ABSTRAKLatar Belakang: Penyakit tidak menular (PTM) merupakan salah satu tantangan kesehatan terbesar di abad ke-211 dan telah menjadi perhatian global baik di negara berkembang maupun negara maju. penyebab utama kematian pada tahun 2016. PTM bertanggung jawab atas 73% kematian di Indonesia dengan proporsi diantaranya penyakit kardiovaskular (35%), kanker (12%), penyakit pernapasan kronis (6%), diabetes (6%), dan risiko kematian dini lebih dari 20%. Hal ini menunjukkan bahwa kejadian PTM harus menjadi perhatian.Metode: Penelitian yang dilakukan adalah Narrative Literature Review (NLR). pencarian literatur menggunakan Google Scholar dengan artikel terbitan 2019-2023.Hasil: Penelitian dari 15 artikel menunjukkan bahwa pelaksanaan kegiatan program posbindu belum terlaksana secara maksimal karena terdapat beberapa faktor penghambat seperti kunjungan kurangnya pelatihan kader, terbatasnya sumber daya, kurangnya sarana dan prasarana, kurang komunikasi, kurangnya pendanaan, dan ketidaksesuaian sasaran posbinduKesimpulan: Kegiatan program posbindu PTM meliputi 5 tahap yaitu wawancara, pengukuran fisik, pemeriksaan darah, kejiawaan, faktor resiko, dan konseling. Faktor yang mempengaruhi kunjungan program posbindu meliputi umur, sikap, pengetahuan, jarak tempuh, peran kader, pelatihan kader, koordinasi lintas sektor, sarana dan prasarana. Kunjungan masih di dominasi kaum lansia dan bapakbapak serta remaja kurang tertarik dikarenakan kurang tersedianya alat KesehatanKata Kunci: Program Posbindu, Penyakit Tidak Menular, EvaluasiABSTRACTBackground: Non-communicable diseases (NCDs) are one of the greatest health challenges of the 21st century and have become a global concern in both developing and developed countries as the leading cause of death in 2016. NCDs were responsible for 73% of deaths in Indonesia with proportions including cardiovascular disease (35%), cancer (12%), chronic respiratory disease (6%), diabetes (6%), and a risk of premature death of more than 20%. This suggests that the incidence of NCDs should be a concern.Methods: The research conducted was a Narrative Literature Review (NLR). literature search using Google Scholar with articles published in 2019-2023.Results: Research from 15 articles shows that the implementation of posbindu program activities has not been carried out optimally because there are several inhibiting factors such as lack of cadre training visits, limited resources, lack of facilities and infrastructure, lack of communication, lack of funding, and mismatch of posbindu targets.Conclusion: Posbindu PTM program activities include 5 stages, namely interviews, physical measurements, blood tests, psychiatric examinations, risk factors, and counseling. Factors affecting posbindu program visits include age, attitude, knowledge, distance, cadre role, cadre training, cross-sector coordination, facilities and infrastructure. Visits are still dominated by the elderly and men and adolescents are less interested due to the lack of availability of health equipment.Keywords: Posbindu Program, Non-Communicable Diseases, Evaluation