Usman, Yusri
Agribussines Department, Andalas University Kampus Limau Manis, Andalas University, Padang 25163, West Sumatra, Indonesia

Published : 16 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Analisis Tataniaga Bawang Putih (Allium sativum L.) di Kecamatan Salayo Tanang Bukik Silih Kecamatan Lembang Jaya Kabupaten Solok Indah Sari; Yusri Usman; Rian Hidayat
Journal of Socio-economics on Tropical Agriculture (Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Tropis) (JOSETA) Vol 4, No 2 (2022): August
Publisher : UNIVERSITAS ANDALAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/joseta.v4i2.441

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan saluran tataniaga, fungsi-fungsi tataniaga bawang putih (2) menganalisis margin tataniaga, bagian yang diterima masing-masing lembaga, dan efisiensi tataniaga bawang putih di Nagari Salayo Tanang Bukik Sileh Kecamatan Lembang Jaya Kabupaten Solok. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode survei dengan teknik pengambilan sampel secara sengaja (purposive), dimana sampel terdiri atas petani, pedagang pengumpul, pedagang antar daerah, dan pedagang pengecer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada dua kelompok saluran tataniaga, kelompok 1; saluran I: petani - pedagang pengumpul (gudang pembibitan) - konsumen bibit, kelompok 2 ; saluran II : petani - pedagang pengumpul - pedagang antar daerah - pedagang pengecer - konsumen akhir, saluran III : petani - pedagang antar daerah - pedagang pengecer - konsumen akhir, saluran IV : petani - pedagang pengecer -konsumen akhir. Fungsi tataniaga yang dilakukan oleh petani dan lembaga tataniaga bawang putih yaitu fungsi pertukaran, fungsi fisik, dan fungsi fasilitas. Margin tataniaga pada saluran tataniaga kelompok 1 (saluran I) sebesar Rp 49.000,00. Pada saluran tataniaga kelompok 2, saluran IV yang memiliki margin tataniaga paling kecil. Berdasarkan analisis farmer’s share, bagian yang diterima petani pada pola saluran tataniaga kelompok 1 (saluran I) adalah 18,33%. Pada saluran tataniaga kelompok 2, yang lebih menguntungkan bagi petani bawang putih adalah saluran IV. Berdasarkanefisiensi tataniaga, saluran tataniaga kelompok I (saluran I) memiliki persentase EP sebesar 9,38 %. Saluran tataniaga kelompok II, saluran II merupakan saluran yang paling efisien.
Analisis Usahatani Padi Bujang Marantau Di Nagari Gantung Ciri Kecamatan Kubung Kabupaten Solok Alviedo ;; Yusri Usman; Rini Hakimi
MAHATANI: Jurnal Agribisnis (Agribusiness and Agricultural Economics Journal) Vol 6, No 1 (2023): Mahatani : Jurnal Agribisnis (Agribusiness and Agricultural Economics Journal)
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/mja.v6i1.1887

Abstract

Analisis usahatani penting dilakukan untuk mengetahui alokasi penggunaan sumberdaya pada sebuah usahatani. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan teknik budidaya padi bujang marantau dan menganalisis pendapatan serta keuntungan pada usahatani padi bujang marantau di Nagari Gantung Ciri Kecamatan Kubung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dimana dalam pengambilan sampelnya menggunakan metode survei. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan teknik budidaya padi Bujang Marantau memiliki perbedaan dengan teknik budidaya yang direkomendasikan. Perbedaan terletak pada kegiatan persemaian, penanaman, penyiangan dan pemupukan. Pendapatan rata-rata yang diperoleh sebesar Rp. 21.503.170,49/Ha/MT dengan keuntungan sebesar Rp. 9.692.842/Ha/MT. Analisis R/C ratio dari usahatani padi Bujang Marantau sebesar 1,4. Hal ini memperlihatkan bahwa usahatani padi Bujang Marantau layak untuk dibudidayakan. Untuk perbaikan teknik budidaya, maka perlu peran aktif petani dalam kegiatan penyuluhan dan peran peyuluh dalam mensosialsasikan teknik budidaya yang baik. Selain itu, untuk mengatasi pemakaian input yang cukup tinggi, terutama pada penggunaan pupuk dan benih maka sebaiknya petani melakukan inovasi-inovasi baru terhadap budidaya padi Bujang Marantau. Kata kata Kunci: Usahatani, Padi Bujang Marantau, Pendapatan, Keuntungan 
Strategi Penguatan Kelompok Tani "Senior Ganepo" di Jorong Padang Kandi Nagari tujuah Koto Talago, Kecamatan Guguk, Kabupaten Lima Puluh Kota Provinsi Sumatera Barat Qurratha Akyune; Ira Wahyuni Syarfi; Yusri Usman
Journal of Socio-economics on Tropical Agriculture Vol. 3 No. 2 (2021): August
Publisher : UNIVERSITAS ANDALAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/joseta.v3i2.413

