Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

THE ROLE OF ISLAMIC INHERITANCE LAW IN WEALTH DISTRIBUTION AND SOCIAL WELFARE Mahfuz, Mahfuz; Anim, Sarbini; Jiwanto, Fahmi Islam; Geun, Ali An Sun; Maarif, Samsul; Kohari, Khalis
Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam Vol 16 No 1 (2025): Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam, Universitas Islam As-Syafiiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34005/alrisalah.v16i1.4520

Abstract

This study examines the economic and social impacts of Islamic inheritance law (faraidh) on wealth distribution and its adaptation to the modern context. Employing a qualitative approach with observation and literature review, the research explores how faraidh affects economic and social justice, and its capacity to adapt to evolving social and cultural landscapes. Findings indicate that while Islamic inheritance law plays a crucial role in fostering economic and social justice, its effectiveness is often hindered by a lack of understanding, delays in distribution, and family disputes. The study emphasizes the potential of technology and enhanced inheritance law education to mitigate disputes and improve compliance. It recommends a greater role for scholars in providing guidance and the need for a strengthened legal system. Further research should explore the impact of technology in inheritance management, conduct case studies of law implementation in various communities, and evaluate the role of ulama and the impact of inheritance law education on legal compliance.
MODEL PEMBERDAYAAN USTADZAH DALAM MENINGKATKAN KEPATUHAN BERKURBAN DI MAJELIS TAKLIM Adnan, Mohammad; Maarif, Samsul; Jiwanto, Fahmi Islam; Munajah, Neneng; Majid, Zamakhsyari Abdul
Tahdzib Al-Akhlaq: Jurnal Pendidikan Islam Vol 7 No 1 (2024): Tahdzib Al-Akhlaq: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Islam As-Syafi'iyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34005/tahdzib.v7i1.3870

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi model pemberdayaan ustadzah yang efektif dalam meningkatkan kepatuhan berkurban di kalangan jamaah majelis taklim. Kurban merupakan salah satu ibadah penting dalam Islam yang melambangkan ketaatan dan kepedulian sosial, namun masih banyak jamaah yang belum memahami makna mendalam dari kurban, mengalami kendala ekonomi, serta kurangnya motivasi dan kesadaran untuk melaksanakan ibadah ini. Peran majelis taklim sebagai lembaga pendidikan agama informal sangat strategis dalam membentuk sikap keagamaan jamaah, dan ustadzah sebagai pendakwah perempuan memiliki potensi besar untuk memotivasi dan mengedukasi jamaah. Melalui pendekatan kualitatif, penelitian ini menggali faktor-faktor pendorong dan penghambat yang dihadapi ustadzah dalam mendidik jamaah tentang pentingnya berkurban. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan analisis dokumen dari beberapa majelis taklim yang dipilih secara purposif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberdayaan ustadzah yang mencakup peningkatan kapasitas dalam ilmu agama, keterampilan dakwah, dan kepemimpinan dapat secara signifikan meningkatkan kepatuhan berkurban di kalangan jamaah. Penelitian ini menyarankan beberapa strategi pemberdayaan, termasuk pelatihan berkelanjutan, penyediaan sumber daya pendidikan, dan dukungan komunitas, yang dapat diimplementasikan oleh pengelola majelis taklim dan pihak terkait. Dengan pemberdayaan yang tepat, ustadzah dapat memainkan peran yang lebih efektif dalam menggerakkan jamaah untuk melaksanakan ibadah kurban, sehingga meningkatkan keberhasilan program-program keagamaan di masyarakat.
PRESERVING THE PURITY OF REVELATION Muhibudin, Muhibudin; Jiwanto, Fahmi Islam; Maarif, Samsul
Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam Vol 16 No 2 (2025): Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam, Universitas Islam As-Syafiiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34005/alrisalah.v16i2.4834

Abstract

This article critically examines the intersection of hermeneutics and the authority of the Qur’an, specifically focusing on its implications for interpreting sacred texts. It explores whether the hermeneutic method, which emphasizes historical context, textual dynamics, and reader subjectivity, poses a challenge to the Qur’an’s divine authority or whether it contributes positively to the tafsir tradition. The study contrasts the perspectives of classical scholars, such as Al-Suyuti, who adhered to a revelation-based tafsir methodology, with the views of modern scholars like Nasr Hamid Abu Zayd, who introduced a more contextualized approach to Qur'anic interpretation. By delving into the dynamics of meaning within hermeneutics, this paper investigates the potential risks of distortion (tahrif) that arise when the text is reinterpreted beyond its traditional exegesis. Furthermore, the article examines the role of hermeneutics in shaping contemporary interpretations of the Qur'an in the Indonesian context, particularly regarding sensitive issues such as gender and legal rulings. This exploration sheds light on the ongoing debate between maintaining the purity of the Qur’an’s meaning and adapting its teachings to meet the demands of modernity. Through a balanced approach, the study aims to provide recommendations for integrating hermeneutics into the tafsir tradition while ensuring that the Qur'an’s divine essence is preserved. In doing so, it underscores the importance of preserving the sacred text’s authority while making its teachings relevant to contemporary Muslim societies.