Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Peningkatan Pengetahuan Pencegahan Infeksi Virus Corona pada Ibu Menyusui Melalui Media Video dan Pembagian APD Pada Ibu Menyusui di Wilayah Kerja Puskesmas Wosi Kabupaten Manokwari Bahrah Bahrah; Dwi Iryani
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 2 (2022): Volume 5 No 2 Februari 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i2.4723

Abstract

ABSTRAKBayi baru lahir rentan terhadap infeksi virus COVID-19 dikarenakan belum sempurna fungsi imunitasnya. Berdasarkan hasil survey pendahuluan yang dilakukan melalui wawancara kepada salah satu Bidan di Puskesmas Wosi Kabupaten Manokwari secara daring, bahwa saat ini tidak adanya pelayanan pada ibu nifas atau ibu menyusui. Berdasarkan hasil wawancara hingga bulan Maret tahun 2020 jumlah ibu nifas atau ibu menyusui sebanyak 53 orang ibu. Tujuan dari pengabdian ini adalah meningkatkan pemahaman ibu menyusui tentang pencegahan covid 19 pada ibu menyusui dan penggunaan APD pada ibu menyusui. Metode dalam pengabdian ini adalah dengan melakukan penyuluhan menggunakan media bantu video dan melakukan pendampingan. Sasaran dalam pengabdian ini adalah ibu menyusui yang ada di PKM Wosi. Kegiatan pengabdian ini dilakukan selama 1 bulan dengan menggunakan media kuisioner dan video cara pencegahan covid 19 pada ibu menyusui. Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan hasil pengabdian bahwa terjadi peningkatan pengetahuan ibu menyusui setelah diberikan penyuluhan menggunakan media video selama 14 hari, dimana terjadi peningkatan skor pengetahuan sebelum diberikan media video dengan rata-rata nilai pengetahuan 4,5 sedangkan setelah diberikan media video selama 14 hari terjadi peningkatan pengetahuan dengan nilai rata- rata pengetahuan 9,1. Kesimpulan bahwa media bantu video dapat meningkatkan pengetahuan atau pemahaman ibu menyusui tentang pencegahan covid 19 pada ibu menyusui dan penggunaan APD. Diharapkan bidan untuk selalu memberikan informasi terkait dengan pencegahan covid 19 pada ibu menyusui dan kepada ibu menyusui agar tetap memperhatikan protokol kesehatan sebagai kelompok berisiko yang memiliki bayi sebagai bentuk pencegahan terhadap covid 19. Kata Kunci: Covid-19, Media Video, Peningkatan Pengetahuan  ABSTRACT Newborns are susceptible to infection with the COVID-19 virus because their immune function is not yet perfect. Based on the results of a preliminary survey conducted through online interviews with one of the midwives at the Wosi Health Center, Manokwari Regency, currently there is no service for postpartum or breastfeeding mothers. Based on the results of interviews until March 2020, the number of postpartum mothers or breastfeeding mothers was 53 mothers. The purpose of this service is to increase the understanding of breastfeeding mothers about the prevention of covid 19 in nursing mothers and the use of PPE for breastfeeding mothers. The method in this service is to conduct counseling using video media and provide assistance. The target in this service is nursing mothers in Wosi Health Center. This service activity was carried out for 1 month using questionnaires and videos on how to prevent covid 19 in breastfeeding mothers. Based on the evaluation that has been carried out, the results of the service show that there is an increase in knowledge of breastfeeding mothers after being given counseling using video media for 14 days, where there is an increase in knowledge scores before being given video media with an average knowledge value of 4.5 while after being given video media for 14 days it occurs. increased knowledge with an average value of knowledge 9.1. The conclusion is that video aids can increase knowledge or understanding of breastfeeding mothers about the prevention of covid 19 in breastfeeding mothers and the use of PPE. Midwives are expected to always provide information related to the prevention of covid 19 to breastfeeding mothers and to nursing mothers to continue to pay attention to health protocols as a risk group having babies as a form of prevention against covid 19. Keywords: Covid-19, Video Media, Knowledge Improvement
Pelatihan Pijat Loving Touch Stimulation Bagi Tenaga Bidan Menggunakan Media Bantu Vidio Dalam Meningkatkan Berat Badan Bayi BBLR Di Wilayah Kerja Puskesmas Amban Bahrah Bahrah; Dwi Iryani
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 3 (2022): Volume 5 No 3 Maret 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i3.4725