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mendeskripsikan pelaksanaan usaha pengolahan rubik ganepo pada Kelompok Tani Senior Ganepo, 2) Mengidentifikasi faktor internal dan eksternal terhadap perubahan kondisi pada Kelompok Tani Senior Ganepo, dan 3) Merumuskan strategi penguatan Kelompok Tani Senior Ganepo.  Metode penelitian yang digunakan adalah metode campuran, yaitu metode deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan matriks EFI dan EFE untuk mengidentifikasi faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan ancaman) Kelompok Tani Senior Ganepo, matriks IE untuk menentukan posisi Kelompok Tani Senior Ganepo, matriks SWOT untuk merumuskan beberapa alternatif startegi, dan matriks QSPM untuk menentukan alternatif strategi yang menjadi strategi prioritas. Hasil penelitian didapatkan 6 alternatif strategi, yaitu a. Meningkatkan sumber daya anggota untuk menjadikan rubik ganepo sebagai produk unggulan daerah, b. Pengembangan produk ke daerah geografis yang baru, c. Meningkatkan produktivitas anggota dalam mewujudkan rubik ganepo sebagai local brand, d. Meningkatkan sumber daya dibidang teknologi dalam menentukan ketahanan produk, e.  Melakukan diversifikasi produk secara objektif, f. Menerapkan manajemen resiko dalam segala aspek didalam kelompok. Alternatif strategi yang menjadi strategi prioritas adalah Melakukan diversifikasi produk secara objektif dengan jumlah nilai TAS sebesar 7.211
Analisis Tataniaga Bawang Putih (Allium sativum L.) di Kecamatan Salayo Tanang Bukik Silih Kecamatan Lembang Jaya Kabupaten Solok Indah Sari; Yusri Usman; Rian Hidayat
Journal of Socio-economics on Tropical Agriculture Vol. 4 No. 2 (2022): August
Publisher : UNIVERSITAS ANDALAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/joseta.v4i2.441

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan saluran tataniaga, fungsi-fungsi tataniaga bawang putih (2) menganalisis margin tataniaga, bagian yang diterima masing-masing lembaga, dan efisiensi tataniaga bawang putih di Nagari Salayo Tanang Bukik Sileh Kecamatan Lembang Jaya Kabupaten Solok. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode survei dengan teknik pengambilan sampel secara sengaja (purposive), dimana sampel terdiri atas petani, pedagang pengumpul, pedagang antar daerah, dan pedagang pengecer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada dua kelompok saluran tataniaga, kelompok 1; saluran I: petani - pedagang pengumpul (gudang pembibitan) - konsumen bibit, kelompok 2 ; saluran II : petani - pedagang pengumpul - pedagang antar daerah - pedagang pengecer - konsumen akhir, saluran III : petani - pedagang antar daerah - pedagang pengecer - konsumen akhir, saluran IV : petani - pedagang pengecer -konsumen akhir. Fungsi tataniaga yang dilakukan oleh petani dan lembaga tataniaga bawang putih yaitu fungsi pertukaran, fungsi fisik, dan fungsi fasilitas. Margin tataniaga pada saluran tataniaga kelompok 1 (saluran I) sebesar Rp 49.000,00. Pada saluran tataniaga kelompok 2, saluran IV yang memiliki margin tataniaga paling kecil. Berdasarkan analisis farmer’s share, bagian yang diterima petani pada pola saluran tataniaga kelompok 1 (saluran I) adalah 18,33%. Pada saluran tataniaga kelompok 2, yang lebih menguntungkan bagi petani bawang putih adalah saluran IV. Berdasarkanefisiensi tataniaga, saluran tataniaga kelompok I (saluran I) memiliki persentase EP sebesar 9,38 %. Saluran tataniaga kelompok II, saluran II merupakan saluran yang paling efisien.
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Kedai Kopi Nan Yo di Kota Padang Muhammad Haekal Ghifari; Ifdal Ifdal; Yusri Usman
Journal of Socio-economics on Tropical Agriculture Vol. 4 No. 3 (2022): December
Publisher : UNIVERSITAS ANDALAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/joseta.v4i3.450

