Masa muda adalah kehidupan yang penuh tantangan dalam pergaulan. Persoalan pemuda yang muncul bukan dibiarkan saja tetapi dihadapi dan diatasi dengan baik. Gereja perlu terlibat dalam mengatasi permasalahan pemuda karena sebagai generasi penerus gereja. Penelitian ini bertujuan menganalisis tentang bagaimana strategi gereja dalam menyikapi persoalan kohabitasi untuk meningkatkan spiritualitas pemuda di Jemaat GMIT Sion Babuin, Klasis Amanuban Tengah Selatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, dan observasi. Data dianalisis secara kualitatif triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gereja memiliki peran penting dalam mengatasi kohabitasi pemuda. Pendeta, majelis, dan pengajar gereja berperan dalam meningkatkan pendidikan dan kesadaran tentang nilai-nilai pernikahan. Pelayanan pastoral yang komprehensif diberikan kepada pasangan kohabitasi, sementara pengakuan, pengawasan, dan pengendalian yang ketat juga penting. Pengembangan karakter Kristiani dan pembinaan hubungan yang memperhatikan spiritualitas menjadi fokus utama. Gereja berharap agar pasangan kohabitasi dapat tumbuh dalam iman, menjaga integritas spiritual, dan memasuki pernikahan yang sah.