Penyalahgunaan narkoba jenis sabu-sabu di kalangan pekerja perkebunan kelapa sawit di Perenti Luweh telah menjadi fenomena yang mengkhawatirkan, dimana narkoba tersebut digunakan untuk menambah tenaga ketika bekerja memanen buah sawit. Hal ini menyebabkan kekhawatiran bagi masyarakat Perenti Luweh dikarenakan telah maraknya kasus yang berhubungan dengan penyalahgunaan sabu-sabu di wilayah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak penggunaan sabu-sabu terhadap pekerja sawit di Perenti Luweh, dengan menggunakan teori perilaku B.F. Skinner untuk memahami pola perilaku yang terbentuk. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan tipe penelitian studi kasus, dengan pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informan penelitian yang terdiri dari pekerja perkebunan, masyarakat, pemangku adat Paranti Luweh. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber data, kemudian dianalisis menggunakan reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak penggunaan sabu-sabu terhadap pekerja sawit diantaranya penyimpangan perilaku dalam tindakan kriminal seperti pencurian yang merugikan masyarakat, perilaku antisosial yang merusak hubungan sosial dengan keluarga, teman, dan rekan kerja, dampak sosial ekonomi dimana pekerja sering meminta upah di muka sebelum bekerja sehingga dana untuk kebutuhan pendidikan, keluarga, dan kesehatan menjadi berkurang dan menyebabkan kondisi ekonomi keluarga semakin sulit, serta gangguan perilaku emosional yang menimbulkan efek berupa penurunan berat badan drastis, peningkatan nafsu makan, perubahan fisik seperti pipi kempot dan mata merah, serta emosi yang tidak terkontrol apabila tidak menggunakan sabu-sabu.