percutaneous Coronary Interventions (PCI) di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bogor Atlantic, Mia; Jumaiyah, Wati; Purnamawati, Dewi; Sofiani, Yani; Susanto, Budi; Yunus, Muhammad Iqbal
Dunia Keperawatan: Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 11 No 3 (2023): Dunia Keperawatan: Jurnal Keperawatan dan Kesehatan
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine and Health Science, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jdk.v11i3.550

Abstract

Percutaneous Coronary Interventions (PCI) is a medical procedure used to address coronary artery disease. Despite effectively improving heart blood flow, patients often experience pain and discomfort after PCI. This study evaluates the impact of autogenic training on reducing patient pain after PCI. In a quasi-experimental design with a control group, 72 patients who had recently undergone PCI were involved. The intervention group received structured autogenic training, while the control group received no intervention. Pain was measured using a numeric rating scale. Multiple linear regression analysis results showed p-values for the group at 0.009, spiritual variable at 0.284, and self-efficacy variable at 0.494. However, excluding the self-efficacy variable led to an Odds Ratio change of over 10% for other variables. Thus, the self-efficacy variable was re-introduced in the second stage, yielding p-values of 0.003 for the group and 0.458 for self-efficacy, after excluding the spiritual variable due to OR value change below 10%. In the final model, group p-value was 0.008, spiritual was 0.284, and self-efficacy was 0.494. Autogenic Training strengthens post-PCI pain management, providing a safe additional option for patients. The approach aids PCI recovery, reinforcing pain management strategies. By offering relaxation therapy like Autogenic Training, patients receive a safe and beneficial supplementary avenue for managing post-PCI pain
Pengaruh Terapi Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) terhadap Kecemasan Pasien Gagal Jantung di Rumah Sakit Hermina Bekasi Ardiani, Kristi; Jumaiyah, Wati; Purnamawati, Dewi; Sofiani, Yani; Erwin, Erwin; Kurniawan, Moh Heri; Yuliarti, Yuliarti
Dunia Keperawatan: Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 11 No 3 (2023): Dunia Keperawatan: Jurnal Keperawatan dan Kesehatan
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine and Health Science, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jdk.v11i3.558

Abstract

kecemasan yang dapat memperburuk kondisi pasien jika tidak dikelola dengan baik. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) terhadap kecemasan pasien gagal jantung. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain quasi eksperimen pre dan post test with control group. Kecemasan diukur menggunakan kuesioner State Trait Anxiety Inventory (STAI). Uji statistik dengan regresi logistik ganda. Hasil penelitian ini mayoritas kecemasan pasien adalah ringan sedang yaitu 68.6%, usia <60 tahun sebanyak 58.1%, jenis kelamin laki-laki 51.2%, pendidikan dasar dan menengah 67.4%, klasifikasi gagal jantung NYHA 3 sebanyak 64%, dan lama rawat >3 hari 71%. Hasil pemodelan akhir didapatkan terapi SEFT dan klasifikasi gagal jantung secara simultan berpengaruh terhadap kecemasan pasien gagal jantung. Oleh karena itu, rumah sakit perlu memberikan pelatihan terapi SEFT untuk perawat, sehingga dapat melaksanakan edukasi kepada pasien terutama pasien gagal jantung.
The Influence of Dhikr on Anxiety in Acute Coronary Syndrome (ACS) Patients at Dr. Chasbullah Abdulmadjid Hospital, Bekasi City Sulistiyowati, Heppy; Jumaiyah, Wati; Purnamawati, Dewi; Sofiani, Yani; Susanto, Budi; Prima, Ashar; Hamdah, Hamdah
Jurnal Keperawatan Komprehensif (Comprehensive Nursing Journal) Vol. 10 No. 1 (2024): JURNAL KEPERAWATAN KOMPREHENSIF (COMPREHENSIVE NURSING JOURNAL)
Publisher : STIKep PPNI Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33755/jkk.v10i1.616

Abstract

Aims: This study was to determine the effect of dhikr on anxiety in ACS patients at Dr. Chasbullah Abdulmadjid General Hospital, Bekasi City. Methods: The research method used pre- and post-quasy experiments in the control group and the intervention group. This study used the HARS questionnaire and family support for 76 respondents. Result: Data analysis using multiple logistic regression tests The results showed that the proportion in the control group with mild-moderate anxiety was 31.6% and severe anxiety was 18.4%; the proportion in the intervention group with mild-moderate anxiety was 46.1% and severe anxiety was 3.9%. Dhikr (p = 0.006) and history of heart disease (p = 0.023) significantly influence anxiety after being controlled by age (p = 0.244) (p = 0.001 omnimbus). The dominant factor that influences anxiety is dhikr (OR 10.674).  Conclusions : Dhikr is an act of remembering Allah that can be used to reduce anxiety in SKA patients. This can be done independently by reading istigfar, tasbih, hauqalah, and takbir for 15 minutes in the morning and evening. Therefore, nursing services using dhikr as an effort to reduce anxiety in ACS patients.
Risk Factors of Metabolic Syndrome Among Nurses Hospital Banten, Indonesia Yulistriani, Anisa; Rayasari, Fitrian; Munaya, Munaya; Jumaiyah, Wati; Abriyanti, Rika Mustika
Jurnal Keperawatan Komprehensif (Comprehensive Nursing Journal) Vol. 10 No. 3 (2024): JURNAL KEPERAWATAN KOMPREHENSIF (COMPREHENSIVE NURSING JOURNAL)
Publisher : STIKep PPNI Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33755/jkk.v10i3.645

