Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

EVALUASI TINGKAT KETERPAKAIAN KOLEKSI PUSTAKA DI PERPUSTAKAAN SMAN 1 LABUAPI Rohiyatun, Baiq; Aryani, Menik
Jurnal Visionary : Penelitian dan Pengembangan dibidang Administrasi Pendidikan Vol. 7 No. 2 (2019): Oktober
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/vis.v4i2.3001

Abstract

Perpustakaan dapat dikatakan berhasil jika banyak digunakan oleh pemustakanya. Salah satu aspek penting untuk membuat perpustakaan itu banyak digunakan pemustaka adalah ketersediaan koleksi yang memenuhi kebutuhan penggunanya. Kegiatan evaluasi terhadap bahan pustaka perlu dilakukan agar dapat mencapai tujuan Perpustakaan SMAN 1 Labuapi pada bulan Januari sampai bulan Desember 2018 memiliki 447  judul buku dengan 4.140 eksemplar buku. Berbagai macam bahan pustaka yang terdapat disirkulasi terdiri dari buku teks dan buku untuk pengembangan ilmu (bahan pustaka umum). Untuk mengetahui bahan pustaka apa saja yang dibutuhkan pengguna perpustakaan di awal tahun ajaran perpustakaan menyebarkan formulir penambahan bahan pustaka keseluruh guru masing-masing mata pelajaran untuk mengisi judul buku yang diperlukan, baik itu buku wajib maupun buku pengayaan informasi bagi pengguna. Jumlah judul dan eksemplar juga belum memenuhi rasio jumlah siswa dan buku ditetapkan pemerintah. Strategi promosi yang dilakukan dengan membangun komunikasi dengan pengguna, merupakan pemanfaatan ilmu komunikasi dalam segala kegiatan promosi, oleh karena itu diperlukan kemampuan dalam berkomunikasi dengan pengguna, lingkungan, fasilitas dan bahan pustaka yang ada. Analisis kekuatan dan kelemahan koleksi diperlukan untuk mengetahui kedalaman dan kelengkapan koleksi dalam subjek tertentu. Kemudian elemen-elemen yang perlu diperhatian dalam mengembangkan bahan pustaka perpustakaan adalah perpustakaan harus mengkaji siapa penggunanya, mengkaji layanan jasa informasi apa yang diinginkan pengguna, mengkaji benefit yang dicari pemustaka, menganalisa kekuatan, kelemahan, dan peluang yang dimikili perpustakaan, serta jasa yang ditawarkan, mengkaji kekuatan dan kelemahan kompetisi, memahami perbedaan antara perpustakaan dan kompetisi dan membuat perencanaan yang dapat diaplikasikan untuk mencapai tujuan.  Kata Kunci: Evaluasi, Koleksi Pustaka, Pustakawan, Promosi
MANAJEMEN PERKANTORAN MODERN Rohiyatun, Baiq
Jurnal Visionary : Penelitian dan Pengembangan dibidang Administrasi Pendidikan Vol. 8 No. 1 (2020): April
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/vis.v5i1.3127

Abstract

Seiring perubahan zaman yang mengglobal pada abad ke 21, kehidupan perkantoran pun ikut berubah. Perubahan itu terjadi hampir pada semua unsur perkantoran mulai dari bentuk organisasi, pola komunikasi, mekanisme kerja, manajemen data dan informasi, pengawasan, dan pengembangan kerja, perlengkapan dan fasilitas kantor, hingga tata ruang perkantoran. Dalam pengelolaan perkantoran dewasa ini, perubahan-perubahan tersebut tentu tidak dapat diabaikan. Manajemen perkantoran modern berkenaan dengan penyelenggaraan semua kegiatan yang bertalian dengan pelaksanaan pekerjaan kantor yang modern dan serba otomatis. Otomatisasi perkantoran tidak bisa dipisahkan dari teknologi perkantoran sebab otomatisasi merupakan bentuk pengembangan teknologi.Kata kunci: manajemen, perkantoran modern.
PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA DI PAUD Rohiyatun, Baiq; Najwa, Lu`luin
Jurnal Visionary : Penelitian dan Pengembangan dibidang Administrasi Pendidikan Vol. 9 No. 1 (2021): April
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/vis.v6i1.4082

