Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

The Influence of Knowledge, Attitude, and Family Supports on the Behavior of Utilization Garbage in Kendari City Febriandi, Sarif; Kuswardinah, Asih; Raffy Rustiana, Eunike
Public Health Perspective Journal Vol 5, No 1 (2020): April 2020
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.838 KB)

Abstract

Garbage was unused leftover goods. The middens in the city of Kendari in 2017 were 200 tons/day and in 2018 amounted 229.46 tons/day of unmanaged garbage around 10.29 tons/day. The purpose of this was to analyze the influence of knowledge, attitude, and family supports on the behavior of the utilization of garbage in Kendari city. This study was using cross sectional design. The sampling technique of this study were Stratified Random Sampling and purposive sampling techniques. The population in this study was all the people of Kendari city. Samples amounted to 400 respondents. The instrument was using questionnaire. Data were analyzed using univariate, bivariate with Chi square with a significance level of 5% (α = 0.05) and multivariate with logistic regression. The result of Chi square test showed that there was a significant relationship between knowledge (p=0.000; OR=2.481), attitudes (p=0.014; OR=1.829), family support (p=0.001; OR=2.398) on the behavior of the utilization garbage. The logistic regression results show that knowledge has the most influence on the behavior of garbage utilization. The society was expected to dispose of garbage in the place that has been provided and processing garbage.
EVALUASI POSBINDU DALAM MENCEGAH PENYAKIT TIDAK MENULAR Sarif Febriandi; Safirina Aulia Rahmi
Jurnal Ilmu Kesehatan Mulia Madani Yogyakarta Vol. 4 No. 2 (2023): JIK MMY : JURNAL ILMU KESEHATAN MULIA MADANI YOGYAKARTA
Publisher : Akademi Kebidanan Mulia Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang: Penyakit tidak menular (PTM) merupakan salah satu tantangan kesehatan terbesar di abad ke-211 dan telah menjadi perhatian global baik di negara berkembang maupun negara maju. penyebab utama kematian pada tahun 2016. PTM bertanggung jawab atas 73% kematian di Indonesia dengan proporsi diantaranya penyakit kardiovaskular (35%), kanker (12%), penyakit pernapasan kronis (6%), diabetes (6%), dan risiko kematian dini lebih dari 20%. Hal ini menunjukkan bahwa kejadian PTM harus menjadi perhatian.Metode: Penelitian yang dilakukan adalah Narrative Literature Review (NLR). pencarian literatur menggunakan Google Scholar dengan artikel terbitan 2019-2023.Hasil: Penelitian dari 15 artikel menunjukkan bahwa pelaksanaan kegiatan program posbindu belum terlaksana secara maksimal karena terdapat beberapa faktor penghambat seperti kunjungan kurangnya pelatihan kader, terbatasnya sumber daya, kurangnya sarana dan prasarana, kurang komunikasi, kurangnya pendanaan, dan ketidaksesuaian sasaran posbinduKesimpulan: Kegiatan program posbindu PTM meliputi 5 tahap yaitu wawancara, pengukuran fisik, pemeriksaan darah, kejiawaan, faktor resiko, dan konseling. Faktor yang mempengaruhi kunjungan program posbindu meliputi umur, sikap, pengetahuan, jarak tempuh, peran kader, pelatihan kader, koordinasi lintas sektor, sarana dan prasarana. Kunjungan masih di dominasi kaum lansia dan bapakbapak serta remaja kurang tertarik dikarenakan kurang tersedianya alat KesehatanKata Kunci: Program Posbindu, Penyakit Tidak Menular, EvaluasiABSTRACTBackground: Non-communicable diseases (NCDs) are one of the greatest health challenges of the 21st century and have become a global concern in both developing and developed countries as the leading cause of death in 2016. NCDs were responsible for 73% of deaths in Indonesia with proportions including cardiovascular disease (35%), cancer (12%), chronic respiratory disease (6%), diabetes (6%), and a risk of premature death of more than 20%. This suggests that the incidence of NCDs should be a concern.Methods: The research conducted was a Narrative Literature Review (NLR). literature search using Google Scholar with articles published in 2019-2023.Results: Research from 15 articles shows that the implementation of posbindu program activities has not been carried out optimally because there are several inhibiting factors such as lack of cadre training visits, limited resources, lack of facilities and infrastructure, lack of communication, lack of funding, and mismatch of posbindu targets.Conclusion: Posbindu PTM program activities include 5 stages, namely interviews, physical measurements, blood tests, psychiatric examinations, risk factors, and counseling. Factors affecting posbindu program visits include age, attitude, knowledge, distance, cadre role, cadre training, cross-sector coordination, facilities and infrastructure. Visits are still dominated by the elderly and men and adolescents are less interested due to the lack of availability of health equipment.Keywords: Posbindu Program, Non-Communicable Diseases, Evaluation
STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU DUSUN BELIK, KALURAHAN DEMANGREJO, KAPANEWON SENTOLO, KULON PROGO Rokhayati; Mahardika Ratih Resti Andani; Este Latifahanun; Safirina Aulia Rahmi; Sarif Febriandi
Jurnal Ilmu Kesehatan Mulia Madani Yogyakarta Vol. 5 No. 1 (2024): JIK MMY : JURNAL ILMU KESEHATAN MULIA MADANI YOGYAKARTA
Publisher : Akademi Kebidanan Mulia Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrack Background:. Nutrition plays an important role in the human life cycle. The period of infancy and toddlerhood is also called the window of opportunity, namely the golden period of growth and development. Nutrition is one of the factors that determines success in achieving optimal growth and development in infancy and toddlerhood. Toddlers in Indonesia experience double nutritional problems, on the one hand they are obese, but on the other hand they experience stunting, anemia, thinness, and even malnutrition. The results of the Indonesian Nutrition Status survey show that in Indonesia there are still 17% of underweight toddlers. Meanwhile in the Yogyakarta Special Region province there are 1.8% of toddlers with very underweight and 8.3% of toddlers with underweight in 2022. Efforts to improve the nutritional status of the community will make a real contribution to achieving national development goals, especially in terms of reducing the prevalence of malnutrition among children under five which will ultimately improve the quality of human resources. Posyandu is a Community Based Health Effort (UKBM) in basic health service activities, one of the activities of which is routine monthly weighing of toddlers to monitor the health condition of toddlers. Objective: To find out the description of the nutritional status of toddlers in the Posyandu for toddlers in Dusun Belik, Demangrejo Village, Sentolo District, Kulon Progo Regency, Yogyakarta. Methods: Type of quantitative descriptive research. Samples were taken using a total sampling technique of 28 toddlers aged 6 - 60 months. The research instrument used a posyandu registration book which contained the results of anthropometric examinations of toddlers. Data analysis used univariate analysis with percentages.Results: Characteristics of toddlers based on gender of toddlers, namely 53.58% boys and 46.42% girls. The nutritional status of toddlers based on body weight/age has a good nutritional status of 82.14%, based on height/weight has a normal nutritional status of 75% and based on body weight/height has a normal nutritional status of 85.72%. Conclusion: The nutritional status of children under five was mostly good (82.14%). Keyword: Nutritional status, toddlers, posyandu
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA SEBAGAI FONDASI KESELAMATAN DI TEMPAT KERJA Febriandi, Sarif
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Mulia Madani Yogyakarta Vol. 2 No. 2 (2024): DIMASLIA JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT UNIVERSITAS ISLAM MULIA
Publisher : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Mulia Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan upaya kegiatan untuk meminimalisir kecelakaan kerja ditempat kerja. Kegiatan keselamatan dan Kesehatan kerja perlu diterapkan sebagai fondasi dasar dalam melaksanakan pekerjaan baik diperusahaan industri, perkebunan, dan pertambangan.Tujuan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat terkhusus di SMK Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Baitus Sholihin adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran tentang pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja sebagai fondasi dasar keselamatan di tempat kerja. Metode: Pelaksanaan kegiatan pelatihan keselamatan dan Kesehatan kerja di SMK Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Baitus Sholihin dilaksanakan secara tatap muka dengan jumlah peserta 35 orang yang melibatkan siswa dan guru. Hasil: Kegiatan dan pelatihan tersebut sangat antusias dan reaksi positif dari para peserta karena terdapat beberapa interaksi antara pemateri dengan para peserta yang mengajukan pertanyaan selama proses berlangsung. Namun masih terdapat kendala yaitu tidak tersedianya waktu yang cukup untuk menyelesaikan pelatihan dan harus membatasi jumlah tanya jawab. Kata kunci: Fondasi Dasar K3, Pelatihan, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Sosialisasi dan Edukasi Pemanfaatan Data Pencatatan Status Gizi Balita di Posyandu Rokhayati, Rokhayati; Hisyam, Anwaruddin; Rahmi, Safirina Aulia; Febriandi, Sarif; Latifahanun, Este; Andani, Mahardika Ratih Resti; Rahma, Afwa Aulia
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 6 (2024): Agustus
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i6.1143