Abstract

Aims: This study was to determine the prevalence of metabolic syndrome and its associated factors among nurses in Banten. Methods: The cross-sectional design of this particular type of quantitative correlation study. A total of 102 respondents were comprised of samples selected using random sampling. Variabel aktivitas fisik diidentifikasi menggunakan APARQ (Adolescent Physical Activity Recall Questionnaire) dan Stres diidentifikasi menggunakan DASS 21. Metabolic indicators include hypertension, Obesity, cholesterol, and diabetes. Data analysis used logistic regression.   Result:  The prevalence of metabolic syndrome among nurses was 16.7%. Older age (p=0.006), smoking (p=0.008), and stress (p=0.000) were significantly associated with metabolic syndrome. While gender and exercise were not significantly associated with metabolic syndrome.  Conclusion: smoking and stress were the major modifiable risk factors of metabolic syndrome among nurses. Campaigns and prevention of healthy behavior are crucial even among healthcare professionals.
Efek Pemberian Blanket Warmer Terhadap Thermoregulasi Pasien Perioperatif Transurethral Resection of The Prostate (TURP) di RSUD Tarakan Jakarta Tahun 2022 Firmansyah, Doddy; Nursanti, Irna; Irawati, Diana; Jumaiyah, Wati
Jurnal Ilmiah Kebidanan Indonesia Vol 12 No 01 (2022): Jurnal Ilmiah Kebidanan Indonesia (Indonesian Midwifery Scientific Journal) Uni
Publisher : Q PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jiki.v12i01.2805

Abstract

Perioperatif pada pasien BPH yang dilakukan tindakan TURP menyebabkan terjadinya gangguan thermoregulasi hingga mengakibatkan penurunan suhu (hipotermi). Hal ini dapat terjadi karena paparan suhu lingkungan yang terlalu ekstrim dan efek obat anestesi saat intra operasi yang dapat menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah dan saraf simpatis yang terblok sehingga mendominasi kinerja dari saraf parasimpatis. Design penelitian ini menggunakan quasi-eksperimen pretest-posttest with control group design. Sampel penelitian berjumlah 48 responden pasien perioperatif TURP. Teknik pengambilan sampel berupa accidental sampling, uji statistik yang digunakan adalah Paired t test. Hasil analisis univariat diperoleh usia terbanyak ≥50 tahun sekitar 89%, riwayat konsumsi obat-obatan 54.2%, dan mempunyai riwayat konsumsi alkohol sebanyak 29.2%. Analisis uji bivariat antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol diperoleh nilai p value 0.001 < 0,05 yang artinya ada perbedaan yang signifikan pada kedua kelompok. Uji multivariat didapatkan p value > 0,05 artinya variable usia, riwayat konsumsi obat-obatan dan riwayat konsumsi alkohol tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap stabilitas thermoregulasi. Bahwa ada pengaruh pemberian Blanket Warmer terhadap stabilitas thermoregulasi pada pasien perioperatif TURP. Saran untuk penelitian selanjutnya bahwa blanet warmer dapat menstabilisasi thermoregulasi pada pasien perioperatif TURP di Instalasi Bedah Sentral RSUD Tarakan Jakarta.
Penurunan Fatigue pada Pasien Kanker Paru dengan Progresive Muscle Relaxation Desy anggraini; Anggraini, Desy; Rayasari, Fitrian; Fauziah, Munaya; Jumaiyah, Wati; Komalawati, Dedeh
Journal of Telenursing (JOTING) Vol 5 No 2 (2023): Journal of Telenursing (JOTING)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/joting.v5i2.7511

Abstract

This study aims to determine the effect of progressive muscle relaxation on fatigue scores in lung cancer undergoing chemotherapy. This research method is quasi-experimental in the form of a Pre-Test and Post-Test with Control Group Design. The research showed an effect of progressive muscle relaxation on the fatigue score, p-value 0.000 < α 0.005. The dominant factor in fatigue is the frequency of chemotherapy. In conclusion, there is an influence of progressive muscle relaxation on fatigue scores. Keywords: Fatigue, Lung Cancer, Progressive Muscle Relaxation
Penurunan Kelelahan Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 dengan Relaksasi Otot Progresif Mustafida, Ika; Rayasari, Fitrian; Fauziah, Munaya; Jumaiyah, Wati; Abriyanti, Rika Mustika
Journal of Telenursing (JOTING) Vol 5 No 2 (2023): Journal of Telenursing (JOTING)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/joting.v5i2.7513