Abstract

ABSTRAK Penyebab tingginya AKN salah satunya yaitu Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR). BBLR menjadi penyebab utama kematian bayi baru lahir. Maka salah satu upaya untuk mencegah terjadinya kematian  neonatal adalah penanganan BBLR melalui stimulasi yaitu dengan melakukan pijat bayi. Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan oleh pengabdi di Wilayah kerja Puskesmas Amban hasil wawancara yang dilakukan di lokasi mitra, bahwa terdapat 15 orang tenaga bidan yang ada di Puskesmas Amban, dan semua tenaga bidan mengatakan belum pernah mengikuti pelatihan pijat bayi dikarenakan alasan biaya pelatihan yang sangat mahal. Tujuan dari pelatihan ini adalah meningkatkan kemampuan bidan melakukan pijat pada bayi yaitu pelatihan Pijat Loving Touch Stimulation bagi tenaga bidan menggunakan media bantu vidio dalam meningkatkan berat badan bayi BBLR di Wilayah Kerja Puskesmas Amban. Metode dalam pengabdian ini adalah dengan melakukan pelatihan menggunakan media bantu video dan melakukan pendampingan. Sasaran dalam pengabdian ini adalah tenaga bidan yang ada di PKM Amban. Kegiatan pengabdian ini dilakukan selama 1 bulan dengan memberikan pelatihan selama 1 minggu menggunakan media bantu video cara melakukan pijat bayi. Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan hasil pengabdian bahwa terjadi peningkatan pengetahuan sebelum diberikan media video dengan rata-rata nilai pengetahuan 6,4 sedangkan setelah diberikan media video selama 14 hari terjadi peningkatan pengetahuan dengan nilai rata- rata pengetahuan 7,6. Kesimpulan bahwa video Pijat Loving Touch Stimulation pada bayi dijadikan sebagai media alat bantu di  Puskesmas sebagai media promosi pijat Loving Touch Stimulation dalam Meningkatkan Berat Badan Bayi BBLR dan dapat meningkatkan pengetahuan bidan yang mengikuti pelatihan. Diharapkan kepada para bidan agar dapat memantau keterampilan ibu dalam menerapakan pijat Loving Touch Stimulation  sehingga sentuhan pijat yang diberikan memberikan efek positif terhadap perkembangan bayi dan dapat diaplikasikan di Puskesmas dan Posyandu. Kata Kunci:  Media Video, Peningkatan Pengetahuan, Loving Touch Stimulation       ABSTRACT One of the causes of high AKN is Low Birth Weight (LBW). LBW is the main cause of newborn death. So one of the efforts to prevent the occurrence of neonatal death is the handling of LBW through stimulation, namely by doing baby massage. Based on a preliminary study that has been carried out by servants in the working area of the Amban Health Center, the results of interviews conducted at partner locations, that there are 15 midwives at the Amban Health Center, and all midwives say they have never participated in baby massage training due to the very high cost of training. expensive. The purpose of this training is to improve the ability of midwives to massage babies, namely Loving Touch Stimulation Massage training for midwives using video aids in increasing the weight of LBW babies in the Amban Health Center Work Area. The method in this service is to conduct training using video media and provide assistance. The target in this service is the midwife at PKM Amban. This service activity was carried out for 1 month by providing training for 1 week using video aids on how to do baby massage. Based on the evaluation that has been done, the results of the service show that there is an increase in knowledge before being given video media with an average knowledge value of 6.4 while after being given video media for 14 days there is an increase in knowledge with an average knowledge value of 7.6. The conclusion is that the Loving Touch Stimulation Massage video for infants is used as a media tool at the Puskesmas as a promotional media for Loving Touch Stimulation massage in Increasing the Weight of LBW Babies and can increase the knowledge of midwives who attend training. It is hoped that the midwives will be able to monitor the mother's skills in applying Loving Touch Stimulation massage so that the massage touch given has a positive effect on baby development and can be applied in Puskesmas and Posyandu. Keywords: Video Media, Knowledge Improvement, Loving Touch Stimulation
Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Hamil Tentang Kehamilan Resiko Tinggi Di Puskesmas Amban Yayuk Nuryanti; Ivonne Junita Fabanjo; Yuni Subhi Isnaeni; Bahra Anwar; Febti Dwi Jayanti
JURNAL ILMIAH OBSGIN : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan & Kandungan P-ISSN : 1979-3340 e-ISSN : 2685-7987 Vol 10 No 2 (2018): SEPTEMBER
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/job.v10i2.687

