Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

New Public Service : Pelayanan Publik Berbasis Humanistik untuk Kesuksesan Reformasi Birokrasi Ningtyas, Trimurti
Jurnal ilmiah Manajemen Publik dan Kebijakan Sosial Vol 1 No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Dr. Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25139/jmnegara.v1i1.283

Abstract

Reformasi birokrasi telah menjadi kajian menarik dalam  pemerintahan khususnya pasca reformasi.. Bagaimana menjadi pelayan publik yang diharapkan,serta apa saja yang harus dilakukan seorang birokrat untuk mencapai sebuah birokrasi yang diharapkan rakyatnya akan dibahas dalam tulisan ini. Mewujudkan pelayan publik yang humanistik menjadi tujuan utama dalam penyelenggaraan pelayanan publik dengan menggunakan pendekatan NPS (New Publik Service).  Dalam tulisan ini dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga prinsip utama untuk mewujudkan pelayan publik berbasis humanistik. Pertama, pelayan publik harus mempunyai keinginan untuk melayani masyarakat. Kedua, pelayan publik harus merespon segala bentuk pelyanan tidak hanya dari klien tetapi  seluruh warga negara. Ketiga, akuntabilitas dari pelayanan publik adalah multiaspek. Dari ketiga prinsip tersebut tentunya didukung juga dengan berbagai aspek pendukung lainnya dalam organisasi publik yang tentunya masih akan menjadikajian menarik pada pembahasan tulisan tulisan selanjtnya. Kata kunci : Reformasi birokrasi, New Public Service,  Pelayan Publik, Humanistik
Kepercayaan Masyarakat (Citizen Trust) Di Badan Pertanahan Nasional (BPN) II Surabaya Ningtyas, Trimurti
Jurnal ilmiah Manajemen Publik dan Kebijakan Sosial Vol 2 No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Dr. Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25139/jmnegara.v2i1.1080

Abstract

Masyarakat menjadi pemangku kepentingan yang paling utama dalam lingkarankesuksesan suatu pemerintahan. Tugas utama negara adalah mewujudkan yang telah dicitacitakan bersama. Intinya membangun hubungan dan kepercayaan pada masyarakat adalahhal yang sangat penting bagi instansi publik. Dengan adanya hubungan yang baik antaramasyarakat dan instansi tersebut tentunya mereka akan mempunyai kepercayaan yang lebihsehingga melakukan proses pelayanan di instansi tersebut adalah suatu yang memang pilihantepat. Dari latar belakang yang telah disampaikan di atas, maka masalah penelitian dapatdirumusakan adalah Bagaimana kepercayaan publik di Badan Pertanahan Nasional SurabayaII ?.Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menggambarkankepercayaan publik di Badan Pertanahan Nasional Surabaya II. Kerangka umum yangdigunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Adapun pendekatan yangdigunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan studi Kasus. Kepercayaan publik padadasarnya dibangun dari apa yang publik rasakan, lihat dan dengar atas segala bentukpemerintahan yang ada. Untuk itu membangun kepercayaan publik sangatlah penting karenadengan melihat tingkat kepercayaan masyarakat atas suatu organisasi penyedia layanan, makadari sini dapat dilihat apakah instansi tersebut menyedia pelayanan yang membuatmasyarakat percaya akannya. Untuk itu membangun kepercayaan publik ini adalah sebuahkajian yang penting untuk membuat pemerintah sukses terutama dalam menjalankankebijakan dan program programnya yang tentunya bertujuan untuk melayani masyarakatdengan baik sesuai yang dibutuhkan dan diharapkan. Hasil dari identifikasi kepercayaanpublik, faktor pembentuk utama adalah kenyamanan, integritas, kredibilitas, reliabilitas dantanggungjawab.
Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Publik Di Kota Kediri ningtyas, trimurti
Jurnal ilmiah Manajemen Publik dan Kebijakan Sosial Vol 3 No 1 (2019)
Publisher : Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Dr. Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25139/jmnegara.v3i1.1898

