Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Analisis Tingkat Kerawanan Bahaya Longsor di Hulu Daerah Aliran Sungai Wanggu, Provinsi Sulawesi Tenggara Golok Jaya, La Ode Muhammad; Restele, La Ode; Kadir, Abdul; Asmirani, Sri; Muhibudin, Muhibudin; Lawa, Asis
Jurnal Manajemen Rekayasa (Journal of Engineering Management) Vol 4, No 2 (2022): Oktober Tahun 2022
Publisher : Pascasarjana Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jmr.v4i2.27608

Abstract

Bencana tanah longsor adalah salah satu bencana yang paling sering terjadi di wilayah Indonesia disebabkan berbagai factor termasuk adanya aktivitas manusia pada lahan yang tidak sesuai dengan kaidah pelestarian dan konservasi lingkungan. Diperlukan berbagai upaya mitigasi sehingga dampak bencana dapat dikurangi. Hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Wanggu yang berada di Kecamatan Konda dan Ranomeeto kabupaten Konawe Selatan Sulawesi Tenggara merupakan daerah yang sering terjadi longsor. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat kerawanan longsor pada hulu DAS Wanggu serta teknik mitigasi yang diperlukan. Metode penelitian yang diterapkan dalam penelitian ini mencakup survey lapangan serta identifikasi kuantitatif terhadap lima parameter kondisi lahan, yaitu tutupan lahan, tingkat kelerengan, kondisi geologi, besarnya curah hujan, dan jenis tanah. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tumpang susun dari parameter yang telah ditentukan disertai pembobotan terhadap faktor-faktor yang berpengaruh terhadap bahaya longsor. Dari penelitian yang dilakukan terlihat bahwa wilayah di hulu DAS Wanggu yang memiliki tingkat kerawanan tinggi seluas, 10,541 Ha, tingkat kerawanan menengah 8,741 Ha, dan daerah dengan tingkat kerawanan rendah 15,191 Ha. Beberapa rekomendasi yang dapat diberikan untuk menurunkan risiko bahaya longsor adalah aspek teknis seperti perkuatan tebing, konservasi lahan yang memperhatikan kemiringan, penatagunaan air dan penguatan aspek manajemen, tatakelola kelembagaan dan kerjasama stakeholder.Kata Kunci: Hulu DAS Wanggu, Tanah Longsor, Mitigasi.
DAKWAH PENGEMBANGAN MASYARAKAT Masyarakat Madinah sebagai Prototipe Ideal Pengembangan Masyarakat Uyuni, Badrah; Muhibudin, Muhibudin
Spektra: Jurnal Ilmu-ilmu Sosial Vol 2 No 1 (2020): Spektra : Jurnal Ilmu-ilmu Sosial
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Islam As Syafi'iyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34005/spektra.v1i2.1395

Abstract

Dakwah bukan sekedar dimaknai menyeru dan berceramah di depan khalayak ramai, tetapi hakikatnya adalah membentuk social change (perubahan masyarakat). Dakwah dan pengembangan masyarakat tidak dapat dilakukan asal jalan dan inovasi tidak terarah, tetapi perlu pengelolaan secara benar dan tepat, serta dibutuhkan profesionalisme dari para pelaku dakwah. Dan melaui teori Pengembangan Masyarakatlah artikel ini dibangun dengan menganalisanya dari sudut kualitatif. Sebagaimana Rasulullah SAW mampu mengubah masyarakat jahiliyah menjadi masyarakat madani yang penuh dengan kecemerlangan, baik dari segi peradaban, pemikiran maupun kekuatan. Selama perjalanan dakwahnya, beliau telah berhasil melakukan pemberdayaan masyarakat Arab berbasis Masjid Nabawi di Madinah. Dan dalam waktu cepat masyarakat Madinah menjadi acuan bagi perkembangan peradaban terbaik yang pernah ada di dunia.
COMMUNITY DEVELOPMENT: The Medina Community as the Ideal Prototype of Community Development Uyuni, Badrah; Muhibudin, Muhibudin
Spektra: Jurnal Ilmu-ilmu Sosial Vol 2 No 1 (2020): Spektra : Jurnal Ilmu-ilmu Sosial
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Islam As Syafi'iyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34005/spektra.v2i1.1536

Abstract

Community development da'wah is a social change planning process based on Islamic values. The target for community development is, therefore, to the social setting of community life, rather than individual by individual. In realizing a legal welfare state as intended by the Qur'an, namely a prosperous state under the auspices of Allah, the Almighty, the state is obliged to regulate and allocate sufficient funds for the purposes of guaranteeing the people who need it. Social security includes unemployment benefits, parental benefits (retirement age), scholarships for those who are studying and others. The state is also obliged to provide facilities for worship, education, orphanages, hospitals and others. In the state of Medina law, there is only one motivation for the welfare principle, namely the Islamic doctrine: hablun min Allah wa hablun min al-nas, namely aspects of worship and aspects of muamalah. The realization of the principle of the welfare state law is solely aimed at realizing social justice in society in accordance with the commands of Allah SWT. The Medina community that was built by the Prophet Muhammad, SAW is a society that has succeeded in enforcing the values ​​of justice, the principle of legal equality, guaranteeing welfare for all citizens, and protecting minority groups. Muslim thinkers regard the people (city) of Medina as a prototype of the ideal society of Islamic products. This is based on the hadith of the Prophet Muhammad, SAW in his saying, "There is no society in this world that is as good as society, or the best of times is my time."
THE ANALYTIC STUDY DAKWAH OF AL-KAHF VERSES 13-14 Muhibudin, Muhibudin; Hafidz Ach, Shubhan; Uyuni, Badrah; Hamid, Abdul
Spektra: Jurnal Ilmu-ilmu Sosial Vol 3 No 2 (2021): Spektra : Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Islam As Syafi'iyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34005/spektra.v3i2.1902