Abstract

latar Belakang : salah satu penyebab kematian ibu ialah faktor resiko dalam kehamilan. Kategori kehamilan 4T masih menjadi penyebab utama disamping riwayat kesehatan ibu. Guna menurunkan AKI dibutuhkan dari masyarakat untuk memahami lebih dalam dampak merugikan dari kehamilan yang beresiko sehingga dapat dilakukan skrining awal. Tujuan Penulisan : Untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil Tenatang Kehamilan Resiko Tinggi di Puskesmas Amban. Metedologi Penelitian : Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan menggunakan rancangan Cross Sectional . Hasil Penelitian : Dari 42 responden sebanyak 34 (81%) responden berpengetahuan baik. Adapun sikap responden terhadap kehamilan resiko tinggi yang memiliki sikap mendukung sejumlah 32 (76%) responden. Dari hasil uji statistik Chi Square Test dalam tabel Fisher Exact Test dengan bantuan SPSS didapatkan P Value : 0,012 dimana nilai P Value lebih kecil dari nilai a : 0,05 (0,012 < 0,05) dengan demikian menunjukkan adanya hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap kehamilan resiko tinggi. Kesimpulan : Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa pengetahuan ibu hamil rata-rata dalam kategori baik, dan sikap ibu hamil rata-rata dalam kategori mendukung, serta terdapat hubungan antara pengetahuan dengan sikap ibu hamil tentang kehamilan resiko tinggi. Saran : Diharapkan responden dapat mengetahui dan melakukan pencegahan terhadap kehamilan resiko tinggi dan bidan dapat melakukan skrining awal.
Edukasi menggunakan Media Video tentang Perilaku Cuci Tangan terhadap Pengetahuan Guru di TK Insan Mulia Terpadu Manokwari Mirna Wigunarti; Bahrah Bahrah; Deasy Erawati
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 11 (2022): Volume 5 No 11 November 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i11.7990

Abstract

ABSTRAK Salah satu upaya pengendalian penyebaran Covid-19 pada masyarakat dan anak-anak yaitu dengan menjaga kebersihan tangan. Mencuci tangan memang sudah menjadi salah satu program Germas yang dikampanyekan sejak lama. Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan oleh pengabdi di salah satu sekolah taman kanak-kanak Wilayah kerja Puskesmas Wosi yaitu dengan melakukan wawancara pada guru didapatkan data jumlah siswa/siswi di Taman kanak-kanan tersebut berjumlah sekitar 35 anak, selama ini telah diajarkan cara cuci tangan yang benar namun belum dapat diterapkan secara maksimal oleh anak-anak. Tujuan dari pelatihan ini adalah meningkatkan pengetahuan Guru di taman kanak-kanak Insan Mulia Terpadu Manokwari dalam melakukan cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan benar berdasarkan 6 langkah cuci tangan menurut WHO menggunakan media bantu video. Metode dalam pengabdian ini adalah dengan melakukan pelatihan menggunakan media bantu video dan melakukan pendampingan. Sasaran dalam pengabdian ini adalah guru ditaman kanak-kanak Insan Mulia Terpadu Manokwari. Kegiatan pengabdian ini dilakukan selama 1 bulan dengan memberikan pelatihan selama 1 minggu menggunakan media bantu video cara melakukan 6 langkah CTPS dengan benar. Setelah dilakukan edukasi dan pendampingan CTPS yang benar menggunakan media video dan mengevaluasi pengetahuan guru tentang CTPS yang benar dan dapat simpulkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan guru tentang CTPS yang benar setelah diberikan media video selama 7 hari di TK Insan Mulia Terpadu Manokwari. Diharapkan kepada pihak sekolah agar dapat lebih aktif untuk melibatkan pihak Puskesmas dalam memberikan promosi kesehatan terkait masalah kesehatan yang berhubungan dengan tumbuh kembang anak-anak di masa sekolah. Kata Kunci:  Edukasi perilaku cuci tangan, Media Video, Pengetahuan ABSTRACT One of the efforts to control the spread of Covid-19 in the community and children is by maintaining hand hygiene. Washing hands has indeed become one of the Germas programs that have been campaigned for a long time. Based on a preliminary study conducted by a servant in one of the kindergarten schools in the working area of the Wosi Health Center, namely by conducting interviews with the teacher, it was found that the data on the number of students in the kindergarten was about 35 children, so far they have been taught how to wash their hands. that is correct but cannot be applied optimally by children. The purpose of this training is to increase the knowledge of teachers at Insan Mulia Terpadu Manokwari Kindergarten in properly washing hands with soap (CTPS) based on the 6 steps of hand washing according to WHO using video aids. The method in this service is to conduct training using video media and provide assistance. The target in this service is the teacher at the Insan Mulia Integrated Manokwari kindergarten. This service activity was carried out for 1 month by providing training for 1 week using video media on how to do the 6 steps of CTPS correctly. After conducting education and mentoring for correct CTPS using video media and evaluating teacher knowledge about correct CTPS and it can be concluded that there was an increase in teacher knowledge about correct CTPS after being given video media for 7 days at Insan Mulia Terpadu Kindergarten Manokwari. It is hoped that the school will be more active in involving the Puskesmas in providing health promotion related to health problems related to the growth and development of children during school. Keywords: Hand washing behavior education, Media Video, Knowledge
Edukasi Perilaku Cuci Tangan terhadap Pengetahuan Guru Menggunakan Media Audiovisual dalam Pencegahan Covid 19 di Tk Yapis III Manokwari Bahrah Bahrah; Mirna Wigunarti
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 11 (2022): Volume 5 No 11 November 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i11.7413

