Dalam penggunaan alat berat harus dianalisa agar optimal dan mencapai biaya yang paling minimum tanpa mengabaikan target waktu. Metode yang digunakan untuk mendapatkan hasil optimum menggunakan metode program linear. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah siteplan, gambar cross section, master schedule, spesifikasi jenis alat berat dan harga. Semua data diproses untuk mendapatkan solusi optimum menggunakan metode simpleks program linear. Hasil optimasi kombinasi alat berat yang termurah pada pekerjaan galian di pilih alternatif 5 dengan biaya total Rp 25.193.453.479,- dengan komposisi 10 unit EXB1, 8 unit BD1, 7 unit EXC1, 6 unit DT1. Pada pekerjaan timbunan dipilih alternatif 5 dengan biaya total Rp 13.736.645.644,- dengan komposisi 4 unit EXC1, 10 unit DT2, 6 unit MG2, 1 unit VR1, 5 unit WT1. Pada pekerjaan lapis pondasi agregat di pilih alternatif 1 dengan biaya total Rp 5.149.976.155,- dengan komposisi 6 unit DT1, 1 unit MG2, 1 unit VR1, 1 unit WT1. Pada pekerjaan perkerasan lentur AC-Base di pilih alternatif 1 dengan biaya total Rp 4.811.320.796,- dengan komposisi 3 unit DT1, 1 unit CO1, 1 unit AD1, 1 unit AP1, 1 unit VR1, 1 unit PTR1 . Pada pekerjaan perkerasan lentur AC-BC di pilih alternatif 1 dengan biaya total Rp 4.442.805.938,- dengan komposisi 2 unit DT1, 1 unit CO1, 1 unit AD1, 1 unit AP1, 1 unit VR1, 1 unit PTR1. Pada pekerjaan perkerasan lentur AC-WC di pilih alternatif 1 dengan biaya total Rp 4.442.805.938,- dengan komposisi 2 unit DT1, 1 unit CO1, 1 unit AD1, 1 unit AP1, 1 unit VR1, 1 unit PTR1.