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1) Bagaimana masyarakat kota Kediri memanfaatan Ruang Terbuka Hijau Publik ; 2) Bagaimana upaya pemerintah kota dalam mendukung pemanfaatan ruang terbuka hijau. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan menggunakan kerangka penelitian deskriptif kualitatif dengan model studi kasus.. Penelitian dilakukan di 3 lokasi RTH yaitu Taman Ngronggo, Taman Sekartaji, Hutan Joyoboyo. Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui aktivitas sosial apa saja yang dilakukan masyarakat kota di luar ruangan terutama di Ruang Terbuka Hijau Publik. Penelitian ini Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara kepada pengunjung 3 lokasi penelitian. Selain itu penelitian ini juga mengambil data dari pemerintah Kota Kediri yaitu bagian Bappeda dan DLHKP Kota Kediri ,untuk mengetahui upaya dalam meningkatkan aktivitas positif masyarakat di Ruang Terbuka Hijau Publik. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Publik dibagi menjadi tiga yaitu oleh masyarakat pada umumnya , oleh komunitas dan pemerintah sendiri. Pemanfaatan oleh masyarakat dimanfaatkan untuk kegiatan kegiatan yang bersifat ekonomi lingkungan RTH serta kegiatan yang bersifat sosial. Pemanfaatan yang kedua dilakukan oleh komunitas, yaitu untuk media berkumpul, melakukan kegiatan sosial dan pendidikan (seperti penggalangan dana, lomba, diskusi dll) serta promosi. Pemanfaatan yang ketiga dilakukan oleh pemerintah sendiri, dengan memperkenalkan fasilitas publik, mengisi kegiatan di RTH untuk menarik minat masyarakat. Pemerintah dan sektor sektor yang berkepentingan bersama sama memberikan fasilitas yang terbaik bagi masyarakat dalam pemanfaatan RTH tersebut.Semua bentuk peran telah dilakukan oleh pemerintah dalam mengembangkan RTH agar bisa dimanfaatkan secara maksimal dan berdampak positif berkelanjutan bagi masyarakat serta Kota Kediri.
Dinamika Kepentingan Dalam Program “Kampung Keren” (Kreatif Dan Independen) Sebagai Strategi Branding Kota Kediri Ningtyas, Trimurti; Alamin, Taufik; Saifu Rijal, Mohammad Hasan
Jurnal ilmiah Manajemen Publik dan Kebijakan Sosial Vol 8 No 1 (2024): Jurnal Ilmiah Manajemen Publik dan Kebijakan Sosial
Publisher : Universitas Dr. Soetomo Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25139/jmnegara.v8i1.7234

Abstract

Branding is an unavoidable necessity in the development of urban areas and population. Kampung Keren is one of the branding strategies carried out by the Kediri city government in improving the image of the city of Kediri. The growing awareness and independence of the community in managing their territory is the main goal in implementing this Kampung Keren. In fact, the existence of Kampung Keren cannot be used as a program that is successfully implemented by looking at the economic and social developments in the City of Kediri. This study aims to explore the dynamics of interest in the implementation of Kampung Keren as a branding strategy in the City of Kediri. Researchers explored information through the managers of 7 (seven) Kampung Keren in Kediri City and collected documentation related to Kampung Keren in government agencies and made observations on the process of implementing Kampung Keren. As a result, there are various obstacles faced by the community, managers and the government of the City of Kediri in developing 6 Kampung Keren points. Limited human and capital resources are the main problem in its implementation. Apart from that, other results show that there is political interest through this branding which is a polemic itself. The existence of conflicting interests of the actors involved is a separate obstacle in its implementation. This unpreparedness is an obstacle that must be resolved, so that Kampung Keren can optimally and increase efforts to develop urban areas and population through Branding in the City of Kediri.
Dilemma of Distance Learning Policies in the Cultural Framework of Early Marriage in Ambunten-Sumenep, East Java Hanik, Umi; Tannisyafolia, Ratih Himamatul Azizah; Ningtyas, Trimurti
Didaktika Religia Vol. 10 No. 2 (2022): December
Publisher : Postgraduate Program, State Islamic Institute (IAIN) Kediri, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30762/didaktika.v10i2.3336