Abstract

Artikel ini membahas tentang konsep dakwah yang terdapat di dalam surat Al-Kahfi ayat 13 s.d 14. Dengan menggunakan metode kualitatif dan menggunakan berbagai macam referensi dari buku dan jurnal yang ada, artikel ini mencoba menghadirkan dakwah yang tertera di ayat tersebut. Di dalamnya mengisahkan bagaimana dakwah yang dilakukan oleh pemuda ashabul kahfi, sifat dan juga aktivitas dakwah yang dilakukan sebagaimana digambarkan ayat tersebut dan patut menjadi contoh bagi pendakwah sebagai alternatif metode dakwah yang harus dilakukan.
IMAM IBNU TAIMIYAH (KEHIDUPAN, PEMIKIRAN, DAN WARISANNYA) Muhibudin, Muhibudin
Spektra: Jurnal Ilmu-ilmu Sosial Vol 4 No 2 (2022): Spektra : Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Islam As Syafi'iyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34005/spektra.v4i2.3123

Abstract

Imam Ibnu Taimiyah adalah salah satu tokoh terkemuka dalam sejarah Islam yang memiliki pengaruh besar dalam pemikiran dan pandangan keagamaan. Artikel ini mengeksplorasi kehidupan, pemikiran, dan warisan intelektual Imam Ibnu Taimiyah. Dalam artikel ini, kami membahas latar belakang dan perkembangan hidupnya, yang mencakup pendidikan, pengalaman intelektual, dan kontribusinya terhadap dunia Islam pada abad ke-13. Pemikiran Imam Ibnu Taimiyah yang inovatif dan kontroversial juga dianalisis, dengan penekanan pada pandangannya tentang aqidah, filosofi, dan hubungan antara agama dan politik. Selain itu, artikel ini menggambarkan pengaruh Ibnu Taimiyah terhadap perkembangan pemikiran Islam selanjutnya, termasuk pemikiran ulama dan reformis modern. Akhirnya, artikel ini menyoroti warisannya yang berlanjut dalam bentuk literatur dan perdebatan intelektual yang masih relevan dalam dunia Islam kontemporer. Dengan merenungkan kehidupan, pemikiran, dan warisan Imam Ibnu Taimiyah, artikel ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang peran pentingnya dalam sejarah Islam dan dampaknya yang berkelanjutan dalam pembentukan pemikiran keagamaan.
POLITIK DAKWAH ROSULULLAH DALAM PIAGAM MADINAH DAN IMPLEMENTASINYA PADA SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA Adnan, Ahmad; Ali Akbar, Muhammad Yudi; Muhibudin, Muhibudin; Hidayat, Fikri Nur
Al-Idaroh: Media Pemikiran Manajemen Dakwah Vol. 4 No. 2 (2024): September, Al-Idaroh: Media Pemikiran Manajemen Dakwah
Publisher : Program Studi Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam Institut Agama Islam (IAI) Al-Azhaar Lubuklinggau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53888/alidaroh.v4i2.699

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi Politik Dakwah Rasulullah dalam Piagam Madina dan penerapannya dalam sistem pemerintahan Indonesia. Metodologi penelitian mencakup analisis historis Piagam Madina serta kajian literatur terkait sistem pemerintahan Indonesia. Hasil penelitian mengidentifikasi kesinambungan nilai-nilai politik dakwah, seperti keadilan, pluralisme, dan kebebasan beragama, yang tercermin dalam prinsip-prinsip konstitusional dan kebijakan pemerintah Indonesia. Implementasi ini dapat ditemukan dalam langkah-langkah seperti promosi multikulturalisme, perlindungan hak asasi manusia, dan pengakuan terhadap keragaman budaya. Studi perbandingan juga mengungkapkan tantangan dan potensi pengembangan nilai-nilai politik dakwah di konteks Indonesia modern. Meskipun terdapat keterkaitan, ditemukan juga sejumlah kendala dalam implementasi, seperti isu keamanan dan interpretasi nilai-nilai agama. Sebagai implikasi, penelitian ini memberikan wawasan tentang relevansi dan kompleksitas politik dakwah dalam konteks kebijakan pemerintahan. Pengembangan lebih lanjut diharapkan untuk meningkatkan keberlanjutan nilai-nilai politik dakwah dalam mewujudkan pemerintahan yang inklusif dan berkeadilan di Indonesia. Dengan demikian, penelitian ini memberikan kontribusi pada pemahaman tentang bagaimana nilai-nilai sejarah dapat membentuk landasan bagi pembangunan masyarakat yang beragam dan harmonis di Indonesia.
DAMPAK KONSUMSI BABI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER DAN TERKABULNYA DOA Uyuni, Badrah; Adnan, Mohammad; Muhibudin, Muhibudin
Tahdzib Al-Akhlaq: Jurnal Pendidikan Islam Vol 1 No 2 (2018): Tahdzib Al-Akhlaq: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Islam As-Syafi'iyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34005/tahdzib.v1i2.448