Abstract

This study aims to determine the effect of progressive muscle relaxation on fatigue in T2DM. This research used a quasi-experimental design with a pretest-posttest control group and a purposive sampling technique. According to the inclusion and exclusion criteria, 78 T2DM patients in the Cempaka Putih sub-district health center area, Central Jakarta, participated in this study. The results of this study showed that the average fatigue score in the intervention group decreased significantly (7.46) compared to the control group (1.77). A significant difference was between moderate fatigue in the intervention and control groups (p-value = 0.018). At the end of the study, it was found that DM complications were the most dominant variable influencing fatigue (Exp. B = 9.20). In conclusion, Progressive Muscle Relaxation has been proven to reduce fatigue scores in Type 2 Diabetes Mellitus, where the DM complication variable is the most dominant variable influencing the fatigue score of Diabetics. Keywords: Diabetes Mellitus Type 2, Fatigue, Progressive Muscle Relaxation
HB Sebagai Salah Satu Faktor Kelelahan pada Pasien Kanker Payudara yang Menjalani Kemoterapi Yuliastutik, Fitri; Rayasari, Fitrian; Fauziah, Munaya; Jumaiyah, Wati; Komalawati, Dedeh
Journal of Telenursing (JOTING) Vol 5 No 2 (2023): Journal of Telenursing (JOTING)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/joting.v5i2.7514

Abstract

This study aims to analyze factors related to fatigue. This research method is quantitative analytical with correlational descriptive preparation using a cross-sectional approach. The results showed that HB caused a low decline in condition, the leading risk factor for fatigue. Bivariate analysis showed there was no relationship between age and fatigue (p 0.902), there was a relationship between HB and fatigue (p 0.03), there was no relationship between BMI and fatigue (p 0.155), there was no relationship between length of treatment and fatigue (p 0.091), there is no relationship between the independent variables and the dependent variable. In conclusion, there is no relationship between the independent and dependent variables. Keywords: HB, Breast Cancer, Fatigue, Chemotherapy
Co-Authors Abriyanti, Rika Mustika Agung Waluyo Agung, Rizki Nugraha Agung, Rizky Nugraha Agustina, Elis Nurhayati Aji, Prima Trisna al Hasbi, Sulthan Dzahir Anggaraini, Dewi Anggareni, Dewi Ardiani, Kristi Aresta, Annisa Septiani Arsianti, Lyana Arsyi, Dila Nurul Ashar Prima Asmara, Amelia Atlantic, Mia Budi Susanto Budi, Arif Wahyu Setyo Burmanajaya, Bram Desy anggraini Dewi ANGGRAENI Dewi Anggraini Dewi Gayatri Dewi Purnamawati Dian Hudiyawati Ernawati, Dedeh Erni Kurniasih Erwin Erwin Fajarini, Melati Fawwaz, Achmad Daffa Febryandy, Valentino Feriadianto, Feriadianto Firdaus, Nuzula Firmansyah, Doddy Hamdah, Hamdah Handayani, Martuti Dwi Harison, Nunu Hartati, Yeni Hentu, Ardin Saleh Hernani, Eny Ibrahim, Mufti Indraswati, Ita Irawan, Aprianto Guntur Irawati, Diana Ismail, Ii Jaemi, Jaemi Jum’atina, Jum’atina Junaidin, Junaidin Kamil, Abdu Rahim Komalawati, Dedeh Lakoro, Danny Des Kartyko Maesaroh Maesaroh Maria Yulianti, Maria Masykur Khair Moh. Heri Kurniawan Mulyadi, Egi Mulyatsih, MG Enny Munaya Fauziah Munaya, Munaya Mustafida, Ika Natashia, Dhea Noviana Noviana Nurhayati, Elis Nurrahman, Aris Nursanti, Irna Nusanti, Irna Octoba, Fatwa Achmad Oktavina, Risa Pinamiranti, Firza Pramono, Cahyo Prima, Ashar Purnawati, Dewi Ratna Dewi Rayasari, Fitrian Rinawati Rinawati Rohani Rohani Safruddin Saputra, M. Khalid Fredy Setiawati, Desy Silalahi, Lenny Erida Sismanto, Bayu Aji Siswandi, Iyar Siti Hanifah Sofiani, Yani Suhartini, Euis Sulistiyowati, Heppy Sumedi Sumedi Suryanti, Asih Dwi Suwandi, Wawan Suwito, Kafi Pangki Syafriati, Ani Tallulembang, Abdi Toha Muhaimin Triantono, Bayu Tuti Nuraini Tyawarman, Ady Uly, Nilawati Uswatun Hasanah Wahidi, Kemala Desy Yuli Widyastuti Yuliarti Yuliarti Yuliastutik, Fitri Yulistriani, Anisa Yuniarsih, Winda Yunitri, Ninik Yunus, Muhammad Iqbal Zuliani, Peri