Abstract

ABSTRAK Pendidikan kesehatan sangat penting untuk menambah pengetahuan dan salah satu proses promosi kesehatan yang paling sederhana bagi setiap manusia dalam menjaga kesehatan tubuh salah satunya yaitu perilaku cuci tangan. Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan oleh pengabdi di salah satu sekolah taman kanak-kanak Wilayah kerja Puskesmas Wosi yaitu dengan melakukan wawancara pada guru didapatkan data jumlah siswa/siswi di Taman kanak-kanan tersebut berjumlah sekitar 35 anak, selama ini telah diajarkan cara cuci tangan yang benar namun belum dapat diterapkan secara maksimal oleh anak-anak. Tujuan dari pelatihan ini adalah meningkatkan pengetahuan Guru di taman kanak-kanak Yapis III Manokwari dalam melakukan cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan benar berdasarkan 6 langkah cuci tangan menurut WHO menggunakan media bantu video. Metode dalam pengabdian ini adalah dengan melakukan pelatihan menggunakan media bantu video dan melakukan pendampingan. Sasaran dalam pengabdian ini adalah guru ditaman kanak-kanak Yapis III Manokwari. Kegiatan pengabdian ini dilakukan selama 1 bulan dengan memberikan pelatihan selama 1 minggu menggunakan media bantu video cara melakukan 6 langkah CTPS dengan benar. Setelah dilakukan edukasi dan pendampingan CTPS yang benar menggunakan media video dan mengevaluasi pengetahuan guru tentang CTPS yang benar dan dapat simpulkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan guru tentang CTPS yang benar setelah diberikan media video selama 7 hari di TK Yapis III Manokwari. Diharapkan kepada pihak sekolah agar dapat lebih aktif untuk melibatkan pihak Puskesmas dalam memberikan promosi kesehatan terkait masalah kesehatan yang berhubungan dengan tumbuh kembang anak-anak di masa sekolah. Kata Kunci:  Edukasi Perilaku Cuci Tangan, Media Video, Pengetahuan  ABSTRACT Health education is very important to increase knowledge and one of the simplest health promotion processes for every human being in maintaining a healthy body, one of which is hand washing behavior. Based on a preliminary study conducted by a servant in one of the kindergarten schools in the working area of the Wosi Health Center, namely by conducting interviews with the teacher, it was found that the data on the number of students in the kindergarten was about 35 children, so far they have been taught how to wash their hands. that is correct but cannot be applied optimally by children. The purpose of this training is to increase the knowledge of teachers at the Yapis III Manokwari Kindergarten in properly washing hands with soap (CTPS) based on the 6 steps of hand washing according to WHO using video aids. The method in this service is to conduct training using video media and provide assistance. The target in this service is the Yapis III Manokwari kindergarten teacher. This service activity was carried out for 1 month by providing training for 1 week using video media on how to do the 6 steps of CTPS correctly. After educating and assisting the correct CTPS using video media and evaluating the teacher's knowledge about the correct CTPS and it can be concluded that there was an increase in teacher knowledge about the correct CTPS after being given video media for 7 days at TK Yapis III Manokwari. It is hoped that the school will be more active in involving the Puskesmas in providing health promotion related to health problems related to the growth and development of children during school. Keywords: Hand Washing Behavior Education, Media Video, Knowledge
Edukasi Perilaku Cuci Tangan Melalui Funhandwashing Menggunakan Media Audiovisual dalam Pencegahan Covid 19 Bahrah Bahrah; Mirna Wigunarti
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 8 (2022): Volume 5 No 8 Agustus 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i8.6519