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mendeskripsikan karakteristik konsumen kedai kopi Nan yo, (2) Mendeskripsikan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi konsumen dalam mengkonsumsi di kedai kopi Nan Yo Kota Padang.. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan metode survei, dengan responden yang digunakan adalah konsumen kedai Kopi Nan Yo, dan konusmen yang tidak memilih kedai Kopi Nan Yo. Analisis  data menggunakan metode regresi logistik dengan dibantu dengan program statistik SPSS 21.0. 1. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik umum dari konsumen kedai kopi Nan Yo didominasi oleh responden berjenis kelamin laki-laki, dengan usia 44-50 tahun. Pendidikan terakhir dari responden mayoritas adalah strata 1, dengan pendapatan perbulan sebesar 3.000.000.- Rp,4.000.000. Mayoritas konsumen kedai kopi Nan Yo sudah berkeluarga dan memiliki 4-5 orang anggota keluarga.Sedangkan karakteristik khusus dari konsumen kedai kopi Nan Yo adalah menghabiskan waktu lebih dari 1 jam di  kedai kopi Nan Yo, mayoritas konsumen datang sekali dalam sebulan, dengan sekali pengeluaran dalam membeli adalah dibawah Rp.20.000.  Menurut konsumen, harga yang di tawarkan di kedai kopi Nan Yo adalah pas/sesuai. Mayoritas responden sudah datang ke kedai kopi Nan Yo lebih dari 10 tahun, dan mau untuk merekomendasikan kedai kopi Nan Yo ke teman atau keluarganya. Faktor yang mempengaruhi konsumen dalam keputusan memilih atau tidak kedai kopi Nan Yo adalah faktor Psikologi, dan faktor produk, Nilai signifikasi dari faktor psikologi adalah 0,000, dan nilai signifikasi dari faktor produk adalah 0,002. Sedangkan faktor kebudayaan, sosial, dan pribadi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pemilihan kedai kopi Nan Yo.
Analisis Pemasaran Ubi Jalar Manohara di Nagari Koto Tinggi Kecamatan Baso Kabupaten Agam Eggy Millenia Permata; Yusri Usman; Rika Hariance
Journal of Socio-economics on Tropical Agriculture Vol. 5 No. 1 (2023): April
Publisher : UNIVERSITAS ANDALAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/joseta.v5i1.454

Abstract

Pemasaran memegang peranan penting dalam sistem agribisnis, sebagai usahatani komersial pemasaran Ubi Jalar Manohara akan menentukan keberhasilan dan keberlanjutan usahatani petani. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan saluran, lembaga, dan fungsi pemasaran Ubi Jalar Manohara di Nagari Koto Tinggi, Kecamatan Baso, Kabupaten Agam, (2) menganalisis marjin pemasaran dan farmer’s share, serta (3) menganalisis efisiensi pemasaran. Metode yang digunakan adalah metode survey. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari petani, pedagang pengumpul dan pedagang antar daerah. Pengambilan sampel petani dilakukan dengan metode pengambilan sampel secara sengaja (purposive sampling). Pengambilan sampel pedagang dilakukan dengan metode snowball sampling. Analisis data dilakukan secara kualitatif untuk tujuan pertama, dan analisis kuantitatif untuk tujuan kedua dan ketiga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat 3 saluran pemasaran Ubi Jalar Manohara, yaitu Saluran I :  Petani – Konsumen antara (Industri Pengolahan Stik ubi), Saluran II: Petani – Pedagang Pengumpul – Konsumen Antara (Pabrik Saus), Saluran III: Petani – Pedagang Pengumpul – Pedagang Pengecer – Konsumen Akhir yang melakukan fungsi pemasaran yang terdiri dari fungsi pertukaran, fungsi fisik dan fungsi fasilitas yang berbeda beda. (2) Nilai margin pemasaran terkecil terdapat pada saluran I, nilai farmer’s share terbesar terdapat pada saluran I (3) nilai persentasi efisiensi pemasaran terkecil terdapat pada saluran I. Disarankan kepada petani sebaiknya memasarkan Ubi Jalar Manohara mereka pada saluran I yaitu menjualkan ubi langsung ke industri pengolahan ubi, karena dari tingkat efisiensi pemasaran, saluran I lebih efisien dibanding saluran lainnya dan kepada pemerintah yang terkait diharapkan untuk dapat memberikan sosialisasi untuk memperluas agroindustri ubi yang mengolah ubi menjadi berbagai produk turunannya.