Abstract

During the distance learning period, according to data from the BKKBN Sumenep District, cases of early marriage have increased. This study discusses the effect of distance learning policies implemented in Indonesia during the pandemic period, namely at the end of 2019 to 2021 on cases of early marriage in Ambunten District, Sumenep Regency, East Java. This study uses primary data from the results of interviews with children who married early in December 2019 to April 2021, namely 5 informants who married at an early age. In addition, researchers made observations about the implementation of distance learning and early marriage there. It was found that distance learning is a stimulus that the culture of early marriage in Sumenep District which they believe is worth doing to minimize the impact of young people's association, namely adultery. The lack of parental role in distance learning assistance, as well as environmental and structural support for early marriage, makes students make marriage a primary choice rather than school. In addition, early marriages that take place occur due to several factors, namely culture, family, and economy.
Dari Krisis Menuju Eksis: Geliat Kawasan Ekowisata Gunung Merapi Pasca Bencana Saputro, Agus; Muryanti, Muryanti; Ningtyas, Trimurti; Muryani, Tri; Sari, Qorir Yunia
REFORMASI Vol 14, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/rfr.v14i2.6578

Abstract

One of the most important assets in developing ecotourism is natural conditions that have marketability to tourists, while still paying attention to sustainability. As an active volcano, Mount Merapi in Yogyakarta has great potential to be affected by natural disasters caused by volcanic activity. This research aims to look at the development of volcanic ecotourism after the disaster. This research uses a case study, with interview and literature study data collection techniques. The theory used in this research is social capital from Robert Putnam. The results of this research found that after the eruption disaster, ecotourism in the Mount Merapi area experienced a decline in visitors, but this did not last long. What is quite interesting is that after the 2010 volcanic eruption disaster in the Mount Merapi tourist area, many new tourist attractions emerged that exist to this day. Meanwhile, during Covid-19, tourist attractions were in a slump due to government restrictions on activities outside the home so that tourists were reluctant to come on tour. However, after Covid-19, Mount Merapi Ecotourism quickly adapted and activities returned to normal, starting to attract visitors.AbstrakSalah satu modal terpenting dalam pengembangan ekowisata adalah kondisi alam yang memiliki daya jual kepada wisatawan, dengan tetap memperhatikan kelestariannya. Sebagai gunung berapi yang aktif, Gunung Merapi di Yogyakarta memiliki potensi yang besar terdampak atas bencana alam yang disebabkan aktivitas gunung berapi tersebut. Penelitian ini bertujuan melihat geliat perkembangan ekowisata Gunung berapi pasca bencana. Penelitian ini menggunakan studi kasus, dengan teknik pengumpulan data wawancara dan studi pustaka. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah modal sosial dari Robert Putnam. Hasil dalam penelitian ini menemukan kondisi pasca bencana letusan, ekowisata di Kawasan Gunung Merapi mengalami penurunan pengunjung akantetapi hal itu tidak berlangsung lama. Hal yang cukup menarik, pasca bencana letusan gunung berapi 2010 pada Kawasan Wisata Gunung Merapi justru muncul banyak wisata baru yang eksis sampai sekarang ini. Sedangkan saat covid-19, objek wisata yang terpuruk karena pembatasan dari pemerintah aktivitas di luar rumah sehingga wisatawan enggan hadir untuk berwisata. Akan tetapi, pasca Covid-19 Ekowisata Gunung Merapi cepat beradaptasi dan aktivitas kembali normal mulai ramai pengunjung.
Dilemma of Distance Learning Policies in the Cultural Framework of Early Marriage in Ambunten-Sumenep, East Java Hanik, Umi; Tannisyafolia, Ratih Himamatul Azizah; Ningtyas, Trimurti
Didaktika Religia Vol. 10 No. 2 (2022): December
Publisher : Postgraduate Program, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30762/didaktika.v10i2.3336