Abstract

Status gizi adalah ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi untuk anak. Balita merupakan kelompok usia yang memiliki risiko tinggi mengalami masalah kesehatan terutama masalah gizi. Balita di Indonesia mengalami permasalahan gizi ganda (double burden), disatu sisi mengalami obesitas, namun disisi lainnya mengalami stuntingm anemia, kurus, hingga gizi buruk. Nilai status gizi yang menetap dan terjadi dalam jagnka panjang akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Orang tua sangat berperan dalam kesehatan anak balita terutama dalam pemberian gizi yang cukup. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah peningkatan pengetahuan orang tua bayi dan balita tentang pemanfaatan data pencatatan status gizi balita di posyandu balita dusun Belik, Kalurahan Demangrejo, kapanewon Sentolo Kabupaten Kulon Progo, DIY. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah terdapat peningkatan pengetahuan tentang pemanfaatan data pencatatan status gizi balita di posyandu balita dusun Belik, Kalurahan Demangrejo, kapanewon Sentolo Kabupaten Kulon Progo, DIY.
Overview of Participant and Utilization of National Health Insurance by Informal Workers in Sedayu Safirina Aulia Rahmi; Este Latifahanun; Mahardika Ratih Resti Andani; Rokhayat, Rokhayat; Sarif Febriandi
Jurnal EduHealth Vol. 16 No. 01 (2025): Jurnal EduHealt, Edition January - March, 2025
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The low participation of informal sector workers in the National Health Insurance (JKN) program remains a significant barrier to achieving universal health coverage in Indonesia. Despite government efforts to expand JKN participant, many informal workers remain uninsured or inactive due to various socio-economic and structural challenges. Limited awareness, financial constraints, administrative difficulties, and perceptions of health service quality contribute to low participation and service utilization. This issue is critical as informal workers make up a large proportion of Indonesia's workforce, and their exclusion from JKN coverage poses risks to individual and public health. Understanding the factors that influence JKN participation and utilization among informal workers is critical to developing targeted interventions to increase coverage and improve access to health services. This study aims to analyze the factors influencing JKN participation and service utilization among informal workers. Using a quantitative approach, data were collected from 30 respondents in Sedayu through structured questionnaires. The results indicate that only 33.3% of respondents were registered and active participants, while 53.4% were either unregistered or unaware of their enrollment status. The primary reasons for non-enrollment were the lack of JKN socialization (70%) and the perception that insurance was unnecessary due to good health (30%). Furthermore, only 40% of respondents had utilized JKN services, while 60% had never accessed them, primarily due to a lack of understanding of service procedures (45%), distant health facilities (30%), and perceived suboptimal service quality (25%). Socioeconomic factors, including income level, education, age, household size, and place of residence, significantly influenced JKN ownership, with higher-income, urban, and educated individuals being more likely to enroll. The study also highlights structural barriers such as registration complexity, service limitations, and premium affordability, which hinder participation and utilization. Addressing these issues requires enhanced socialization efforts, simplified administrative processes, improved access to healthcare facilities, and better service quality to increase JKN participation among informal workers
Health literacy as a determinant of HIV/AIDS preventive behavior: A cross-sectional study among university students in Yogyakarta, Indonesia Latifahanun, Este; Aulia Rahmi, Safirina; Febriandi, Sarif; Ratih Resti Andani, Mahardika; Shinta P, Riadinata
CORE JOURNAL Volume 5, Issue 2, June 2025
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/corejournal.v5i2.57773