Abstract

ABSTRAK Anak-anak termasuk ke dalam kelompok usia yang sangat rentan terhadap penularan COVID-19 dari lingkungan sekitarnya. Salah satu upaya pengendalian penyebaran Covid-19 pada masyarakat dan anak-anak yaitu dengan menjaga kebersihan tangan. Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan oleh pengabdi di salah satu sekolah taman kanak-kanak Wilayah kerja Puskesmas Wosi yaitu dengan melakukan wawancara pada guru didapatkan data jumlah siswa/siswi di Taman kanak-kanan tersebut berjumlah sekitar 35 anak, selama ini telah diajarkan cara cuci tangan yang benar namun belum dapat diterapkan secara maksimal oleh anak-anak. Tujuan dari pelatihan ini adalah meningkatkan keterampilan anak-anak di taman kanak-kanak Wilayah kerja Puskesmas Wosi dalam melakukan cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan benar berdasarkan 6 langkah cuci tangan menurut WHO menggunakan media bantu video. Metode dalam pengabdian ini adalah dengan melakukan pelatihan menggunakan media bantu video dan melakukan pendampingan. Sasaran dalam pengabdian ini adalah anak-anak ditaman kanak-kanak Wilayah kerja Puskesmas Wosi yaitu sebanyak 2 sekolah. Kegiatan pengabdian ini dilakukan selama 1 bulan dengan memberikan pelatihan selama 1 minggu menggunakan media bantu video cara melakukan 6 langkah CTPS dengan benar. Setelah dilakukan edukasi dan pendampingan CTPS yang benar menggunakan media video dan mengevaluasi hasil edukasi yang telah diberikan dengan menggunakan lembar observasi atau lembar cheklist kemampuan anak sekolah melakukan CTPS dengan benar setalah 7 hari diberikan media video, dapat simpulkan bahwa anak-anak mampu mempraktekkan kembali 6 langkah CTPS yang benar setelah diberikan media video selama 7 hari di TK Yapis III dan TK Insan Mulia Terpadu Manokwari. Diharapkan kepada pihak sekolah agar dapat lebih aktif untuk melibatkan pihak Puskesmas dalam memberikan promosi kesehatan terkait masalah kesehatan yang berhubungan dengan tumbuh kembang anak-anak di masa sekolah. Kata Kunci:  Edukasi Perilaku Cuci Tangan, Media Video, Funhandwashing  ABSTRACT Children belong to the age group that is very vulnerable to transmission of COVID-19 from the surrounding environment. One of the efforts to control the spread of Covid-19 in the community and children is by maintaining hand hygiene. Based on a preliminary study conducted by a servant in one of the kindergarten schools in the working area of the Wosi Health Center, namely by conducting interviews with the teacher, it was found that the data on the number of students in the kindergarten was about 35 children, so far they have been taught how to wash their hands. that is correct but cannot be applied optimally by children. The purpose of this training is to improve the skills of children in Kindergarten in the Wosi Health Center working area in washing hands with soap (CTPS) correctly based on the 6 steps of hand washing according to WHO using video aids. The method in this service is to conduct training using video media and provide assistance. The targets in this service are children in kindergarten. The working area of the Wosi Health Center is 2 schools. This service activity was carried out for 1 month by providing training for 1 week using video media on how to do the 6 steps of CTPS correctly. After proper education and mentoring for CTPS using video media and evaluating the results of the education that has been given using observation sheets or checklist sheets on the ability of schoolchildren to do CTPS correctly, after 7 days of being given video media, it can be concluded that children are able to practice the 6 steps again. The correct CTPS after being given video media for 7 days in TK Yapis III and TK Insan Mulia Terpadu Manokwari. It is hoped that the school will be more active in involving the Puskesmas in providing health promotion related to health problems related to the growth and development of children during school. Keywords: Hand Washing Behavior Education, Media Video, Funhandwashing
Pelatihan dan Penyegaran Kader Malaria Melalui Petugas Kesehatan tentang Skrining Pemeriksaan Malaria melalui Pemeriksaan Rapid Diagnostic Test (RDT) dan Slide Malaria Bahrah, Bahrah; Erawati, Deasy
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 7 (2024): Volume 7 No 7 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i7.15163