Abstract

This study analyses the influence of distance learning policies implemented in Indonesia during the pandemic period (2019-2021) on instances of early marriage in the Ambunten District of Sumenep Regency, East Java. This study utilises primary data obtained from interviews with children who were married early between December 2019 and April 2021. Five informants who had been married at an early age were selected for interview. Furthermore, observations were conducted regarding the implementation of distance learning and early marriage in the region. The findings indicate that distance learning plays a role in perpetuating the culture of early marriage in Sumenep District. This is perceived as a means of mitigating the impact of young people's association, namely adultery. The absence of parental guidance and support, coupled with the lack of environmental and structural support for early marriage, results in students prioritising marriage over education.
Pergeseran Mata Pencaharian Pada Generasi Muda Petani Di Desa Selopanggung Kabupaten Kediri Ningtyas, Trimurti; Kurnia, Aminatul
Asketik: Jurnal Agama dan Perubahan Sosial Vol. 5 No. 2 (2021): Asketik: Jurnal Agama dan Perubahan Sosial
Publisher : Prodi Sosiologi Agama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30762/asketik.v5i2.827

Abstract

Indonesia as an agrarian country because most of the Indonesian people make a living as farmers. In Selopanggung Village, located on the slopes of Mount Wilis, the younger generation has also experienced a decline in interest in farming. This study aims to describe how the shift in people's livelihoods from farmers to other livelihoods. This study uses a qualitative method with descriptive analysis. The theory used is social action from Max Weber as an analysis of actions that affect the shift in the livelihoods of the younger generation of farmers in Selopanggung Village. The results in this study describe how the actions of the younger generation choose not to become farmers, so that it can be identified what factors can influence these actions. The findings are that there are four actions that can be identified in shifting livelihoods, as well as four factors that can support these actions.
EFISIENSI BIAYA LAYANAN MELALUI INOVASI KEBIJAKAN BERBASIS TEKNOLOGI DI RUMAH SAKIT MARGONO PURWOKERTO Ningtyas, Trimurti; Minhando, Erys Al Fauzi; Lestari, Asih Widi; Mutafarida, Binti
Juornal of Economics and Policy Studies Vol 2 No 2 (2021)
Publisher : UIN Sayyid Ali Rahmatullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.876 KB) | DOI: 10.21274/jeps.v2i2.5321

Abstract

Public policy is the focus of attention in an effort to improve the service quality of public sector organizations. Policy innovation provides an offer for the development of policy studies to continuously improve their quality in order to improve organizational performance. This study aims to identify innovations in health service policies at Margono Hospital so that they can improve the quality of service of the organization. Using qualitative methods with descriptive analysis, this study tries to describe and explain the existence of these policy innovations. As a result, there are five types of innovation, namely process innovation, product innovation, method innovation, system innovation and conceptual innovation. The five innovations provide each progress for improving service performance in hospitals. Margono
Religious Values as Social Capital for Micro, Small and Medium Enterprises Facing Crisis in Kediri City Ningtyas, Trimurti; Saadati, Lailis Nur; Istoni, Nabilla Meyvi
Jurnal Sosiologi Agama Indonesia (JSAI) Vol. 6 No. 2 (2025)
Publisher : Program Studi Sosiologi Agama Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, Banda Aceh, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jsai.v6i2.7827

Abstract

This study investigates the role of religious values as a form of social capital in supporting the resilience of micro, small, and medium enterprises (MSMEs) during the COVID-19 pandemic in Kediri City, Indonesia. Using a qualitative approach, data were collected through in-depth interviews with eight MSME owners who managed to maintain their businesses throughout the crisis. The findings reveal that religious experiences and beliefs foster resilience and adaptability by encouraging persistence, community engagement, and mutual support. MSME owners relied on religious communities not only for spiritual guidance but also as practical networks for business adaptation. This study highlights the importance of integrating religious values into the conceptualization of social capital, suggesting that faith-based networks provide both psychological and material resources for business survival in times of crisis. The research offers new insights for policymakers and practitioners aiming to enhance MSME resilience through community-based and religiously-informed approaches.