Abstract

Salah satu upaya dalam meningkatkan mutu Pendidikan Anak Usia Dini adalah dengan cara terpenuhinya sarana dan prasarana yang ada di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini yang memadai, berkualitas, sesuai dengan perkembangan Anak Usia Dini, dan sarana dan prasarana yang siap pakai. Oleh karena itu untuk meningkatkan kualitas Pendidikan Anak Usia Dini diperlukan suatu manajemen sarana dan prasarana yang baik. Sarana dan prasarana pendidikan juga menjadi salah satu tolak ukur dari mutu sekolah. Tetapi fakta di lapangan banyak ditemukan sarana dan prasarana yang tidak dioptimalkan dan dikelola dengan baik. Ada beberapa kagiatan yang dilakukan dalam pengelolaan sarana dan prasarana yaitu: Perencanaan sarana dan prasarana, Pengadaan sarana dan prasarana, Inventarisasi sarana dan prasarana, Pemanfaatan sarana dan prasarana, Pemeliharaan sarana dan Prasarana dan Penghapusan sarana dan prasarana.  Kata Kunci: Pengelolaan, sarana prasarana, PAUD
PERAN MANAJEMEN KESISWAAN UNTUK MENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMAN 1 LEMBAR KABUPATEN LOMBOK BARAT Rohiyatun, Baiq; Zuliana, Titania Laras; Iqbal, Muhammad
Jurnal Visionary : Penelitian dan Pengembangan dibidang Administrasi Pendidikan Vol. 10 No. 1 (2022): April
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/vis.v10i1.5116

Abstract

Abstract: One of the components in education management is related to students. Student management aims at organizing various activities that support the achievement of learning outcomes, development of skills, characters, personality and learning motivation of students. This study aims at: 1) analyzing the activities of student management, 2) identifying student management efforts to increase student motivation. 3) and determining the supporting and inhibiting factors in the implementation of student management in order to increase student learning motivation in SMA Negeri 1 Sheet. This research is a qualitative research, with data collection methods using observation, interviews, and documentation. The results shows that: 1) Student management activities in increasing students' learning motivation consist of internal and external activities. The internal activities are to form student discipline in terms of attendance, behavior, dress and worship. While external activities are the activities carried out outside, such as coordinating or collaborating with student councils, participating in science, economics and computer olympiads. 2) Student management efforts to increase student learning motivation, namely: a) it is given for every flag ceremony activity, b) homeroom provides motivation to learn covering all subjects. c) the motivation is given through student discipline. d) the role of counseling teachers in providing learning motivation. e) the motivation is given during religious activities. 3) The supporting factors of the implementation of student management are: a) fulfilled facilities and infrastructure. b) cooperation between teachers is very good. c) modern learning system. d) a comfortable and safe place. While the inhibiting factors: are a) the apathy of the teacher, the teacher's selfishness. b) diverse student backgrounds. c) limited funds for student activities at school. d) the influence of the external environment. e) there are still many students who are not disciplined.Keywords: Student Management, Student Learning Motivation.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kegiatan dari manajemen kesiswaan di SMA Negeri 1 Lembar. 2) Upaya manajemen kesiswaan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di SMA Negeri 1 Lembar. 3) .Faktor pendukung dan penghambat dari pelaksanaan manajemen kesiswaan dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di SMA Negeri 1 Lembar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini sebagai berikut: 1) Kegiatan manajemen kesiswaan dalam meningkatkan motivasi belajar siswa yaitu kegiatan internal dan eksternal. Sedangkan kegiatan eksternal adalah kegiatan yang dilaksanakan di luar seperti berkoordinasi atau bekerja sama dengan osis, mengikuti olimpiade-olimpiade sains, ekonomi dan computer. 2) Upaya manajemen kesiswaan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa yaitu: a) motivasi di berikan setiap kegiatan upacara bendera, b) wali kelas memberikan motivasi belajar yang mencakup semua mata pelajaran. c) motivasi diberikan melalu pendisiplinan siswa. d) peran guru BK dalam memberikan motivasi belajar. e) motivasi diberikan pada saat kegiatan keagamaan (Imtaq). 3) Faktor pendukung dan penghambat dari pelaksanaan manajemen kesiswaan yaitu: Faktor pendukung a) sarana dan prasarana yang terpenuhi. b) kerjasama antara guru sangat bagus. c) sistem pembelajaran yang modern. d) tempat yang nyaman dan aman. Sedangkan faktor penghambat a) sifat apatis guru, egois guru. b) latar belakang siswa yang beragam. c) dana yang terbatas untuk kegiatan siswa di sekolah. d) pengaruh lingkungan eksternal. e) masih banyak murid yang tidak disiplin.Kata Kunci: Manajemen Kesiswaan, Motivasi Belajar Siswa
ANALISIS TINGKAT KEBUTUHAN TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN DI SEKOLAH MENENGAH ATAS WILAYAH KOTA MATARAM Putri, Nina Sartika; Rohiyatun, Baiq; Iqbal, Muhammad
Jurnal Visionary : Penelitian dan Pengembangan dibidang Administrasi Pendidikan Vol. 11 No. 1 (2023): April
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/vis.v11i1.7141