Abstract

ABSTRAK Pada beberapa Puskesmas di daerah endemis dengan jumlah penderita malaria yang tinggi, seringkali dilakukan skrening malaria pada masyarakat yang melibatkan kader dari masyarakat setempat untuk pemeriksaan RDT dan membuat sediaan apusan darah. Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan oleh pengabdi Puskesmas Amban pada Tahun 2024 Puskesmas Amban belum memiliki kader Malaria dan studi wawancara pada petugas penangung jawab program malaria, sebagian besar mengatakan bahwa belum pernah mendapatkan pelatihan tentang cara pembuatan hapusan darah. Tujuan dari pelatihan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas kesehatan dalam melakukan diagnosis malaria menggunakan RDT dan pembuatan hapusan darah tepi. Metode dalam pengabdian ini adalah dengan melakukan pelatihan dan penyegaran kader malaria melalui  petugas kesehatan dengan kegiatan penyuluhan dan pendampingan pemeriksaan RDT dan pembuatan slide malaria atau hapusan darah menggunakan media bantu media audiovisual yang dilakukan selama 3 hari. Setelah dilakukan pelatihan dan penyegaran akan dievaluasi hasil pelatihan yang telah diberikan dengan menggunakan lembar observasi atau lembar cheklist cara melakukan pemeriksaan RDT dan pembuatan hapusan darah. Hasil nilai rata-rata skor keterampilan petugas kesehatan tentang pemeriksaan RDT sebelum diberikan pelatihan yaitu 85,3 dan meningkat menjadi 97,2 sedangkan skor keterampilan petugas kesehatan tentang pengambilan hapusan darah tepi sebelum pelatihan yaitu 75 dan setelah pelatihan meningkat menjadi 93,7 setelah diberikan pelatihan. Kesimpulan penyegaran dan pelatihan petugas kesehatan efektif menggunakan media bantu video dan demonstrasi dapat meningkatkan keterampilan petugas kesehatan dalam melakukan pemeriksaan RDT dan pembuatan hapusan darah tepi. Kata Kunci:  Kader Malaria, Petugas Kesehatan, Skrining Pemeriksaan Malaria, Rapid Diagnostic Test (RDT) dan Slide Malaria  ABSTRACT In several Community Health Centers in endemic areas with a high number of malaria sufferers, malaria screening is often carried out in the community involving cadres from the local community for RDT examinations and making blood smear preparations. Based on a preliminary study conducted by Amban Community Health Center staff in 2024, Amban Community Health Center does not yet have Malaria cadres and interview studies of officers in charge of the malaria program, the majority said that they had never received training on how to make blood smears. The aim of this training is to increase the knowledge and skills of health workers in diagnosing malaria using RDT and making peripheral blood smears. The method of this service is to carry out training and refreshment of malaria cadres through health workers with outreach activities and assistance with RDT examinations and making malaria slides or blood smears using audiovisual media which is carried out for 3 days. After training and refreshment, the results of the training provided will be evaluated using an observation sheet or checklist on how to carry out RDT examinations and make blood smears. The average value of the skill score of health workers regarding RDT examination before being given training was 85.3 and increased to 97.2, while the skill score of health workers regarding taking peripheral blood smears before training was 75 and after training increased to 93.7 after being given training . Conclusion: Refreshing and training health workers effectively using video media and demonstrations can improve the skills of health workers in carrying out RDT examinations and making peripheral blood smears. Keywords: Malaria Cadres, Health Workers, Malaria Screening, Rapid Diagnostic Test (RDT) and Malaria Slides
Efektivitas Dukungan PMO Menggunakan Buku Saku Terhadap Pengetahuan tentang Keberhasilan Pengobatan Pasien Kusta Ode Suriani, Wa; Bahrah, Bahrah; Pratiwi, Nunuk
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 7 (2025): Volume 7 Nomor 7 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i7.18731