Abstract

Previous studies have shown a general association between health literacy and HIV/AIDS prevention behaviors; however, few have focused specifically on university students in educational hubs such as Yogyakarta, Indonesia. Moreover, the role of digital access and socio-cultural context in shaping student health literacy remains underexplored. This study aimed to analyze the relationship between health literacy levels and HIV/AIDS prevention behavior among university students in Yogyakarta. A cross-sectional analytical design was used involving 133 students recruited through consecutive sampling between May 5–23, 2025. Data were collected via a structured online questionnaire measuring both health literacy and HIV/AIDS prevention behavior. Bivariate analysis was conducted using the Chi-Square test. The findings revealed a statistically significant association between health literacy and HIV/AIDS prevention behavior (p = 0.000). Students with higher health literacy were substantially more likely to engage in preventive behaviors, including safe sex practices and HIV testing, than those with low health literacy. This study reinforces the critical role of health literacy in influencing HIV/AIDS prevention among university students. The findings support the integration of health literacy education into academic programs as a public health strategy. Health professionals and policymakers should prioritize targeted literacy interventions to enhance health behaviors among youth populations.
TRANSFORMASI KESELAMATAN PASIEN MELALUI REKAM MEDIS ELEKTRONIK : ANALISIS BERBASIS LITERATUR febriandi, sarif_; Syafiq, Ihsan Hafidh As
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i2.46140

Abstract

Keselamatan pasien menjadi isu utama dalam pelayanan kesehatan yang menuntut peningkatan kualitas melalui inovasi teknologi. Rekam medis elektronik (RME) diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pencatatan, akurasi data, serta meminimalkan kesalahan medis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran RME dalam meningkatkan keselamatan pasien berdasarkan kajian literatur. Metode yang digunakan adalah tinjauan sistematis terhadap berbagai penelitian yang membahas implementasi, manfaat, serta tantangan dalam penggunaan RME di fasilitas layanan kesehatan. Hasil kajian menunjukkan bahwa RME berkontribusi dalam meningkatkan aksesibilitas informasi pasien, mempercepat pengambilan keputusan medis, serta mengurangi insiden kesalahan pengobatan. Namun, beberapa tantangan seperti keterbatasan infrastruktur, keamanan data, serta kesiapan tenaga kesehatan masih menjadi kendala dalam penerapannya. Kesimpulannya, meskipun RME memiliki potensi besar dalam meningkatkan keselamatan pasien, optimalisasi implementasi memerlukan strategi yang mencakup penguatan regulasi, pengembangan infrastruktur, serta peningkatan kompetensi tenaga kesehatan.
Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Terhadap Peningkatan Tinggi Badan Pada Balita Stunting di Desa Jragan, Temanggung Latifahanun, Este; Andani, Mahardika Ratih Resti; Febriandi, Sarif; Rokhayati, Rokhayati; Rahmi, Safirina Aulia
Jurnal Promotif Preventif Vol 7 No 6 (2024): Desember 2024: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v7i6.1611

Abstract

Secara global, salah satu masalah utama gizi yaitu kejadian stunting yang diperkirakan mempengaruhi 22,3% atau 148,1 juta balita. Pada beberapa kasus, stunting pada balita terjadi akibat dari faktor risiko berupa kemiskinan, kekurangan gizi, BBLR, serta paparan penyakit infeksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian makanan tambahan terhadap peningkatan tinggi badan pada balita stunting di Desa Jragan, Temanggung. Penelitian menggunakan desain eksperimen kuasi dengan metode pretest dan posttest. Semua balita di wilayah kerja Puskesmas Tembarak merupakan populasi penelitian. Sebanyak 23 balita dengan kategori pendek dan sangat pendek dihitung menurut TB/U menjadi responden dalam penelitian, metode pengambilan sampel yaitu total sampling. Analisis statistik menggunakan uji Paired T-test. Hasil penelitian menunjukkan nilai p value= 0,000<0,05, yang artinya ada pengaruh pemberian makanan tambahan terhadap peningkatan tinggi badan balita stunting di Desa Jragan, Temanggung.