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui tentang kebijakan pemerintah terhadap tenaga pendidik dan kependidikan, Mengetahui gambaran tenaga pendidik dan kependidikan di sekolah menengah atas di Kota Mataram dan  Memproyeksikan kebutuhan tenaga pendidik dan kependidikan sekolah menengah atas di Kota Mataram periode 2022 sampai 2025.  Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan untuk Sekolah Menengah Atas di Kota Mataram, dari data yang diperoleh merujuk pada Permendikbud No 22 Tahun 2016 dan dilihat dari data setelah di analisa maka sebanyak 32 sekolah yang di analisis sejumlah 27 sekolah memenuhi standart rasio perbandingan jumlah peserta didik dengan jumlah tenaga pendidik dan rombongan belajar pada satuan pendidikan. Hasil analisis menunjukan rata-rata laju pertumbuhan peserta didik sesuai perhitungan sebesar 2,57%.  Nilai Produktifitas tenaga pendidik Sebesar 0,062 dan Produktifitas Tenaga Kependidikan sebesar 0,022. Sehingga kebutuhan tenaga pendidik di tahun 2023-2025 sebesar 748 sampai 796 orang dengan penambahan jumlah tenaga tenaga pendidik dari tahun 2023-2025 berkisar sebesar 23 sampai 24 orang pertahun. Sedangkan untuk kebutuhan Tenaga Kependidikan di Tahun 2023-2025 sebesar 272 sampai 290 orang dengan penambahan jumlah Tenaga Kependidikan dari tahun 2023-2025 berkisar sebesar 8 sampai 9 orang pertahun.Kata Kunci : Analisis Kebutuhan, Tenaga Pendidik dan Kependidikan, SMA Kota Mataram 
Implementation of Curriculum Merdeka in Early Childhood Education (PAUD): Literature Study on Opportunities and Obstacles Garnika, Eneng; Rohiyatun, Baiq
Jurnal Visionary : Penelitian dan Pengembangan dibidang Administrasi Pendidikan Vol. 13 No. 1 (2025): April
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/vis.v13i1.15359

Abstract

This study aims to examine in depth the opportunities and obstacles in implementing the Merdeka Curriculum at the Early Childhood Education (PAUD) level through a literature study approach. Merdeka Curriculum is presented as an effort to transform national education which is more flexible and learner-centered. In the context of PAUD, this curriculum emphasizes a play-based holistic approach and character strengthening through the Pancasila Student Profile Strengthening Project (P5). This study analyzes a range of relevant secondary sources, including scientific journals, policy documents and educational reference books, spanning the period 2019-2024. The results show that the main opportunities for implementing Merdeka Curriculum include learning flexibility, teachers' freedom in developing teaching modules, and a fun contextual approach. However, a number of obstacles were also identified, such as uneven teacher readiness, limited infrastructure, overlapping curriculum understanding, and lack of parental involvement. This study recommends the need for continuous training, increased collaboration between teachers and parents, and strengthening learning communities in PAUD environments to support the optimal implementation of Merdeka Curriculum.Keywords: Merdeka Curriculum, PAUD, Implementation BarriersÂ