Abstract

ABSTRACT Leprosy is a chronic infectious disease caused by Mycobacterium Leprae with a type of granulomatosa disease of the peripheral nerves & mucosa of the upper respiratory tract that can affect any age range. One of the internal factors that plays a role in the success of Morbus Hansen therapy is the level of patient knowledge, Increasing knowledge can be done through auxiliary media, one of which is a pocket book. The purpose of this study is to evaluate the effectiveness of PMO support using a pocket book on knowledge about the success of treatment of leprosy patients at the Pasir Putih Health Center, Manokwari Regency. This study analyzed the knowledge of respondents after being given an intervention to provide a pocket book. one group pre test and post test design. The sample in this study was leprosy patients who were treated at the Pasir Putih Health Center as many as 30 respondents with a sampling technique using purposive sampling. This study analyzed the knowledge of respondents before and after being given a pocket book intervention for 14 days. The research instrument used was a questionnaire of 10 questions. The data taken are primary data and data analysis using non-parametric tests. The results of the study showed that in the intervention group, the average knowledge score of respondents before being given the treatment of giving the pocket book was 77, and after the intervention there was an increase in the knowledge score to 82 with a p-value of <0.05, which means that there was a difference in the respondents' knowledge score about the success of the treatment of leprosy patients using the pocket book before and after the treatment. The conclusion is that the pocket book is effective in increasing respondents' knowledge about the success of treatment of leprosy patients. The provision of pocket books can be used as an educational medium in helping the success of treatment of leprosy patients at the Health Center. Keywords: Leprosy Patient, Knowledge, Pocket Book.  ABSTRAK Kusta merupakan penyakit menular kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium Leprae dengan tipe penyakit granulomatosa pada saraf tepi & mukosa dari saluran nafas atas yang bisa menyerang pada segala rentang usia. Salah satu faktor internal yang berperan dalam keberhasilan terapi Morbus Hansen adalah tingkat pengetahuan pasien,Peningkatan pengetahuan dapat dilakukan melalui media bantu salah satunya yaitu buku saku. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efektivitas dukungan PMO menggunakan buku saku terhadap pengetahuan tentang keberhasilan pengobatan pasien kusta Di Puskesmas Pasir Putih Kabupaten Manokwari. Penelitian ini melakukan analisis pengetahuan responden setelah diberikan intervensi pemberian buku saku. one group pre test and post test design. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien kusta yang melakukan pengobatan di Puskesmas Pasir Putih sebanyak 30 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Penelitian ini melakukan analisis pengetahuan responden sebelum dan setelah diberikan intervensi buku saku selama 14 hari. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuisioner berjumlah 10 pertanyaan. Data yang diambil merupakan data primer dan analisa data menggunakan uji non parametrik test. Hasil penelitian menunjukan bahwa bahwa pada kelompok intervensi rerata skor pengetahuan respoden  sebelum diberikan perlakuan pemberian buku saku skor pengetahuan responden dengan rerata 77 dan setelah diberikan intervensi terjadi peningkatan skor pengetahuanmenjadi 82 dengan nilai p-value yaitu <0,05 yang berarti bahwa terdapat perbedaan skor pengetahuan responden tentang keberhasilan pengobatan pasien kusta menggunakan buku saku sebelum dan sesudah perlakuan. Kesimpulan yaitu buku saku efektif meningkatkan pengeahuan responden tentang keberhasilan pengobatan pasien kusta. Pemberian buku saku dapat dijadikan sebagai media edukasi dalam membantu keberhasilan pengobatan pasien kusta di Puskesmas Pasir Putih. Kata Kunci: Pasien Kusta, Pengetahuan, Buku Saku.