Abstract

Islam sebagai agama dan juga cara hidup tidak hanya mengatur tentang aspek ibadah dan ritual semata, bahkan lebih lanjut mengatur pola pikir, tindakan bahkan sampai dengan pola makan dan apapun yang dipakai dan konsumsi oleh manusia. Hal ini tentu saja bukan untuk pembatasan atau pembebanan yang tiada artinya tapi lebih dikembalikan kepada kebaikan manusia dan bahkan kesehatan dan kesejahteraan manusia yang juga sampai kepada pembentukan karakter dan terkabulnya doa. Dan salah satu makanan yang diharamkan itu adalah babi. Babi disebutkan dalam berbagai dalil Al-Qurán dan As-Sunnah bahkan juga disebutkan dalam berbagai teks keagamaan lainnya sebagai sesuatu yang menjijikan dan diharamkan penggunaannya. Maka dalam studi ini babi sebagai hewan yang diharamkan menjadi fokus telaah sebagai makanan yang tidak halal, Pendapat Ulama Fiqih akan Keharaman Babi, Sejarah Pengharaman Babi, berbagai alasan kenapa babi tidak layak dikonsumsi dan hikmah dari pengharaman babi. Maka penggunaan atau mengkonsumsi babi sama saja dengan melanggar perintah Allah dan menghalangi diri dari terbentuknya karakter yang baik. Karena kita mencerminkan apa yang kita makan.
PRESERVING THE PURITY OF REVELATION Muhibudin, Muhibudin; Jiwanto, Fahmi Islam; Maarif, Samsul
Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam Vol 16 No 2 (2025): Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam, Universitas Islam As-Syafiiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34005/alrisalah.v16i2.4834

Abstract

This article critically examines the intersection of hermeneutics and the authority of the Qur’an, specifically focusing on its implications for interpreting sacred texts. It explores whether the hermeneutic method, which emphasizes historical context, textual dynamics, and reader subjectivity, poses a challenge to the Qur’an’s divine authority or whether it contributes positively to the tafsir tradition. The study contrasts the perspectives of classical scholars, such as Al-Suyuti, who adhered to a revelation-based tafsir methodology, with the views of modern scholars like Nasr Hamid Abu Zayd, who introduced a more contextualized approach to Qur'anic interpretation. By delving into the dynamics of meaning within hermeneutics, this paper investigates the potential risks of distortion (tahrif) that arise when the text is reinterpreted beyond its traditional exegesis. Furthermore, the article examines the role of hermeneutics in shaping contemporary interpretations of the Qur'an in the Indonesian context, particularly regarding sensitive issues such as gender and legal rulings. This exploration sheds light on the ongoing debate between maintaining the purity of the Qur’an’s meaning and adapting its teachings to meet the demands of modernity. Through a balanced approach, the study aims to provide recommendations for integrating hermeneutics into the tafsir tradition while ensuring that the Qur'an’s divine essence is preserved. In doing so, it underscores the importance of preserving the sacred text’s authority while making its teachings relevant to contemporary Muslim societies.
EMPOWERING WOMEN THROUGH TRAINING ISLAMIC INHERITANCE LEARNING: A PROGRAM FOR MOTHERS IN THE MAJELIS TAKLIM Uyuni, Badrah; Adnan, Mohammad; Majid, Zamakhsyari Abdul; Maarif, Samsul; Muhibudin, Muhibudin
The IMPACT : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Islam As-Syafiiyah Vol 1 No 1 (2024): The IMPACT. Vol 1 No. 1 Tahun 2024
Publisher : Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34005/the impact.v1i1.4137

Abstract

This article highlights the crucial role of empowering women through education on Islamic inheritance within the context of Majelis Taklim, an Islamic study group in Indonesia. Given the diverse nature of inheritance laws influenced by cultural, religious, and customary variations, a comprehensive understanding becomes essential. The article explores the challenges the pluralistic legal system poses and its impact on family relationships and societal harmony. It presents a community service initiative dedicated to enhancing the knowledge of Majelis Taklim mothers on Islamic inheritance, aiming to empower them in understanding inheritance rights, imparting Islamic inheritance principles, and devising practical solutions for challenges often encountered. Utilizing a participatory and interactive approach, the article observes positive changes in the community's comprehension and application of Islamic inheritance principles. By exploring the impact of Islamic inheritance training on Majlis Taklim mothers, this article contributes valuable insights into the efficacy of community empowerment programs, specifically in increasing women's knowledge and involvement in Islamic legal matters.